Anda di halaman 1dari 1

A.

PENATALAKSANAAN
1. Perawatan umum
a. Istirahat ditempat tidur, pindah tempat kedaerah yang dingin akan mengurangi
derajat serangan akut
b. Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi skunder dan abses
c. Pengikatan didaerah pembendungan akan mengurangi edema
B. Medis
Dietilkarbamasin sitrat (DEC) merupakan obat filariasis yang ampuh, baik
untuk filariasis bancrofti maupun brugia, bersifat makrofilarisidal dan
mkrofilarisidal. Obat ini ampuh, aman, dan murah, tidak ada resisten obat,
tetapi memberikan reaksi samping sitemik dan lokal yang bersifat sementara.
Reaksi sistemik dengan atau tanpa demam, berupa sakit kepala, sakit pada
berbagai bagian tubuh, persendian, pusing , anoreksia, kelemahan, hematuria
transien, alergi, muntah dan serangan asma. Reaksi lokal dengan atau tanpa
demam, berupa limfadenitis, abses, ulserasi, limfedema transien, hidrokel,
funikulitus dan epidedemitis. Reaksi samping sistemik terjadi beberapa jam
setelah dosis pertama, hilang spontan setelah 2-5 hari dan lebih sering terjadi
pada penderita mikrofilaremik. DEC tidak dapat dipakai untuk
khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan peroral sesudah makan malam, diserap
cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi
melalui air kemih.
C. KOMPLIKASI
Jika tidak ditangan dengan serius penyakit ini dapat menimbulkan Hidrokel
membesar, adapun dapat menimbulkan peyakit berupa infeksi.
1. Hidrokel yang besar sehingga menekan pembuluh darah
2. Indikasi kosmetik
3. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan sehari-hari
4. Chyluria ( terdapat lemak pada urine )
5. TPE ( topical pulmonary eosinifilia )
6. Hematuria
7. Kelumpuhan saraf (Sudoyo dkk,2010)

DAFTAR PUSTAKA

Kunoli,F.J.(2012). Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis.Jakarta:Trans Info Jakarta

Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.Jakarta:Medical.

Sudoyo dkk.(2012). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Internal Publishing

Zainuddin. (2014). Panduan praktik klinis. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai