Disusun Oleh :
II-C
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuni
a-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Tetralogy Of Fallot (TOF)” dapat terselesaikan pada waktunya.
Penyusunan makalah ini diajukan untuk memennuhi salah satu tugas mata k
uliah Keperawatan Anak. Dalam penyusunannya makalah ini penulis banyak men
dapatkan bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan, saran, dan petunjuk bersi
fat moril, spiritual maupun materi yang sangat berharga. Oleh karena itu, penulis
megucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Iis Aisyah S.Kp., M.M., M.Kep. sebagai dosen mata kuliah keperawatan
anak.
2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan bant
uan baik moral maupun materi.
3. Seluruh teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam peny
usunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatn
ya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnnya bagi pembaca.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan....................................................................................................2
2.1.1.Jenis-Jenis Imunisasi...................................................................3
2.3 Tujuan Imunisasi............................................................................6
2.4 Manfaat Imunisasi..........................................................................7
2.5 Sasaran Imunisasi...........................................................................7
2.6 Mekanisme Penyelenggaraan Imunisasi................................................8
2.7 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PP3I)......................8
2.8 Pedoman Pelaksanaan Imunisasi...........................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Lillehei pertama kali berhasil melakukan prosedur total koreksi pada TOF
tahun 1954. Prosedurtotal koreksi ditujukan untuk menghilangkan obstruksi
dengan melakukan reseksi dinding yang hipertrofi, dan melebarkan RVOT dengan
pericardial patch.
1
2
1.3 Tujuan
Didapatkan rumusan masalah dari latar belakang diatas, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Tetralogy of Fallot (TOF)?
2. Untuk mengetahui etiologi Tetralogy of Fallot (TOF)?
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis Tetralogy of Fallot (TOF)?
4. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Tetralogy of Fallot (TOF)?
5. Untuk mengetahui patofisiologi Tetralogy of Fallot (TOF)?
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan Tetralogy of Fallot (TOF)?
7. Untuk menegetahui asuhan keperawatan pada Tetralogy of
Fallot (TOF)?
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2. Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah yang kel
uar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan
menimbulkan penyempitan.
3. Aorta overriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kir
i mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari bil
ik kanan.
4. Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena peni
ngkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal
Pada penyakit (TOF) yang memegang peranan penting adalah defek septum
ventrikel dan stenosis pulmonalis, dengan syarat defek pada ventrikel paling sedik
it sama besar dengan lubang aorta (Yayan A.I, 2010).
B. Faktor Eksogen :
1. Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,m
inum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine.a
minopterin, amethopterin, jamu).
2. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella
3. Pajanan terhadap sinar –X
4. Ibu mengkonsumsi alkohol dan merokok saat mengandung.
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jar
ang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 9
0% kasus penyebab adaah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan terhadap fak
tor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan , oleh karena pad
a minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai
Darah yang miskin oksigen akan bercampur dengan darah yang kaya oksig
en dimana percampuran darah tersebut dialirkan ke seluruh tubuh. Akibatnya jarin
gan akan kekurangan oksigen dan menimbulkan gejala kebiruan. Anak akan menc
oba mengurangi keluhan yang mereka alami dengan berjongkok yang justru dapat
meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik karena arteri femoralis yang terl
ipat. Hal ini akan meningkatkan right to left shunt dan membawa lebih banyak dar
ah dari ventrikel kanan ke dalam paru-paru. Semakin berat stenosis pulmonal yan
g terjadi maka akan semakin berat gejala yang terjadi (Yayan A.I, 2010).
Kesulitan fisiologis utama akibat Tetralogi Fallot adalah karena darah tidak
melewati paru sehinggatidak mengalami oksigenasi. Sebanyak 75% darah vena ya
ng kembali ke jantung dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta
7
Tujuan utama menangani Tetralogi Fallot adalah koreksi primer yaitu penu
tupan defek septum ventrikel dan pelebaran infundibulum ventrikel kanan. Pada u
munya koreksi primer dilaksanakan pada usia kurang lebih 1 tahun dengan perkira
an berat badan sudah mencapai sekurangnya 8 kg. Jika syaratnya belum terpenuhi,
dapat dilakukan tindakan paliatif, yaitu membuat pirau antara arteri sistemik deng
an dengan arteri pulmonalis, misalnya Blalock-Tausig shunt (pirau antara A. subcl
avia dengan cabang A. pulmonalis). Bila usia anak belum mencapai 1 tahun (Yaya
n A.I, 2010).
Orang tua dari anak-anak yang menderita kelainan jantung bawaan bisa di
ajari tentang cara-cara menghadapi gejala yang timbul:
Menyusui atau menyuapi anak secara perlahan
Memberikan porsi makan yang lebih kecil tetapi lebih sering.
Mengurangi kecemasan anak dengan tetap bersikap tenang.
Menghentikan tangis anak dengan cara memenuhi kebutuhannya.
Membaringkan anak dalam posisi miring dan kaki ditekuk ke dada selama ser
angan sianosis
2.7 Asuhan Keperawatan Pada Tetralogy Of Fallot (TOF)
2.7.1 Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan / kelelahan terus menerus sepangjang hari, insomnia,
nyeri dada dengan aktivitas. Dispnea pada istirahat atau pada pengerahan
tenaga.
Tanda : gelisah, perubahan status mental, misal : letargi. Tanda vital
berubah pada aktivitas
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, bengkak pada kaki, abdomen, IM baru
/ akut.
Tanda :
Warna : kebiruan, pucat, abu – abu, sianotik.
Edema : mungkin dependen, umum, atau pitting, khususnya pada
ekstremitas.
Frekuensi jantung : takikardy
Tekanan nadi : mungkin sempit, menunjukan penurunan volume
sekuncup
Hepar : pembesaran/dapat teraba
Bunyi nafas : rongki
Irama jantung : disritmia, misalnya fibrilasi atrium, kontraksi ventrikel
prematur/takikardi, blok jantung.
Punggung kuku : pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat.
Murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis
3. Integritas
Gejala : ansietas, takut
Tanda : berbagai manifestasi perilaku, misalnya ansietas, marah, ketakut
an.
12
3
4. Eliminasi
Gejala : penurunan berkemih, berkemih di malam hari.
6. Neorosensori
Gejala : kelemahan, pening, episode pingsan.
Tanda : Letargi, diorientasi, perubahan perilaku.
8. Pernapasan
Gejala : Dipsnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa
bantal, penggunaan bantuan pernapasan missal oksigen atau medikasi.
Tanda :
Pernapasan : takipnea, napas dangkal.
Bunyi napas : mungkin tidak terdengar, dengan mengi.
Fungsi mental : kegelisahan.
Warna kulit : pucat atau sianosis.
9. Pemeriksaan Penunjang
EKG : Hipertrofi atrial atau ventrikuler, iskemia, disritmia misal takikar
di, fibrilasi atria.
Ekokardiogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik dan ser
ambi, perubahan dalam fungsi atau struktur katup atau area kontraktilitas
ventricular.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dari bab sebelumnya, maka penulis menyimpulk
an beberapa hal, diantaranya:
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap s
uatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan penyakit tersebut ia tidak menj
adi sakit.
Imunisasi terdapat 2 jenis, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Adapu
6
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempur
naan. Maka dari itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan sar
an dari seluruh fihak demi sempurnanya makalah ini. Saran yang dapat penuli
s berikan agar mahasiswa dapat memahami dari program imunisasi dasar . pa
da makalah berikutnya agar menjadi lebih baik.
2
DAFTAR PUSTAKA
Hadianti, DN., dkk. (2015). Buku Ajar Imuniasi. Jakarta: Kemenkes RI.
Ranuh, I. G. D., dkk. (2011). Pedoman Imunisasi di Indonesia edisi 4. Jakarta: Ika
tan Dokter Anak Indonesia.
Yuliasti dan Nining. (2016). Keperawatan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.