Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Dibuat Oleh :
Nama : Nadia Ade Fitriani
Npm : 202202010
Dosen Pengampuh : Reko Apriantonedi,S.TP., MP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PAT PETRULAI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat segala rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusun sebagai
bagian dari tugas mata kuliah dasar dasar perlindungan tanaman yang saya tempuh pada semester
ini. Dalam pelaksanaan praktikum, saya mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori yang telah
dipelajari di dalam kelas ke dalam situasi praktis. Praktikum ini membuka wawasan dan
memberikan pengalaman berharga dalam memahami konsep-konsep dasar. Saya juga bisa
melibatkan diri secara aktif dalam proses percobaan, observasi, dan analisis data. Semuanya
termasuk aspek penting dalam pengembangan keterampilan praktis. Selama pelaksanaan praktikum,
saya mengalami beragam tantangan dan hambatan.
Semoga laporan ini bisa memberikan kontribusi positif bagi pembaca yang ingin mengetahui
lebih lanjut mengenai Organisme Pengganggu Tanaman. Akhir kata, kami menyampaikan
permohonan maaf jika terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan laporan ini. Kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat Saya harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman sawi putih (Brassica juncea L.) termasuk famili Brassicaceae, berasal dari
Tiongkok (China) dan Asia Timur. Tanaman ini merupakan komoditas tanaman hortikultura
yang banyak digemari oleh masyarakat karena memilki rasa yang paling enak dibanding jenis
sawi yang lain dan mudah didapat. Setiap 100 g bahan segar sawi mengandung 2,3 g protein,
4,0 g karbohidrat, 0,3 g lemak, 220 mg Ca, 38 mg P, 2,9 mg Fe, 1.940 mg vitamin A, 0,09 mg
vitamin B serta 102 mg vitamin C (Haryanto et al., 2007). Sawi putih termasuk sayuran yang
memiliki nilai komersial dan prospek yang baik untuk dikembangkan. Produksi sawi/petsai di
Indonesia pada tahun 2013 sekitar 635.728 ton, sementara itu produksi mengalami penurunan
pada tahun 2014 dengan produksi mencapai 602.478 ton (Badan Pusat Statistik Indonesia,
2016).
Permintaan masyarakat terhadap sawi putih semakin meningkat, maka untuk memenuhi
kebutuhan pasar,baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, perlu dilakukan peningkatan
produksi. Sawi putih selain dapat digunakan untuk bahan makanan, dapat juga digunakan
untuk pengobatan bermacam-macam penyakit. Kegunaan sawi putih untuk pengobatan,
anatara lain untuk menghilangkan rasa gata di tenggorokn padapenderita batuk, untuk
menyembuhkan sakit kepala, penyakit ginjal, pemversih darah,memperbaiki dan
memperlancar pencernaan makanan,menyembuhkan datang haid yang tidak teratur, demam,
nifas, radang tenggorokan, dan batuk kering. ( Susyono, 2003) Salah satu upaya peningkatan
pertumbuhan dan hasil produksi tanamanSawi putih yaitu dengan melakukan pemupukan
secara kontinue yang bertujuan untuk memelihara, memperbaiki dan mempertahankan
kesuburan tanah serta menunjukkan performa tanaman sawi putih lebih baik seperti
meningkatnya pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan hasil tanaman sawi .
Pemberian pupuk Organik yang dihasilkan dari limbah peternakan dapat sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan dan produksi tanaman Sawi Putih selain itu dapat membenahi
serta merawat lahan agar tetap lestari dan berproduksi dengan optimal menyatakan bahwa
pupuk Organik mempunyai potensi yang baik, karena selain berperan dalam memperbaiki
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pupuk Organik juga mempunyai kandungan Unsur hara
Makro yang lebih tinggi bila dibandingkan pupuk lainnya. Muhsin (2003) Selain itu pupuk
anorganik juga dibutuhkan dalam propses budidaya tanaman sawi seperti pupuk NPK
15:15:15 karena pupuk ini Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,
penyakit, dan kekeringan. Menjadikan tanaman lebih hijau dan lebih segar karena banyak
mengandung butir hijau daun. Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang
baik.pupuk ini adalah pupuk buatan yang dalam proses pembuatannya telah banyak tersentuh
teknologi modern.
Biasanya diproduksi dalam sekala pabrikan dan dikemas dalam bentuk yang praktis.
Kandungan hara nya juga tidak lagi bergantung pada bahan baku organik yang digunakan,
melainkan sudah disesuaikan dengan kebutuhantanaman. Berdasarkan uraian di atas, penulis
sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pemberian Pupuk
Organik Dan Pupuk NPK 15:15:15 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Putih
(Brassica Rapa Subsp. Pekinensis)”

B. Ruang Lingkup
Praktikum ini dilakukan di perkebunan sawi milik ibu sulastri dikarenakan banyak
terdapat organisme pengganggu tanaman (OPT) di lahan perkebunan tersebut. Dengan
mengamati pohon, daun, pada sawi untuk melihat serangga.
C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui organisme pengganggu yang terdapat
pada tumbuhan dan mengetahui apa yang akan terjadi pada tumbuhan jika terdapat
serangga pengganggu.
D. Manfaat
Mahasiswa mengetahui organisme pengganggu tanaman, mengetahui akibat dari serangga
tersebut.
E. Lokasi dan waktu
1. Lokasi
Duku Ulu, kecamatan Curup Timur, kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
2. Waktu
Praktikum ini dilakukan pada hari selasa 16 Januari 2024 Pukul 15.07 WIB.
PROSEDUR PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat


 Kamera hp
 Lembar catatan

B. Prosedur Pelaksaan
a. Mencari tanaman yang terserang OPT.
b. Identifikasi OPT.
c. Mengambil gambar/foto tanaman yang terserang ( gejala dan tanda tanda) pada tanaman.
d. Amati gejala serangan hama pada tanaman.
e. hasil pengamatan gambar atau foto akan lampirkan pada table dibawah

C. Hasil dan Pembahasan

NO Tanda
Nama Komoditas Gejala Penyebab Keterangan
Penyakit Penyakit Penyakit

Hama
ini menyera
ng Terdapat
tanaman Lubang pada
umur 1-3 tanah,
minggu,
hilangnya
dengan cara
1 menyerang
tunas atau
Agrotis Ulat Tanah dan daun,berlendi
S.P memotong r,adanya
pangkal bulat bulat
batang pada hitam pada
waktu daun
malam hari,
siang hari
ulat bersem
bunyi dala
m tanah.
terdapat
bercak coklat
yang
Spodoptera Ulat Grayak Tanaman mengendap
2 Litura layu,meng pada bagian
uning dan tanaman yang
mati sakit,
kemudian
membusuk
berwarna
coklat seperti
berlendir

daun terlihat
seperti
Ulat kerancang
perusak putih.
daun kerancang
Pluptella Ulat Perusak biasanya tersebut
3 Xylostella Daun Atau menyeran adalah kulit
Ulat Trip g pucuk ari daun yang
tanaman tersisa setelah
sawi dan dagingnya
mengakiba dimakan ulat.
tkan Selanjutnya
tanaman daun menjadi
sawi tidak berlubang
tumbuh karena kulit
dengan ari daun
maksimal tersebut
mengering
dan sobek.

D. Kesimpulan
Terdapat beberapa jenis hama yang ada pada tumbuhan sawi putih yaitu ulat tanah, ulat
grayak, ulat perusak daun atau ulat trip yang mengakibatkan rusaknya daun dan batang pada
tanaman sawi . Sehingga sawi tidak berkembang tumbuh dan mempengaruhi kualitas dari
tumbuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

JULAILY, Noorbetha, dkk. Pengendalian hama pada tanaman sawi (Brassica juncea L.)
menggunakan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Protobiont , 2013, 2.3.
Rizaldi, Irpan. PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SAWI (Brassica
juncea L.) DI TINGKAT PETANI LARI ULIN UTARA KOTA BANJARBARU . dis. Universitas
Islam Kalimantan MAB, 2022.
Haryanto, Hery, dan Bambang Supeno. Populasi dan intensitas serangan kumbang daun
(Phyllotreta vittata F.) pada empat jenis tanaman sawi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
1.1 (2022): 38-47.

Anda mungkin juga menyukai