Anda di halaman 1dari 5

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 FARMAKOTERAPI:

1. Ari Aulia Rahman (21171054)

2. Carolina Riflina Adak (21171057)

3. Eva Andriani (21171060)

4. Hana Rohanatul Jannah (21171063)

5. Hindra Nugraha (21171066)

6. Ilma Royani Hasibuan (21171068)

7. Irwin Maulida (21171071)

8. Mia Resmiati (21171076)

9. Nina Puspita (21171079)

10. Putri Pertiwi (21171082)

11. Rizal Abdullah (21171084)

12. Rudi Kurniawan (21171086)

13. Shinta Damayanti (21171088)

14. Tika Cindy Kristina (21171092)

15. Wida Deni Nuraeni (21171095)

16. Yenly Febri Resia (21171099)


COPD
Seorang laki-laki 63 tahun dengan riwayat hipertensi, asma dan perokok berat datang ke
klinik dengan keluhan sesak napas, napas pendek bila beraktivitas, sulit bernapas jika tidur
telentang. Pasien didiagnosis COPD. Jelaskan aspek farmakoterapi (etiologi, patofisiologi,
faktor resiko, algoritma terapi, monitoring dan evaluasi terapi) dan Bagaimana tatalaksana
dan rekomendasi terapi untuk pasien tersebut?

Penyelesaian Kasus:

Etiologi : perokok berat

Patofisiologi:
Saat seseorang terpapar asap rokok, gas berbahaya atau bahan kimia, zat-zat tersebut akan
melewati saluran pernapasan (trakea, bronkus, bronkeolus, alveolus) dan menyebabkan
inflamasi yang ditandai dengan dikeluarkannya mediator-mediator inflamasi seperti TNF
( tomor necrosis factor), IL-8 (interlukin-8), Lt-4 (leukotrein-4). Sehingga menyebabkan
kerusakan pada jaringan paru yang meliputi bronkitis kronik dan empisema.
Bronkitis kronik adalah kelainan saluran nafas yang ditandai oleh hiper sekresi mucus pada
bronkiolus. Emfisema adalah suatu kelainan anatomi paru yang ditandai oleh pelebaran
rongga udara distal bronkiolus terminal disertai dengan kerusakan dinding alveoli.

Faktor Risiko :
- Riwayat Asma dan Hipertensi
- Perokok berat

Keluhan:
- Sesak napas
- Napas pendek bila beraktivitas
- Sulit bernapas jika tidur terlentang
Algoritma Terapi
Terapi ringan
Terapi sedang- barat
Terapi Farmakologi COPD:

Kesimpulan : pasien didiagnosis COPD sedang

Rekomendasi Terapi :
Bronkodilator Aksi Pendek (Albuterol/levalbuterol/terbutalin) + Bronkodilator Aksi Panjang
(Formoterol/salmeterol) dilengkapi dengan rehabilitasi paru.

Anda mungkin juga menyukai