Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

( ACARA 3 )

Disusun oleh:

Nama : Putri Cahaya Wulandari

Npm : E1D020099

Prodi : Agribisnis C

Kelompok : Shift A

Hari/Jam : Rabu/09.00 WIB

Tanggal : 29 September 2021

Dosen : 1. Prof.Dr.Ir Dwinardi Apriyanto,M.Sc.

2. Nela Zahara,SP.M.Si.

Co-Ass : Rahellea Andrea (E1K018024)

Objek Praktikum : Patogen Tumbuhan

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU
TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit tanaman adalah terjadinya perubahan fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat
gangguan yang terus menerus oleh agensi patogen atau faktor lingkungan dan berkembangnya
gejala dan Ketidak mampuan tumbuhan untuk memberi hasil yang cukup kuantitas maupun
kualitasnya (Dahiwale, 2010).

Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberi batasan sebagai kerusakan proses fisiologi
yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus dan penyabab utama, melalui terhambatnya
aktifitas seluler dan dieskpresikan dalam bentuk karakter patologi yang khas yang disebut sympton
atau gejala (Sastrahidayat, 2011).

Sebagai akibat dari berkembangnya patogen dalam suatu tanaman maka akan timbul lah suatu
gejala atau tanda. Gejala merupakan perubahan abnormal yang tampak pada tumbuhan akibat
perkembangan patogen. Sedangkan tanda merupakan produk patogen yang terdapat pada tumbuhan
yang sakit (Ginting, 2013).

Berdasarkan faktor penyebab penyakit, penyakit dibagi menjadi 2 yaitu penyakit fisiologis (non
infeksius) dan penyakit infeksius. Penyakit fisiologis disebabkan oleh faktor abiotik seperti keadaan
tanah (kelembaban, struktur, rekasi tanah, kadar oksigen, unsur hara, toksisitas pestisida), keadaan
cuaca(suhu tinggi atau rendah, kekurangan atau kelebihan cahaya, angin, hujan), dan kerusakan
(kultur teknis yang salah). Sedangkan penyakit infeksisus merupakan penyakit yang disebabkan
faktor biotik berupa patogen (jamur, bakteri, mikroplasma, virus, viroid, protozoa, nematoda)
(Ningsih,2010).

Proses terjadinya penyakit adalah kontak agen patogenik dengan inang yang rentan, diikuti oleh
infeksi ke dalam jaringan inang, kemudian perkembangan interaksi antara patogen dan inang yang
rentan dan pada akhirnya akan timbul penyakit (Anggraeni, 2007 cit Irawan et al., 2015).

Kemampuan mikroorganisme menginfeksi suatu tanaman disebut patogenisitas sedangkan,


intensitas induksi penyakit oleh patogen disebut virulensi atau agresifitas. Berbagai isolat memiliki
virulensi yang berbeda pada inang tertentu. Virulensi dinilai berdasarkan inokulasi yang dilakukan
pada spesies atau kultivar tanaman yang memiliki respon yang berbeda-beda terhadap berbagai
isolat. Selain itu, patogen juga mampu menginfeksi spesies tanaman dalam jumlah yang besar
(kisaran inang luas), sedangkan beberapa pathogen tertentu hanya bisa menginfeksi beberapa
spesies (Narayanasamy, 2011).
Pada jamur dapat dilakukan dengan metode suntik (pelukaan) pada bagian tanaman yang menjadi
inang (biasanya buah), kemudian sumber inokulum diambil dengan cork bore diantara jaringan
sakit dan sehat kemudian ditempelkan pada bagian tanaman (buah) yang telah dilukai. Pelukaan ini
bertujuan untuk mempermudah patogen masuk ke dalam jaringan tanaman (Hafsah dan Zuyasna,
2013).

METODOLOGI ALAT DAN BAHAN

1. Pensil
2. Kertas A4
3. Penggaris
4. Pensil Warna
5. Handphone
6. Gambar Benalu
7. Gambar Tali Putri
8. Gambar Jamur Deuteromycotina
9. Gambar Jamur Asomycortina
10. Gambar |Jamur Basidiomycotina
11. Gambar Bakteri Erwina Carotovora

CARA KERJA

- Mencari gambar dan informasi tentang hama pathogen tumbuhan di internet


- Memperhatikan dan mencatat ciri-ciri penting yang membedakan dari yang lainnya
- Membuat taksonominya dan memberi keterangan tentang hal-hal yang dianggap penting untuk
diinformasikan
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Nama patogen : Benalu

Family : Loranthaceae

Ordo : Rolanthales

Ciri-ciri:

-tergolong tumbuhan parasite

-Benalu tidak memerlukan media tanam

-memiliki biji,buah-buahan kecil dan berdaun


hijau

Akibat : Tumbuhan inang kekurangan asupan


nutrisi
Nama pathogen : Tali Putri

Famili : Convolvulaceae

Ordo : Solanales

Ciri-ciri:
-daun yang mengalami perubahan bentuk

-berbentuk bulat dan berbiji satu

-buah ini mudah rontok

Kerusakan : Tumbuhan inang dapat mati

Deuteromycota atau jamur tak sempurna adalah


jamur yang belum di ketahui cara reproduksi
seksualnya. Deuteromycota bereproduksi
aseksual dengan spora vegetatif. Deuteromycota
disebut juga fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna).
Ciri-ciri:

-tersusun atas hifa bersekat dan dinding selnya


terbuat dari kitin

-jarang memiliki bubuh buah dan umunya


berukuran mikroskop
- bersifat saprofit atau parasite

Nama pathogen : Jamur Asomycotina

Family : Euroticaea

Ordo :Eurotiale
Ciri-ciri:
-memiliki uniseluler dan multiseluler

-memiliki hifa yang bersekat

Kerusakan : menyebabkan penyakit ergor pada


gandum dan merusak buah
Nama patogen: Jamur Basidiomycotina

Filum : Basidiomycoto

Domain : Eukarya

Kingdom: Fungi

Ciri-ciri:

-mempunyai basidium

-tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah

-tubuh buah bentuknya macam-macam

Kerusakan: merugikan bagi organisme inangnya


Nama pathogen: Erwina Carotovora

Family : Enterobacteriaceae

Ordo : Enterobacteriales

Kingdom : Bakteri

Ciri-ciri:

-sel bakteri membentuk batang

-berbentuk rangkaian kapsul

Kerusakan : menyebabkan pembusukan

PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan diatas dapat kita lihat benalu hampir memiliki bagian – bagian yang sama
dengan tumbuhan lain yaitu memiliki batang, ranting, daun, bunga, buah dan biji. Parasit ini sering
disebut juga tumbuhan parasit tingkat tinggi karena memiliki bagian – bagian yang lengkap seperti
tumbuhan pada umumnya. Seperti kita lihat pada hasil pengamatan parasit ini menempel dan sangat
bergantung pada tumbuhan inangnya seperti yang di kemukakan oleh Pitojo, 1996 Kelompok ini
sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari proses perkecambahan biji hingga mencapai fase
generatifnya, berinteraksi dengan tumbuhan inangnya. Mampu memarasiti berbagai jenis tumbuhan
semak dan umumnya adalah jenis pohon. Jenis tumbuhan inangnya cukup beragam, mulai dari
tanaman -hortikultura.

Benalu adalah tumbuhan yang menumpang pada tanaman lain dan mengisap makanan dari tanaman
yang ditumpanginya, termasuk tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang
(dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di
daerah tropis. Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah seperti lem berbentuk jeli yang
lengket. Benalu menyerap makanan dari pohon inangnya sehingga merugikan inangnya, jika
dibiarkan benalu dapat bertambah banyak dan dapat menyebabkan tumbuhan inangnya kurus dan
pada akhirnya kering dan tumbuhan inangnya mati. Penyebaran tumbuhan ini terjadi dibantu oleh
burung, apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon,
bijinya yang lengket akan menempel pada dahan pohon selanjutnya akan berkecambah dan benalu
muda mulai tumbuh.

Tali putri merupakan parasit bagi tanaman karena tali menyerap nutrisi pada tumbuhan inangnya
seperti pada hasil pengamatan kita lihat tali menempel dan melilit seluruh bagian tumbuhan
inangnya. Tali putrid sangat bergantung pada inangnya seperti yang dijelaskan oleh Bambang,
2006 Tali Putri adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali putri sangat bergantung pada
tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya melilitkan sulurnya, lalu mengisap
saripati makanan dari tumbuhan inang. Tali putri ini menyerap nutrisi dengan menggunakan
Historium viscum dan merekat pada tumbuhan inangnya.

Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui
tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas
jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur
yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Jamur Deuteromycota yang tergolong pada jamur
imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat
merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang;
Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman.

Ascomycota adalah kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup saprofit dan ada juga yang
parasit. Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycota ada yang multiselluler dan ada yang uni
selluler seperti pada ragi.

Basidiomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang memiliki bentuk tubuh besar
(Makroskopis), memiliki Spora yang terbentuk dalam Basidium, dan setiap Basidium memiliki 4
macam Basidiospora.

Bakteri erwinia carotovora merupakan salah satu kelompok bakteru yang dapat menyebabkan
kebusukan pada suatu tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/HP/AppData/Local/Temp/193042-ID-none-1.pdf

Ginting, C. 2013. Ilmu Penyakit Tumbuhan : Konsep Aplikasi . Lembaga Penelitian Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Irawan, A., I. Anggraeni dan, M. Christita. 2015. Identifikasi penyebab penyakit bercak daun pada
bibit cempaka (Magnolia elegans (Blume.H.Keng) dan teknik pengendaliannya. Jurnal Wasian
2(2): 87-94
Narayanasamy, P. 2011. Microbial Plant Pathogens-Detection and Disease Diagnosis. Springer,
London.
Ningsih, Desty Rahayu. 2010. Penyakit Tanaman. UI Press. Jakarta

Sastrahidayat, Ika Rochdjatun. 2011. Fitopatologi . UB Press. Malang


LAMPIRAN
(Rahellea Andrea E1K018024)

Anda mungkin juga menyukai