(1). Supervise meruapakan usaha membantu dan melayani guru meningkatkan kemampuan
keguruannya mengembangkan kurikulum melalui penyusunan strategi pembelajaran;
(2) supervisi tidak langsung diarahkan kepada murid, mapi kepada guru yang membina murid
itu dengan menggunakan Pendekatan yang bcnar-benar mampu meningkatkan kualitas
mengajar um: dan
(3) supervisi tidak bersifat direktif (mengarahkan) atau memenuhi kehendak supervisor,
tetapi lebih banyak bersifat konsultatif (memberikan dorongan, saran dan bimbingan) dengan
menjamin bantuan yang diberikan supervisor betul-betul ada manfaatnya bagi guru
meningkatkan kualitasnya mengajar.
Dengan demikian supervisi sebagai bantuan kepada guru dalam melaksanakan tugas
mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalarn belajar dapat dipenuhi sesuai kaidah
pelaksanaan supervisi. Jadi supervisi merupakan bantuan yang diberikan pada guru
menggunakan berbagal pendekatan yang sesuai dengan situasi dan keadaannya dalam rangka
pembinaan dibidang pengembangan, pengajaran, staf, dan kurikulum.
Teknik supervisi pendidikan yang diterapkan di sekolah sangat ditentukan oleh model
dan pendekatan yang digunakan. Teknik tersebut sangat beraneka ragam jenisnya, namun
sacara garis besar dapat dikelompokkan atas dua bagian besar, yakni:
Teknik individual ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, teknik ini digunakan
apabila masalah yang dihadapi bersifat pribadi apalagi khusus atau “secret”. Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: (1) Kunjungan Kelas, (2) Observasi Kelas, (3)
Pertemuan Individu, (4). Kunjungan antar Kelas, dan (5). Menilai Diri Sendiri.
SUPERVISI KLINIS
Supervisi klinis merupakan pembinaan profesional yang dilakukan secara sistematis
kepada guru sesuai kebutuhan guru yang bersangkutan dengan tujuan untuk membina
keterampilan mengajarnya. Pembinaan itu dilakukan dengan cara yang memungkinkan guru
menemukan sendiri cara-cara untuk memperbaiki kekurangannya sendiri (dalam suatu
pengakuan yang jujur dan tulus).