Anda di halaman 1dari 45

Kelompok 1:

1. Achmad Fazar
2. Citra Adrianah A
3. Mirsya Labibah
4. Nur Ayni Iftitah
5. Nur Syahwidad
6. Ratna Nur Puspita Sari
7. Shita Rahma Dewi
Hakikat Seni Tari
DEFINISI TARI : Pergerakan dari hujung rambut hingga ke hujung
kaki.
Pada hakikatnya seni adalah ungkapan/ekspresi
jiwa manusia yang diungkapkan melalui medium
tertentu di mana titik berat dari kekaryaan
tersebut adalah keindahan/estetika.

Apabila ekspresi tersebut diungkapkan melalui medium gerak


maka seni tersebut dikategorikan pada seni tari, titik berat dari
hasil karyanya adalah tiada lain keindahannya (estetikanya).
Kemudian untuk mendapatkan/menghasilkan keindahan dalam
menyusun karya tersebut, kuncinya adalah terletak pada
kreativitas (daya cipta/daya imajinasi).

Hal di atas, khususnya dari tari yang merupakan ekspresi jiwa


manusia yang diungkapkan melalui gerak yang indah, maka
seorang penari atau penata tari harus mampu menafsirkan,
menginterpretasikan, menghayati dan mengekspresikan
makna-makna gerak yang dipakai dalam tari tersebut. Dengan
demikian sebuah tari yang dikomunikasikan kepada
penghayat/apresiator apabila si penari dalam penampilannya
penuh intensitas/penghayatan maka maksud dari tari tersebut
akan bisa di tangkap oleh penghayatnya dengan baik.
Maka dari itu ada beberapa faktor yang esensial yang harus
dikuasai atau dimiliki oleh seorang penari sebagai pola dasar dan
persyaratannya adalah:

1. Kemampuan peragaan dan

2. Kemampuan atau penguasaan kejiwaan.

Dari ke dua bagian atau faktor yang mutlak sebagai


persyaratan yang harus dikuasai oleh penari ini pada
prinsipnya meliputi: Wiraga Wirama, dan Wirasa.
WIRAGA
• Atau sering disebut kemampuan peragaan
merangkum di dalamnya tentang: kelenturan,
penguasaan teknik gerak tari, dan penguasaan
ruang serta ungkapan gerak yang jelas dan bersih.
• Wiraga adalah peragaan atau sikap dan gerak dari
seluruh anggota tubuh.
• Penguasaan ketrampilan gerak dalam tari.
WIRAMA
• Wirama adalah pengaturan tempo dan
ritme yang penting yang erat sekali
hubungannya dengan irama.
• Wirama adalah ketukan / irama dan
dinamika perpindahan sikap gerak yang
selaras dalamtari. Kemampuan
membedakan frase-frase yang menjadi
bagian pokok dalam musik.
WIRASA
• Amat erat hubungannya dengan penghayatan
ungkapannya. Di samping itu juga, Wirasa
ditentukan oleh penghayatan terhadap latar
belakang tarian dan tidak akan terlepas dari
factor-faktor sebelumnya yaitu Wiraga dan
Wirama.
• Wirasa adalah ekspresi raut muka /mimik yang
menggambarkan karakter tarian.
Pengertian Seni Tari

Menurut Drs. R.M. Wisnoe Wardhana, hakikat tari


adalah gerak
Pengertian seni adalah suatu ekspresi/ungkapan dari
pengalan jiwa manusia yang dituangkan dalam satu
medium karya yang seringkali dikatakan mengandung
nilai estetika (ilmu tentang keindahan).

Secara singkat, tari dapat diartikan sebagai suatu


ekspresi/ungkapan dari pengalaman jiwa yang
dituangkan dalam medium gerak. Gerak berfungsi
sebagai medium/ sarana untuk mengungkapkan suatu
perasaan seni.

Namun demikian, tidak semua gerakan itu dapat


disebut sebagai tari. Maka gerakan dalam seni tari
adalah suatu sarana/medium untuk menyatakan
perasaan seni. Gerak adalah medium pokok dalam seni
tari.
Medium gerak dan pendukungnya
Medium gerak di jadikan satu-satunya sarana yang paling pokok
untuk mengungkapkan perasaan seni dalam karya tari. Dengan
kata lain bukanlah sebuah karya seni tari kalau tidak ada
perasaan seni yang tertuang dalam setiap rangkaian
gerakannya.

Sebagai sebuah medium utama dalam tari,


gerak tidak terbatas pada yang wadag
(polos/asli) melainkan mengcakup pula segala
macam gerakan yang telah terstilisasi
(digayakan) hingga sedemikian rumit dan
bahkan sulit di mengerti. Gerak tersebut
dipergunakan untuk mengekspresikan suatu
inspirasi, ide-ide, atau perasaan seni tertentu
Disamping gerakan, ada beberapa medium lain yang
terdapat dalam seni tari. Beberapa medium tersebut
berperan sebagai medium pembantu/pendukung.
Beberapa medium tersebut antara lain adalah :
1. Medium suara/musik
2. Medium rupa yang kasat mata seperti tata busana,
tata rias, dekorasi, peralatan (properti)dan
sebagainya
3. Medium seni panggung/bangunan
4. Medium seni sastra
1. Medium suara
Dalam seni tari, suara merupakan salah satu medium
yang memberi dukungan besar bagi ekspresi seni dalam
hampir setiap tarian. Disamping itu, suara juga berfungsi
sebagai pengiring (memberi kerangka satuan
waktu/tempo) dalam setiap karya baik bagi suatu tari
klasik maupun garapan tari modern.

Medium pembantu (iringan) yang dipergunakan dalam


seni tari dapat berbentuk instrumental maupun suara
vokal
Contoh medium pembantu (iringan) yang
menggunakan suara vokal adalah Tari Kecak.
Tari Kecak menggunakan vokal sebagai iringan.
Video Tari Kecak
2. Medium Rupa
Medium rupa juga membantu ekspedisi
dalan seni tari. Berikut ini beberapa ragam
medium rupa yang biasanya mendukung
ekspidisi dalam seni tari:
 Tata rias wajah yang menambahkan beragam sentuhan
warna dan bentuk pada wajah para penari disamping
berfungsi meperindah juga memberi gambaran watak atau
sifat tokoh yang ditampilkan oleh penari tersebut.
 Tata busana tari diusahakkan untuk mendukung upaya
pengejawantahan karakter tokoh yang hendak ditampilkan.
Hal ini berlaku baik dalam seni tari tradisional yang
mempunyai sederet ketentuan ketat maupun dalam tari kreasi
atau modern yang lebih lentur dalam soal ketentuan dan
aturan (“pakem”)
 Dekorasi panggung ,dimaksudkan untuk menggambarkan
situasi dan kondisi adegan yang dikehendaki, supaya penonton
mudah menghayatinya.
 Berapa pementasan tari modern seni dekorasi panggung bisa
jadi tidak mutlak ada,namun tentunya pertimbangan ekspresi
mendapat tempat yang barangkali lebih dari jenis tarian
lainnya.
3. Medium Bangunan

Istilah medium bangunan dalam paparan ini,merujuk pada


tempat pertunjukan,gedung,arena,panggung,pendopo
yang biasanya sangat erat kaitanya dengan adanya satu
pertunjukan untuk teater.
Contoh Penampilan Kuda Lumping. Mereka tidak memerlukan
suatu bangunan khusus untuk melaksanakan pentas.Ajang
pentas yang mereka perlukan cukup suatu area (tempat)
terbuka.
4. Medium Sastra
Untuk sebuah karya tari, tak jarang di gunakan juga
medium pembantu lainnya berupa kata-kata. Kata-kata
yg dalam seni sastra biasanya di tuangkan dalam
medium tulisan (sastra), dalam sebuah karya tari
biasanya di tuturkan/di bacakan (di wacanakan).
Penuturanan sebagai pendukung sebuah karya
tampilan disebut pula, antawacana. Penuturan
(anrawacana) ini biasanya berupa pembacaan puisi
atau sebuah cerita pendek/singkat.
Unsur Gerak dalam Tari
Karena gerak merupakan medium pokok, maka ia dipilih
sebagai yang paling memiliki daya ungkap (mampu
mengungkapkan) ide/gagasan dari Sang Seniman Tari.
Sementara itu , iringan, busana, rias panggung, dan sebagainya
hanya berfungsi sebagai medium pembantu (memegang peran
ungkap yang lebih kecil).

Unsur-unsur gerak dalam seni tari:


1. Volume
2. Kecepatan atau tempo
3. Kekuatan atau dinamik
1. Volume
Dalam seni tari yang dimaksud dengan
dengan volume adalah ruang gerak tubuh,
baik saat berdiri tetap di satu tempat maupun
saat posisi yang berpindah-pindah/bergerak.
Ruang/volume pada seni tari tersebut
terangkai dalam serentetan gerak.
2. Kecepatan atau Tempo
Setiap gerak baik dalam posisi diam di tempat
ataupun dalam proses perpindahan memerlukan
waktu. Perbandingan antara waktu dan jumlah
gerak yang terjadi ini disebut pula unsur kecepatan.
Contoh : Tari Ronggeng Blantek asal Betawi kaya
akan perubahan tempo
3.Kekuatan atau Dinamik

Yang dimaksud unsur


kekuatan/dinamik dalam seni
tari adalah gejolak perubahan
dari gerak yang kuat ke arah
gerak yang lemah atau
sebaliknya.
Salah satu contoh tari dengan dinamika
menonjol adalah tari Baris asal Bali.
•Fungsi Sebuah Karya Tari

Fungsi besar/utama dalam setiap karya tari


adalah menjadi sarana bagi sang seniman
dalam menyampaikan suatu maksud/pesan.
Beragam pesan tersebut terejawantah dalam
beragam gerak pula.
Secara umum fungsi tersebut dapat diurai
dalam dua kelompok:

1.Fungsi Primer
2.Fungsi Sekunder
I.Fungsi Primer

Fungsi primer/utama seni


tari tak laindan tak bukan
adalah pengejawantahan
dari pengalaman jiwa
manusia.Guna
mengejawantahan dan
meresapkan pengalaman
jiwa tersebut dituntut
suatu tingkat penghayatan
yang memadahi.
A.Latar Belakang Budaya
Masyarakat Bali pada umumnya sangat terbiasa dengan
kehidupan kesenian, karena seni merupakan salah satu
sarana utama dalam kehidupan sehari-hari baik, dari tata cara
keagamaan maupun tata cara kenyambut turis. Demikian juga
masyarakat Yogyakarta dan Solo. Secara umum mereka lebih
memahami tentang seni dari daerah setempat. Hal tersebut
melatari budaya masyarakatnya terhadao seni daerahnya
masing-masing.
B.Kebiasaan
Kebiasaan melihat atau mempelajari tadi dalam
lingkungan seni tari yang berkembak akan menimbulkan
satu kebiasaan terhadap medim tari.
C.Kemauan
Tanpa kemauan kuat pasti penghayatan
yang dalam tidak akan terlaksana.

Contoh : I Sampih
menjadi penari
Kebyar yang handal
sejak usia dini yang
dikarenakan
kebiasaan dan
kemauan yang
kondusif
D.Kepekaan

Dalam kerangka ini “kepekaan” dapat diartikan sebagai


kemampuan psikologis seseorang untuk secara mudah
menghayati atau menanggapi sesuatu yang dilihat.
Kepekaan seseorang akan menimbulkankemampuan
untuk menghayati karya seni yang disajikan dengan hasil
yang baik apabila dibandingkan dengan orang lain.
Sebagaimana telah kita bahas, secara umum
pengertian seni adalah satu bentuk ekspresi,
ungkapan, cetusan jiwa dalam medium yang
digunakan untuk berkarya. Oleh karena itu, fungsi
primer dari tari tak lain dan tak bukan adalah untuk
proses penghayatan nilai-nilai dalam jiwa manusia.
Fungsi ini adalah sangat hakiki atau mendasar dalam
diri setiap seniman sebagai individu yang berhati
nurani dan berakal budi.
II.Fungsi Sekunder
Fungsi Sekunder atau yang sering disebut dengan
fungsi terapan dari tari adalah untuk memenuhi
sebagai kebutuhan khusus (tertentu).
Fungsi sekunder dari seni tari meliputi:
a.Fungsi Ritual/ Spiritual
b.Tari untuk Upacara dalam Kelompok/Adat
c.Tari untuk Hiburan
a.Fungsi Ritual/ Spiritual
Hampir setiap suku bangsa pasti memiliki upacara
atau ritus atau sejenisnya untuk berinteraksi dengan
sang Pencipta atau arwah para leluhurnya. Dalam
upacara tersebut mereka bisa saja mengucapkan
syukur, memohon keselamatan/perlindungan, agar
sukses dalam suatu kegiatan, misalnya berburu,
perang, maupun bercocok tanam. Upacara-upacara
tersebut kebanyakan diwarnai oleh karya seni tari.
Tari yang mereka gunakan dalam upacara-upacara
tersebut sering kali atau bahkan umumnya, dilakukan
secara spontan, penuh semangat, dan penjiwaan yang
tinggi.
Contoh :Ritual Tari Topeng
B. Tari untuk Upacara dalam
Kelompok/Adat

C. Tari untuk Hiburan


Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan volume dalam seni
tari?
2. Sebutkan berberapa medium yang berperan
sebagai medium pembantu atau pendukung!
3. Apa yang dimaksud dengan seni?
4. Sebutkan ragam medium rupa yang biasa
digunakan untuk mendukung ekspresi dalam seni
tari!
5. Apa saja yang dilakukan dalam upacara ritual?
6. Sebutkan beberapa unsur penunjang utama dalam
proses penghayatan !
7. Apa fungsi dari tata rias wajah dalam seni tari ?
8. Jelaskan arti tari secara singkat ?
9. Apa fungsi upacara atau ritus pada fungsi ritual/
spiritual dari seni tari?
10. Apa fungsi primer/utama pada seni tari?

Anda mungkin juga menyukai