“ SALAM ”
FIQH MUAMALAH
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr Wb
Makalah yang telah kita tulis ini tentunya tak lepas dari kekurangan
maupun kelebihan dari segi bahasa maupun dari segi susunan
kalimatnya. Maka, kami akan menerima kritik dan saran yang dari
pembaca.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat luas, serta dapat menjadikan wawasan dan media informasi
bagi masyarakat. Kami mohon maaf jika ada kesalahan dari pembuatan
makalah yang disengaja maupun tidak disengaja.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tulungagung, 13 april 2020
1
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah.................................................................................. 3
B. Tujuan.................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Salam....................................................................................4
B. Dasar Hukum Salam...............................................................................4
C. Rukun, Syarat dan Sifat Salam...............................................................5
D. Perbedaan Salam Dengan Jual Beli Biasa..............................................5
E. Produk Hukum Jual Beli salam..............................................................6
F. Implementasi Salam Dengan Lembaga Keuangan Syariah (LKS).........6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................7
B. Kritik dan Saran......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH :
TUJUAN PENULIS :
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SALAM
Bai’ salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli (muslam) dengan
penjual (muslam ilaih). Spesifikasi dan harga barang pesanan harus sudah disepakati di awal
akad, sedangkan pembayaran dilakukan di muka secara penuh.
Ulama Syafi’iyyah dan hanabalah menjelaskan, salam adalah akad atas barang
pesanan dengan spesifikasi tertentu yang ditanggungkan penyerahannya pada waktu
tertentu, dimana pembayaran dilakukan secara tunai di majlis akad.
Ulama Malikiyyah menyatakan, salam adalah akad jual beli di mana modal
(pembayaran) dilakukan secara tunai (di muka) dan obyek pesanan diserahkan kemudian
dengan jangka waktu tertentu (Zuhaili, 1989, jilid IV, hal.598-599). 1
Al quran
Firman Allah dalam Al quran surat Al baqarah ayat 282.
مى فَاك
ًّ س
َ م
ُّ ل َ َ ن اِلٰٓى ا
ٍ ج ٍ ْ م بِدَي َ ٰن ا
ْ ُ منُوْٓا اِذ َا تَدَايَنْت َ ْ يٰٓاَيُّهَا الَّذِي
“Hai orang orang beriman,apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai
untuk waktuyang ditentukan,Hendaklah km melunasinya”(QS.al-
baqarah:282)
Hadis
Dalam hadis rosul bersabda:
و ھم یسلفو ن فیPعن ا بن عب س ر ضی ا هللا عنھما ق ل قد م ا لنبی صلی هللا علیه و سلم ا لمدینة
ا لتمار السنة والسنتین فقل
(متفق علیه)من اسلف فی تمر فلیسلف فی کیل معلوم ووزن معلوم الی اجل معلوم
1
Djuwaini Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2015) hlm.128
4
"ibnu abas berkata:nqbi shallallaahu alaihi wa sallam datang ke mqdinah dan penduduknya
bisa meminjamkan buahnya untuk masa setahun dan dua tahun. Lalu beliau bersabda: "barang
siapa meminjamkan buah maka hendaknya ia meminamkanya dalam takaran.timbqngn.dan
masa tertentu." (H.R.muttafaq alaihi.)
2. Sifat Salam
Suatu contoh semisal , Seorang petani membutuhkan modal untuk menanam.Petani
membutuhkan bibit,pupuk, obat hama dan biaya lainnya.Dengan Akad Salam Pertani
bisa menjual hasil panennya sebelum Dia menanam. Dalam Akad Salam ini, hasil panen
yang dijual harus ditetapkan spesifikasinya sejak akad disepakati secara tepat. Baik
jenisnya, kualitas,kuamtitas dan lainnya. Tidak boleh digantungkan pada semata-mata
hasil panen.. Sehingga apabila hasil penennya tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah
disepakati, hutangnya dianggap tetap belum terbayar. Petani itu wajib membayar
dengan hasil panen yang sesuai dengan spesifikasi yang sudah disepakati, bagaimana
pun caranya termasuk dengan membeli dari petani lain. Jadi disini dapat didefinisikan
bahwa sifat salam adalah memberikan modal terlebih dahulu kepada penjual, dan
penjual baru membuatkan sesuatu yang diinginkan pembeli dengan syarat yang sudah
dibicarakana diawal akad salam tersebut. Seperti didalam Hadits “ Barang siapa
melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran yang jelas dan
timbangan yang jelas pula, untukjangka waktu yang diketahui.” ( HR. Bukhari Muslim).4
2
177-325-1-PB. pdf
3
Panji Adam,”Fiqh Muamalah Maliyah”,(Bandung Refika Aditama,2017),hlm.67
4
http://sistyawardani23.blogspot.com/2017/06/rukun-dan-syarat-jual-beli-salam.html?m=1
5
dengan kesepakatan. Jual beli merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Didalam
Jual Beli Biasa terdapat proses tawar menawar antara penjual dan
pembeli untuk menentukan harga jual,tetapi penjual tidak
menyebutkan harga beli dan laba yang diinginkan. 5
5
https://qazwa.id/blog/jual-beli-dalam-islam/
6
Panji Adam,”Fiqh Muamalah Maliyah”,(Bandung Refika Aditama,2017),hlm.64
7
Ibid,hlm.70
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Salam adalah akad jual beli barang pesanan diantara pembeli (muslam) dengan
penjual (muslam ilaih). Spesifikasi dan harga barang pesanan harus sudah disepakati
di awal akad, sedangkan pembayaran dilakukan di muka secara penuh.
2. Dasar hukum salam ada 3 (tiga) yaitu Al-qur’an, sunnah dan fatwa DNS MUI.
3. a). Rukun salam : Rukun salam pada prinsipnya sama dengan rukun dan salam pada
jual-beli, yakni pembeli (muslam), penjual (muslam ilaih), modal/uang (ra’sul maal),
barang (muslam fih), sighat (ijab qabul/ucapan).
b). Syarat salam : Jenis barangnya jelas, spesifikasi jelas, kadarnya jelas, waktunya
penyerahan jelas, mengetahui kadar modal yang dibutuhkan, dan menyebutkan
tempat penyerahan jika dibutuhkan biaya delivery.
c). Sifat salam : memberikan modal terlebih dahulu kepada penjual, dan penjual
baru membuatkan sesuatu yang diinginkan pembeli dengan syarat yang sudah
dibicarakana diawal akad salam tersebut.
4. Perbedaan salam dan jual beli biasa adalah suatu barang yang penyerahannya
ditunda , atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya disebutkan dengan jelas
dengan pembayaran modal terlebih dahulu sedangkan barangnya diserahkan
dikemudian hari dan suatu transaksi tukar menukar branag yang mempunyai nialai,
dimana salah satu pihak menjual barang tersebut dengan kesepakatan.
5. Produk hukum jual beli salam DSN (Dewan Syariah Nasional) Majelis Ulama
Indonesia. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Dan PBI (Peraturan Bank Indonesia),
yakni PBI No. 7/24/PBI/2004.
6. Implementasi salam dalam lembaga keuangan syariah ( LKS ) Jual-beli salam dalam
pabrik LKS adalah salam pararel. Salam pararel merupakan transaksi pembelian atas
barang tertentu oleh nasabah kepada LKS. Pembelian tidak secara langsung dengan
melakukan penyerahan barang, tetapi nasabah hanya memberikan spesifikasi
barang, kemudian LKS memesan barang yang diminta nasabah kepada pihak ketiga
atau produsen.
7
Apabila terdapat kesalahan mohon maaf dapat memaafkan dan memakluminya karna
kami adalah hamba allah yang takluput dari salah dan khilaf. Kami selaku pembuat
makalah ini memohon sangat kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSAKA
http://sistyawardani23.blogspot.com/2017/06/rukun-dan-syarat-jual-beli-salam.html?m=1
https://qazwa.id/blog/jual-beli-dalam-islam/