Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

Tanman jagung merupakan tanaman pangan pokok yang ada di Indonesia setelah
beras. Maka dari itu kegiatan pasca panen dalam tanaman jagung harus dilakukan
dengan baik karena dalam penanganan pasca penen akan menentukan kualitas biji.
Salah satu hal penting dalam proses pemanenan ialah penentuan hari pemanenan
karena bila tetlalu muda dalam memanen akan membuat biji mudah rusak dan pecah
dalam proses pemipilan maupun penyimpanan. Penentuan pemanenan bisa dilakukan
dengan menggunakan hitungan hari setelah tanam dan pengamatan secara visual.
Pemanenan biasanya dilakukan pada usia jagung 90-120 hari setelah tanam, dengan
ciri fisik tanaman ialah (1) Batang, daun dan kelobot telah berwarna kekuningan atau
kering, (2) Biji berwarna orange cerah dan mengkilap, (3) Biji keras dan tidak mudah
pecah bila di tekan, (4) Terdapat bintik hitam pada bagian bawah biji. Proses pasca
panen jagung meliputi beberapa tahapan yakni pemetikan tongkol dan pengeringan,
pemipilan, pengemasan dan penyimpanan. Jika kesemua proses yang ada tidak
dilakukan dengan baik maka akan menurunkan kualitas biji jagung akibat infeksi
cemdawan, pembusukan dan kontaminasi benda asing (Darius. V. 2018)

Setelah tongkol dipanen maka seswgera mungkin harus dilakukan prosea pengeringan
hingga biji memiliki kadar air sebesar 12-14 % agar biji memiliki daya simpan lama
serta tidak pecah saat proses pemipilan. Biasanya petani melakukan pengeringan
secara manual di bawah sinar matahari langsung selama 3-4 hari (Darwis. V. 2018).
Salah satu proses dalam kegiatan pasca panen ialah pemipilan, yakni proses
pemisahan antara biji jagung dari tongkolnya. Dimana dalam tahapan ini akan
berpengaruh pada kehilangan hasil sekitar 3-4 % akibat kerusakan (Ardianto. D, dkk.
2019). Proses akhir dalam kegiatan pasca panen ialah penyimpanan, suhu ruangan
penyimpanan akan sangat berpengaruh pada kualitas biji menurut Darwis. D (2018)
pada ruangan 28°C maka biji akan memiliki daya tumbuh sebesar 92% dan untuk
ruangan dengan suhu 38°C biji akan memiliki daya tumbuh 81%. Untuk itulah
sangatlah penting untuk di perhatikan semua proses yang ada dalam kegiatan pasca
panen agar biji memiliki kualitas yang baik.

Dapus

Ardianto. D, Iqbal dan A. Waris. 2019. Uji Kerja Mesin Pemipil Jagung
Berkelobot Produksi BBPP Batang Kaluku. Jurnal AgriTechno, Volume 12 No.1.
Darwis. V. 2018. Potensi Kehilangan Hasil Panendan Pasca Panen Jagung di
Kabupaten Lampung Selatan. Journal of Food System and Agribussines, Volume
2 No.1.

Anda mungkin juga menyukai