Anda di halaman 1dari 22

FLUIDA

Disusun Oleh :
Muhammad Haris

Dosen Pengampu : Ninik Nigusti Ayu Sunardi, M.Pd

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA PASURUAN


PRODI TEKNIK KIMIA
TAHUN 2020

Jalan Raya Warungdowo Area Perkantoran PCNU Kabupaten Pasuruan

Page | i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-NYA yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar,
shalawat serta salam kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang menjauhkan kita
dari jalan kegelapan. Makalah yang berjudul “Fluida” disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok Mata Kuliah Fisika Dasar 2 jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi dan Sains
Nahdlatul Ulama’. Adapun makalah Fisika Dasar 2 ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen Fisika Dasar 2 ibu Ninik Nigusti Ayu Sunardi , M.Pd yang mana bersedia
membimbing kami dalam mata kuliah Fisika Dasar 2.
2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan kepada penulis serta rela menjadi donatur
demi kelancaran penyusunan makalah Fisika Dasar 2 ini.
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT, untuk itu segala kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami nantikan.

Penulis

Page | ii
Daftar Isi

HALAMAN COVER / SAMPUL JUDUL........................................................................i


KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
1.3 TUJUAN ................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FLUIDA.........................................................................................2
2.2 MASSA JENIS DAN BERAT JENIS.........................................................................2
2.3 TEKANAN FLUIDA..................................................................................................4
2.4 HUKUM PASCAL......................................................................................................4
2.5 HUKUM ARCHIMEDES..........................................................................................8
2.6 PERSAMAAN KONTIUNITAS..............................................................................12
2.7 PERSAMAAN BERNOULLI...................................................................................12
2.8 VISKOSITAS............................................................................................................13
2.9 TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAPILARITAS..............................................14
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................16
3.2 SARAN.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Page | iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam
sains dan teknologi serta memahami lingkungan sekitar melalui pengembangan keterampilan
berpikir, penguasaan konsep esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi rumpun sains salah
satunya adalah mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu menerjemahkan perilaku alam.
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida diartikan sebagai
suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air
dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas,
susu, dan sebagainya.
Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam
kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum Pascal dan prinsip hukum Archimedes. Namun,
belum banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang
lebih mendalam mengenai hukum Pascal dan hukum Archimedes serta penerapannya dalam
kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari fluida ?
 Apa maksud dari massa jenis dan berat jenis ?
 Apa maksud dari hukum pascal ?
 Apa maksud dari hukum archimedes ?
 Apa maksud dari persamaan kontiunitas ?
 Apa maksud dari persamaan bernoulli ?
 Apa pengertian dari viskositas ?
 Apa maksud dari tegangan permukaan dan kapilaritas ?
1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian dari fluida
 Mengetahui maksud dari massa jenis dan berat jenis
 Mengetahui maksud dari hukum pascal
 Mengetahui maksud dari hukum archimedes
 Mengetahui maksud dari persamaan kontiunitas
 Mengetahui maksud dari persamaan bernoulli
 Mengetahui pengertian dari viskositas

Page | 1
 Mengetahui maksud dari tegangan permukaan dan kapilaritas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fluida


Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas
karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi
tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu
merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya
yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk
fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia
menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara
terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi
di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida dinamis (fluida
bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam keadaan
setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak).
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam. Sedangkan tekanan
didefinisikan sebagai gaya normal per satuan luas permukaan.
2.2 Massa Jenis dan Berat Jenis (Gravitasi Khusus)
a. Pengertian Berat Jenis

“Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis zat dengan massa jenis sebuah air
murni.”

Rumus Berat Jenis

Berat jenis mempunyai rumus : m.g / v atau w / v dengan satuan n/m3

keterangan :

m :massa,

g : gravitasi

Page | 2
v : volume

w : weight (berat).

Sebenarnya yang dimaksud dengan berat jenis suatu benda yaitu perbandingan massa jenis dari
benda itu kepada massa jenis air.

Sehingga bisa diartikan, bahwa berat jenis adalah massa jenis relative dari suatu bahan. Oleh karna
itu, berat jenis tidak mempunyai satuan.

Perbedaan massa jenis dan berat jenis

Massa jenis zat yaitu perbandingan antara massa dengan volume zat. Sementara berat jenis adalah
perbandingan antara berat dan juga volume benda.

b. Pengertian Massa Jenis

“Massa jenis adalah pengukuran massa untuk tiap satuan pada volume benda”

Semakin tinggi massa jenis benda, maka semakin besar juga massa setiap volumenya. Massa jenis
rata-rata tiap benda adalah total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
mempunyai massa jenis lebih tinggi (contohnya besi) akan mempunyai volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang mmempunyai massa jenis lebih rendah (contohnya air).

Satuan SI massa jenis yaitu Kg / m3, Kg·m−3

Massa jenis memiliki fungsi menentukan zat. Setiap zat mempunyai massa jenis yang berbeda. Dan
satu zat berapapun massanya dan berapapun volumenya akan mempunyai massa jenis yang sama.

Rumus Massa Jenis

Rumus menentukan massa jenis yaitu :

Ρ = m/V

Keterangan :

Ρ = massa jenis,

M = massa,

V = volume.

Satuan massa jenis dalam ‘CGS [centi-gram-sekon]’ yaitu : g/cm3 (gram per sentimeter kubik)

Page | 3
1 g/cm3 sama dengan 1000 kg/m3

Massa jenis air murni yaitu 1 g/cm3 atau = 1000 kg/m3 Selain karena angkanya yang mudah diingat
dan mudah digunakan untuk menghitung, maka massa jenis air digunakan perbandingan untuk
rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang umum dinamakan ‘Massa Jenis Relatif’

Perbedaan Massa dan Berat Jenis

Massa Jenis

– Massa jenis adalah besaran scalar (hanya mempunyai Nilai)


– Berupa ukuran kelembaman benda. Semakin besar massa benda maka semakin besar
kelembamannya.
– Besar massa dimanapun akan tetap sama.

Berat Jenis

– Termasuk besaran Vektor (mempunyai nilai dan arah)


– Ukuran besarnya gaya tarik bumi pada suatu benda.
– Besarnya tergantung dari besarnya percepatan gravitasi dimana benda itu ada.

Massa jenis (rapat massa) didefinisikan sebagai nilai kerapatan massa pada suatu benda dimana bisa
dihitung dengan jalan massa zat persatuan volume dari benda itu sendiri.

2.3 Tekanan Fluida

Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas bidang tekan. Untuk tekanan benda padat kita
kenal rumus

P = F/A

Keterangan :

P = tekanan

F = gaya

A = luas permukaan bidang tekan

Dimana tekanan akan semakin besar bila luas permukaan semakin kecil. Kembali pada tekanan
fluida. Fluida meiliki sifat menekan ke sagala arah artinya misal sobat memasukkan sebuah benda
ke dalam suatu jenis fluida maka ia akan mengalami tekanan ke segala arah. Besarnya tekanan
yang diberika oleh fluida bergantung pada kedalaman benda tersebut. Berbanding lurus, semakin
Page | 4
dalam posisi benda maka tekanannya akan semakin besar. Tekanan yang disebabkan oleh fluida ini
sering diistilahkan sebagai tekanan hidrostatis dengan rumus

P=ρgH

Keterangan :

P = tekanan hidrostatis

ρ = massa jenis air (massa/volume)

H = kedalaman dari permukaan fluida

Bila sobat punya tong berbentuk tabung yang penuh diisi air dan sobat berusaha memasukkan
sebuah benda ke dalamanya, akan terasa lebih besar tekanan ke atas saat benda tersebut semakin
dalam. Semakin dalam sobat memasukkan benda tersebut tekanannya akan semakin besar.

2.4 Hukum Pascal


a. Pengertian Hukum Pascal
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar wadah tentu
saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar
tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil
tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis, g = percepatan
gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman).
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal ini berlaku untuk
semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila
ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan
tekanan dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian
zat cair mendapat jatah tekanan yang sama.
Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki
banyak lubang maka air akan memancar dari setiap lubang dengan sama kuat.
Blaise Pascal (1623-1662) menyimpulkannya dalam hukum Pascal yang
berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah”.
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di
Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakan kalkulator digital pertama di
dunia. Ia menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen terus-menerus
selama pengobatan kanker yang dideritanya. Ia menemukan teori hukum Pascal dengan
eksperimenya bermain-main dengan air.
Page | 5
b. Persamaan Hukum Pascal
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka
tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida
di atas permukaan air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh
penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi oleh dua
penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama
memiliki luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap
yang kedua memiliki luas penampang yang besar (diameter besar).
Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan sama besar ke segala arah, maka tekanan yang masuk pada penghisap pertama sama
dengan tekanan pada penghisap kedua. Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan
di bawah ini.
P = F : A sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.
P1 = P2
F1 : A1 = F2 : A2
dengan P = tekanan (pascal), F = gaya (newton), dan A = luas permukaan penampang (m2).
Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk tekanan adalah newton per meter persegi
(N/m2) yang dinamakan pascal (Pa). Satu pascal sama dengan satu newton per meter persegi. Dalam
sistem satuan Amerika sehari-hari, tekanan biasanya diberikan dalam satuan pound per inci persegi
(lb/in2). Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah atmosfer (atm) yang mendekati tekanan
udara pada ketinggian laut. Satu atmosfer didefisinikan sebagai 101,325 kilopascal yang hampir
sama dengan 14,70 lb/in2. Selain itu, masih ada beberapa satuan lain diantaranya cmHg, mmHg, dan
milibar (mb).
1 mb = 0.01 bar 1 atm = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa= 0,01 bar
1 bar = 105 Pa 1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in2
Untuk menghormati Torricelli, fisikawan Italia penemu barometer (alat pengukur tekanan),
ditetapkan satuan dalam torr, dimana 1 torr = 1 mmHg
c. Penerapan Hukum Pascal
Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair. Hidraulika
merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluh–pembuluh
yang tertutup maupun yang terbuka. Kata hidraulika berasal dari bahasa Yunani yang berarti air.
Dalam teknik, hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-pengaturan, dan pengendalian-
pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan bantuan tekanan suatu zat cair.
Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip hidraustatis.
Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika adalah

Page | 6
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang dikenakan terhadap
zat cair akan merambat secara merata ke semua arah.
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya (F) dibagi oleh
besarnya bidang tekan (A).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil pada penghisap dengan
luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang besar pada penghisap dengan luas penampang
yang besar. Prinsi inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan
manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik.
 Prinsip Kerja Dongkrak Hidraulik
Prinsip kerja dongkrak hidraulik adalah dengan memanfaatkan hukum Pascal. Dongkrak hidraulik
terdiri dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki diameter yang
berbeda ukurannya. Masing- masig ditutup dan diisi air. Mobil diletakkan
di atas tutup tabung yang berdiameter besar. Jika kita memberikan gaya
yang kecil pada tabung yang berdiameter kecil, tekanan akan disebarkan
secara merata ke segala arah termasuk ke tabung besar tempat diletakkan
mobil. Jika gaya F1 diberikan pada penghisap yang kecil, tekanan dalam
cairan akan bertambah dengan F1/A1. Gaya ke atas yang diberikan oleh cairan pada penghisap yang
lebih besar adalah penambahan tekanan ini kali luas A2. Jika gaya ini disebut F2, didapatkan
F2 = (F : A1) x A2
Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih kecil (F1) dapat digunakan untuk
menghasilkan gaya yang jauh lebih besar (F2) untuk mengangkat sebuah beban yang ditempatkan di
penghisap yang lebih besar.
Berikut ini contoh perhitungan tekanan pada sebuah dongkrak hidraulik. Misalnya, sebuah
dongkrak hidraulik mempunyai dua buah penghisap dengan luas penampang melintang A 1 = 5,0
cm2 dan luas penampang melintang A2 = 200 cm2. Bila diberikan suatu gaya F1 sebesar 200 newton,
pada penghisap dengan luas penampang A2 akan dihasilkan gaya F2 = (F1 : A1) x A2 = (200 : 5) x
200 = 8000 newton.
 Prinsip Kerja Rem Hidraulik
Dasar kerja pengereman adalah pemanfaatan gaya gesek dan hukum
Pascal. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini
sehingga kendaraan dapat berhenti. Rem hidraulik paling banyak
digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Rem
hidraulik memakai prinsip hukum Pascal dengan tekanan pada piston
kecil akan diteruskan pada piston besar yang menahan gerak cakram.
Cairan dalam piston bisa diganti apa saja. Pada rem hidraulik biasa

Page | 7
dipakai minyak rem karena dengan minyak bisa sekaligus berfungsi melumasi piston sehingga tidak
macet (segera kembali ke posisi semula jika rem dilepaskan). Bila dipakai air, dikhawatirkan akan
terjadi perkaratan.
 Prinsip Kerja Pompa Hidraulik
Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk membantu operasional dari sebuah sistem,
tidak jarang kita menggunakan rangkaian hidraulik. Sebagai contoh, untuk mengangkat satu
rangkaian kontainer yang memiliki beban beribu–ribu ton, untuk memermudah itu digunakanlah
sistem hidraulik.
Sistem hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu
gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu zat cair
dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidraulik adalah menggunakan fluida kerja berupa
zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidraulik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Pompa hidraulik menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan
energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan).
Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidraulik. Pompa hidraulik
bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem
hidraulik dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya
menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidraulik.
Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidraulik, dan aktuator. Pompa
hidraulik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu positive dan nonpositive displacement pump.
Ada dua macam peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi energi
mekanik yaitu motor hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik menjadi
energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi
putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dan lain-lain.
2.5 Hukum Archimedes
Pernahkah melihat kapal laut ? jika belum pernah melihat kapal laut secara langsung, mudah-
mudahan pernah melihat kapal laut melalui televise. Coba bayangkan, kapal yang massanya sangat
besar tidak tenggelam, sedangkan sebuah batu yang ukurannya kecil dan terasa ringan bisa
tenggelam. Aneh bukan? Mengapa bisa demikian ?
Jawabannya sangat mudah jika memahami konsep pengapungan dan prinsip Archimedes. Pada
kesempatan ini kami ingin membimbing untuk memahami apa sesungguhnya prinsip archimedes.
Sebelum membahas prinsip Archimedes lebih jauh, kami ingin mengajak kalian untuk melakukan
percobaan berikut ini.
a. Tenggelam

Page | 8
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w) lebih besar
dari gaya ke atas (Fa).
w > Fa
ρb X Vb X g > ρa X Va X g
ρb > ρa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ)
b. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w) sama dengan
gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb = ρa
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
rc . g (V1+V2+V3+V4+…..)  =  W1 + W2 + W3 + W4 +…..

c. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w) lebih kecil dari
gaya ke atas (Fa).
w = Fa
ρb X Vb X g = ρa X Va X g
ρb < ρa
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus tersebut
akan naik ke permukaan zat cair (terapung) karena :
FA > Wrc . Vb . g  >  rb . Vb . grc $rb
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn =  FA - W
Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga berlaku :
FA’ = Wrc . Vb2 . g  =  rb . Vb . g
Dengan :
 FA’ = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair.
 Vb1 = Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.
 Vb2 =    Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb = Vb1 + Vb 2
FA’  =  rc . Vb2 . g

Page | 9
Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang dipindahkan
Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :
 Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung.
 Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
 Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.
Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman. Selama bergerak dalam air
dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi neutral bouyancy.
 Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung.
Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ?
 Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
(miskonsepsi).
 Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.
(konsepsi ilmiah)
 Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
(konsepsi ilmiah).
 Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda. (miskonsepsi).
 Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan massa benda

A . Penerapan Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Nilai massa jenis cairan
dapat kita ketahui dengan membaca skala pada hidrometer. Misalnya, dengan mengetahui massa
jenis susu, maka dapat ditentukan kadar lemak dalam susu, dan dengan mengetahui massa jenis zat
cairan anggur, dapat ditentukan kadar alkohol dalam cairan anggur. Hidrometer umumnya
digunakan untuk memeriksa muatan aki mobil. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya
memiliki tiga bagian.
Agar tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung haruslah dibebani dengan
butiran timbel. Diameter bagian bawah tabung juga harus dibuat lebih besar supaya volum zat cair
yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Jadi, gaya apung yang dihasilkan menjadi lebih besar
sehingga hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
Perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis cairan menjadi lebih jelas karena tangkai tabung
kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan menghasilkan
perubahan besar pada kedalaman tangkai yang tercelup di dalam cairan.
 Prinsip kerja Hidrometer :
Gaya ke atas = berat hidrometer
Page | 10
Vbf ρfg = w, w hidrometer konstan
(Ahbf) ρf g = mg, sebab Vbf = Ahbf
 Persamaan Hidrometer :

hbf M
=
Aρf

Ket : hbf = tinggi tangkai yang tercelup (m)


m = massa hidrometer (kg)
A = luas tangkai (m2)
ρf = massa jenis cairan (kg/m3)
Massa hidrometer m dan luas tangkai A adalah tetap, sehingga tinggi tangkai yang tercelup
di dalam cairan hbf berbanding terbalik dengan massa jenis cairan ρf. Jika massa jenis cairan kecil (ρf
kecil), tinggi hidrometer yang tercelup di dalam cairan besar (h bf besar). Akan didapat bacaan skala
yang menunjukkan angka yang lebih kecil.

2. Kapal Laut
Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut, tetapi mengapa kapal laut yang terbuat
dari besi mengapung di atas air? Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Ini
menyebabkan volum air laut yang di pindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung
sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya
apung ini mampu mengatasi berat total kapal sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut.
Jika dijelaskan berdasarkan konsep massa jenis, maka massa jenis rata-rata besi berongga dan udara
yang menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal laut
mengapung.
 Titik penting dalam stabilitas kapal
Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung
(B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal tegak dan miring.
Sebagai catatan, G pada posisi tetap sementara B dan M berpindah
kalau kapal miring. Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas
kapal, yaitu:
 G adalah titik pusat gravitasi kapal.
 B adalah titik pusat apung kapal.
 M adalah metacenter kapal (titik perpotongan garis vertikal B dengan garis pusat kapal).
 Bagaimana kapal laut bisa tenggelam?

Page | 11
Jika M di bawah G, kopel menghasilkan torsi yang searah dengan jarum jam. Torsi ini justru
membuat kapal lebih miring lagi, dan keseimbangan menjadi tidak stabil sehingga dapat membuat
kapal tenggelam. Untuk kestabilan maksimal, haruslah G rendah dan M tinggi.
3. Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu mengapung, melayang,
dan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara mengatur banyaknya air dan udara
dalam badan kapal selam.

Pada badan kapal selam terdapat tangki


pemberat yang dapat diisi udara atau air. Tangki ini terletak di antara lambung sebelah dalam dan
lambung sebelah luar. Ketika kapal selam ingin terapung maka tangki tersebut harus berisi udara.
Ketika akan melayang, udaranya dikeluarkan dan diisi dengan air sehingga mencapai keadaan
melayang. Jika ingin tenggelam maka airnya harus lebih diperbanyak lagi.
4. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus
diisi dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara
atmosfer sehingga balon udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas,
misalnya diisi udara yang dipanaskan.
Secara sepintas, mungkin kamu tidak melihat hubungan antara balon udara
yang naik tinggi di angkasa dengan kapal selam yang menyelam di lautan.
Sebenarnya, kapal selam maupun balon udara harus diatur beratnya untuk naik, turun, ataupun
melayang pada ketinggian atau kedalaman tertentu. Beratnya diatur berdasarkan besar gaya
apungnya.
Catatan :
 Pada cairan bisa terjadi hanya sebagian benda yang tercelup dalam cairan, hingga V bf
belum tentu sama dengan Vb. Dalam udara, volum benda yang tercelup selalu sama dengan
volum benda (Vbf = Vb).
 Massa jenis gas panas lebih kecil daripada massa jenis udara
2.6 Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah suatu persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam satu
tempat ke tempat yang lainnya.
Sebelum menurunkan suatu hubungan, sebaiknya harus memahami beberapa istilah aliran fluida.
Garis aliran dapat diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak).

Page | 12
Garis singgung berada pada suatu titik pada garis yang memberikan arah kecepatan pada aliran
fluida.
Garis aliran fluida tidak berpotongan antara satu dan lainya. Tabung air adalah kumpulan dari garis-
garis aliran.
Q1 = Q2
A1v1 = A2v2

2.7 Persamaan Bernoulli

Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan, pada hukum kekekalan energi dan dialami
pada aliran fluida.

Hukum ini menyatakan jumlah tekanan (p), tekanan energi kinetik per satuan volume, & energi
potensial per satuan volume, mempunyai nilai sama di setiap titik sepanjang suatu garis arus
tersebut.

Hukum Bernoulli

P + ½ ρv2 + ρgh = Konstant

P1 + ½ ρv12 + ρgh1 = P2 + ½ ρv22 + ρgh2

Keterangan :

P : tekanan (Pascal = Pa = N/m2)

ρ: massa jenis fluida; Cairan ataupun gas (kg/m3)

g : percepatan gravitasi (m/s2)

2.8 Viskositas

Viskositas adalah pengukuran dati ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Lebih jelasnya, pengertian viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang bisa
menyatakan kecil besarnya suatu gesekan dalam fluida.

Contoh viskositas di kehidupan sehari-hari diantaranya saat menuangkan segelas air dan segelas oli,
tentu saja air yang akan cepat habis. Hal tersebut disebabkan karena air memiliki kekentalan yang
lebih rendah dibandingkan dengan oli; Antara molekul air kecil sekali untuk bergesekan dengan
gelas sehingga laju alir air akan lebih cepat dibandingkan dengan oli.

Rumus Viskositas dan Fluida Viskositas Fisika

Page | 13
a. Rumus Viskositas fisika

Koefisien viskositas di lambangkan dengan η. Viskositas sendiri merupakan fungsi dari besaran
turunan dari percepatan (V) dan tekanan (P) dan panjang diameter (D). Selain itu agar hubungan
fungsi dan variabelnya nampak jelas maka haruslah terdapat Konstanta (k). Jadi rumus viskositas
yaitu:

Η=kxpxd/v

Keterangan:

Η : Koefisien Viskositas

K : Konstanta

P : Tekanan

d : Diameter

v : Kecepatan

b. Rumus Fluida Viskositas

F=ηAxv/L

Keterangan:

F = Gaya (N)

A = Luas Keping yang bersentuhan dengan Fluida (m²)

v = Kelajuan Fluida

L = Jarak antar Keping

η = Koefisien Viskositas (Kg)

Besarnya gaya (F) yang dibutuhkan untuk dapat menggerakan suatu lapisan fluida ditentukan oleh
kelajuan tetap (v) untuk luas kepingyang telah bersentuhan dengan fluida (A) dan berjarak (L) dari
keping yang diam. Selain itu, nilai koefisien viskositas bisa berubah sesuai dengan perubahan
temperatur dan apabila temperatur atau suhu naik maka viskositas dalam zat cair akan turun dan di
dalam gas akan naik dan begitu sebaliknya.

 Viskositas atau Kekentalan Zat Cair

Page | 14
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien
viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Berbicara
mengenai viskositas berarti kita berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak memiliki koefisien
viskositas.

Jika suatu bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien viskositasnya η,
maka benda tersebut akan mengalami gaya gesek an fluida sebesar Fs = kη v, dengan k yaitu
konstanta yang tergantung pada bentuk geometris benda.

Berdasarkan perhitungan laboratorium yang dilakukan Sir George Stokes pada tahun 1845, ia
menunjukan bahwa benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k= 6π r. Jika nilai k di
masukan ke dalam persamaan, maka diperoleh rumus yang dikenal dengan rumus viskositas hukum
stokes, berikut ini:

Fs = 6π η rv

Keterangan:

Fs : gaya gesekan stokes (N)

η : koefisien viskositas fluida (Pa s)

r : jari-jari bola (m)

v : kelajuan bola (m/s)

2.9 Tegangan Permukaan dan Kapilaritas


 Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan (γ) dalam zat cair didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya permukaan
(F) dan panjang permukaan (d) di mana gaya yang bekerja
γ = F/d
Karena selaput sabut mempunyai dua permukaan (d = 2l) maka
γ = F/2l
 Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler (pipa
sempit). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika pipa kapilersimasukkan dalam zat cair yang membasahi dinding (θ < 90o), misalnya air, maka
zat cair di dalam pipa akan naik lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan zat cair yang ada di
luar pipa. Sebaliknya , jika pipa kapiler dimasukkan ke dalam zat cair yang tidak membasahi

Page | 15
dinding (θ > 90o), misalnya raksa, maka zat cair dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat
cair di luar pipa.
Naik turunnya permukaan zat cair yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi dan tegangan
permukaan. Pipa kapiler dengan jari-jari r dimasukkan ke dalam zat cair yang berada dalah bejana
tegak lurus. Komponen tegangan permukaan pada arah horizontal saling meniadakan. Gaya tegang
yang diperoleh yaitu F = γ 2π r cosθ. Gaya ini menarik air dalam pipa sehingga bergerak ke atas.
Jika jumlah gaya sama dengan nol, air akan berhenti naik.
Mg = F cosθ
Ρ Vg = γ l cosθ
Ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan
Y = (2γcosθ)/ρgR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ : tegangan permukaan (N/m)
θ : sudut kontak
ρ : massa jenis zat cair (kg/m3)
g : percepatan grafitasi (m/s2)
r : jari-jari penampang pipa (m)
Peristiwa kapilaritas Dalam Kehidupan
- naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala,
- naiknya minyak tanah pada sumber lampu tempel sehingga lampu itu menyala,
- naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
- naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan,
- air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan
- cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap.

Page | 16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat kita simpulkan bahwa fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya.
Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan
udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak
disadari.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis dapat mengetahui lebih mendalam tentang Fluida, serta penulis
berharap dengan adanya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa serta semua pihak yang
membaca karya ilmiah ini. Melalui makalah ini supaya penulis dapat memahami lebih mendalam
lagi sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA

http://fisikadedek.blogspot.co.id/2013/05/fluida-
statik-dan-dinamis.html

http://rizkimirna.blogspot.com/2013/06/persama
an-kontinuitas.html

https://istanamengajar.files.wordpress.com/2014/
03/c_1.jpg

http://desyqoraimaputri77.blogspot.com/2013/06
/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://agiet27.wordpress.com/category/hukum-
bernoulli/

http://genius.smpn1-
mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Asas
%20Bernoulli/materi05.html

http://genius.smpn1-
mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Asas
%20Bernoulli/materi04.html

http://gurumuda.net/persamaan-kontinuitas-
fluida-contoh-soal-un.htm

http://gurumuda.net/venturimeter-contoh-soal-
un.htm
LAMPIRANN

Anda mungkin juga menyukai