Anda di halaman 1dari 3

 kali ini begitu dingin namun menenangkan.

Seperti biasanya, Udara subuh sangat segar dan banyak mengandung zat asam yang menjauhkan
kita dari penyakit Tuberculosis. Ku tarik nafasku dalam-dalam. Ku hembuskan perlahan. Ku
panjatkan syukur atas apa yang Maha kuasa berikan kepadaku.

Sehabis Sholat subuh, Aku tak melanjutkan tidur lagi. Aku membantu Ibu untuk membuat Kue.
Kue untuk di titipkan di warung-warung. Jika tidak jualan, mau makan apa kita sekeluarga?
Ayahku sudah meninggal sejak Aku masih TK. Dan Aku memiliki seorang Adik perempuan.

Namaku Sekar Dwi Putri. Teman-temanku biasa memanggilku Sekar. Aku adalah adalah
seorang pelajar SMA tingkat akhir. Alias kelas 3.

" Bu, Aku ingin kuliah " Kataku pelan.

" Mau kuliah bagaimana Kamu nak? Ibu gak punya uang untuk biaya kuliah Kamu. Sedangkan
untuk makan sehari-hari saja Kita susah " Kata Ibu sambil membelai lembut rambutku.

" Aku mau jadi Guru Bu " Kataku sendu. Air mataku sudah tertahan di pelupuk mata. Satu
kedipan saja Ia akan meluncur dengan mulusnya ke pipiku. Ku tundukkan kepalaku. Aku tak
ingin Ibu tahu Aku menangis. Aku tak ingin Ibu sedih

" Hilangkan cita-cita itu dari kepalamu Sekar. Ibu ini hanya penjual kue yang harganya 500
rupiah per biji. Dengan Kamu lulus dan menjadi pegawai toko saja itu sudah cukup . Jangan
membuat mimpi yang sulit di wujudkan Sekar. Kamu harus mengerti. Kehidupan tak seindah
mimpi Nak" Kata Ibu tegas. 

Air mata yang ku pertahankan kini sudah meluncur bebas. Aku menangis lagi. Aku menangis
bukan karena Ibu melarangku untuk bercita-cita menjadi guru. Yang ku tangisi adalah
Kehidupanku. Apakah Aku salah jika Aku bermimpi begitu tinggi? Kulihat Ibu sedang menahan
tangis. Wajahnya pucat. Aku tahu Ibu juga merasa sedih dengan keadaan. Namun Aku tak ingin
membuat keadaan bertambah menjadi buruk. Segera ku hapus air mataku. Dan bergegas ku
bantu Ibu untuk mengantarkan Jualannya ke warung-warung kecil.

Sejak saat kejadian subuh itu, Aku tak pernah lagi mengungkit cita-cita ku di depan Ibu. Aku
hanya tak ingin Ibu bersedih lagi. Cukup ku pendam saja cita-cita itu.

Hari ini disekolah akan datang Kakak-kakak mahasiswa dari salah satu universitas  untuk
mensosialisasikan mengenai SNMPTN. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau
biasa disingkat SNMPTN adalah salah satu bentuk jalur seleksi penerimaan mahasiswa untuk
memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Seluruh siswa
wajib untuk mendaftarkan diri. Ku putuskan untuk mengambil jurusan FKIP Bahasa Inggris
tanpa sepengetahuan Ibu.
Hari terus berus berlalu begitu cepat tak terasa.

Ujian Nasional telah Aku lewati dan tinggal beberapa hari lagi pengumuman SNMPTN akan
keluar. Semua temanku begitu gembira menanti pengumuman. Begitupun dengan Aku.
Jantungku dag dig dug  saat membuka website yang berisikan pengumuman. Ku cari namaku,
Aku terus mengscroll down tapi belum ketemu juga. Hingga pada pertengahan, Kulihat sebuah
nama. "SEKAR DWI PUTRI" Aku tak langsung gembira begitu saja, Karena ku pikir Nama
Sekar bukan hanya Aku saja. Ku cek lagi NISNnya, Dan benar. Ternyata Aku lolos. Aku
langsung berteriak saat itu. Tak peduli jika semua pasang mata  yang ada di warnet tertuju
padaku. Aku gembira. Dengan penuh kebahagiaan, Aku kembali kerumah dan langsung memberi
tahu Ibu.

" Ibu.. Ibu.. Ibu.. Aku lolos SNMPTN Bu. Aku akan kuliah nanti "

" SPP Kuliah itu mahal. Sudah berapa kali Ibu bilang, Berhenti bermimpi Sekar!" Kata Ibu
memarahiku. Kini Ibu terlihat benar-benar marah dan Ibu juga menangis.

" Aku akan berusaha buat dapat beasiswa nanti Bu. Aku mohon sama Ibu. Aku butuh izin Ibu
buat kuliah. " Kataku terseduh sambil memegang erat tangan Ibu

" apa alasan Kamu mau jadi guru? apa bagusnya jadi Guru Sekar? Apa? "

" Aku mau jadi Guru biar bisa bantu orang lain mewujudkan cita-cita mereka Bu. Jadi guru itu
mulia. Aku mohon sama Ibu"  Kemudian Ibu hanya terdiam. Kemudian Aku di peluknya. Di
ciumnya keningku. Dan Ia bisikkan

" Jadilah guru yang baik " Kemudian Ibu tersenyum.

Perasaanku tak bisa ku jelaskan bagaimana lagi. Kalau ada perasaan yang lebih baik di atas
bahagia, Maka di situlah perasaanku saat ini.

Seperti yang ku katakan, Waktu begitu cepat berlalu. Dunia seakan cepat berputar. 4 Tahun
sudah berlalu. Kini Aku sudah menjadi seorang guru bahasa Inggris disekolahku yang dulu.
Kuliahku? Ku selesaikan dalam waktu 3 tahun 6 bulan. Aku sama sekali tidak pernah
membebankan Ibu dalam biaya Kuliah. Aku mendapatkan beasiswa bidik misi saat itu. Dan
untuk mendapat uang jajan tambahan, Aku membawa kue ke kampus dan ku jual kepada teman-
temanku.

Perjalanan hidupku untuk menjadi seorang Guru tidaklah mudah. Begitu banyak  pengorbanan
yang ku lakukan. Ribuan tantangan yang menghadangku tak membuatku kalah dan menyerah.
Menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang mulia bagiku .
Semuanya membutuhkan proses. Begitu juga dengan menjadi seorang guru. Untuk menjadi
seorang guru tidak hanya cerdas yang di butuhkan, tetapi juga pemahaman dan pengalaman.

Jangan pernah takut untuk bermimpi. Dengan berani bermimpi, itu artinya Kita juga berani
mengambil resiko untuk mewujudkannya. Ketika Kamu sudah berusaha, Percayalah.. Tuhan tahu
yang terbaik untuk kehidupanmu.

Teruskan cita-cita mu untuk menjadi Guru. Jangan pernah takut untuk menjadi Guru. Buktikan
kepada dunia, Bahwa menjadi guru adalah pekerjaan yang sangat mulia.

Sekian..

Oh ya, Masih dalam rangka hari guru, Selamat hari guru untuk semua guru-guruku yang
termuliakan ..

Terima kasih sudah membantu menerangi duni

Anda mungkin juga menyukai