Anda di halaman 1dari 12

e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT MELALUI BERMAIN


KERETA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN
PERKEMBANGAN KOGNITIF

Ni Nyoman Puspayani1, Ni Wayan Suniasih2, DB.Kt.Ngr. Semara Putra3


1
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: puspayani_ninyoman@yahoo.com1, wyn_suniasih@yahoo.com2,


ngurahsemara@yahoo.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif setelah diterapkan
model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) melalui bermain kereta angka
pada anak kelompok B2 di PAUD Kusuma 2 Denpasar.Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus tindakan melalui
tahapan perencanaan tidakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini
adalah Anak Kelompok B2 di Paud Kusuma 2 yang berjumlah 22 orang yang terdiri dari
7 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Data penelitian tentang perkembangan kognitif
dikumpulkan menggunakan metode observasi dengan instrumen lembar observasi.
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan
metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan Perkembangan kognitif anak kelompok B2 Paud Kusuma 2 setelah
diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) melalui bermain
kereta angka sebesar 17,56 %. Ini terlihat peningkatan rata-rata persentase
perkembangan kognitif pada siklus I dari 65,06 % yang berada pada kategori sedang
menjadi 82,62% pada siklus II yang berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) melalui bermain kereta angka dapat meningkatkan
perkembangan kognitif pada anak kelompok B2 di Paud Kusuma 2 Denpasar.

Kata-kata kunci: model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), bermain kereta
angka, perkembangan kognitif

Abstract
The purpose of this research is to find out cognitive development after the type of
studying Numbered head together had been applied through playing numbered train to
kinder garden student B2 at Paud Kesuma 2. Type of this research was class action
research (PTK) which were done in two ways planning tidaka steps, observation and
reflection. Subject of this research were Students Group B2 at Paud Kesuma 2 with 22
students which consist of 7 boys and 15 girls. The cognitive development data research
was collected using observation method with observation data sheet instrument. Data
hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan The
result of the research were analyzed by using descriptive statistic analyzed method and
quantitative descriptive. The data analyzed result shown that there were increasing
development of cognitive for students group B2 Paud Kusuma 2 after applied NHT (the
type of studying” Numbered Head together) by playing train numbered was about
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

17,56%. It was seen the increasing of the cognitive percentage at the first cycle from
65,06% on average category became 82,62% on the second cycle at high category.
Based on the result of the research can be conclude that in applying studying Numbered
Head Together (NHT) through play train numbered can increase the cognitive
development of the students at students Group B2 at Paud Kesuma 2 Denpasar.

Keywords: the type studying Numbered Head Together (NHT), play train numbering
cognitive development.

PENDAHULUAN Perkembangan kognitif tidak terlepas dari


Pendidikan pada masa usia dini kemampuan mengurutkan bilangan.
merupakan wahana pendidikan yang Pemahaman mengenai
fundamental dan memberikan kerangka mengurutkan bilangan sangat penting
dasar terbentuk dan berkembangnya dikembangkan karena sebagai dasar
pengetahuan sikap dan ketrampilan pada konsep matematika anak usia dini. Guru
anak. Perkembangan yang demikian itu sebagai komponen yang bertanggung
perlu dicermati dan dibina agar jelas jawab dalam proses pembelajaran secara
arahnya. Bagi masyarakat perlu khusus karena sangat rentan dengan
dikenalkan program-program PAUD yang berbagai persoalan yang mungkin akan
ada serta penyelenggaraan PAUD baik muncul bila rencana awal proses
oleh pemerintah maupun badan swasta pembelajaran ini tidak direncanakan
atau LSM. Proses pembelajaran pada secara matang dan bijak, hal ini akan
anak usia dini dilakukan dengan tujuan berdampak pada gagalnya proses
memberikan konsep-konsep dasar yang pembelajaran. Sejak awal guru harus
memiliki kebermaknaan bagi anak melalui mampu berperan sebagai pelaku
pengalaman nyata yang memungkinkan pendidikan yaitu, observator, motivator,
anak untuk menunjukkan aktivitas dan fasilitator, sekaligus sebagai evaluator
rasa ingin tahu secara optimal. dalam proses pembelajaran.
Mengacu pada teori Piaget (dalam Dalam rangka berupaya mewadahi
Sujiono, 2014), anak pada usia ini dapat proses pembelajaran bagi anak usia dini,
dikatakan sebagai usia yang belum dapat pendidik harus dapat melakukan penataan
dituntut berfikir secara logis. Hal ini lingkungan bermain, menyediakan bahan-
ditandai dengan pemikiran konkret, bahan permainan yang terpilih,
realisme, egosentris, animisme, sentrasi membangun interaksi dengan anak dan
dan anak usia dini dapat dikatakan membuat rencana kegiatan main untuk
memiliki imajinasi yang sangat kaya dan anak (Pangastuti, 2013:30). Bermain
imajinasi ini yang sering dikatakan sebagai dapat mengambangkan intelektual ketika
awal munculnya bibit kreativitas pada anak bertukar pikiran atau menyampaikan
anak. Pendidikan anak usia dini adalah pikiran melalui bahasa, menguji warna,
pemberian upaya untuk menstimulus, bentuk, ukuran, dan hubungan-hubungan
membimbing, mengasuh, dan melalui balok, membuat keputusan dan
menyediakan kegiatan pembelajaran yang memecahkan masalah. Bermain adalah
akan menghasilkan kemampuan dan awalan dari semua fungsi kognitif
keterampilan pada anak usia dini. Dalam selanjutnya, oleh karena itu bermain
pendidikan anak usia dini ada 5 aspek sangat diperlukan dalam kehidupan anak-
perkembangan yang harus dikembangkan anak.
salah satunya adalah kemampuan kognitif. Dalam upaya pengembangan
Menurut Teori Piaget (dalam Sujiono, kemampuan mengurutkan bilangan sering
2014, perkembangan kognitif adalah suatu kali guru menulis angka di papan tulis
yang fundamental dan yang membimbing kemudian anak diajak mengucapkannya
tingkah laku anak terletak pada dan menghafal lambang bilangan tersebut
pemahaman bagaimana pengetahuan sehingga anak belum memahami konsep
tersebut terstruktur dalam berbagai aspek. mengurutkan bilangan dan anak hanya
mengenal sebagai batas hafalan saja.
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

Maksudnya adalah ketika anak disuruh Perkembangan Kognitif Pada Anak


untuk membuat angka 1-10 masih banyak Kelompok B2 di PAUD Kusuma 2
anak tidak mampu membuat angka 1-10, Denpasar”.
tidak bisa membedakan angka 6 dan 9 Tujuan penelitian ini adalah
dan angka yang dibuat anak terbalik . sebagai berikut. Untuk meningkatkan
Berdasarkan permasalah tersebut perkembangan kognitif setelah diterapkan
tampaknya harus ada inovasi dalam model pembelajaran Numbered Head
pembelajaran, untuk meningkatkan Together (NHT) melalui bermain kereta
perkembangan kognitif anak. Salah satu angka pada anak kelompok B2 di PAUD
alternatif model pembelajaran yang dapat Kusuma 2 Denpasar.
dijadikan untuk memenuhi tuntutan Ada beberapa pendapat yang
tersebut adalah model pembelajaran menyatakan mengenai model
Numbered Head Together (NHT), yang pembelajaran Numbered Head Together
dimaksud model pembelajara Numbered (NHT) diantaranya pendapat Shoimin
Head Together (NHT) adalah salah satu (2014:108), model pembelajaran NHT
tipe pembelajaran kooperatif yang adalah suatu model pembelajaran
mengutamakan adanya kerjasama antar berkelompok yang setiap anggota
anak dalam kelompok yang lebih kelompoknya bertanggung jawab atas
menekankan pada struktur khusus yang tugas kelompoknya, sehingga tidak ada
dirancang untuk mempengaruhi pola pemisah antara anak yang satu dengan
interaksi anak yang memiliki tujuan untuk yang lain. Model pembelajaran NHT dapat
meningkatkan penguasaan akademik. melibatkan lebih banyak anak dalam
Menurut Kurniasih & Sani (2015:118), mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
manfaat dari pembelajaran kooperati tipe kata lain, semua anak terlibat dalam
NHT yaitu sangat membantu anak dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
menumbuhkan rasa percaya diri yang Pendapat lain menyatakan model
baik, memperbaiki penerimaan terhadap pembelajaran tipe NHT lebih menekankan
individu menjadi besar, meminimalisir kepada struktur khusus yang dirancang
perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
konflik antar perilaku anak berkurang. agar memiliki tujuan untuk meningkatkan
Selain menggunakan model penguasaan akademik” (Kurniasih & Sani,
pembelajaran guru harus mampu 2015:118).
membuat variasi melalui bermain, yaitu Dari pendapat tersebut dapat
dengan bermain kereta angka. Bermain disimpulkan bahwa model pembelajaran
kereta angka merupakan salah satu jenis NHT yaitu model pembelajaran kooperatif
permainan edukatif. Depdiknas (2007) yang setiap anak diberi nomor satu
mengatakan bermain kereta angka sama persatu agar memudahkan guru untuk
dengan permainan kereta bernomor untuk memanggil anak tersebut, pembelajaran
media pembelajaran. Bermain kereta NHT juga dapat memberikan kesempatan
angka ini anak bermain secara anak untuk mengembangkan ide-ide atau
berkelompok atau beregu yang tiap-tiap gagasan pikiran mereka.
anak diberi nomor dan berbaris seperti Bermain kereta angka adalah
kereta sambil bernyanyi. Dengan bermain sebuah permainan yang dirancang untuk
kereta angka dapat melatih konsep mengembangkan kemampuan kognitif
mengenal angka atau membilang untuk anak khususnya dalam mengurutkan
anak yang dibuat agar anak dapat bilangan. Melalui permainan kereta angka
memahami lebih jelas mengenai konsep anak dapat mengenal dan memahami
mengurutkan bilangan.. angka dari terkecil sampai terbesar, anak
Berdasarkan latar belakang juga mampu belajar malalui permainan,
masalah yang ada, maka dilaksanakan karena permainan adalah suatu aktivitas
penelitian ini dengan judul “Penerapan yang sering dilakukan anak, jadi anak
Model Pembelajaran Numbered Head tidak bosen untuk melakukan suatu proses
Together (NHT) Melalui Bermain Kereta pembelajaran.
Angka Untuk Meningkatkan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

Manfaat dari permainan kereta akan menjadi dasar perkembangan


angka yaitu untuk memudahkan anak selanjutnya”. Dengan demikian apabila
mempelajari cara mengurutkan bilangan. terjadi hambatan pada perkembangan
Adapun manfaat dari permainan kereta terdahulu, maka perkembangan selajutnya
angka menurut Rachmawati (2010:96) akan memperoleh hambatan.
yaitu, melatih konsentrasi anak saat Perkembangan kognitif erat
mengurutkan dan memasangkan angka, kaitannya dengan perkembangan
meningkatkan daya ingat anak dan intelektual dan pertumbuhan metal anak.
kemampuan berfikir kreatif, melatih Menurut Teori Jean Piaget menyatakan
kesabaran anak, melatih kerjasama bahwa “anak menjalani tahapan
dengan berkelompok, mengajarkan anak perkembangan kognisi sampai akhirnya
untuk memudahkan anak mengingat proses berpikir anak menyamai proses
bilangan. berpikir orang dewasa”. Sejalan dengan
Bermain kereta angka dengan tahapan perkembangan kognisinya,
menggunakan model pembelajaran NHT kegiatan bermain mengalami perubahan
yaitu: guru membagi anak menjadi dari tahap sensori motor, bermain khayal
beberapa kelompok, masing-masing anak sampai kepada bermain sosial yang
diberi nomor yang langsung diikat disertai aturan permainan. Dalam teori
dikepalanya, kemudian guru mengajak Piaget, bermain bukan saja mencerminkan
anak-anak untuk berbaris sesuai dengan sikap perkembangan kognisi anak, tetapi
kelompoknya masing-masing anak dalam juga memberikan sumbangan terhadap
satu kelompok mendapatkan nomor yang perkemangan kognisi itu sendiri.
berbeda dan diacak tidak sesuai dengan Dari beberapa pengertian tersebut
urutannya, setelah anak berbaris dapat disimpulkan bahwa perkembangan
kemudian guru mengajak anak untuk kognitif adalah istilah yang digunakan oleh
bernyanyi naik kereta api, setiap selesai ahli psikologi untuk menjelaskan semua
lirik lagu naik kereta api guru memanggil aktivitas mental yang berhubungan
nomor 1-5 atau nomor lain sesuai dengan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan
urutannya, anak yang bernomor 1-5 pengolahan informasi yang
berada di tengah tengah temannya dan memungkinkan seseorang memperoleh
berbaris sesuai dengan urutannya dengan pengetahuan, memecahkan masalah, dan
tujuan agar anak mengenal urutan angka merencanakan masa depan, atau semua
dari terkecil sampai terbesar. hal ini proses psikologis yang berkaitan
dilakukan dengan berulang-ulang sampai bagaimana individu mempelajari,
semua anak mendapat giliran untuk memperhatikan, mengamati,
kedepan, jika ada anak yang tidak membayangkan, memperkirakan, menilai
mengerti barisannya, salah satu teman dan memikirkan lingkungannya.
kelompoknya dapat memberitahu Dalam proses mengurutkan
temannya. bilangan, anak akan mengembangkan
Menurut Wiyani (2013:72) cara berfikir tentang sekelompok benda.
“perkembangan kognitif adalah salah satu Sebagai contoh, anak mengelompokkan
aspek perkembangan anak usia dini yang benda dari yang paling besar hingga
berkaitan dengan pengetahuan, yaitu paling cepat. Sujiono (2014:9.9)
semua proses psikoogis yang berkaitan menyatakan, “mengurutkan dan
dengan bagaimana individu mempelajari menyambung merupakan ketrampilan
dan memikirkan lingkungannya”. Pada matematika yang paling penting karena
tahap perkembangan ini, anak aktif dasar untuk memahami berbagai hal
menyusun atau mengkontruksi berbagai tetang dunia disekeliling kita”. Mengurut
gerak dan pengalaman sehingga dan menyambung juga merupakan dasar
menghasilkan konsep tertentu dalam untuk memahami arti dan cara
pikirannya. Piaget (dalam Sudarna, mengurutkan nomor. Anak mulai
2014:12), menyatakan, “perkembangan mengurutkan benda berdasarkan
merupakan suatu proses yang bersifat karakteristik fisik, akan tetapi secara
kumulatif artinya perkembangan terdahulu bertahap akan berkembang sesuai
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

dengan kuantitas, misal ketika anak mulai pembelajaran dapat berlangsung dengan
mengenal dua lebih banyak dari satu. efektif. Ada banyak jenis permainan yang
Perkembangan kognitif pada anak dapat mengembangkan kognitif anak,
usia dini memerlukan model pembelajaran dalam penelitian ini permainan yang
tertentu agar khususnya dalam digunakan yaitu permainan kereta angka.
mengurtukan bilangan dapat berkembang bermain kereta angka merupakan salah
secara optimal. Apabila kognitif satu permainan yang dapat digunakan
dikembangkan dengan cara yang tepat, dalam perkembangan kognitif khusunya
maka akan menjadi pengetahuan yang dalam mengurutkan bilangan .
sangat menarik bagi anak, karena dengan Penerapan model pembelajaran
kemampuan berfikir anak dapat NHT melalui bermain kereta angka, anak
memecahkan suatu masalah yang akan mampu membuat hubungan dan
dihadapinya secara kritis dalam kehidupan mampu berimajinasi sesuai dengan
sehari- hari. kemampuan yang dimiliki sebelumnya.
Salah satu cara meningkatkan Anak diajak bermain menggunakan
perkembangan kognitif anak yakni dengan nomor-nomor yang telah dibawanya yang
model pembelajaran kooperatif tipe NHT bertujuan agar anak mampu mengingat
pada dasarnya pembelajaran kooperatif konsep mengurutkan bilangan. Anak lebih
adalah sebuah model pembelajaran yang cepat mengerti dan tertarik mengikuti
mengutamakan adanya kerjasama antar proses pembelajaran melalui bermain
anak dalam kelompok untuk mencapai karena bermain adalah dunia yang dimiliki
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran anak, bermain kereta angka dalam proses
NHT dapat membantu guru di dalam pembelajaran mampu melatih kognitif
proses pembelajaran karena dapat terutama dalam bidang mengenalkan
meminimalisir prilaku mengganggu konsep mengurutkan bilangan. Permainan
sehigga konflik antar pribadi anak kereta angka disesuaikan dengan
berkurang sehingga akan muncul keadaan dunia nyata anak.
pemahaman yang lebih mendalam tentang . Berdasarkan pemaparan kerangka
sesuatu yang dipelajarinya. Pada saat berfikir diduga perkembangan kognitif
kegiatan yang berlangusng masing- dalam mengurutkan bilangan kelompok B2
masing anak diberi nomor, pada dasarnya Paud Kusuma 2 meningkat setelah
bertujuan agar anak memahami bilangan. diterapkan model pembelajaran Numbered
Selain model pembelajaran Head Together (NHT) melalui bermain
bermain juga dapat mendukung kereta angka
mengembangkan kemampuan kognitif Berdasarkan kajian teori dan
pada anak. Bermain mempunyai peran kerangka berpikir yang telah di paparkan
langsung dalam perkembangan kognitif dapat diajukan hipotesis penelitian
anak karena bermain adalah cara berfikir sebagai berikut. Penerapan Model
anak dan cara anak memecahkan suatu pembelajaran Numbered Head Together
masalah. Anak tidak mampu berfikir (NHT) melalui bermain kereta angka dapat
abstrak karena bagi mereka makna dan meningkatkan perkembangan kognitif
objek berbaur menjadi satu. Akibatknya dalam mengurutkan bilangan pada anak
anak tidak dapat berfikir tentang contoh kelompok B2 di PAUD Kusuma 2
gajah tanpa melihat gajah yang Denpasar.
sesungguhnya. Anak usia dini masa
prasekolah atau kelompok bermain sudah
mampu berfikir meggunakan simbol. METODE
Mereka meyakini apa yang diilihatnya, dan Tempat pelaksanaan penelitian ini
hanya terfokus pada satu dimensi di Paud Kusuma 2 Denpasar tepatnya
terhadap satu objek dengan waktu yang dijalan Buana Raya, Padang Sambian,
sama. Adanya suatu permainan dalam Denpasar Barat.
proses pembelajaran akan dapat Penelitian dilaksanakan pada
memotifasi anak agar mau mengikuti semester II tahun pelajaran 2015/2016.
kegiatan pembelajaran, sehingga Penentuan waktunya disesuaikan dengan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

kalender pendidikan di Paud Kusuma 2 bermain kereta angka untuk meningkatkan


Denpasar. Penelitian tindakan kelas ini perkembangan kognitif pada anak
dimulai pada tanggal 21 Maret 2016 di kelompok B2 Di PAUD Kusuma 2
Paud Kusuma 2 Denpasar Denpasar.
Subjek dalam penelitian ini adalah Penelitian ini dirancang dalam
anak-anak kelopok B2 Semester II PAUD siklus tindakan. Setiap siklus dalam
Kusuma 2 Denpasar, dengan jumlah anak penelitian ini terdiri dari empat tahapan
22 orang, yang terdiri dari 15 orang anak penting yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
perempuan dan 7 orang anak laki-laki. pengamatan, refleksi. Adapun rancangan
Objek dalam penelitian ini adalah dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini
perkembangan kognitif dan model dapat digambarkan sebagai berikut.
pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) melalui bermain kereta angka.
Secara oprasional model pembelajaran
NHT melalui bermain kereta angka adalah
suatu pembelajaran yang dirancang
menggunakan nomor urut angka yang
diberikan kepada masing-masing anak
agar anak mampu mengenal konsep
mengurutkan bilangan, model ini bertujuan
untuk memberikan motivasi anak untuk
belajar, anak lebih siap mengikuti proses
pembelajaran karena ada nomor yang
membatasinya. Perkembangan kognitif
adalah aktivitas mental yang berhubungan
dengan persepsi, pikiran, ingatan dan
pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah, dan
merencanakan masa depan, atau semua Gambar 01. Gambar Rancangan
proses psikologis yang berkaitan Penelitian Tindakan
bagaimana individu mempelajari, Kelas (Arikunto, dkk.,
memperhatikan, mengamati, 2015:42)
membayangkan, menilai dan memikirkan
lingkungannya. Metode yang digunakan dalam
Penelitian ini merupakan penelitian penelitian ini adalah metode observasi
tindakan kelas (PTK). Pada hakikatnya Metode obeservasi adalah metode
PTK merupakan penelitian yang bertujuan pengumpulan data yang dilakukan melalui
untuk melakukan perbaikan terhadap pengamatan langsung terhadap objek
proses pembelajaran. Terkait dengan hal yang diteliti. “Metode observasi adalah
tersebut, Arikunto, dkk (2015:1) suatu cara memperoleh atau
menyatakan bahwa, “Penelitian Tindakan mengumpulkan data yang dilakukan
Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dengan jalan mengadakan pengamatan
memaparkan terjadinya sebab-akibat dari dan pencatatan secara sistematis tentang
perlakuan, sekaligus memaparkan apa suatu objek tertentu” (Agung, 2014:95).
saja yang terjadi ketika perlakuan Instrumen pengumpulan data yang
diberikan, dan memaparkan seluruh digunakan dalam penelitian ini adalah
proses sejak awal pemberian perlakuan lembar observasi. Observasi dilakukan
sampai dengan dampak dari perlakuan terhadap kegiatan anak dalam
tersebut”. perkembangan kognitif melalui penerapan
Adapun tindakan yang dilakukan model pembelajaran Numbered Head
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Together (NHT) degan bermain kereta
penerapan model pembelajaran angak. Setiap kegiatan yang diobservasi
Numbered Head Together (NHT) melalui dikategorikan ke dalam kualitas yang
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

sesuai yaitu anak belum berkembang Kriteria keberhasilan pada


dengan tanda bintang satu («), anak penelitian ini adalah adanya peningkatan
mulai berkembang tanda bintang dua Perkembangan Kognitif pada anak
(««) berkembang sesuai harapan tanda kelompok B2 PAUD Kusuma 2 Denpasar.
bintang tiga («««), anak berkembang Penelitian ini dinyatakan berhasil jika
sangat baik dengan tanda bintang empat terjadi perubahan positif skor rata-rata dari
(««««). Pedoman observasi adalah alat siklus I ke siklus berikutnya dan jika
yang digunakan untuk acuan pengamatan, dikonversikan pada pedoman PAP Skala
untuk mengetahui sejauh mana lima tentang tingkat perkembangan
peningkatan perkembangan kognitif kognitif berada pada rentang 80-89
khusunya dalam mengurutkan bilangan. dengan kriteria tinggi. Apabila terjadi
Pedoman observasi disusun untuk peningkatan skor rata-rata dari siklus
memudahkan dalam melakukan berikutnya dan mampu mencapai kriteria
pengamatan. tinggi maka dapat disimpulkan bahwa
Instrumen yang digunakan dalam penerapan model pembelajaran
penelitian ini adalah lembar observasi. Numbered Head Together (NHT) melalui
Observasi merupakan pengamatan yang bermain kereta angka dapat meningkatkan
dilakukan secara langsung dan alamiah perkembangan kognitif anak usia dini.
untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan yang terjadi pada HASIL DAN PEMBAHASAN
kemampuan mengurutkan bilangan pada Hasil
anak usia dini selama mengikuti Penelitian tindakan kelas ini
pembelajaran, menggunakan instrumen dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di
pengumpulan data mengurutkan bilangan. kelompok B2 PAUD Kusuma 2 Tahun
Setelah data perkembangan Pelajaran 2015/2016. Subjek dalam
kognitif dalam penelitian ini terkumpul penelitian ini sebanyak 22 anak yang
maka selanjutnya dilakukan analisis data. terdiri dari 15 orang anak perempuan dan
Dalam penelitian ini menggunakan metode 7 orang anak laki-laki. Tema yang
analisis statistik deskriptif dan metode digunakan pada saat penelitian ini
analisis deskriptif kuantitatif. berlangsung adalah tema alat komunikasi
Tingkat Kemampuan Kognitif dan tema tanah airku. Siklus I terdiri dari 5
dalam mengurutkan bilangan yang kali pertemuan dan 1 kali evaluasi yang
diperoleh anak hasilnya dikonversikan dilaksanakan mulai dari tanggal 28 Maret
dengan cara, membandingkan angka rata- 2016 sampai tanggal 1 April 2016.
rata persen dengan kriteria penilaian Sedangkan siklus II terdiri dari 5 kali
acuan patokan (PAP) skala 5 sebagai pertemuan dan 1 kali evaluasi yang
berikut. dilaksanakan mulai tanggal 4 April 2016
sampai dengan 8 April 2016. Pada
Tabel 01. Tabel Pedoman Konversi PAP pertemuan pertama melakukan percobaan
Skala Lima tentang Tingkatan menerapkan metode baru yang belum
Perkembangan Kognitif pernah diterapkan didalam kelas. Pada
pertemuan kedua, ketiga, keempat dan
Kriteria kelima dilakukan penerapan model
Persentase
Perkembangan pembelajaran Numbered Head Together
Kognitif (NHT) melalui bermain kereta angka serta
90 −100 Sangat Tinggi penilaian terhadap anak menggunakan
80 − 89 Tinggi metode observasi. Pelaksanaan Siklus I,
65 − 74 Sedang dilaksanakan berdasarkan perencanaan
55 − 64 Rendah pelaksanaan pembelajaran yang telah
0 − 54 Sangat Rendah dibuat. Begitu pula pada pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan berdasarkan
Sumber (Agung,2014:145) perencanaan pelaksanaan pembelajaran
yang telah dibuat.
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

Adapun hasil yang diperoleh dalam


siklus I adalah sebagai berikut

Gambar 03. Gambar Grafik Polygon Data


Gambar 02. Gambar Grafik Polygon Data Perkembangan Kognitif
Perkembangan Kognitif Siklus II
Siklus I

Berdasarkan grafik polygon 02 Pembahasan


terlihat Mo, Me, M dimana Mo=9,00 < Penyajian hasil analisis data dan
Me=10,00 < Mean=10,41, sehingga dapat refleksi penelitian memberikan gambaran
disimpulkan bahwa data perkembangan bahwa dengan penerapan model
kognitif anak pada siklus I merupakan pembelajaran Numbered Head Togeher
kurva juling positif. Dengan demikian (NHT) melalui bermain kereta angka dapat
dapat diinterprestasikan bahwa skor meningkatkan perkembangan kognitif
perkembangan kognitif anak kelompok B2 anak di Paud Kussuma 2 pada kelompok
di Paud Kusuma 2 cendrung rendah. Nilai B2 semester II tahun pelajaran 2015/2016.
M% = 65,06 % yang dikonversikan Selama dua siklus tindakan menunjukkan
kedalam PAP skala lima berada pada terjadi peningkatan perkembangan kognitif
tingkat penguasaan 65-79 yang berarti pada anak khususnya dalam mengurutkan
bahwa tingkat kemampuan perkembangan bilangan setelah penerapan model
kognitif anak pada siklus I berada pada pembelajaran Numbered Head Togeher
kriteria sedang. (NHT) melalui bermain kereta angka.
Adapun hasil yang diperoleh dalam Sebelum diberikan tindakan persentase
siklus II adalah pada gambar 3 berikut. tingkat perkembangan kognitif anak pada
Berdasarkan grafik polygon 03 terlihat Mo, anak kelompok B2 di Paud Kusuma 2
Me, M dimana Mo=15,00 > Me=14,00 > tergolong rendah. Setelah dilaksanakan
M=13,22, sehingga dapat disimpulkan tindakan sampai dengan siklus dua tingkat
bahwa data-data perkembangan kognitif perkembangan kognitif anak tergolong
anak pada siklus II merupakan kurva juling tinggi.
negatif. Dengan demikian dapat Hal ini jika diketahui adanya
diinterprestasikan bahwa skor peningkatan nilai rata-rata M(%)
perkembangan kognitif anak kelompok B2 perkembangan kognitif yaitu dari 65,06 %
di Paud Kusuma 2 cendrung tinggi. Nilai pada siklus satu meningkat menjadi 82,62
M% = 82,62% yang dikonversikan pada siklus II yang tergolong tinggi yang
kedalam PAP skala lima berada pada berada pada tingkat penguasaan 80-89%.
tingkat penguasaan 80-89 yang berarti Dengan demikian, pada siklus II
bahwa tingkat perkembangan kognitif perkembangan kognitif anak berhasil
anak pada siklus II berada pada kriteria meningkat sesuai dengan kriteria yang
tinggi. diharapkan. Terjadinya peningkatan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

perkembangan kognitif pada anak dalam Peningkatan perkembangan


penelitian tindakan kelas ini, disebabkan kognitif dalam mengurutkan bilangan pada
oleh ketertarikan anak pada kegiatan anak tidak terlepas dari inovasi pada
model pembelajaran Numbered Head setiap tema yang disajikan dalam
Together (NHT) melalui bermain kereta penerapan model pembelajaran
angka yang diterapkan, sehingga Numbered Head Together (NHT) melalui
kemampuan anak khususnya dalam bermain kereta angka. Ketika anak mulai
perkembangan kognitif semakin bosen mengikuti proses pembelajaran
meningkat dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapakan model
mencapai hasil yang diinginkan. pembelajaran Numbered Head Together
Dalam proses pembelajaran (NHT) melalui bermain kereta angka hal
meningkat tidaknya hasil belajar ini dapat membantu anak lebih senang
dipengaruhi oleh salah satunya adalah dalam mengikui proses pembelajaran,
model pembelajaran beserta kegiatannya sehingga kemampuan anak dalam
yang telah dirancang. Semua guru mengurutkan bilangan meningkat.
setidaknya mempunyai kemampuan Melalui bermain kereta angka anak
dalam merancang menggunakan model mampu membuat hubungan dan mampu
yang tepat di dalam pembelajaran. berimajinasi sesuai dengan kemampuan
Perkembangan kognitif pada anak yang dimiliki sebelumnya, anak diajak
memerlukan model pembelajaran tertentu bermain menggunakan nomor-nomor yang
agar anak lebih mudah untuk menerima telah dibawanya yang bertujuan agar anak
dan mengikuti kegiatan pembelajaran. mampu mengingat konsep mengurutkan
Apabila kognitif dikembangkan dengan bilangan. Anak lebih cepat mengerti dan
cara yang tepat, maka akan berkembang tertarik mengikuti proses pembelajaran
secara optimal. Optimalnya melalui bermain karena bermain adalah
perkembangan kognitif anak akan dunia yang dimiliki anak, bermain kereta
membuat anak dapat memecahkan suatu angka dalam proses pembelajaran mampu
masalah yang dihadapinya secara kritis. meningkatkan kognitif terutama dalam
Terjadinya peningkatan bidang mengenalkan konsep mengurutkan
perkembangan kognitif anak dengan bilangan. Selain itu dengan adanya reword
penerapan model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran, tentunya
tipe Numbered Had Together (NHT) yaitu memberikan motivasi untuk anak agar
pada dasarnya pembelajaran kooperatif berusaha lebih baik saat mengikuti
adalah sebuah pembelajaran yang pembelajaran.
mengutamakan adanya kerjasama antar Keberhasilan dalam menerapkan
anak dalam kelompok untuk mencapai model pembelajaran Numbered Head
tujuan pembelajaran. Model pembelajaran Together (NHT) melalui bermain kereta
NHT dapat membantu guru di dalam angka didukung oleh penelitian yang
proses pembelajaran karena dapat dilakukan oleh Winarsieh (2014) yang
meminimalisir prilaku mengganggu meneliti “Peningkatan Kemampuan
sehigga konflik antar pribadi anak Berhitung 1-10 Dengan Bermain Kereta
berkurang sehingga akan muncul Angka Melalui Model Pembelajaran Area
pemahaman yang lebih mendalam serta Pada Kelompok B TK Riverside Di
mendapatkan hasil belajar dengan baik. Surabaya” juga relevan dengan penelitian
Model pembelajaran NHT merupakan ini, karena penelitian yang dilakukan oleh
variasi dari diskusi kelompok yang Winarsieh menunjukkan bahwa pada
memiliki tujuan untuk memberikan siklus I diperoleh 71,5% dan siklus II
kesempatan pada anak untuk saling meningkat menjadi 87,5%. Berdasarkan
berbagi gagasan dan mempertimbangkan penelitian tersebut maka dapat
jawaban yang paling tepat. Pendapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
tersebut membuktikan bahwa anak lebih Kemampuan berhitung 1-10 setelah
aktif mengikuti proses pembelajaran pada diterapkannya permaian kereta angka.
saat penerapan model pembelajaran NHT Berdasarkan hasil penelitian di
melalui bermain kereta angka. kajian penelitian yang relevan, maka dapat
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

disimpulkan bahwa penerapan model DAFTAR PUSTAKA


pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) melalui bermain kereta angka dapat Agung. A. A. 2014. Metodologi Penelitian
meningkatkan perkembangan kognitif Pendidikan. Malanh: Aditya Media
pada anak kelompok B2 di Paud Kusuma Publishing.
2 Denpasar.
Arikunto, Suharsimi.dkk 2015. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
SIMPULAN DAN SARAN Aksara.

Berdasarkan hasil analisis data Kurniasih, Imas & Barlin Sani 2015.
dan pembahasan sebagaimana disajikan, Ragam Pengembangan Model
maka dapat ditarik simpulan sebagai Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena
berikut. Perkembangan kognitif anak
kelompok B2 Paud Kusuma 2 meningkat Pangastuti, Ratna. 2014. Edutaintment
setelah diterapkan model pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Numbered Head Together (NHT) melalui
bermain kereta angka sebesar 17,56 %. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Ini terlihat peningkatan rata-rata Republik Indonesia Tahun 2007,
persentase perkembangan kognitif pada tentang Standar Pendidikan Anak
siklus I dari 65,06 % yang berada pada Usia Dini. Jakarta: Departemen
kategori sedang menjadi 82,62% pada Pendidikan Nasional Direktorat
siklus II yang berada pada kategori tinggi. Jenderal Manajemen Pendidikan
Berdasarkan simpulan tersebut, Dasar dan Menengah Direktorat
maka diajukan saran-saran sebagai Pembina TK dan SD.
berikut. Kepada guru Paud Kusuma 2 agar
secara terus menerus mampu berinovasi Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
dalam mengelola pembelajaran Pembelajaran Inovatif dalam
khususnya dalam mengajarkan Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
mengurutkan bilangan melalui bermain Ruzz Media.
kereta angka, agar dapat membuat anak
menjadi lebih tertarik ketika disuruh Sudarna, 2014. Pendidikan Anak Usia Dini
mengurutkan bilangan sehingga Berkarakter.Yogyakarta: Genius
perkembangan kognitif anak dapat di Publishing
tingkatkan. Kepada Kepala TK, disarankan
agar mampu memberikan dorongan atau Sujiono. 2014. Metode Pengembangan
motivasi terhadap guru-guru untuk Kognitif. Tenggerang Selatan:
menerapkan model pembelajaran dan Universitas Terbuka.
permainan yang nantinya mampu .
meningkatkan perkembangan kogniti Winarieh. 2014. Peningkatan Kemampuan
anak. Kepada peneliti lain yang ingin Berhitung 1-10 Dengan Bermain
melakukan penelitian lebih lanjut Kereta Angka Melalui Model
mengenai Numbered Head Together Pembelajaran Area Pada Kelompk
(NHT) melalui bermain kereta angka B TK Reverside Di Surabaya.
dalam lingkupnya yang lebih luas, dengan Tersedia pada:
menggunakan variasi-variasi permainan http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/pa
sehingga dapat membuat anak lebih ud-teratai/artikel
senang dan nyaman untuk belajar di TK, /8451/peningkatan-kemampuan-
dapat menjadikan hasil penelitian ini berhitung-1-10-dengan-bermain-
sebagai kajian penelitian yang relevan. kereta-angka -melalui-model-
pembelajaran-area-pada-
kelompok-b-tk-riversid-di-surabaya.
Diakses pada tanggal 3 Desember
2015.
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

Wiyani, Ardi Novan. 2013. Bina Karakter


Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-rus
Media
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 1 - Tahun 2016)

Anda mungkin juga menyukai