Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr wb, saya dean hidayat disini saya akan menjelaskan tentang percobaan 1 yaitu

analisis ion nitrat ddengan spektrofotometer UV-Vis.

Dalam percobaan ini nannya teman teman sekalian dapat mengetahui prinsip analisa dengan
spektrofotometer uv vis dan dapat menentukan kadar ion nitrit dalam sampel.

Prinsip UV –Vis?

Syarat Sampel dalam analisa UV-Vis

Spektrofotometer yang digunakan pada praktikum ini menggunakan UV-Vis single beam, dimana UV- Vis
single beam ini berfungsi untuk mengukur panjang gelombang tunggal, jadi kita hanya dapat mengukur
1 larutan saja, kenapa hanya 1 larutan? Karena hanya terdapat 1 sinar yang dipancarkan. Berbeda
dengan double beam yang sinarnya dipecah menjadi 2 oleh beam splitter sehingga dapat mengukur 2
sampel sekaligus. Jadi cara pakai single beam yaitu tentukan panjang gelombang maksimumnya sebesar
543 nm, lalu masukkan larutan blanko (yaitu larutan tanpa analit yang berfungsi untuk kalibrasi),
kemudian masukkan larutan standar, dst berulang kali untuk larutan standar lain dan larutan sampel
yang belum diiketahui konsestrasinya (sampel)

1.blanko 2. Lar standar 3.blanko 4. Larstandar 5. Blanko 6. Larutan sampel

Sampel analisa yang digunakan dalam percobaan ini ialah senyawa azo, dimana senyawa azo ini
disintesis melalui dengan reaksi diazotasi dan penambahan larutan NED (N-inapthyl ethylene diamin
dichloride). Senyawa azo yang disintesisi ini berwarna merah muda. Sampel yang telah di sintesis lalu
diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang maksimumnya
diatur sebesar 543 nm.

Data absorbansi yang telah didapatkan akan digunakan untuk mencari konsentrasi sampel yang belum
diketahui konsentrasinya. Teman teman bisa menggunakan rumus persamaan lambert berr.

Hukum persamaan lambert beer menyatakan kalau …….. berbanding………. Dengan……….

Jadi, di file tertera cara buat sampel dengan mengencerkan 0,5 gram sampel menjadi 50 mL, lalu 40 mL
diencerkan lagi menjadi 100 mL, yang selanjutnya akan dianalisa konsentrasi nitiritnya

Dari sampel yang diencerkan 100 mL tersebut, diambil 50 mL untuk dianalisa. 50 ml tersebut
ditambahkan sulfanilamide, kocok biarkan 2-8 menit, lalu ditambah NED, kocok dan biarkan selama 10
menit, kemudian dianalisa dengan UV-Vis dan didapatkan absorbansi selama 3 kali analisa yakni sebesar,
0,031 ., 0,033., 0,029.

Mengapa dilakukan 3 kali analisa?

Data Absorbansi dari konsntrasi larutan standar yang temen-temen sudah peroleh dapat membantu
teman teman dalam mencari konsentrasi sampel yang baru saja dianalisa absorbansinya

*(konsentrasi larutan standar dapat di hitung melalui penegnceran dengan rumus M1 V1 = M2 V2,
contohnya M1 = 50 ppm, V1 (vol diambil dari larutan induk) = 1mL, V2(vol akhir penegnceran) = 50,
maka 50 ppm x 1mL = 1 ppm x 50 mL, maka M2 = 1 ppm.) untuk pengisian table satu
Karena terjadi penambahan 1 mL sulfanilamide dan 1 mL NED (total 2mL), maka untuk mengisi table 2
disebelah kanan harus diperoleh pengenceran kembali, dengan M1 (hasil konsentrasi pada table 1), V1 =
50 mL, V2 = 52 mL, M2 dapat dihitung dengan rumus M1 V1= M2 V2)

Caranya teman teman buat grafik antara konsentrasi larutan standard dan absorbansinyaa, setelah
teman teman mebuat grafik, teman teman hitung fungsi linearnya yang berbentuk y=ax +b dengan
kalkulator, dimana nilai y =absorbansi sampel dan X= konsentrasi.

Nantinya teman teman akan meperoleh konsentrasi dalam satuan ppm, untuk mengkonversi satuan
ppm ke satuan % dapat dilakukan dengan cara berikut :

Anda mungkin juga menyukai