Revieww
Jurnal 1 : Adanya teknologi yang bernama chemosensor kolorimetri yang dapat mendeteksi
Cu2+ dalam air minum yang selanjutnya dapat digunakan untuk deteksi Sianida. Pada penelitian
dihasilkan Sensor 1 ini menunjukkan perubahan warna yang jelas dari kuning ke oranye dengan
adanya Cu2 + dalam larutan berair penuh, dan mempunyai batas sensitivitas 0,9 μM yang
berada di bawah batas yang dapat diterima WHO (31,5 μM) dalam air minum
Jurnal 2 : Adanya teknologi yang bernama nanopartikel upkonversi lantanida yang didoping
(UCNPs) dengan chromophores yang mampu menerapkan deteksi in vitro dan in vivo yang
efisien dari Zn2 + pada potongan otak tikus dengan penyakit Alzheimer dan ikan zebra, masing-
masing. Dengan menunjukkan sensitivita 0,78 µM