Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM 1

1.1 PENGUMPULAN URIN

Tujuan percobaan:
Mahasiswa mampu mengumpulkan urin 24 jam dengan cara yang benar

Cara kerja:
1. Hari pertama, urin dibuang pada waktu tertentu (misalnya pada pukul 6 pagi)
2. Selanjutnya, urin yang terbentuk dikumpulkan sampai pukul 6 pagi pada hari berikutnya
3. Pada urin diberikan toluen 2 ml sebagai pengawet (sudah dimasukan di dalam wadah
pengumpul urin)
4. Catat volume urin 24 jam

Hasil:

Volume urin 1600 m l

1.2 SIFAT-SIFAT URINE


Tujuan Percobaan:
Mahasiswa mampu mengetahui sifat – sifat urin (volume, warna, bau, kejernihan, berat
jenis, pH)
A. Volume rata – rata
Carilah dan catat pengertian:
Poliuria
Poliuria adalah suatu kondisi dimana tubuh memproduksi air seni berlebihan atau lebih
banyak dari jumlah normal, yakni lebih dari 2,5 - 3 Liter selama 24 jam pada orang dewasa.
Oligouria
Oliguria adalah suatu keadaan di mana pengeluaran atau output urin < 1 ml/kg/jam pada
bayi, < 0,5 ml/kg/jam pada anak, dan kurang dari 400 ml/kg/hari pada orang dewasa.
Anuria
Anuria adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat memproduksi urine
Nocturia
Nokturia, atau nocturnal polyuria, adalah istilah medis yang digunakan untuk
mendeskripsikan kondisi buang air kecil terlalu sering di malam hari.
B. Warna
Warna urin berbeda – beda sesuai dengan kepekatannya, tetapi dalam keadaan normal urin
berwarna kuning muda. Warna urin disebabkan oleh pigmen urokrom yang berwarna kuning
dan sejumlah kecil urobilin dan hematoporfirin.
Warna Urin: Kuning

C. Bau
Urin yang baru dikeluarkan mempunyai bau khas. Bila urin mengalami dekomposisi, timbul
bau amonia yang tidak enak. Makanan atau obat-obatan tertentu dapat menimbulkan bau
khas, misalnya buah jengkol, pete, metil salisilat, dan antibiotic.
Bau : amoniak
D. Kejernihan
Urin normal biasanya jernih bila baru dikeluarkan tetapi bila didiamkan untuk waktu yang
lama akan timbul kekeruhan yang disebabkan oleh nucleoprotein, mukoid, atau sel – sel
epitel.
Kejernihan : Kuning muda
E. pH Urin
ditentukan berdasarkan reaksi berbagai indicator seperti lakmus dan indicator universal,
juga dapat ditentukan dengan fenolftalein dan merah Kongo
pH : 7

1.3 JUMLAH ZAT PADAT TOTAL

Prinsip percobaan :

Berat jenis urin normal adalah 1,003 - 1,030 bergantung pada jumlah zat yang terlarut di
dalamnya dan volume urin. Biasanya berat jenis berbanding terbalik dengan volume. Namun
pada penyakit diabetes melitus, volume urin besar dan berat jenis tinggi karena banyak
mengandung glukosa. Berat jenis urin berubah terutama pada penyakit ginjal.

Cara kerja :

1. Isilah tabung urinometer dengan urin dan letakkan urinometer di dalamnya tanpa
menyentuh dinding tabung
2. Catat suhu urin dan suhu tera pada urinometer
3. Bila suhu urin berbeda dengan suhu tera, lakukan koreksi berikut :
Tambahkan 0,001 pada angka yang ditunjukan urinometer untuk setiap penambahan
suhu 3 derajat celcius di atas suhu tera / kurangi 0,001 untuk setiap perbedaan suhu
3 derajat celcius dibawah suhu tera
4. Hitunglah jumlah zat padat total
Kalikan 2 angka terakhir (desimal kedua dan ketiga) dari berat jenis dengan koefisien
Long (2,6). Hasilnya merupakan nilai kasar zat padat total dalam gram/L urin,
hitunglah zat padat total dalam urin 24 jam

Hasil

Suhu urin : 27 ºC
Suhu tera urinometer : 20 ⁰C
Berat jenis urin sebelum koreksi : 1,010
Berat jenis urin sesudah koreksi : 0,0023 + 1,010 = 1,0123
Zat padat total : 12 x 2,6 = 31,2 gram/L
zat padat total urin 24 jam : 31,2/0,84 = 37,4 gram

Pembahasan :
Jumlah zat padat total dalam waktu 24 jam kira kira 37,4 gram. Sampel urin mengandung
jumlah zat padat total 31,2 gram/L urin. Berat jenis suatu larutan tergantung pada sifat
maupun jumlah partikel terlarut yang ada didalamnya, karena itu berat jenis dapat digunakan
untuk menentukan jumlah zat padat yang dikandung urin
PRAKTIKUM II

II.1 KREATININ

REAKSI JAFFE

Prinsip percobaan:
Kreatinin bereaksi dengan asam pikrat dalam larutan alkalis membentuk tautomer kreatinin
pikrat merah. Warna ini menjadi kuning pada pengasaman.

Cara kerja:
1. Isi tabung A dan B dengan 5 ml urin + 1 ml asam pikrat jenuh + 1 ml NaOH 10%
2. Perhatikan warna merah yang terbentuk 3. Tambahkan sedikit HCl pada tabung A
(pengasaman)
4. Perhatikan perubahan warna pada tabung A

Hasil

Tabung A : Ada kuning pada pengasaman


Tabung B : Tetap berwarna merah

UJI NITROPRUSIDA (WEYL)

Prinsip percobaan:
Kreatinin dalam larutan alkalis membentuk warna merah pada penambahan larutan
nitroprusida. Pada pengasaman, warna berubah menjadi kuning kehijauan dan pemanasan
merubah warna merah menjadi kuning.

Cara kerja:

1. Campurkan 5 ml urin dengan 5 tetes Na-nitroprusida


2. Tambahkan NaOH 10% tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna
3. Perhatikan warna yang terjadi perubahan warna
4. Bagi larutan menjadi 2 bagian A dan B
5. Tambahkan asam asetat glasial pada A
6. Panaskan bagian B
Hasil:
Uji kreatinin pada urin: warna: coklat
Pengasaman dengan asam asetat glasial warna: kuning agak keruh
Pemanasan warna: kuning lebih jernih

Anda mungkin juga menyukai