Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

PERCOBAAN 2
PEMERIKSAAN GLUKOSA METODE BENEDICT

Nama : Siti Hadijah


NPM : 210102068
Tanggal : 16 Maret 2023

LABORATORIUM FARMAKOLOGI
PRODI S1 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ISFI BANJARMASIN
TA. 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
1. Mempraktikan cara pemeriksaan glukosa dengan metode benedict.
2. Mengintepretasikan hasil pemeriksaan glukosa dengan metode
benedict
B. Dasar Teori
Urin adalah cairan sisa yang di ekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan darai dalam tubuh memlalui proses urinary.
Urin diproduksi tiap harunya 1-2 liter, namun kondisi tertentu dapat
diproduksi lebih atau bahkan sangat kurang. Komposiis zat-zat dalam urin
bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urin
normal berwarna jernih transparan, sedangkan warna urin kuning muda
berasal dari zat warna empedu.
Keadaan berat badan lebih atau obesitas berhubungan erat dengan
kadar glukosa darah. Bila kadar glukosa dalam darah meningkat dan tidak
dapat direabsobrsi di ginjal, maka terjadi ekskresi glukosa dalam urin atau
glucosuria.
Pemeriksaan glukosa dalam urin menggambarkan kadar glukosa
secara tidak langsung. Pemeriksaan ini diperiksa dengan Teknik pengujian
berdasarkan atas sifat dari glukosa yang dapat mereduksi ion-ion logam
tertentu dalam larutan alkalis. Pemeriksaan glukosa dalam urin ini sanagt
berkaitan dengan urinalisi yang tujuannya untuk memberikan indikasi
kondisi ginjal dan kondisi sistemik seseorang.
Pemeriksaan urin metode benedict ialah pemeriksaan yang
memanfaatkan sifat glukosa sebagai pereduksi. Uji ini akan menghasilkan
nilai positif untuk senyawa yang mengandung gula pereduksi atau gula
inversi. Larutan-larutan tembaga dalam keadaan alkalis bila direduksi oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk endapan kupro oksida yang berwarna merah bata.
Hasil jika menunjukkan adanya glukosa dalam urin sebagai
berikut:

( - ) : Tetap biru atau hijau keruh


( + ) : Keruh, warna hijau agak kuning
( ++ ) : Kuning kehijauan dengan endapan kuning
( +++ ) : Kuning kemerahan, dengan endapan kuning merah
( ++++ ) : Merah jingga sampai merah bata
BAB II
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
 Alat:
1. Tabung Reaksi
2. Api Bunsen
 Bahan:
1. Sampel urin
2. Reagen Benedict denagn komposisi:
1) CuSO4 17,3
2) Na Citrate 173
3) Na Carbonat 100
4) Aquadest ad 1.000 ml
B. Cara Kerja
1. Masukkan 5 ml rReagen Benedict dan 8 tetes urine ke dalam tabung
rekasi.
2. Kocok kemudian panaskan sampai mendidih diatas api Bunsen
3. Atau dapat dimasukkan ke dalam penangas air dengan air yang telah
mendidih
4. biarkan dingin, amati perubahan warna yang terjadi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Hasil

No. Jenis Kelamin Hasil Gambar


1. Perempuan 
 Setelah bakaran pertama
menghasilkan warna
hijau keruh


 Kemudian ditunggu 10
menit hingga ada
perubahan warna
Tidak ada perubahan
warna sama sekali

2. Laki-laki  Setelah dibakar


didapatkan hasil warna
biru muda tanpa
endapan

 Kemudian ditunggu
hingga 10 menit hingga
ada perubahan warna

B. Analisis Hasil
Hasil percobaan pada uji glukosa dengan metode bencdict ini
menggunakan 2 sampel urin yaitu urin perempuan dan urin laki-laki.
Sampel urin yang pertama urin perempuan yang menghasilkan warna hijau
keruh tanpa adanya endapan Kemudian didinginkan hingga 20 menit tidak
ada perubahan warna.
Hasil sampel urin yang kedua yaitu sampel urin laki-laki.
Menghasilkan warna biru muda tanpa endapan setelah dibakar. Kemudian
di dinginkan selama 20 menit warna tetap tidak ada perubahan.
C. Pembahasan
Uji benecdict ini adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan
gula pereduksi. Adanya glukosa dalam urin dapat dinyatakan berdasarkan
sifat gula yang dapat merasuki ion-ion logam tertentu dalam larutan
alkalis.
Prinsip kerja uji benecdict ini adalah pereaksi benecdict yang
mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang
mempunyai gugus aldeid atau keton bebas. Larutan-larutan alkalis jika
tereduksi glukosa atau menghasilkan positif akan menghasilkan warna
hijau keruh atau merah bata dan adanya endapan merah pada tabung
reaksi.
Untuk cara pengerjaan uji benecdict ini hal pertama yang dilakukan
adalah pengambilan sampel urin yang akan digunakan. Yang kedua ukur
reagen benecdict sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi, lalu selanjutnya
masukkan sampel urin sebanyak 4 tetes dan di kocok hingga homogen.
Setelah itu langsung dibakar diatas api bunsen selama 5-7 menit atau
hingga berubah warna. Kemudian setelah dibakar di dinginkan dan
ditunggu hingga 20 menit, lalu dicatat apakah setiap 10 menit ada
perubahan warna yang dihasilkan.
Hasil percobaan ini dianggap negative karena sampel yang urin
yang digunkan normal. Terlihat pada tabel hasil percobaan warna urin
kedua sampel tidak ada perubahan.
BAB IV
Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
 Warna urin biru muda dan hijau keruh
 2 sampel urin yang diuji dianggap negative karena tidak ada
perubahan warna
DAFTAR PUSTAKA

apt. Fitrah Shafran Ilahi, M. (n.d.). Modul Praktikum Patologi Klinik.

Larasari, C. (n.d.). Praktikum Biokimia Lanjut. academia.edu.

Semarang, U. M. (n.d.). Sistem Saluran Kemih. Repository.unimus.

Yanti, D. P. (n.d.). Uji Benedict. academia.edu.

Anda mungkin juga menyukai