Anda di halaman 1dari 9

PSB 2018

LAPORAN PRAKTIKUM
GELOMBANG OPTIK
“CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA”

OLEH :
KELOMPOK 6
1. Diah Permatasari (18030654012)
1. Lisda Rosanti (18030654014)
2. Noviyanti Indah Mawaddah (18030654015)
3. Mega Lestari Putri (18030654047)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN SAINS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bunyi adalah peristiwa yang ditimbulkan oleh getaran benda yang merambat melalui
medium dengan kecepatan tertentu. Terjadinya bunyi tersebut sampai kita dengar di
telinga kita juga dipengaruhi oleh adanya cepat rambat bunyi. Cepat rambat bunyi adalah
jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi setiap satu satuan waktu. Salah satu medium
untuk perambatan bunyi adalah udara. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengarkan bunyi misalnya saat kita berbicara atau mendengar dari benda apapun
yang dapat menghasilkan bunyi. Salah satu sumber bunyi yaitu alat-alat musik seperti
pipa organa. Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar
sehingga menghasilkan bunyi. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar.
(Hardiwiyono, 2012).
Ada dua jenis pipa organa, yaitu pipa organa terbuka dan tertutup. Pipa organa
terbuka berarti kedua ujungnya terbuka dan pipa organa tertutup berarti salah satu
ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Saat merambat, bunyi mempunyai cepat rambat
bunyi. Cepat rambat bunyi berbeda-beda berdasarkan mediumnya. Nilai cepat rambat
bunyi dalam kehidupan sehari-hari sering dituliskan konstan yaitu 340 m/. Untuk
mengetahui cepat rambat bunyi di udara, maka kami melakukan percobaan denan judul
“Cepat Rambat Bunyi di Udara”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh resonansi bunyi pada pipa terbuka dan tertutup terhadap cepat
rambat bunyi di udara ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diketahui tujuan pada percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cepat rambat bunyi di udara dengan menggunakan resonansi bunyi
pada pipa terbuka dan tertutup
BAB II
ISI
A. Hipotesis
Pada pipa tertutup frekuensinya lebih besar daripada pipa terbuka tetapi cepat
rambatnya lebih kecil.
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Handphone dengan aplikasi Frekuensi Generator 1 buah
b. Speaker
2. Bahan 1 buah
a. Pipa Diameter Kecil 1 buah
b. Pipa Diameter Besar 1 buah
c. Tutup Pipa 2 buah
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Manipulasi : jenis dan diameter pipa
Definisi Operasional : Pada percobaan ini jenis pipa yang digunakan yaitu
pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup, dimana pipa organa terbuka berarti
kedua ujungnya terbuka dan pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya
tertutup dan ujung lain terbuka.
2. Variabel Kontrol : panjang pipa, sumber bunyi
Definisi Operasional : Panjang pipa terbuka dan tertutup pada percobaan ini
sepanjang 50 cm. Handphone dengan aplikasi Pro Audio Tone Generator
merupakan sumber bunyi yang yang dapat diubah frekuensinya hingga bisa
mengalami resonansi.
3. Variabel Respon : Panjang gelombang, frekuensi, cepat rambat bunyi
Definisi Operasional : Pada percobaan ini akan diperoleh panjang gelombang
dan frekuensi sehingga juga akan menghasilakan nilai cepat rambat gelombang.
D. Rancangan percobaan

Gambar 2.1 Rancangan Percobaan Cepat Rambat


Bunyi di Udara

E. Langkah percobaan
1. Memasang aplikasi Frekuensi Generator pada handphone sebagai sumber bunyi.
2. Menghubungkan handphone dengan aplikasi Frekuensi Generator dengan speaker.
3. Meletakkan speaker pada salah satu ujung pipa (terbuka dan tertutup).
4. Meletakkan ujung pipa lainnya didekat telinga.
5. Mengatur frekuensi pada aplikasi Frekuensi Generator sampai terjadi resonansi.
6. Mengukur diameter dan panjang pipa (terbuka dan tertutup).
7. Mentukan panjang gelombang bunyi.
8. Menentukan cepat rambat gelombang bunyi di udara.
9. Mengulangi langkah di atas pada pipa organa terbuka dan tertutup baik pada
diameter kecil dan besar.
F. Analisis
Tabel 2.1 Hasil Percobaan Cepat Rambat Bunyi di Udara
No. Jenis (d±0,05) (L±0,1) f (Hz) λ (m) v(m/s) v rata-
Pipa cm cm rata
(m/s)
1 Terbuka 4,00 50,0 333,1 0,998 332,43 333,60
330,3 0,998 329,64
339,4 0,998 338,72
6,00 50,0 169,5 1,999 338,83 333,56
168,9 1,999 337,63
165,2 1,999 330,23
2 Tertutup 4,00 5,00 344,3 0,967 332,94 330,75
341,6 0,967 330,33
340,2 0,967 328,97
6,00 5,00 279,9 1,185 331,68 330,58
276,7 1,185 327,89
280,3 1,185 332,16

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan berjudul “Cepat Rambat Bunyi di


Udara” dengan menggunakan dua jenis pipa berbeda diperoleh hasil bahwa cepat
rambat bunyi di udara akan berbeda ketika merambat melalui jenis pipa yang berbeda.
Jenis pipa yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu pipa organa terbuka dan pipa
organa tertutup. Pada pipa terbuka maupun pipa tertutup telah terjadi suatu resonansi
gelombang yang diindikasikan dengan adanya suara yang terdengar berbeda dimana
menggaung sedikit agak keras. Peristiwa resonansi tersebut dapat terjadi sesuai
dengan adanya getaran pada pipa. Resonansi pertama pada pipa terbuka akan terjadi
apabila panjang kolom udara bernilai ½ λ, sedangkan untuk pipa tertutup resonansi
pertamanya terjadi apabila panjang kolom udara bernilai ¼ λ. Hal tersebut
menandakan bahwa cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh panjang gelombang
(λ). Selain panjang gelombang, frekuensi juga dapat mempengaruhinya. Giancoli
(2001) menyatakan bahwa selalu ada simpangan simpul tertutup (simpul gelombang)
di ujung tabung yang tertutup sehingga udara tidak bisa bebas untuk bergerak, dan
selalu ada simpangan simpul terbuka (perut gelombang) di ujung tabung yang terbuka
sehingga udara bisa bergerak bebas. Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa
jenis pipa yang berbeda akan menghasilkan nilai frekuensi yang berbeda pula, dimana
papa pipa organa terbuka menghasilkan frekuensi yang lebih besar dibandingkan
dengan frekuensi yang dihasilkan oleh pipa organa tertutup pada nada yang sama. Hal
tersebut terjadi dikarenakan frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat bunyi,
maka semakin besar frekuensi akan menyebabkan cepat rambat bunyi menjadi
semakin besar pula. Data yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan sudah sesuai
dengan teori dan hipotesis yang menyatakan bahwa “Cepat rambat bunyi di udara
pada pipa terbuka lebih besar daripada cepat rambat bunyi di udara pada pipa
tertutup”.
Pada percobaan kali ini selain dipengaruhi oleh jenis pipa, cepat rambat bunyi di
udara juga dipengaruhi oleh diameter pipa. Menurut Giancoli (2001), bahwa posisi
simpul terbuka yang dekat dengan ujung tabung yang terbuka bergantung pada besar
kecilnya diameter dari tabung tersebut. Semakin besar diameternya maka nilai cepat
rambat bunyi di udaranya akan semakin kecil. Hal tersebut sesuai dengan bunyi
Hukum Mersenne yakni hukum yang menjelaskan mengenai hubungan frekuensi nada
senar atau dawai dengan menggunakan sonometer, yang dimana menyatakan bahwa
frekuensi berbanding lurus dengan akar tegangan senar, namun berbanding terbalik
dengan panjang senar, akar luas penampang senar, dan akar massa jenis senar. Dari
Hukum Mersenne tersebut dapat diketahui bahwa nilai frekuensi berbanding terbalik
dengan akar luas penampang. Oleh karena diameter berbanding lurus dengan luas
penampang, dan frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat bunyi di udara
sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar diameter pipa baik pada pipa
organa terbuka dan pada pipa organ tertutup, maka semakin kecil cepat rambat bunyi
di udaranya. Data yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan sudah sesuai dengan
teori pada kedua jenis pipa baik pipa terbuka maupun pipa tertutup, dimana pada pipa
terbuka dengan diameter lebih besar (6,00 cm) memiliki rata-rata nilai cepat rambat
bunyi yang lebih kecil dibandingkan dengan pipa terbuka berdiameter kecil (4,00 cm),
sama halnya pda pipa terbuka, pada pipa tertutup dengan diameter yang lebih besar
(6,00 cm) memiliki rata-rata nilai cepat rambat bunyi yang lebih kecil juga
dibandingkan dengan pipa tertutup berdiameter kecil (4,00 cm).
Cepat rambat bunyi di udara akan berbeda bergantung dari jenis zat yang menjadi
medium perambatan gelombangnya. Pada medium perambatan menggunakan jenis
zat gas, cepat rambat bunyinya sangat bergantung dengan temperatur dan tekanan
udara. Pada udara dengan temperatur 0oC dan bertekanan 1 atm, bunyi merambat
dengan cepat rambat bunyi sebesar 331 m/s (Giancoli, 2012). Berdasarkan teori
dengan menggunakan Rumus Miller dapat diketahui bahwa cepat rambat bunyi di
udara selalu meningkat sebesar 0,60 m/s seiring dengan kenaikam temperatur sebesar
1oC dimana v= (331+0,60.T) m/s. Namun pada saat percobaan berlangsung, praktikan
tidak mengukur temperatur ruang yang digunakan pada saat itu sehingga ketepatan
cepat rambat bunyi di udara tidak dapat terukur dengan pasti. Apabila temperatur
ruangnya dianggap sebesar 260C, maka  v = 3310+0,6 (26) = 346,6 m/s. Data yang
diperoleh berdasarkan hasil percobaan menghasilkan nilai rata-rata cepat rambat
bunyi yang hampir mendekati 346,6 m/s.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan, antara
lain :
1. Pada praktikum yang telah dilakukan pada pipa tertutup frekuensinya lebih
besar daripada pipa terbuka tetapi cepat rambatnya lebih kecil. Hal tersebut
terjadi karena selalu ada simpangan simpul tertutup di ujung tertutup, karena
udara tidak bebas untuk bergerak dan simpul terbuka di ujung terbuka.
2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa semakin
besar diameter pipa maka cepat rambat bunyi di udara juga semakin besar.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah :
1. Sebaiknya lebih berhati – hati dalam meletakkan pipa diatas speaker agar
tedeteksi dengan baik di aplikasi frequency sound generator
2. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan praktikan perlu membaca literature
yang berkaitan dengan materi yang akan di praktikumkan agar dapat berjalan
dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Afriza dan Risnawati, 2011. Modul Pengembangan dan Pengemasan LKS, Pekanbaru:
Zanafa Publishing
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Hadiwiryono, Nuraiman.2012.Bunyi. (Online), (http://nuriman76.blogspot.com/?
view=flipcard), diakses 25 April 2020
Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada).
Sutrisno. 1979. Fisika dasar seri gelombang dan optik. Bandung: ITB Tipler, Paul A. 1998.
Fisika Untuk Sains dan teknik Jilid 2. Jakarta: Erlangga

LAMPIRAN DOKUMENTASI
Menghubungkan handphone Meletakkan speaker pada salah
dengan aplikasi Frekuensi satu ujung pipa (terbuka dan
Generator dengan speaker. tertutup).

Mengatur frekuensi pada aplikasi


Meletakkan ujung pipa lainnya
Frekuensi Generator sampai
didekat telinga.
terjadi resonansi.

Anda mungkin juga menyukai