BIOEKOLOGI OPT
Oleh:
Vindri Vanisa 191510501059
3.2 Pembahasan
Jagung merupakan salah satu makanan pokok masyarakat indonesia selain
padi khususnya di daerah NTT ini dikarenakan iklim pada daerah tersebut hanya
bisa menghendaki tanaman jagung saja yang bisa tumbuh dan tidak bisa untuk
menanam padi, sehingga sejak dulu masyarakat asli daerah NTT menjadikan
jagung sebagai makanan pokoknya. Selain itu pemanfaatan jagung sangatlah luas
salah satu yang paling banyak digunakan ialah sebagai salah satu bahan utama
pakan ternak ayam, yang mana kebutuhannya semakin meningkat tiap tahunnya
karena semakin meningkatnya jumlah penduduk. Namun dibalik kebutuhan yang
selalu meningkat banyak kendala yang dihadapi para petani dalam memenuhi
permintaan tersebut yakni adanya berbagai jenis OPT yang menyerang budidaya
tanaman jagungnya salah satunya dari golongan jamur. Setahu saya dulu didaerah
saya jamur yang sering sekali menyerang pada tanaman jagung ialah
Peronosclerospora Maydis yang mana akan menyebabkan penyakit bulai pada
tanaman jagung, biasanya tanaman jagung yang sering terkena penyakit bulai ini
ialah pada varietas jagung manis, presentase serangan pada satu lahan jagung
manis sangat tinggi bila dibandingkan dengan jenis jagung biasa, namun sangat
disayangkan akhir-akhir ini banyak juga tanaman jagung biaa yang banyak
terserang bulai ini kemungkinan jamurnya telah mengalami perubahan sehingga
bisa dnegan mudah menginfeksi atau juga menurunnya tingkat ketahanan varietas
benih jagung yang digunakan.
Ciri utama yang bisa kita amati dari serangan bulai pada tanaman jagung
ialah perubahan warna pada daun yang menjadi putih atau memudar dan juga
terdapat serbuh putih pada bagian daun yang memutih yang mana itu merupakan
spora dari jamur Peronosclerospora Maydis (gambar 1). Dampak yang bisa
diakibatkan oleh serangan jamur ini ialah tanaman menjadi kerdil dan bahkan
akan stunting atau berhenti tumbuh sehingga tidak akan menghasilkan tongkol
jagung (gambar 2) (Suriani, dkk. 2018). Untuk itu jika ada indikasi tanaman yang
terserang bulai para petani harus segera mencabut dan membakarnya di tempat
lain agar tidak menyebar dan menjadi sumber penyakit pada pertanaman
selanjutnya.
Gambar 1 Gambar 2
Sumber: Dokumentasi Penulis. Gambar 1. Daun pada jagung yang terserabg
bulai, Gambar 2. Tanaman jagung yang kerdil akibat serangan bulai.
Selain itu ada pula jenis jamur lain yang sering menyerang pada tanaman
jagung yakni dari jenis Fusarium sp. Dan Aspergilus sp., untuk jamur fusarium
gejala seranga yang terjadi pada tanaman ialah tanaman menjadi layu dan
akhirnya mengering dan mati dengan keunikan yang membedakan antara layu
akibat jamur dan kekurangan air ialah jika kekurangan air maka tanaman akan
layu secara bersamaan namun jika akibatr jamur llayu dimulai pada daun
terbawah dan terus berlanjut hingga daun termuda. Biasanya tanaman yang
terserang jamur fusarium akan mengalami mati dan mengering saat usia dewasa
atau telah menghasilkan tongkol dan biji (gambar 3), ini dikarenakan pada masa
tersebut tanaman sangatlah lemah karena seluruh energi yang dimilikinya
difokuskan untuk menghasilkan cadangan makanan. Tingkat kerusakan yang bisa
diakibatkan serangan jamur ini bisa mencapai 87%, dengan demikian akan
mengakibatkan penurunan yang drastis pada hasil panen yang akan diperoleh
(Hausufa, A. dan A. Rusae. 2018).
Gambar 3. Tanaman jagung yang
terserang jamur Fusarium sp.
Ada lagi jenis jamur yang khusus menyerang pada biji tanaman jagung baik
saat sebelum panen maupun setelah panen atau penyimpanan, spesies jamur ini
ialah Aspergilus sp. Jamur jenis ini akan mengakibatkan biji akan mengalami
pembusukan dan rusak (gambar 4).
Gamabar 6
Gambar 5
Tanaman Sansivera merupakan salah satu jenis tanaman hias yang
saat ini banyak diminati, namun dalam proses budidayanya dan juga
perawatannya banyak masyarakat yang mengeluhkan kerusakan pada daun
dengan ciri kerusakan berupa bercak-bercak basah dan mengering kemudian
ditumbuhi jamur. Berdasarkan identifikasi gejala dan gambar 7 dan 8,
penyebab penyakit ditemukan bahwa jamur Fusarium sp. penyebab
sekunder. Kemudian ditemukan juga jamur Aspergillus sp. dan Penicillium
sp.yang mengkontaminasi penyebab sekunder yaitu Fusarium sp. (Santoso,
A. I. 2012). Sehingga bisa kita ketahui bahwasanya ketiga jenis jamur
menyerang secara berururtan dan menyebabkan kerusakan atau infeksi lokal
pada bagian daun tanaman sansivera.
Gambar 7 Gamabr 8
Sumber: Dokumentasi Penulis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas bisa kita ketahui bahwasanya spesies
jamur yang menyerang pada tanaman jagung ialah Fusarium sp.,
Peronosclerospora Maydis dan Aspergilus sp., untuk tanaman cabai jamur yang
menyerangnya ialah spesies jamur Fusarium sp. Dan Colletotrichum capsici,
sedangkan untuk jamur yang menyerang pada tanaman sansivera ialah spesies
jamur Fusarium sp., Aspergilus sp. Dan penicillium sp.
4.2 Saran
Untuk lebih lanjut dalam mengetahui secara spesifik jenis jamua apa saja
yang menginfeksi pada tanaman yang diamati sebaiknya dilakuakn pada
laboratorium dengan mengguankan uji agar dan uji lainnya sehingga bisa
didapatkan hasil yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA