Anda di halaman 1dari 16

(DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN)

Acara 3

Disusun Oleh :

Nama : Nursyara Hasanah


NPM : E1D020102
Prodi : Agribisnis A
Kelompok : Shift A
Hari/Jam : Rabu / 15:00
Tanggal : 29 September 2021
Dosen : 1. Sempurna Br.Ginting,Dr,SP.,M.si
2. Tunjung Pamekas, Dr.Ir.,M.Sc
Ko-Ass : 1. Ferdinand Gherrisyah (E1K018016)
Objek Praktikum : Patogen Tumbuhan

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perlindungan tanaman adalah usaha untuk mencegah, mengurangi kerusakan,


mengurangi kerugian pada tanaman atau bagian darinya yang dibudidayakan atau dibutuhkan
manusia mulai dari penyiapan lahan, panen sampai hasil diterima oleh konsumen. Adapun
penghalang dari perlindungan tanaman ini adalah pengganggu yaitu agen penyebab dari
perubahan dari tanaman yang merugikan. Salah satu dari pengganggu tersebut adalah pathogen
tanaman.

Pada waktu sekarang telah dikenal banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit
diantaranya yang mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh
banyak macam pathogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat
menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan
tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai
macam organ tanaman. Kenyataan ini akan menyulitkan dalam mempelajari penyakit pada
tanaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka diadakan klasifikasi penyakit tumbuhan
sehingga memudahkan kita untuk mempelajari penyakit tumbuhan menurut kepentingannya
masing-masing. sampai sekarang kita telah mengenal berbagai kretaria yang digunakan untuk
maksud tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk dapat mengenal dan membedakan diantara kelompok
patogen tanaman dengan kelompok lainnya dari pengamatan koloni pada biakan dan pada tanda
kerusakan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Patogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis


yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme
parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan
atau tumbuhan multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari
semua kerajaan biologi.

Pada umumnya semua patogen pernah berada di luar sel tubuh dengan rentang waktu tertentu
(ekstraselular) saat mereka terpapar oleh mekanisme antibodi, namun saat patogen memasuki
fase intraselular yang tidak terjangkau oleh antibodi, sel T akan memainkan perannya (Anonim,
2012).

Benalu merupakan kelompok tumbuhan parasit yang dapat menyerang berbagai jenis
tumbuhan lain. Meskipun tergolong dalam kelompok hemiparasit atau parasit fakultatif, yaitu
kelompok parasit yang mampu melakukan proses fotosinthesa melalui keberadaan hijau
daunnya, namun ketergantungan benalu terhadap tumbuhan yang diparasitinya (tumbuhan inang)
sangatlah tinggi. Kelompok ini sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari proses perkecambahan
biji hingga mencapai fase generatifnya, berinteraksi dengan tumbuhan inangnya. Mampu
memarasiti berbagai jenis tumbuhan semak dan umumnya adalah jenis pohon. Jenis tumbuhan
inangnya cukup beragam, mulai dari tanaman hortikultura (Pitojo, 1996)

Tali Putri adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat bergantung pada
tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya melilitkan sulurnya, lalu
mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang. Sifat parasitnya sudah diperlihatkan sejak
beberapa hari pertama dalam kehidupannya. Kantung makanan yang terdapat pada bijinya hanya
cukup memberi makan selama beberapa hari saja dan memperpanjang batang hingga 4 inci atau
10 sentimeter. Karenanya, ketika tunas pertama kali muncul di tanah, tali putri hanya punya dua
pilihan, diam tapi mati perlahan atau segera mencari tumbuhan inang untuk kemudian
“menempel” tumbuhan tersebut. Dan, tali putri—secara alamiah—lebih mengambil pilihan
kedua (Bambang, 2006).

Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan
cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk
memperoleh makanannya (Wikipedia 2011).

Bakteri merupakan salah satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal)


yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja
(Jawetz et al., 2004)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat

3.1.1 Bahan yang digunakan :

• Benalu (Loranthus sp., Viscum sp.) yangy masih melekat pada tanaman inangnya
• Tali putri (Cuscuta sp., Cassytha sp.) yang masih melekat pada tanaman inangnya
• Jamur Deutromycotina (Pestalosia sp., Fusarium sp., Pyrycularia sp.)
• Jamur Ascomycotina (Meliola sp., Capnodium sp.)
• Jamur Basydiomicota (Hemilia sp., Puccini asp.)
• Bakteri (Erwinia Corotovara, Pseudomonas solanacearum)

3.1.2 Alat yang digunakan :

• Pensil
• Kertas Hvs
• Pensil Warna
• Handphone

3.2 Cara Kerja

• Mencari gambar dan informasi tentang hama pathogen di internet


• Memperhatikan dan mencatat ciri – ciri penting yang membedakan dari yang
lainnya.
• Membuat taksonominya dan memberi keterangan tentang hal – hal yang dianggap
penting untuk diinformasikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

• Benalu (Loranthus sp., Viscum sp.) Nama Patogen : Benalu


Famili : Loranthaceae
Ordo : Santalales

Ciri-cirinya :
• Menempel di tumbuhan lain (inangnya)
• Menghisap sari-sari makanan.
Akibatnya :
• Tumbuhan inangnya menjadi
kekurangan nutrisi yang menyebabkan
tumbuhan inang mati.
Keterangan :
1. Daun benalu
2. Batang benalu
3. Bunga benalu
4. Buah benalu
5. Akar benalau
• Tali putri (Cuscuta sp.) Nama Patogen : Tali putri
Famili : Convolvulaceae
Ordo : Solanales

Ciri-ciri :
• Mempunyai daun yang dapat
mengalami perubahan bentuk menjadi
kecil seperti sisik.
• Bunganya berupa bulir tegak.

Akibat :
• Serangan terhadap inangnya dapat
membunuh inangnya tersebut.

Keterangan :
1. Daun inangnya
2. Batang tanaman inangnya
3. Bunga tali Putri
4. Daun tali Putri
5. Sisa akar tali Putri
6. Alat penghisap
• Jamur Deutromycotina (Pestalosia Nama patogen : Jamur Deutromycotina
sp.) Famili :-
Ordo :-
Jamur ini disebut jamur tidak sempurna ( fungi
imperfecti) karena perkembangbiakan
generatifnya belum diketahui.

Ciri-ciri :
• Tersusun atas hifa bersekat dan dinding
selnya terbuat dari kitin.
• Berukuran mikroskopis.
• Bersifat saprofit atau parasit.

Akibatnya :
• Menghasilkan racun yang
membahayakan makhluk hidup.
• Menjadi hama tumbuhan dan penyakit
pada hewan.

Keterangan :
1. Konidiospora
2. Sterigma (tonjolan)
3. Konidium
4. Konidiofor
5. Hifa
• Jamur Ascomycotina (Meliola sp.) Nama Patogen : Jamur Ascomycotina
Famili : Euroticeae
Ordo : Eurotiales

Ciri-ciri :
• Memiliki hifa yang bersekat-sekat.
• Tumbuhnya ada yang uniseluler dan
ada yang multiseluler.

Akibatnya :
• dapat merusak buah apel, penyebab
penyakit ergot pada gandum,
peradangan pada mulut kulit dan kuku.

Keterangan :
1. Spora
2. Sporangiofor
3. Hifa rizoid
4. Hifa stolon
• Jamur Basydiomicota (Hemilia sp.) Nama Patogen : Hemilia sp.
Famili :-
Ordo : eukarya

.
Ciri-ciri :
• Mempunyai bentuk seperti payung
terdiri dari tudung.
• Niselium ada tiga yaitu :
Primer, sekunder dan tersier.
• Basidiomycotina ada yang parasit dan
saprofit.

Akibatnya :
• Merugikan bagi organisme inangnya.

Keterangan :
1. Tudung
2. Lamela
3. hifa
4.inti sel
5. septa
6. tangkai
7. Miselium
• Bakteri (Erwinia Corotovara) Nama Patogen : Bakteri
Famili : Enterobacteri
Ordo : Enterobacterates

Ciri-ciri :
• Berbentuk rangkaian kapsul dan tidak
berspora.
• Sel bakteri berbentuk batang (1,5 - 2,0)
+ (0,6-0,9) Micran.

Akibat dari bakteri erwinia carotovora adalah


menyebabkan pembusukan

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan diatas dapat kita lihat benalu hampir memiliki bagian – bagian
yang sama dengan tumbuhan lain yaitu memiliki batang, ranting, daun, bunga, buah dan biji.
Parasit ini sering disebut juga tumbuhan parasit tingkat tinggi karena memiliki bagian – bagian
yang lengkap seperti tumbuhan pada umumnya. Seperti kita lihat pada hasil pengamatan parasit
ini menempel dan sangat bergantung pada tumbuhan inangnya seperti yang di kemukakan oleh
Pitojo, 1996 Kelompok ini sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari proses perkecambahan biji
hingga mencapai fase generatifnya, berinteraksi dengan tumbuhan inangnya. Mampu memarasiti
berbagai jenis tumbuhan semak dan umumnya adalah jenis pohon. Jenis tumbuhan inangnya
cukup beragam, mulai dari tanaman -hortikultura.

Tali putri merupakan parasit bagi tanaman karena tali menyerap nutrisi pada tumbuhan
inangnya seperti pada hasil pengamatan kita lihat tali menempel dan melilit seluruh bagian
tumbuhan inangnya. Tali putrid sangat bergantung pada inangnya seperti yang dijelaskan oleh
Bambang, 2006 Tali Putri adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat
bergantung pada tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan makanan
sendiri melalui proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya melilitkan
sulurnya, lalu mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang. Tali putri ini menyerap nutrisi
dengan menggunakan Historium viscum dan merekat pada tumbuhan inangnya.

Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum
diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk
dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota
merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Jamur Deuteromycota yang
tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur
Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan
menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk
pada berbagai tanaman.

Ascomycota adalah kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup saprofit dan ada juga
yang parasit. Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycota ada yang multiselluler dan ada
yang uni selluler seperti pada ragi (Wahyuni, 2010).

Basidiomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang memiliki bentuk tubuh besar
(Makroskopis), memiliki Spora yang terbentuk dalam Basidium, dan setiap Basidium memiliki 4
macam Basidiospora.

Bakteri erwinia carotovora merupakan salah satu kelompok bakteru yang dapat
menyebabkan kebusukan pada suatu tanaman.
BAB V

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan :

• Benalu dan tali putri kehidupannya sangat bergantung pada tumbuhan inangnya.
• Bagian – bagian benalu hampi semuanya menyerupai tumbuhan seperti batang, ranting,
bunga, buah dan biji.
• Benalu dan talli menyerap nutrisi dengan cara menempel pada batang atau ranting
tumbuhan inang.
• Tali putri melilit tumbuhan inangnya dan menyerap nutrisi tumbuhan inangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Patogen diakses pada tanggal 21 Oktober 2012

Pitojo, S., 1996. Benalu hortikultura: Pengendalian dan Pemanfaatan. Ungaran: Trubus
Agriwidya. 70 hal.

Purnomo, B. 2006. DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN : Penggolongan Penyakitdan


Patogen Tumbuhan.

Hasna, 2012. http://planthospital.blogspot.com/2012/01/penggolongan-penyakit-tumbuhan-


dan.html 21 Oktober 2012.

Anda mungkin juga menyukai