Anda di halaman 1dari 4

Peran pemerintah dipasar bebas

Menurut sonny keraf (1998), iklim bisnis sangat ditentukan oleh system social politik yang dianut sebuah
negara. Betapapun etisnya pelaku ekonimis, namun jika system yang ada mebiarkat praktik-praktik
bisnis yang tidak sehat seperti monopoli, kolusi, manipulasi, dan nepotisme, maka hampir mustahil
mengharapkan iklim yang baik dan etis. Menurut beliau pasar bebas diperbolehkan selama pemerintah
berperan melakukan kebijakan selektif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Kelompok-kelompok
tertentu ada yang harus diperlakukan istimewa, namun perlakuan ini dilakukan secara transparan dan
terbuka.

Ada beberapa pendekatan yang harus dilakukan pemerintah dipasar bebas sebagai beriku:

1. Menjalankan trias politica, yaitu memisahka secara tegas kekuasaan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.
2. Membatasi kekuasaan (limited power), artinya pemerintah harus tunduk dan patuh pada
hukum dan keadilan, serta membatasi masa jabatan seseorang di tampuk pemerintahan.
3. Mengizinkan adanya kekuatan oposisi yang berada diluar kekuasaan pemerintah untuk
mengontrol kebijakan pemerintah, dan untuk mengawasi serta menjamin pemerintah
senantiasa bertindak adil.
4. Menjalankan fungsi pertahanan dan keamanan, negara wajib meindungi seluruh warga
negaranya dari serangan dan ancaman dari bangsa dan negara lain.
5. Menyediakan sarana dan prasarana public yang baik, terawatt dan berkualitas karena adanya
pasar bebas maupun karena menjadi kewajiban pemerintah dalam merealisasikan prasarana
tersebut.

Penetapan hukum semata tanpa diimbangi oleh etika bisnis yang baik tidaklah cukup dalam
menjalankan system pasar bebas yang adil. Hukum dapat menjadi lemah karena :

1. Hukum dapat berlaku tidak etis dan adil. Hukum diciptakan oleh manusia yang karena ada
kepentingan tertentu dapat bertindsak tidak etis dan adil melalui produk hukum.
2. Hukum tidak selalu menjamin keadilan dan keetisan bisnis. Walaupun hukum perlindungan
konsumen telah ada, namun masih ada penyalahgunaan dan ketidakpuasan yang muncul atas
penggunaan produk perusahaan.
3. Hukum dapat mendorong adanya tindakan yang tidak berprikemanusiaan. Penertiban dan
pembongkaran lapak pedagang kaki lima yang dilakukan oleh satuan polisi pamong praja (satpol
PP) misalnya, mungkin telah sesuai dengan aturan hukum namun tindakan tersebut sering
mengabaikan rasa peri kemanusiaan dan welas asih.

Kapitalisme VS Sosialisme pasar

Kapitalisme pasar muncul jika dalam perekonomian sebuah negara mayoritas bisnis diisi oleh
perusahaan swasta dengan intervensi pemerintah yang minimal. Dengan demikkian bisnis memang
dibentuk dan dijalankan untuk memperoleh laba dan meningkatkan kesejahteraan para pemiliknya,
termasuk para pemegang saham. Pemilik dan penyedia barang atau jasa selalu berupaya untuk
memperoleh imbalan lebih tinggi dari waktu upaya, dan modal yang telah mereka investasikan kedalam
bisnis (Cronin, 1995). System ekonomi kapitalis berkembang pesat di negara-negara barat. Pelaksanaan
system ekonomi kapitalis telah menimbulkan persoalan etis yang sangat serius, diantaranya adalah
kerusaka lingkungan yang berakibat pemanasan global setelah pemilik bisnis terus-menerus
mengeksploitasi kekayaan alam demi kepentingan bisnisnya, serta terjadi ketimpangan atau
kesenjangan distribusi pendapatan yang semakin tajam antara negara-negara kaya dengan mayoritas
negara-negara miskin, dan antara golongan masyarakat kaya dengan mayoritas penduduk miskin di
dunia.

Sosialisme pasar berbeda dengan kapitalistik,bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja. Tujuan system ekonomi sosialis adalah untuk memeratakan
kemakmuran masyarakat dan menghilangkan eksploitasi oleh manusia terhadap manusia lainnya (kaum
buruh).

Menerapkan ekonomi pancasila untuk membangun hakekat manusia Indonesia seutuhnya

Sistem ekonomi pancasila adalah perpaduan hal-hal positif yang terdapat pada system ekonomi
kapitalis dan sosialis. Cirri keadilan dan kebersamaan pada ekonomi pancasila diambil dari system
ekonomi sosialis, sedangkan cirri hak dan kebebasan individu diambil dari system ekonomi kapitalis
ditambah dengan kebebasan rakyatnya untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Secara teoritis system ekonomi pancasila merupakan fondasi yang paling baik dan paling sesuai untuk
membangun hakekat manusia Indonesia seutuhnya.

Praktik monopoli dan oligopoly

Monopoli adalah situasi pasar yang didalamnya hanya terdapat satu atau sedikit perusahaan yang
menjual produk (barang atau jasa) atau komoditas tertentu yang tidak mempunyai pengganti yang
mirip, missal listrik, BBM, dan layanan public yang disediakan oleh pemerintah pusat atau daerah.
Monopoli dapat berlangsung secara alamiah apabila sebuah perusahaan dapat menjadi sebuah
perusahaan yang besar dan unggul melalui persaingan bisnis yang sehat, tanpa ada fasilitas dari
pengusaha dan bantuan kartel. Tidak ada persoalan etis jika perusahaan monopolis ini mampu
memberikan yang terbaik bagi pasar, lewat keunggulan manajemen, layanan, harga, dan teknologi.
Pesaing yang ingin meniru sebaiknya mencari keunggulan lain.

Perbedaan pasar persaingan sempurna dengan monopolistic

Pasar persaingan sempurna

 Jumlah penjual dan pembeli banyak


 Barang yang dijual mirip sehingga dapat menggantikan
 Penjual tidak dapat mempengaruhi harga, namun dapat berperan sebagai pengambil harga
 Harga ditentukan oleh mekanisme perminataan dan penawaran yang ada di pasar
 Posisi tawar-enawar konsumen kuat
 Perusahaan sulit untuk memperoleh keuntungan per unit jauh diatas rata-rata
 Konsumen sangat sensitive terhadap perubahan harga
 Ada kemudahan untuk masuk dan keluar dari pasar.

Pasar monopolistik

 Jumlah penjual satu dan pembeli banyak


 Barag yang dijual dihasilkan oleh satu perusahaan dan tidak ada perusahaan lain atau produk
lain yang dapat menggantikannya
 Penjual mempnyai kekuasaan yang sangat besar untuk mempengaruhi dan menentukan harga
 Harga ditentukan oleh perusahaan monopoli atau satu perusahaan yang sangat kuat
 Posisi tawar-menawar konsumen lemah
 Perusahaan dapat memainkan harga sehingga keuntungan perunit sangat tinggi, jauh diatas nilai
produk
 Konsumen dipaksa tidak sensitive terhadap perubahan harga
 Perusahaan baru sulit untuk masuk pasar

Mengapa monopoli buatan secara etis tidak layak untuk dijalankan pada sebuah pasar? Ada beberapa
argument yang menyoroti aspek-aspek negative monopoli buatan

1. Monopoli buatan melanggar keadilan procedural (procedural justice). Yaitu semua pihak
diperlakukan dengan ketentuan dan prosedur sama yang dan adil.
2. Monopoli buatan melanggar keadilan distributive (distributive justice), yaitu keadilan yang
berhubungan dengan terdistribusinya hasil-hasil ekonomi dengan adil.
3. Monopoli buatan melanggar kebebasan konsumen dan pengusaha.

Bentuk lain dari monopoli yang dilakukan oleh sekelompok pengusaha adalah oligopoly atau kartel.
Masalah etika yang ditimbulkan oligopoly sama dengan monopoli yakni kelompok usaha tertentu
mnguasai pasar dan mempunyai kekuatan untuk pengaruhi harga dan pasokan produk.

Bentuk oligopoly:

1. Katel, yaitu kesepakatan bebrapa pengusaha dalam satu industry untuk bertemu dan membuat
persetujuan untuk embatasi persaingan. Tujuan dari kartel adalah untuk mendapatkan
keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang terlibat.
2. Merger, yaitu penggabungan dua atau beberapa perusahaan. Merger dibagi menjadi merger
vertical dan horizontal. Tujuan merger vertical adalah untuk menguasai bahan baku dan tujual
merger horizontal adalah untuk menguasai pasar atau memperbesar volume produksi.
3. Price-fixing, yaitu pemaksaan dari perusahaan oligopolistic yang memaksa konsumen untuk
membayar harga tertentu. Harga ini ditetapkan secara sepihak
4. Manipulasi penawaran, yaitu perusahaan-perusahaan oligopolistic menyepakati penangguhan
produksi dalam kurun waktu tertentu untuk mempengaruhi pasar dengan asumsi jika
kelangkaan produk terjadi maka kenaikan harga terjadi (dengan asumsi adanya permintaan
tetap)
5. Price leadership, yaitu kesepakatan tersembunyi antara perusahaan-perusahaan dalam satu
industry untuk menaikan atau menurunkan harga produk mengikuti langkah yang diambil satu
perusahaan. Perusahaan yang berinisiatif melakukan hal ini pertama kali disebut sebagai price
leader.

Anda mungkin juga menyukai