Anda di halaman 1dari 12

logo kelompok/

komunitas (jika ada)

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

KATEGORI INITIATION

INTRODUKSI TEKNOLOGI PLANET-2020 DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK GUNA


PENINGKATAN KUALITAS AIR BERSIH DI DESA LOJEJER

NAMA TIM PENGUSUL :

1. VINDRI VANSA (Ketua)


2. KARTIKA DINI PRIMATA PUTRI ADISTY (Anggota 1)
3. …(NAMA LENGKAP KAPITAL)…. (Anggota 2)
4. …(NAMA LENGKAP KAPITAL)…. (Anggota 3)
5. …(NAMA LENGKAP KAPITAL)…. (Anggota 4)

NAMA PEMBIMBING : SUTRISNO

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda


Pertamina Foundation
2023
Profil Peserta PFmuda 2023
1 Nama Ketua Kelompok Vindri Vanisa
2 Nama Kelompok Tanigan
3 Tempat/Tgl Lahir Ketua Jember, 09 Februari 2001
4 Pendidikan Terakhir SLTA
5 Pekerjaan Mahasiswa
6 Tlp dan Alamat Email Tlp. 085732767738 Email vindrivanisa@gmail.com
7 Alamat Rumah/ Domisili RT 01/ RW 01 Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan,
Kabupaten Jember
8 Organisasi yang diikuti/ UKMO Bulu Tangkis UNEJ, Agen hayati Jember dan Catalisator
pernah diikuti (jika ada) PPM SR
9 Pengalaman Pengerjaan Program Kuliah Sawah diinisiasi oleh IPB dan Penanaman 1000
Proyek Sosial pohon di air terjun Tancak
10 Pernah ikut lomba Masih dalam tahapan seleksi awal yakni dari United Tractor
(sejenis PFmuda)

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2023


Judul Proyek Sosial Introduksi Teknologi PLANET-2020 dalam Pengolahan Limbah Cair
Domestik Guna Peningkatan Kualitas Air Bersih di Desa Lojejer
Judul Singkat Proyek Teknologi PLANET-2020 dalam Pengelolaan Limbah Cair
Sosial
Kategori Isu Sosial Pengolahan Limbah / Sampah
Lokasi Proyek RT 01/ RW 01 Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten
Jember
Nilai Yg diusulkan Rp14.500.000,- Lama Proyek: 3 Bulan
Anggota Tim Pengusul 1. Kartika Dini Primata Putri 3. ……………………………………..
Adisty 4. ……………………………………..
2. ………………………………….
Mentor/ Pembimbing Nama: Sutrisno Tlp.
Pekerjaan : Petani dan RT
Produk/ Hasil Dari Teknologi Tepat Guna dan Peningkatan Kualitas Air Bersih
Proyek Sosial
Manfaat Proyek bagi Meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu lingkungan dan peningkatan
Masyarakat kualitas air bersih bagi masyarakat Desa Lojejer

i
NARASI SINGKAT PROYEK SOSIAL
Teknologi PLANET-2020 dalam Pengolahan Limbah Cair
Pemanfaatan sumur sebagai sarana air bersih di Indonesia mencapai
45% dari total rumah tangga yang ada, dan 75% menggunakan jenis sumur gali.
Akan tetapi sumur gali sangat rentan tercemar kegiatan manusia, hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat akan tata kelola sanitasi air
limbah rumah tangga yang baik. Banyak pembuangan MCK masyarakat tidak
memenuhi standar, sehingga 68,7% rumah tangga di Indonesia memiliki sumber
air bersih yang tidak layak konsumsi jika ditinjau dari parameter biologi.
Dampaknya banyak masyarakat mengalami sakit diare dan angkanya tiap tahun
terus bertambah. Diare sendiri salah satu penyebab kematian terbesar di
Indonesia utamanya bagi bayi dan balita. Tujuan dari inovasi ini adalah untuk
mengurangi polutan yang dihasilkan oleh limbah cair domestik, seperti detergen,
karbohidrat, protein, lemak, minyak, dan bakteri E. Coli. Sehingga air minum
yang dikonsumsi oleh masyarakat utamanya yang bersumber dari sumur gali
layak dikonsumsi. Inovasi ini ditargetkan untuk masyarakat di RT 1 dan 2/ RW 1,
Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Beberapa
jenis mikroba pendegradasi cemaran antaranya: Pseudomonas, Clostridium,
Corynebacterium, Alcaligenes, Achromobacter, Bacillus Sp. kegiatan utama dari
program ini adalah melakukan mengedukasi kepada masyarakat utamanya dari
kalangan ibu-ibu terkait cara perbanyakan mikroba serta aplikasinya. Dengan
adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat Desa Lojejer dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran mereka mengenai pentingnya kualitas air bersih
dan sanitasi. Sanitasi air bersih merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Selain itu, inovasi ini juga sejalan dengan program
yang dijalankan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Banyak upaya telah dilakukan dalam menangani limbah rumah tangga
yakni dengan menggunakan sistem komunal dan tertutup. Namun, penerapan
sistem tersebut di masyarakat pedesaan tidak sepenuhnya sesuai terutama
dalam hal biaya dan kompleksitas instalasi. Oleh karena itu guna menyesuaikan
dengan kondisi masyarakat di Desa Lojejer dilakukan modifikasi secara teknis
dan optimalisasi peran masyarakat. Selain faktor partisipasi masyarakat, faktor
dukungan oleh pemangku kepentingan juga menjadi faktor pendorong
keberhasilan dan keberlanjutan program.

Kata Kunci: Limbah cair, mikroba, sanitasi, partisipasi, Lojejer

ii
DAFTAR ISI

NARASI SINGKAT PROYEK SOSIALii


DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
D. Manfaat........................................................................................................................
BAB 2 RENCANA PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL......................................................
A. Lokasi Proyek Sosial...................................................................................................
B. Penerima Manfaat Proyek Sosial.................................................................................
C. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek Sosial (Rincian Kegiatan)...............................
D. Jadwal Pelaksanaan....................................................................................................
E. Alat dan Bahan............................................................................................................
F. Hasil Proyek Sosial yang Diharapkan..........................................................................
G. Lain-lain (tambahan sesuai proyek sosial yang diajukan)............................................
BAB 3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)...................................................................
A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB)....................................................................
B. Rekapitulasi Anggaran.................................................................................................
BAB 4 KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL...................................................................
A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial......................................................................
B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan..........................................................
C. Pelaksana Keberlanjutan Proyek Sosial......................................................................
BAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP.............................................................................
A. Ukuran Keberhasilan Proyek Sosial.............................................................................
B. Penutup.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanfaatan sumur sebagai sarana air bersih di Indonesia
mencapai 45% dari total rumah tangga yang ada, dan 75% menggunakan
jenis sumur gali (Basri, 2019). Sumur gali di kalangan masyarakat
pedesaan memiliki peranan amat penting sebagai sumber air minum,
masak dan MCK. Di Desa Keude Lueng Putu, Kabupaten Pidi Jaya 100%
masyarakatnya memanfaatkan sumur gali sebagai sumber air utamanya,
sedangkan secara nasional pemanfaatan sumur gali sebagai sumber air
minum sebesar 29,2% (Gufran & Mawardi, 2019; Irianto dkk, 2020). Akan
tetapi sumur gali sangat rentan tercemar kegiatan manusia, hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat akan tata kelola
sanitasi dan air limbah rumah tangga yang baik. Alhasil sering dijumpai
jarak tempat pembuangan air limbah MCK sangat berdekatan dengan
sumur gali, standar untuk jarak minimal antara tangki pembuangan limbah
dengan sumur adalah 11m (SNI 03-2916-1992). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Fahrudiana (2017) sebagian besar masyarakat desa
membudidayakan ternak baik sapi maupun kambing namun dengan
pengelolaan limbah yang kurang baik, hal ini juga sangat potensial
sebagai penyumbang cemaran sumur gali. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010, air minum disebut memenuhi
syarat kesehatan jika jumlah Colony Forming Unit (CFU) untuk E. coli dan
Total Coliform di bawah 1 atau sama dengan 0. Sebanyak 68,7% rumah
tangga Indonesia memiliki sumber air minum yang tidak memenuhi syarat
dari parameter E. Coli dan 82,9% tidak memenuhi syarat ditinjau dari
parameter Total Coliform (Irianto dkk, 2020). Sebagian besar rumah
tangga yang memiliki sumber air minum yang tidak layak dari parameter
CFU berada di daerah pedesaan. Salah satu dampak ringan dari
konsumsi air yang tercemar adalah diare, ini disebabkan karena air sumur
gali tercemar oleh Coliform dan E. Coli (Gufran & Mawardi, 2019). Diare
merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia
utamanya bagi bayi dan balita, dengan persentase mencapai 31,4% dan
25,2% (Anggraeni & Sibuea, 2011).
Sanitasi dan air bersih merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/SDGs). Selain itu, inovasi ini juga
sejalan dengan program yang dijalankan oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Banyak upaya telah dilakukan dalam menangani limbah rumah tangga
yakni dengan menggunakan sistem komunal dan tertutup. Namun,
penerapan sistem tersebut di masyarakat pedesaan tidak sepenuhnya
sesuai terutama dalam hal biaya dan kompleksitas instalasi. Oleh karena
itu guna menyesuaikan dengan kondisi masyarakat di Desa Lojejer
dilakukan modifikasi secara teknis dan optimalisasi peran masyarakat.
Selain faktor partisipasi masyarakat faktor dukungan oleh pemangku

1
kepentingan juga menjadi faktor pendorong keberhasilan dan
keberlanjutan program (Rahmawati dkk, 2021; Wahyuni & Manaf, 2016).
Teknologi PLANET-2020 (Pencegahan Pencemaran Berbasis
Teknologi Terintegrasi Anaerobic-Aerobic-Wetland 2020) adalah salah
satu solusi yang dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair rumah
tangga untuk meningkatkan kualitas air bersih di Desa Lojejer. Teknologi
ini menggunakan sistem pengolahan biologis dengan bantuan bakteri
yang dapat menguraikan bahan organik dalam limbah cair. Proses
pengolahan ini dilakukan secara alami dan ramah lingkungan, sehingga
tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar. Dalam
penerapannya, teknologi PLANET-2020 dapat diintegrasikan dengan
sistem pengolahan limbah cair yang telah ada di Desa Lojejer. Hal ini
memungkinkan untuk mempercepat proses pengolahan limbah cair dan
menghasilkan air bersih yang lebih baik. Selain itu, teknologi PLANET-
2020 juga dapat mengurangi biaya operasional dalam pengolahan limbah
cair, karena tidak memerlukan bahan kimia tambahan dan tenaga listrik
yang besar. Dengan menggunakan teknologi PLANET-2020, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas air bersih di Desa Lojejer dan mengurangi
dampak negatif limbah cair domestik pada lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah
(Penjelasan singkat dalam bentuk pertanyaan terkait topik yang diangkat
oleh penulis untuk mencapai keseluruhan hasil kajian atau luaran proyek.)
C. Tujuan
(Pernyataan terkait tujuan utama dari dilaksanakannya kajian atau proyek.)
D. Manfaat
(Kegunaan hasil kajian atau luaran proyek pasca dilaksanakan dan
diimplementasikan, baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun
dampaknya bagi masyarakat.)

2
BAB 2 RENCANA PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL
A. Lokasi Proyek Sosial
(Uraian lokasi pelaksanaan proyek sosial dari alamat, desa, kecamatan,
kabupaten, hingga provinsi disertai peta lokasi)
Desa Lojejer ialah sebuah desa yang berada di perbatasan antara
Kecamatan Puger dan Wuluhan, Secara administratif Desa Lojejer dibagi
atas tiga dusun yakni Dusun Krajan, Sulakdoro dan Kepel. Luasan lahan
desa sebesar 14,44 km2, dengan ketinggian tempat 3 mdpl, dengan curah
hujan tahunan sebesar 666 mm2 dan jumlah hari hujan dalam setahun
ialah 52 hari (BPS Kabupaten Jember, 2022). 

B. Penerima Manfaat Proyek Sosial


(Secara khusus dijelaskan terkait jumlah dan kondisi penerima manfaat
dari program. Selain itu, dapat disertakan data yang memperkuat profil
penerima manfaat, seperti mata pencaharian, tingkat pendapatan, status
pendidikan, dan lain sebagainya. Penerima manfaat yang diuraikan pada
sub bab ini meliputi penerima manfaat langsung dan tidak langsung.)
Lebih spesifik pelaksanaan program akan dilakukan di RT 01/ RW 01,
C. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek Sosial (Rincian Kegiatan)
(Uraian terkait tahapan disertai dengan deskripsi tentang teknis yang akan
dilaksanakan untuk mencapai 100% kegiatan dalam kajian atau proyek.
Perlu disertakan tahapan kegiatan yang dapat dijelaskan melalui bagan
alur maupun poin dan narasi singkat.)

D. Jadwal Pelaksanaan
(Rincian waktu pelaksanaan dari masing-masing tahapan kegiatan.)
Tabel Jadwal Pelaksanaan
Bulan I Bulan II Bulan III
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 PIC
1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyiapan materi Tata


penyuluhan 1
2. Penyuluhan 1 dan
evaluasi
3 Pembuatan materi
penyuluhan 2
4 Penyuluhan 2 dan
evaluasi
4 Pembuatan instalasi Vindri
PLANET-2020
5 Penyuluhan 3
5 Serah terima
instalasi ke
masyarakat

3
B. Alat dan Bahan
(Rincian kebutuhan alat dan bahan untuk penyelesaian proyek sosial.)
C. Hasil Proyek Sosial yang Diharapkan
(Gambaran terkait bentuk akhir atau luaran proyek sosial yang diusulkan.
Apabila proyek sosial berhubungan dengan pembuatan alat atau fasilitas
umum, wajib disertakan desain dan ukuran.)
D. Lain-lain (tambahan sesuai proyek sosial yang diajukan)
(Bab ini hanya diisi apabila ada tambahan, bilamana tidak, maka dapat
dihapuskan).

4
BAB 3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(Memuat rincian kebutuhan anggaran dari pelaksanaan kajian hingga
implementasi. Contoh dapat dilihat pada Pedoman Kompetisi PFmuda
2023)
HARGA
No URAIAN KEGIATAN/PROGRAM PERHITUNGAN VOLUME JUMLAH
SATUAN
a B c d e f = (d x e)
1. Pembuatan instalasi PLANET-2020 6 8 600.000 4.800.000
Pelatihan dan seminar 6 500.000 3.000.000
Bener kegiatan 2 75.000 150.000

B. Rekapitulasi Anggaran
1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda :

Rp…………………………………..
2. Swadaya/ Iuran dari Tim Pengusul : Rp.
………………………………...
3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp.
………………………………….
4. Lain-lain (jika ada)………. : Rp.
………………………………….
Total Kebutuhan Anggaran Rp.
………………………………….

5
BAB 4 KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL
A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial
(Uraian terkait potensi keberlanjutan, dapat berupa tindaklanjut pasca
proyek sosial usulan dijalankan maupun inovasi dan replikasi maupun
scaling-up proyek sosial pada masa mendatang.)
B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan
(Apabila proyek sosial dapat menghasilkan profit melalui kegiatan
produksi maupun aktivitas ekonomi, maka dapat diuraikan perhitungan
keuntungan dalam bentuk pendapatan proyek sosial secara forecasting
(peramalam/perkiraan).
Dapat diuraikan juga potensi pendanaan lanjutan dari pihak lain untuk
memastikan proyek sosial tetap berjalan.)
C. Pelaksana Keberlanjutan Proyek Sosial
(Gambaran pelaksana dari keberlanjutan proyek sosial, apabila tim
eksisting pengusul tidak bertahan maupun akan bertahan dengan adanya
regenerasi.)

6
BAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Ukuran Keberhasilan Proyek Sosial
(Berisi kesimpulan terkait parameter atau indikator proyek sosial
dinyatakan berhasil diimplementasikan, tentunya menjawab
permasalahan pada latar belakang dan tujuan proyek sosial.)
B. Penutup
(Lain-lain yang ingin disampaikan peserta.)

7
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. Kecamatan Wuluhan Dalam Angka
2022. Diterbitkan oleh BPS Kabupaten Jember, Jember.
dfsv

Anda mungkin juga menyukai