131
VIIT.PENGUNDUHAN DAN PEMURNIAN PRODUK PERMENTASI
A, PRODUK PERMENTASI
Berbagai produk yang dihasilkan oleh mikroorga -
e, dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu
93a, ensim, metnbolit dan hasil transformasi,
Biomassa
Produk biomassa mungkin berupa sel aktip (Baker's
east) ataupun protein sel tunggal (Single Cell Prote-
1) balk yang divergunakan untuk bahan Pangan ( food)
pun sebagai pakan (feed) yang Qiperoleh dari sel-
bakteria, kh
amir atau Icapang,
Tanaman, hewan dan mikroorganisme merupalan sum-
vr ensim yang melimpah. Alan tetapi untuk dapat di-
oduksi secara komersial, ensin miko organisme men-
nyai prospek yang Sangat baik mengingat kelebihan-
lebihan yang dipunyainya. Beberapa keuntungan yang
eroleh dengan menggunakan mikroorganisme sebagai
ber ensim adalah ;
a. Relatif mudah diproduksi secara besar-besaran
dengan telnik fermentasi yang ada
b, Waktu produksi yans: relatit lebih cepat
c. Lebih mudah dilakukan perbaikan / peningkatanproduktivitas, baik dengan penggunaan inducer
atau kontrol feedback repression maupun de-
ngan manipulasi genetik.
Banyak ensim yang telah diproduksi secara komer-
sial, antara lain amilase/didstase,_amiloglukosidase,
Glukosa isomerase, selulase protease dan lain seba-
gainya,
Metabolit
Metabolit mikroorganisme dapat dibedakan menjadi:
berpe-
ranan penting dalam penyusunan makromol:%ul csen-
Sial maupun ensim. Termasuk disinin hasil antara—
nya dan produk akhir. Metabolit-metabolit ini bi-
asanya dipmduksi selama fase pertumbuhan ekspo -~
nensial (fase log), disebut sebagai "trophophase".
Produk-produk fermentasi yang termasuk dalam ke-
lompok ini antara lain asam-asam organik (asetat,
laktat, sitrat, propionat), alkohol (metanol, eta-
nol, butanol, propanol), asam-asam amino (glutamat,
aSpartat, lisin, metionin), asam-asam lemak, kar-
bohidrat (levan, glukan, mannan, glukosa), nukleo-
bida dan vitamin-vitamin.
b, Netabolit sekunder, merupakan metabolit yang di-
Sintesa oleh mikroorganisme tetapi tidak langsung133
diperlukan untuk pertumbuhan 6e1, ataupun metabolit
yang diproduksi secara Khusus oleh mikroorganisme -
tertentu, Produk-produk ini biasanya dihasilkan pa-
da fase stasioner, disebut sebagai "idiophase",
Produk-produk fermentasi. yang termasuk dalam kelom-
pok ini antara lain antibiotika, toksin (migalnya
mikotoksin), pigmen dan protein atau lemak.
@ Hasil transformasi
Sel mikroorganisme dapat pula digunakan untuk
nengkonversikan suatu senyawa menjadi senyawa lain
youus merupakan derivatnya dan mompunyai nilai ekonomis
yng lebih tinggi. Realtsi katalisa yang terjadi dapat
hesupa dihidrogenasi, oksidasi, hidroksilasi, dehidra-
sidan kondensasi, dekarboksilasi, aminasi, deaminasi
da isomerasi. Steroid, antibiotika, prostaglandin,
ATP dari ADP, glukosa dari patil dan sebagainya merupa-
kan contoh produk transformasi
Dalam proses transformasi diperlukan jumlah bio-
Sa yang eukup besar untuk dapat mengadakan reaksi
kntalisa dengan baik, Pengijunaan gel utuh maupun ensim
yng diimobilisasi merapakan cara pemenuhan jumlah sel
ymg menguntungkan karena dimungkinkan untuk dapat di-
cunalan kembali (reuse).
Di samping produk-produk fermentasi yang telahdisebutkan di atas, yang memerlukan cara pengunduhan
dan pemirnian yang culup rumit, juga terdapat produk-
produk fermentasi yang berupa makanan atau minuman
yang langsung dapat dikonsumsi tanpa perlalman pemur~
nian, Tempe, tape, keju (makanan) dan bir, anggur, arak
(minuman) metupakan produk-produle yang tidak memerlu-
kan pemurnian,
3B PENGUNDUHAN DAN PEMURNIAN PRODUK
a EAN PRODUK
Cara pengunduhan dan penurnian Produk fermentasi
sangat bervariasi dari yang sangat sederhana sampai
dengan yang rumit, Oleh karena itu beaya yang = dike-
luarkan untule proses inipun bervariasi, dari yang tan
pa beaya sama sekali Sampai dengan yang memerlukan be
aye sebesar 60 % beaya total produksi.
Untuk produlk-produk yang memerlukan beaya culup
desar perlu dilakukan pemilihan proses yang tepat dan
2fisien, mengingat cairan fermentasi merupakan campur
‘1 yang mengandung bervagai substanei, antara lain
sel mixroorganisme, komponen medium baik yang larut |
maupun tidak larut, dan Pproduk-produk metabolit lain.
Dalam pemilihan proseg beberapa hal perlu menda~
patkan perhatian :
a, Lokasi produk yang diinginkan (intraselular/
ekstraseluler)12
(). Proses fermentasi yang dilaksanakan (kul tur
padat/cair)
(cL Karakteristik fisiko-khemis produk
(@. Konsentrasi produk dalam cairan fermentasi
biasanya berkadar rendah)
(e. Kandungan substansi lain dalam cairan fermen-
tasi (komponen medium, kotoran, metabolit la-
in)
@, Bentuk produk yang diinginkan (padat,kristal/
cair)
‘@. Persyaratan produk (kemurnian)
@. Nilai ekonomis produk,
Dari pertimbangan di atas, kemudian diusahakan per-
alatan yang tepat bail tipe maupun ulurannya untuk
menjamin bahwa cairan fermentasi dapat diproses seca-
ra ekonomis menguntungkan (beaya, waktu dan sebagai -
nya).
Tentu saja cara pengunduhan dan pemurnian hasil
fermentasi juga tidak terlepas dari proses-proses se-
belumnya dalam rangkaian proses produksi. Sehingga
proses yang dilakukan sebelum mendapatkan produk se-
ring mengacu pada kemudahan pengunduhan dan pemurnian
produk fermentasi. Beberapa langkah-langkah yang mem—
punyaL tujuan kemudahan tersebut adalah :
—a. Seleksi milroorganisme, yang bersifat flolu-
lan (floceulant strain) untuk memudahkan pe-
misahan sel dari cairannya atau yang tidak
membentuk pigmen/metabolit Lain,
o
Modifikasi kondisi fermentasi untuk mengurangl
produksi metabolit lain yang tidak diinginkan ,
c. Ketepatan walktu pengunduhan,
ad, Pengendalian pH dan temperatur setelah peng-
unduhan.
€. Penambahan agensia ‘fldéwaldn/imobil
ry
Penggunaan ensim petusak dinding sel.
Gambar 37? menunjukkan cara-cara pengunduhan dan
pemrnian produk fermentasi secara garis besar,
1. Sevarasi mekanis
2engapungan, sedimentasi, sentrifugasi dan £il-
trasi merupakan cara-cara pemisnhan sel mikroorganis-
me dan bahan padat lain dari cairan fermentasi. Pemi-~
iihan cara pemisahan tergantung pada produlk fermenta-
si yang diinginkan yang dalam hal ini dapat dibedakan
antara intraseluler dengan ekstraseluler.
Oleh karena sel mikroorganisme beruluran sangat
kecil maka sering digunakan "filter aids" untuk _ me-
ningkatkan/memperbaiki kecepatan filtrasi. Pemanasan
dan penambahan agensia flokulan kadang juga dilakukanHasil Termentasi
aa Scans
£ 4
Jiquid solid . .
+ ---~> keju,
separasi pemizahan tempe
mekanis tape
BT ¢-------- Sel¢——1—___» filtrat -_ > dir, anggur
Baker (intraseluler) (ekstraseluler )
ask
y penghanenaran
(disrupsi)
1
Separasi sistem keseimbangan
J purssinacal ? F nig
!
Kristalisasd
[pereeringan -
v
Substansi sel metabolit-
ensim primer
protein Sekunder
tert
mukieotia hasil ¢
nu. ea formasi
( Gambar BT -Pengunduhan dan pemurnian produk
Sw . fermentasi
untuk meningkatkan kecepatan sedimentasi dalam sen-
trifugasi. Pemisahan cara pengapungan dap
laksanakan walaupun jarang digunakan dalam prektek.
J... Dengapungan
Pemisahan cara pengapungan merupakan cara pemi-
sntan berdasarkan perbedaan aktiysubstansi. Substansi tersebut dapat berupa sel mikro-
organisme, makromolekul seperti prmtein atau koloidal
yum secara selektif diadsorbsi atau ditarik ke per-
maaan oleh Gelembung-gel embung: gas yang diintroduksi,
kan dari bawah. Substansi yang dipisahkan tersebut.
len mengumpul di permukann dan kemdian @ipisahiean
melalui overflow (Gambar 38).
Overflow.
Form
caker
ding agthin
» | A Collapsed
Fobm foam
Sina
S: parger
Gambar 38, Diagram pemisahan cara
pengapungan
Pemisahan tersebut mungkin dilakukan dengan .ban-
tuan surfaktan seperti asam lemak, amina dan senyawa
wmontum., Variabel yang penting untuk dipertimbangkan
adalah pH, kecepatan gas (dalam hal ini udara), kon-
Sentrasi surfaktan dan ratio surfaktan dengan substan
si yang diapungltan. :
Rubin et al (1966) menunjukkan bah
penisahan
§.colt dengan konsentrasi awal 7,2 x 108 sel/ml meng-guoakan surfaktan asam laurat, stearilanina atau t-
oktilamina membexikan 90 § pemisahan sel dalam waktu
iL menit. Sedang untuk mencapai pemisahan 99 % diper-
lukan waktu 10 meni. Peneliti lain juga berhasil me~
nisahkan
Oli menggunakan surfalstan heksadesil- di-
metil amonium bromida.
G2) Presipitasi
Dalam hal tertentu dimungkinkan untuk memperoleh
produlk fermentasi dengan penambahan senyawa yang mam-
pu mendorong pembentukan senyawa kompleks atay garan
tidak Lamat maupun dengan penambahnn solvent orgm
Dalam keadaan 1 itasi digunaltan untuk meng-
hilansikan kotoran,
Isolasi teramisin merpakan conton proses presi-
pifesi menggunakan senyawa amonium rantai Panjang un-
tuk kemdian dilaukan filtrasi,
Polimer dengan berat molekul tinggi (dekstran dan
polietilen glikol banyak digunakan untuk presipitasi-
protein, "Salting out" protein digunakan untuk mem-
peroleh fraksii protein menggunakan agensia anoniun
dan sodium sulfat,
i metanol, etanol atau
Solvent organik sepe
zion sering digunnlan untuk presipitasi dekstran,
p seeaeran
1.3. SedimentasiSedimentasi merupakan cara pemisahan berdasarkan
eaya gravitasi, Dalam hubungannya dengan proses ini,
berlaky huukun stoke yang menyatakan bahwa kecepatan
sedimentasi partikel bulat yang tersuspensi @alam ca-
iran yang bersifat Newtonian adalah proporsional de-
ngan luadrat diameter partikel.
2
v= D’g( p> 2/18 u |
v= kecepatan sedimentasi (m/det)
D = diameter partikel mikroorganisme (m)
& = gaya gravitasi (m/aet?)
p= densitas partikel mikroorganisme (Ig/m?)
= densitas liquid (kg/m?)
u = viskositas liquid (1s/m2),
Apabiln partikel tersuspensi dalam larutan de-
ngan viskositas tinggi, maka gerakan partikel turun
kebawah alan diimbangi dengan gerakan liquid keatas.
a
Sentrifugasi
Pada cara pengendapan, pemisahan dua Komponen
atau lebih didasarkan atas perbedaan bobot jenis ma-
sing-masing komponen tersebut. Dengan demikian apa-
bila perbedaan bobot jJenis antara komponen - komponen
itu tidak banyak berbeda maka proses pemisahannya men
jadi lama dan sulit. Pada keadaan yang demilkian pemi-shan dapat dilalukan dengan Baik oleh sentrifugasi.
Ratio antara gaya sentrifugal dengan gaya gravi-
tasi dalam proses Sentrifugasi dan sedimentasi dinya-
talan dalam :
} Poa rw
ze = =a} biasa disebut dengan "g"
2 = Gaya senbrifugal r= jari-jari efektif pemi-
= gaya gravitasi sahan terjadi
tetapan gravitasi N= kecey
ban rotasi 60 w /
2
w= kecepaten sudut,
Pemisahan mikroorganisme secara Sentrifugasi se-
ving pula digunakan untuk men@gantikan cara filtrasi
yg memberikan hasil kurang “nemuaskan, Sungguhpun =
Sentrifugasi lebih banyak memakan beaya dibandingkan
dengan filtrasi, akan tetapi akan sangat diperlukan
bila: . -
a. Pemisahan cara filtrasi menemui kesulitan dan
Lambat
d. Sel mikroorganisme atau padatan tersuspensi-
harus bebas dari "filter aids"
ce. Diperlukan pemisahan kontinyu dengan tujuan
memperdleh standar higiene yang tinggi.
Sentrifugasi carn batch mempunyad kapasitas ter-a
batas sehingga tidak sesuni untulk pemisahan skala be-
sar, Pemisahan semi-kontinyu maupun kontinyu akan le-
bih sesuai.
Analog dengan sedimentasi, maka kecepatan pemi-
sahan dapat dinyatakan sebagai berilut :
- f)/1640 a
Dari persamaan tersebut nampak bahwa kecepatan pemi-
Sahan dipengaruhi oleh perbedaan densitas antara sel
dengan liquid, diameter partlkel mikroorganisme, vis-
kositas liquid dan kecepatan rotasi sentrifuse, Makin
cepat rpm sentrifuse dioperasilkan akan makin cepat pu
1a pemisahan terjadi.
(14.1) Agregasi dan flokulasi_sel_mikroorganisme
Pada agregat sel mikroorganisme, ukuran (diame-
tex) sel yang lebih besar akan mengendap lebih eepat
dibandingkan dengan diameter yang lebih kecil. Hal
ini dapat dilakukan dengan pemilihon strain yang ber-
wuran relatif besar, :
Flokulasi sel mikroorganisme dipengaruhi oleh
temperatur dan faltor-faktor lain. Faktor yang tidak
kulah pentingnya adalah yang berkaitan erat dengan ne
tralisasi muatan anion, terutana group karboksil dan
fosfat, pada permukaan sel mikroorganisme. Termasulepula pH dan adanya senyawa yang merubah lingkungan
ion. ‘
Nakamura (1961) menyebutkan bahwa adam, garam
knisdum dan ferri dapat digunakan untuk flokulasi bak
teria, Kkhamir dan algae. Agensia lain yang juga ba-
nyak d@igunakan adalah asam tannat, titanium tetra~-
Whlorida dan agensix kationik seperti senyawa amoni-
um, garam allcll-amina dan alkil-piridinium. Dalam pre
ses produksi PST (Protein Sel Tunggal), asam fosforat
digunaken sebagai flolulan dengan pertimbangan bahwa
se
awa tersebut juga merupakan komponen nutrisi.
1.4.2. Sentrifuse
terdapat bermacam-macam tipe sentrifuse yang da+
rat digunakan untuk tujuan sent e@3si, antara lain
tipe "Disc-Bowl" dan "fubular-Bowl" (Gambar 39-4! ).
ipe "Disc-Bowl" mempunyai keunggulan untuk me-
ngeluarkan padatan secara otomatis melalui lubang de-
kat rotor, Akan tetapi pengeluaran padatan tidak sem
pura sehingga setiap periode waktu tertentu perlu di
bersihkan.
Sentrifuse tipe "fubular-Bowl" disarankan untuk
digunakan pada pemisahan partikel berukuran'0,1 sam-
pai 200 um dengan kandungan bahan padat lebih dari
19 7. Keunggulan dari sentrifuse ini adalah besarnyagwa sentrifugal yang dihasilkan, mudah pengeluaran —
padatannya dan mudah dibersihkan. Akan tetapi sentri-
fuse ind mempunyai kapasitas padatan yang rendah, mi-
dah kehilangan efisiensi, padatan tercuci bila rpm di
turunkan dan terjadinya buih.
vt of solids Nowy
Gambar °). sentrifuse dengan ou
nozzle discharge
Nortle for
Gambar 40 snaFpies super.
centrifuge
Bowl silindrin
shaft
motor
Bowl tnlet nozzle
Fead nozzle
zone fase berat
zone fase ringan
TZOmMo0QD>
vunnona
1
1
'
|
Gambar 41. Sentrifuse dengan
intermittent discharge4 45
1.5. Filtrasi
#iltrasi merupakan cara pemisahan partikel dari
cairannya dengan menggunakan mediun
poreus. Sangat di
mungkinkan untuk melalukan proses filtrasi dalam ber~
bagai kondisi, akan tetapi sejumlah faktor perlu di-_
Pertimbangkan dalam proses ini, meliputi :
a. viskositas dan densitas filtrat
v. sifat partikel terutama bentuk dan ukuran, dis
tribusi ukuran dan karakteristik kemasan
c, ratio solid-ligquid
ad. produk yang diinginkan, solid/liquid
e. sistem produksi, bateh/kontinyu
skala produksi
&. kondisi, aseptis/non aseptis
h. tekanan yang diperlukan.
Proses filtrasi dapat berlangsung apabila ada
force yang dikenskan pada sistem, dalam hal ini beru-
pa perbedaan tekanan inlet dan outlet. Untuk itu da-
pat dilakukan dengan gravitasi, pengisapan (filtrasi
valu) dan penekanan (filtrasi tekan).
Dalam proses filtrasi resistansi terjadi , oleh
filter dan cake yang terbentuk. Pemben tukan dake "yang
Seumikin tebal, maka akan terjadi penurunan kecepatan
filtrasi, Demikian pula bila pada proses perbedaan te146 .
kanan konstan akan terjadi pula Penurunan kecepatan.
Sebaliknya apabila diinginkan Kecepatan filtrasi kons
tan diperlukan peningkatan perbedaan tekanan. Penu-
Tunan kecepatan filtrasi dapat juga terjadi oleh ter-
tutupnya pori-pori filter oleh, Bae! bila partikel
tersebut lunak dan kompresibel.
Kecepatan filtrasi pada perbedaan tekanan kons-
tant dapat dinyatakan dalam persamaan Darcy :
u = viskositas Liquid
L = tebal filter
P = perbedaan tekanan inlet dengan outlet
A= luas area permukaan filter-cake
K = Kozeny's constant.
Dalam praktek nilai L dapat dinyatakan dalam :
{x vw
V = volume filtrat dalam waktu t
v= volume cake yang terbentul per volume filtrat
. avo | Kk A2 ip
Maka diperoleh : a = Wr,
Diintegrasikan menjadi :
2
2 _ _K 20% p
v i. uv
Dari persamaan ini terdapat hubungan vy dengan t, se-
hingga nilai K dapat ditentukan secara eksperimen.147
1.5.1, Filter aids
Filter aids sangat bemmanfaat untuk digunakan da
iam filtrasi bakteria atay partikel kecil lain yang
dapat menyumbat filter, Kieselguhr (tanah diatomea)
adalah salah satu filter aid yang umum digunakan. Ba~
nyaknya filter aids yang digunakan harus ditentukan —
Secara eksperimen,
Beberapa cara Penggunaan filter aids ;
a. dibuat lapis tipis filter aia pada filter se~
delum dilalukan filtrasi
>. sejumlah filter aid yang sesuai dicanpurkan ~
Pada cairan yang akan difiltrasi.
Pada proses tertentu, Seperti produksi biomassa,
filter aid tidak disarankan, demikian pula dengan
flokulasi dan pemanasan,.
Proses filtrasi dapat dilalukan secara batch ma-
upun kontinyn, Terdapat dua macam filter batch, yaitu
Plate-frame filter dan Pressure-leaf filter, Sedang
filter ko yu yang terkenal adalah rotary vacuum -
filter,
Filter ini banyak Gigunakan dalam. in-
dustri yang memerlukan volume liquid yang besar untuk
diproses secara kontinyu. Filter tersusun dari drunberjari-jari yang kosong dan berputar, dinding luer
drum dilapisi dengan filter metal yang sebagian ter-
celup dalam cairan yang altan difiltrasi. Menggunakan
tekanan vakum pada bagian dalam drum, drum akan ter-
jadi perbedaan tekanan antara dalam dan luar drum,aki,
batnya akan terjadi proses filtrasi dimana filtrat
akan mengalir masuk kedalam drum. Filtrat yang terlum
pul kem@ian dialirkan ke tangki-tangki.
2of,
(2, Penghancuran (disrupsi) 'sel
Mikroorganisme mempunyai dinding sel yang sangat
luat. Untuk mengeluarkan isi sel milroorganisme ber-
bagai cara disintegrasi telah dikembangkan. Perlu di-
perhatikan disini bahwa setiap metoda yang digunakan
haruis menjamin bahwa tidak terjadi kerusakan (denatu-
rasi) terhadap substansi yang labil ataupun tidak ter
jadi reaksi yang merugikan (hidrolisa), Banyak tel -
nik disrupsi tersedia, namun hanya beberapa yang se-
suai untuk skala besar, terutama untuk ekstraksi en-
sima intraseluler.
Metoda-metoda tersebut adalah :
a. Metoda fisiko-mekanis : liquid shear, solid shear,
, abrassive agitation, freeze-thaw -
ing.
Metoda khemis : deterjen, shock osmosa, perlakukan
oc149
alkali dan ensima.
Metoda liquid shear adalah metoda yang banyak diguna
kan dalam produksi ensima, murni dalam skala besar.
2.1. Metoda fisi
2.1.1. Liguid shear
Homogenizer bert
an tinggi yang digunakan un-
tule homogenisasi milk +
ah terbukti sangat efektif-
untuk penghancuran sel mikroorganisme. Salah satu alat
yang dikembangkan oleh APV-Manton Gaulin menggunakan
pompa bertekanan unt
membderikan telkanan pada suspen
si dan kemudian mela ya pada orifice. Penurunan
tekanan mendadak se melalui orifice mengakibat -—
kan terjadinya pe
n sel mikroorganisme (Cam-
bar 42).
Tekanan y j2 pada homogenizer benar- be-
nar tinggi. net al (1971) menggunakan te-
kanan 550 kg/om?
suspensi yeast 60 %.
Darbyshire (1961) berpendapat bahwa dibutuhkan pendi-
nginan terhadap suspensi sampai 0 - 4°C untuk mengu-
rangi terjadinya } langan aktivitas ensim oleh pa-
mus yang dihasil
ma proses dan juga pentingnya
suspenel sel yangal
Stointess steel
(ZZ, s:-1040 voive mechanism
Gambar4o. Homogenizer lubang kecil
A. transducer bertealeanan O - 50.000 psi
B. kendali tekanan .
Cc, Transformer
2.1.2. Solid Shear
Bkstrusi mikroorganisme belu (-25°C) bertelanan
melalui orifice adalah teknik yang telah banyak digu-
nakan untuk memperoleh sampel kecil dari ensim dan
dinding sel milroorganisne dalam skala laboratoriun.
Alat yang diginakan disebut .dengan Hughes press atau-
X-press. :
Penghancuran sel terjadi Sebagai akibat dari kom
binasi liquid shear melalui orifice dengan adanya
kristal-kristal es, Magnusson dan Enebo (1976) telah
mengembangkan semikontinyu X-press menggunakan tempe-
ratur sampel - 35° dan -20°C. Alat ini dapat diguna -
kan untuk penghancuran S$. cerevisiae dengan kecepatan
10 kg/jam dengan 90 % penghancuran sel,151
2.1.3. Abrasiv Agitasi
Penghancuran sel secara mekanis juga berhasil di
lakulcan dengan disintegrator. Walaupun temperatur yang
Gicapai sampai 35° dalam disintegrator namun dipor=
timbangkan alktivitas ensim spesifik tidak berbeda de-
noan nilai yang diperoleh melalui telnik lain.
2.1.4. Freegin
Pembelkuan dan peneniran pasta sel mikroorganisme
yang mengakibatkan cairan sel membeku kemudian menca-
ir kembali dapat menghasilkan penghancuran sel, Pro-
ses ini lambat dan hanya terbatas pada substansi se-
luler saja. Car
ni jarang digunakan sendiri melain-
kan dikombinasi dengan cara lain. Dengan cara ini en-
sim b-galaktosidase dapat dibebaskan oleh sel S. cen
revisiae. (Henig dan Kula, 1976). Sampel yeast beku
tarkan selama 10 jam pada 5°C selama pencairan.
Pekerjaan ini dilalukan paling sedikit dua kali,
2.2, Metoda khemis
-» Deterjen
Sejumlan deterjen akan merusak lipoprotein sel
membran mikroorganisme dan membebaskan Komponen intra
Seluler, Senyawa yang dapat digunakan untuk tujuan
ini meliputd senyawa amonium, sodium lauril sulfat dan
tween, Akan tetapi deterjen juga mengakibatkan bebera-
Pa protein mengalami denaturasi sehingga diperlukan -pemisahan lebih dahulu sebelum dilakukan pemurnian le
bih lanjut. .
Sebagai contoh disini adalah pengambilan ensim
pullulanase yang terikat pada membran luar Klebsiella
bneumonia. Sel disuspensikan dalam bufer PH 7,0 kemua-
Pneumonia
a.
an ditambahkan 19% sodium kholat. Campuran kemudian
diaduk selama 1 jam untuk melarutkan sebagian besar
ensim.
2.2.2. Osmotic shock
« Shock osmotil yang diakibatkan oleh perubahan
mendadak dari konsentrasi garam akan menghasilkan
Penghancuran sel tipe tertentu. Teknik ini berhasil
diterapkan dengan baik untuk ekstraltsi lusiferase da-
ri Photobacterium fischeri (Hasinting, Riley dan Mas-
sa, 1965).
(aad Perlakuan dengan alkali
Perlaluan dengan alkali dapat digunakan untuk
hidrolisa dinding sel mikroorganisme yang menghasil-—
kan ensim teleran terhadap pH 11,5 ~ 12,0 selama 20 -
30 menit. Teknik ini berhasil digunakan untuk isolasi
ensim asparaginase.
2.2.4, Perlaluan dengan ensin
Terdapat sejumlah ensim yang mempunyai kemampuan
menghidrolisa ikatan spesifik dalam dinding sel mi-kroorganisme tertentu. Ensim yang dimaksud antara la-
in lisosim ‘dan ekstrak ensim dari leukosit, dari
Streptomices, Micromonospora, Penicillium dan Tricho-
derma, Walaupun metoda ini sederhana tetapi memerlu-
kan beaya relatif mahal dan kadang-kadang mengakibat-
Kem kesulitan dalam proses pemurnian,
3. Separasi sistem keseimbangan
3.1. Ekstraksi liquid-liquid
Pemisahan komponen dari campurannya dengan sol-~
vent yang melarutkan Komponen tersebut dikenal seba-
Gai ekstraksi liquid-liquid. Untuk itu disyaratkan un
tuk dapat diperoleh produk terekstrak yang berkadar
tinggi dalam volume solvent yang kecil,
Sebelum dilalkukan ekstraksi dalam skala besar
perlu diketahui lebih dahulu solubilitas karakteris -
tik produk dalam skala kecil menggunakan berbagai sol
vent yang tersedia. Pedoman yang dipergunakdin adalah
“like dissolved like", dalam artian polaritas molekul.
Nolvent dari senyawa nonpolar adalah liquid dengan po
laritas rendah atau nol. Sebaliknya solvent untuk se-
nyava polar adalah liquid dengan polaritas tinggi.
Konstanta dialelctrik adalah merupakan ukuran de-
rajad polarisasi molar senyawa. Jika nivail dni dike-
tahui maka
skinkan untuk meramalkan suatu senya-wo polar atau nonpolar, Konstanta dialektrik (D) su-
atu senyawa dapat ditentukan dengan kapasitas elek-
trostatik (C) dari kondensor mengandung substansi ter
Sebut antar plates. Jika Cy yang merupakan nilai pada
kondensor yang sama dalam keadaan kosong maka :
Secara eksperimen, konstanta dialektrik diperoleh de-
ngan membandingkan kapasitas kondensor bila terisi
dengan liquid yang diukur dengan kapasitas pada kon -
ser yang sama mengandung liquid standard yang te-
lah diketahui konstanta dinlektrilmya. Dengan persa-
Dd, = konstanta dialektrik sampel
by = konstanta dialektrik Liquid standard
C) = kKapasitas elektrostatik kondensor sampel
Cy = kapasitas elektrostatik kondensor standard
Nilai D) dapat dihitung dari Cy), Cy dan D, dike-
tahui.
Pemilihan solvent dipengaruhi oleh distrimsi par
tisi koefisien (K) :
konsentrasi_ solut dalam ekstrak
Konsentrasi solut dalam rafinat
Nilai K menunjukkan derajat ekstraksi. Bila K tinggi,
K
berarti stabilitas produk baik dan pemisahan terjadisempurma antara cair dengan fase solvent: Sehing-
ga dim untuk menggunakan singgle stage eks-
traksi. Dala harga K sekitar 50. Akan tetapi
bila K kecil (0,1) gandang arti vahwa ekstraksi alan
kstraksi multistage.
% Extraction adalah cara yang unum
“an cara yang efisien. Gambar 43
atu alat (ekstraktor) tipe sentri-
Feed tubes
Machanieat
soals
Large |
ascotube
Gambar 43, Ekstraktor sentrifugal
Penisilin ¢ adalah antibiotik yang diunduh ‘dari
proses ferment dengan Counter-current extraction
.
tor sentrifugal. Penisilin G dalam
menggunalan eks
air ber-pH net akan terionkan, sedang dalam kondi-si asam Lonisasi tale terjadi sehingga antibiotik ini
lebih mudah larut dalam solvent organik. Untuk peni-
silin, nilai KF = 40 dapat dicapai dengan solvent yang
Sesual, °
Proses ekstraksi penisilin meliputi beberapa ta—
hap :
a. ekstraksi penisilin G dengan solvent amil
atau butil asetat
v. ekstraksi dari solvent kedalam buffer
ce. ekstraksi dari buffer kedalam solvent
ad. ekstraksi solvent untuk memperoleh garam pe-
nisilin.
3.2. Distilasi
Pémisahan komponen dari campurannya dapat juga
dilakukan dengan distilasi yang bekerja atas dasar
perbedaan titik didih masing-masing komponen. Demiki-
an pula dapat dipergunakan untuk pemisnkhnn solvent.
Froses distilasi meliputi beberapa tahapan yaitu :
a. evaporasil campuran
>. pemisahan vapor-liquid dalam kolom, dimana
akan terpisahkan komponen dengan titik didih
rendah dari komponen yang mempunyati titik di-
dih tinggi.157
ce. kondensasi uap untuk memperoleh distilatnya
\4} Pemurnian (Puri fikasi)
Dalam proses fermentasi, telmik khromatografy ba
nyak digunakan untuk isolasi dan pemurnian produk me-
tabolit. Teknik khromatografy dapat digolongkan men-
jadi:
a. khromatografy adsorpsi
b. Ino-exchange
ce. filtrasi gel
a, afinitas
4.1. Khromatograty Adsorpsi
Teknik melibatkan pengikatan solut pada fase so-
lid oleh aksi Van der Wals. Kolom yang digunakan ber-
isi adsorben (karbon aktif, aluminium oksida, aluwini
un hidroksida, magnesium oksida, silika gel dan seba-
gainya) dan resin makroporous.
Di-hidroksi streptomisin dapat diekstraksi dari
cairannya menggunakan kolom charcoal, kemudian dielu-
si dengan asam hidrokhlorit metanolat dan selanjutnya
dimirnikan. Karbon aktif digunakan untuk menghilang -
kan pigmen atau menjernihkan cairan fermentasi. Resin
dapat digunakan untuk memurnikan cefalosporin ¢, “cefo
tiam, desferioksamin J dan parametason,4.2. Ion Bxchange
Ion exchange merupakan cara pemurnian dimana ter
jadi perubahan ion yang reversibel antara fase liquid
dengan fase solid yang tidak diiluti dengan peru bahan
radikal dalam struktur solid.
Dikenal ion exchange resin yang mempunyai kom-
ponen utama divinil stiren ko-polimer yang mengikat
6roup reaktif, sehingga memberikan sifat kationik
atau anionik exchange. Resin kation umumnya = mengan-
dung asam sulfonat, asan karboksilat atau asam fdsfat
aktif.
in anion mengandung amina, amonium.
Dalam pemurnian streptomisin, cairan fermentasi
dilalukan ke resin kation, seperti Amberlit IRC 50,
Antiviotik ind kemudian diadsorpsi ke kolom. Di bawah
ini akan memberikan gambaran perubahan ion dalam pe-
murnian streptomisin.
R- coo'na*t + streptomisin ----~. =>
(resin) .
‘
R - COO' streptomisin* + Neon
(resin) .
R-+ COO' streptomisin® + HCl -----~.-- >
R- COOH + streptomisin* cl!
(resin)
R- COOH + NaOH ------>R - coo'Nat 4+ #30
(resin) (resin)4.4. Afinitas :
Teknik pemurnian ini sangat potensial untuk ber-
bagai tujuan karena mampu memisahkan dar memurnikan
molelul biologis. Pada dasarnya telmik ini mendasar-
kan pada fungsi dan struktur khemis suatu senyawa bi-
Ologis, Teknik ini tergantung dari interaksi antara
Senyawa biologis, dan pasangannya, seperti ensim-subs
tral, ensim-inhibitor, antigen-antibodi dan sebagai-
nya. Molekul yang akan dimurnikan secara spesifik di-
adsorbsi oleh ligan yang diimobilisasikan pada matrik.
Ligan dapat terikat
khemis.
Prosedur kopling menggunakan sianogen bromida, bi
soxiran, disaziridin dan periodat sebagai gel matrik
dengan agaros, selulosa, dextrosa dan poliakrilanida-
sebagai material matrix, telah dikeabangkan.
Teknik ini banyak digunakan dalam pengembangan -
inhibitor ensim, antibodi dan interferon.
5. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi merupakan proses filtrasi dimana
Solut dengan berat molelal tinged akan tertahan pada
filter dengan pori-pori sangat lembut sedang solvent
dan solut dengan berat molekul rendah akan lolos. Mem
bran dengan berat molekul 500 - 500.000 tersedia, se-hingga dimungkinkan untule melalukan pemisahan malcro-~
uolekul seperti protein, ensim, hormon dan vims.
6. Kristalisasi
Kristalise:
uerupalan cara pemisahan yang ba-
nyak digunakan dalam produksi asam organik dan asan
anino. Dalam produksi asam sitrat, cairan fermentasi-
diverikan kalsiuu hidroksida untuk tujuan presipitasi
Ca-sitrat, Kristal’ Ca-sitrat kemidian difiltrasi dan
Gireaksikan dengan sulfat tale Larut sehingga akan di-
Sobaskan asam sitrat kembali. Larutan agam sitrat ke-
an dilalukan kristalisasi. Asam-asam anino gluta-
can cara ini.
%, Lisin menggune
7. Pongeringn
Pengeringan merupakan cara pemisshan sistem sgo-
Lid-liquid dengan cars menguaplkan liquidnya. Liquid
yang dimaksud dalam hal ini adalah air. keuntungan
yang diperoleh adalah :
a, ongkos transport berkurang
’, material mudah ditangani dan dikemas
ce. tidak memeriukan fasilitas penyimpanan khusus.
Spray drier banyak digunakan untuk mengeringkan
uaverial bioLogis, ngingat produk yang diperoleh Ja
Fang mengatami Jzevauaican yang verarti., Bila material-yang akan dike ebdih stabil terhadap pemanasan
sering digunakan drum drier untuk mengeringkannya.
Drum drier mem efisiensi yang tinggi.
PIRIURNIAN BEBERAPA PRODUK FER-
PENGUNDD
MENTASI
Gambar 44, dan45 adalah diagram proses dalam
produksi antibdiotik (penisilin ¢), asem organik(asam
sitrat) dan ensima (nuklease).
Untuk memberi gambaran satian operasinya untuk
produk fermentasi,
tunjukkan dalam Gambar 4g dan
47. Gombar 4g dan ‘4g'nerupakan cara-cara pengunduh-
pemurmian produk fermentasi yang dilakukan di
Hareset bros hors lementer
dalan industri.
Chit 19 $219"
Fittey ofl A, eneyrogenuan meycellums rotary vecuuun Uitee
iy Hluate to plL 2.0= 2.5 with M50,
\
z lenin Irom aqueous llteate into butyl acetate ine
eninlivgalcounter-currant exvracioe (lizard equeous fracuond
1
Gatract peniitin rors butyl acetate to aqueous buller at pH 2.0
scloe (Recover butyl sestatel
In-cemtellujat counter-cverent
pein tleaeilan to UH 2.9=78 wish 180, and teentraet
Bue tren butyl acetate la centllogal coun lee-tuerent ealraelor
act la 9 crystallization
joyaiekrn val
{aoe Te ervscaure we perdeiin at a
.
11 Bitar cenuiloge (Accovae butyl aceatel
Fu cher peocastng obi wat
zoses pengunduhan dan pemur-
silin G.
Gambar 4asvtexynu utsue
ueyusinwed uep ueynpimuad sagoad weasetg #SPaequey
onaya az3zus
|
sa2e wryvoUNLe HUD + pre NED ZtOTOISLD ETERS
NOnvELUaI39
1 381419 wese
seams beso) econ _ vetusnued uep meynpundued sesoad wergetg vcy Teorey
Noluvonaiyanaa
09-08 18 9g
t
pa youo an Jo Hts
: |
SSCA woperuertAe 33 riod oF nitnoceny
}
fas aturysns vows jun ve.tea
19804111099 thorwntuas UY pared
=
SIUM JOD9p 1 LoLAP ED
Tae snowy O4 s85
NolLauosay
|
0 pe 1238 neh poe
HOMVDIsIGIOY
Mag
Axa
TH cup cap oor poe
una soliny yy