Anda di halaman 1dari 35

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar Bidan dalam melayani

keluarga dan masyarakat. Didalam konsep tersebut berbagai unsur tercakup di

dalamnya. Unsur-unsur tersebut adalah bidan sebagai pelaksana pelayanan

kebidanan, kominiti sebagai sasaran pelayanan, ilmu dan teknologi kebidanan

serta faktor yang mempengaruhi seperti lingkungan, masing-masing unsur

memiliki karakteristik sendiri.

Berbagai peran yang dikalukan oleh bidan di dalam kegiatan pelayanan

kebidanan komunitas. Sepetri tenaga kesehatan lainnya, bidan dapat berperan

sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.

Biadan yang melaksanakan tugas dikeluarga dan kelompok masyarakat

berperan sebagai pemimpin di masyarakat sudah seharusnya membawa

masyarakat ke kondisi kesehatan untuk semua. Kondisi tersebut merupakan cita-

cita pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi seluruh penduduk.

Indonesia mengahadapi masalah dengan jumlah kaulitas sumber daya

manusia dengan jumlah manusia dengan angka kelahiran lebih dari 5.000.000 per

tahunnya. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa, maka telah

dilaksanakan secara bersama pembangunan ekonomi dan berencana yang

mempunyai tujuan masing-masing. Bila gerakan keluarga berencana tidak

dilakukan bersama dengan pembangunan ekonomi dikhawatirikan hasil

pembangunan tidak berarti.

1
2

Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan dapat

menerima norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) yang berorientasi

pada “catur warga / zero population growth”(pertumbuhan seimbang).

Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992

adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui

pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran , pembinaan

ketahanan keluarga, peningkat kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Progam KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di

bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan

mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga

Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas

penduduk melalui pengadilan kelahiran, memperkecil angka kematian dan

peningkatan kualitas program KB.

Metode suntik KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana

nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan

KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan, dan dapat

dipakai pada pasca-persalinan (Manuaba, 2010). Metode suntikan tiga bulan /

progestin merupakan kontarsepsi suntikan yang hanya mengandung

hormonsintesis progesteron. Hal ini dinilai efektif dalam mewujudkan

keberhasilan dan peningkatan kualitas program KB di Indonesia.

Walaupun demikian, masih banyak penggunaan alat kontarsepsi suntik

yang salah atau tidak memperhatikan aspek-aspek penting kontrasepsi suntik

sehingga masih ada kejadian kehamilan /komplikasi tidak tertangani pada

akseptor KB suntik. Selain itu juga masih banyak kejadiaan drop out pada
3

akseptor KB, terutama KB progestin, akibat adanya efek samping yang tidak

dimengerti oleh akseptor. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian edukasi,

konseling, dan peningkatan keterampilan penyediaan layanan, yang juga dapat

meningkatkan penerimaan akseptor terhadap alat kontarsepsi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai

berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan KB suntik tiga bulan (progestin)?

2. Bagaimana efektifitas dari KB suntik tiga bulan (progestin)?

3. Bagaimana cara kerja KB suntik tiga bulan (progestin)?

4. Apa saja kekurangan dan kelebihan KB suntik tiga bulan (progestin)?

5. Bagaimana indikasi dan kontra indikasi KB suntik tiga bulan (progestin)?

6. Bagaimana cara penggunaan suntik (progestin)?

7. Apa saja keadaan yang memerlukan perhatian khusus dalam pemberian

KB suntikan tiga bulan / progestin beserta anjurannya?

8. Apa efek samping dari KB suntik tiga bulan (progestin) serta bagaimana

penanganannya?

9. Apa saja peringatan yang diperlukan kepada klien yang memakai suntikan

KB 3 bulan (progestin)

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan ekonimi suatu

keluarga dengan cara pengaturan kalahiran anak agar membentuk keluarga

bahagia dan sejahtera.


4

1.3.2 Tujuan Khusus

Dari rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penulisan

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahuai pengertian KB suntik tiga bulan (progestin).

2. Untuk mendeskripsikan efektifitas dari KB suntik tiga bulan (progestin).

3. Untuk menjelaskan cara kerja KB suntik tiga bulan (progestin).

4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelabihan KB suntik tiga bulan untuk/

progestin.

5. Untuk mengidentifikasi indikasi dan kontra indikasi KB suntik tiga bulan/

progestin.

6. Untuk menjelaskan cara penggunaan suntikan KB tiga bulan (progestin).

7. Untuk memberikan pengetahuan mengenai keadaan yang memerlukan

perhatian khusus dalam pemberian KB suntikan tiga bulan (progestin)

berserta anjurannya.

8. Untuk menjelaskan efek samping dari KB suntik tiga bulan (progestin)

beserta bagaimana penanganannya.

9. Untuk menjelaskan berbagai peringatan yang perlu diberikan kepada klien

yang memakai suntikan KB tiga bulan (progestin).

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Responden

Sebagian bahan masukan bagi ibu ataupun bapak sehingga meraka dapat

mengetahui tentang manfaat KB suntik 3 bulan.


5

1.4.2 Bagi Penelitian

Menambah pengalaman bagi peneltian dalam mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat dan juga berguna untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat nantinya.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Pendidikan kebidanan secara praktik merupakan aspek penting bagi

mahasiswa, sehingga penelitian ini salah satunya diharapkan dapat

menambahkan wawasan dan pengetahuan tentang kebidanan tidak hanya

konsep satuan melainkan secara aplikasi teori yang telah didapatkan

selama pendidikan terutama tentang permasalahan ibu tentang KB suntik 3

bulan.
6

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrsepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh

dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap

sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya

kehamilan.

2.1.1 Pengertian KB Suntik 3 Bulan (Progestin)

Suntikan progestin menggunakan Depo Medroksi Progesteron Asetat

(DMPA) yang mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan

cara disuntikan Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau depo

metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek

separti progesterone abortus habitualis dan endrometriosis ternyata pada

pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kahamilan

berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur

dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera

dapat menimbulkan kanker pada leher Rahim atau payudara pada wanita yang

mempergunakannya, belum didapat bukti-bikti yang cukuptegas, bahkan

sebaliknya.

2.2 Efektif KB Suntik 3 Bulan (Progestin)

Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil.

Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi

resiko lupa minum dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efektif samping

6
7

biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi. Efektif bagi

wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes,

hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak

cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyababkan penyumbatan

pembulu darah.

Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3

kahamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara

teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Salah satu keuntungan suntikan adalah

tidak menggangu produksi ASI. Pemakaian hormone ini juga bisa mengurangi

rasa nyeri dan darah haid yang keluar.

Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan

meningkat. Kemudian lapisan dari lendir Rahim menjadi tipis sehingga haid

sedikt, bercak atau tidak haid sama sekali. Pendarahan tidak menentu. Tingkat

kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.

2.3 Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan (progestin)

Secara umum kerja KB suntik progestin adalah sebagai berikut.

1. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehinnga menghambat lonjokan

luteinzing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi.

Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak

terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan

mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FHS)

dan (LH).

2. Lendir servik menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mucus

servik yang menggangu penetrasi sperma. Perubahan-perubahan siklus


8

yang normal pada lendir servik. Secret dari servik tetap dalam keadaan di

bawah pengaruh progesterone hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.

3. Membantu endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi

dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-

perubahahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai

persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah

dibuahi.

4. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin memepengaruhi

kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan

perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba.

2.4 Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik 3 Bulan / Progestin

KekuranganKontrasepsi suntikan progestin adalah sebagai berikut.

1. Sering ditemukan gangguan haid seprti:

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang.

b. Pendarahan yang banyak atau sedikit.

c. Pendarahan yang tidak teratur atau pendarahan bercak (spotting).

d. Tidak haid sama sekalai.

2. Keterangan klien terhadap pelayanan kesehatan (klien harus kembali untuk

mendapatkan suntikan ulang).

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

4. Penambahan berat badan merupakan efek samping tersering.

5. Tidak melindungi diri dari PMS atau HIV/AIDS.

6. Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.


9

7. Terlambatnya pemulihan kesuburan bukan karena kerusakan/kelainan

pada organ genetalia melainkan karena belum habisnya pelepasan obat

suntikan.

8. Terjadinya perubahan pada lipid serum dalam penggunaan jangka panjang.

9. Pada pengguanaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan

tulang (densitas).

10. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada

vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas,

jerawat.

Selain terdapatnya kekurangan pada penggunaan kontrasepsi progestin,

metode kontrasepsi ini juga tentunya memiliki kelebihan sebagai berikut.

1. Tidak menggangu hubungan seksual.

2. Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdmpak serius terhadap

penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.

3. Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang.

4. Tidak mempengaruhi produksi ASI.

5. Klien tidak perlu menyimpam obat suntik.

6. Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun sampai

perimenopause.

7. Mencegah kanker endrometrium dan kehamilan ektopik.

8. Menurunkan kemungkinan penyakit jinak payudara.

9. Mencegah penyebab penyakit radang panggul.

10. Menurunkan krisis anemia bulan sabit(sickle cell).


10

2.5 Indikasi dan Kontrak Indikasi Suntikan Progestin

Indikasi pemakaian kontrasepsi suntikan antara lain klien menghendaki

pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak

sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien

yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat

melakukan senggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan

klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati menopause,atau sedang

menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik. Indikasi

pemakaian suntikan progestin adala sebagai berikut.

1. Usia reproduksi (20-30 tahun).

2. Telah memilikin anak, ataupun yang belum memiliki anak.

3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.

4. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.

5. Pasca persalinan yang tidak sesuai.

6. Anemia.

7. Nyeri haid hebat.

8. Haid teratur.

9. Riwayat kehamilan ektopik.

10. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

Selain indikasi-indikasi di atas, suntikan progestin juga memliki kontra

indikasi sebagai berikut.

1. Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin >100.000kelahiran).

2. Ibu menginginkan haid teratur.

3. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan.


11

4. Ibu yang menderita penyakit kununing.

5. Kelainan jantung.

6. Varises (urat kaki keluar).

7. Hipertensi (tekanan darah tinggi).

8. Kanker payudara atau organ reproduksi.

9. Menderita kencing manis (DM). selain itu, ibu yang merupakan perokok

berat, sedang dalam persiapan operasi.

10. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kalainan yang menjadi

pantang penggunaan KB suntik ini.

11. Pendarahan saluran genetalia yang tidak terdiagnossis.

12. Penyakit arteri berat di masa lalu ssat ini.

13. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang

bukan disebabkan oleh estrogen.

14. Adanya penyakit kanker hati \.

15. Depresi hebat. (Everent, 2007).

2.6 Penggunaan Suntik Progestin

Pada saat menggunakan suntikan progestin, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan sebagai berikut ini.

1. Waktu Mulai Menggunkan Suntikan Progesterin

a. Mulai suntik pertama pada hari 1-7 siklus haid (Tidak memerlukan

kontrasepsi tambahan).

b. Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid (jangan

melakukan hubungan seksual selama 7 hari / menggunakan metode

kontrasepsi lain untuk 7 hari.


12

c. Bila klien tidak haid (amenhorea), suntikan dapat digunakan setiap

saat, asal diyakini tidak hamil (jangan melakukanhubungan seklsual

selama 7 hari / menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari

saja).

d. Bila kontrsepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal lain ( contoh:

pil, AKBK, dll) dan ingin menggantinya dengan suntikan

progestin.suntikan progestin dapat segera diberikan (Tidak perlu

menunggu sampai haid berikutnya dating).

e. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan hormal lain,

dan ingin menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan dapat

diberikan sesuai jadwal suntikan ulang kontrasepsi sebelumnya (Tidak

diperlukan metode kontrasepsi tambahan).

f. Bila kontrasepsi yang pernah digunakan sebelumnya adalah

kontrasepsi non- hormonal (contoh: IUD, kondom, alami, dll) dan

ingin menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan progestin

dapat segera diberikan, bila kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan

benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil. (Tidak perlu menunggu

sampai haid berikutnya datang).

2. Cara Penggunaan Suntikan Progestin

a. Kontrasepsi suntikan DMPA duberikan setiap bulan dengan cara

suntikan Intra Muskular dalam (IM). (Apabila suntikan diberikan

terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan

tidak bekerja segera dan kurang efektif).

b. Suntikan diberikan efektif.


13

c. Pemberian suntikan noristerat untuk 3 injeksi berturut-turut diberikan

setiap 8 minggu, mulai injeksi ke-5 sampai seterusnya, diberikan setiap

12 minggu.

d. Bersihkan kulit yang akan disuntikan dengan kapas yang dibasahi

alkohol 60-90 %. Biarkan kulit kering sebelum disuntikan.

e. Kocok dengan baik dan hindari terjadinya gelembung-gelembung

udara.

f. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan.

g. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan

menhilangkannya dengan dihangatkan.

3. Inforamasi Lian Yang Perlu Diamapaikan

a. Pembarian kontrasepsi suntikan sering menimbulakan gangguan haid

(amenorrhea), biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali

mengganggu kesehatan.

b. Efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala dan nyeri

payudar, tidak berbahaya dan cepat hialng.

c. Karena kembalinya keseburan terlambat, penjelasan perlu diberikan

pada ibu usia muda yang ingin menunda kehamilan atau bagi ibu yang

merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.

d. Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang (umumnya

sekitar 3-6 bulan haid baru datang ), bila tidak, segera konsultasi ke

dokter/ klinik untuk mengetahui penyebabnya.

e. Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan,

suntikan dapat diberikan lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga
14

diberikan setelah jadwal suntikan (jangan melakukan hubungan

seksual selama 7 hari atau menggunakn metode kontrasepsi lain untuk

7 hari saja).

f. Apabiala klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan,

asal ibu diyakini tidak hamil ( jangan melakukan hubungan seksual

selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari

saja ).

2.7 Keadaan yang Memerlukan perhatian khusus dan Anjurannya

Berikut adalah keadaan yang memerlukan perhatian khusus dalam

pemberian suntikan progestin beserta anjurannya.

Keadaan Anjuran

Penyakit hati akut (virus) Sebaiknya jangan mrnggunakan kontrasepsi suntikan.

Penyakit jantung Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan.

Stroke Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan.

2.8 Efek Samping Suntik Progestin dan Penangannya

1. Amonerea ( tidak terjadi pendarahan)

Penanganan ;

a. Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah

haida tidak terkumpuldalam Rahim.

b. Bila telah terjadi kehamilan ektopik, maka rujuk klien, dan hentikan

penyuntikan.

c. Bila terjadi kehamilan ektopik, maka rujukan klien.


15

d. Janagan memberikan terapi hormonal untuk menimbulkan pendarahan

karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian bila tidak

terjadi pendarahan juga, rujuk ke klinik.

2. Pendarahan bercak (spontting).

Penanganan :

a. Informasikan bahwa pendarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini

bukanlah masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan

pengonabatan.

3. Mual dan Muntah

Penanganan :

a. Pastiakan tidak ada kehamilan, bila hamil segera rujuk.bila tidak hamil,

informasikan bahwa hal ini biasa dan akan hilang dalam wakru

terdekat.

4. Meningkat /Menurun berat badan

Penanganan :

a. Informasikan bahwa kenaikan / penurunan berta badan sebanyak 1-2

kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan

terlalu mencolok.

b. Bila berat badan berlebihan, hentikan suntikan dan anjuran metode

kontrasepsi lain.

2.9 Peringatan Bagi Pemakaian Suntikan Progestin

Peringatan bagi pemakaian suntikan progestin meliputi :

1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan.


16

2. Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik

terganggu.

3. Timbulnya abses atau pendarahan tempat injeksi.

4. Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan

kabur.

5. Pendarahan berat 2x lebih panjang dari masa haid / 2x lebih banyak dalam

satu periode masa haid.


17

BAB 3

TINJAUAN KASUS

A. KEPENDUDUKAN

1. Nama KK : Armayadi

2. Jumlah Anggota Keluarga

a. Laki-laki :2

b. Perempuan :3

3. Distribusi anggota keluarga menurut kelompok umur dan jenis kelamin

No Kelompok umur L P

1 0 – 6 bulan

2 1 – 4 tahun

3 5 – 6 tahun 1

4 7 – 10 tahun

5 15 – 49 tahun 2 2

6 50 – 60 tahun

7 61 tahun ke atas

JUMLAH 2 3

4. Distribusi anggota keluarga menurut tingkat pendidikan


18

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak pernah sekolah

2 Belum sekolah 1

3 Tidak tamat SD

4 Belum tamat SD

5 Tamat SD

6 Tamat SLTP 2

7 Tamat SLTA 2

8 Tamat PT/AKADEMI

JUMLAH 5

5. Distribusi anggota keluarga menurut mata pencarian (17 tahun keatas)

17
No Mata Pencarian Jumlah
1 Petani
2 Nelayan
3 Peternak
4 Pengusaha industry
5 Pekerja buruh
6 Pengerajin
7 PNS(ABRI/Sipil)
8 Karyawan Swasta
9 Pensiunan
10 Lain-lain 3
Jumlah 3

B. STATUS KESEHATAN

1. Kesakitan

a. Anggota keluarga yang sakit : tidak ada

b. Proporsi penyakit
19

- Bayi : ada/tidak

- Anak balita : ada/tidak

- Ibu : ada/tidak

2. Sarana/tempat berobat : Rumah Sakit/ Klinik

Bidan

3. Kematian anggota keluarga dalam 1 tahun terakhir : ada/tidak

C. PELAYANAN KESEHATAN

1. KIA

a. Kehamilan

1. Umur kehamilan : Tidak Ada

2. Frekuensi pemeriksaan kehamilan alasan periksa : Tidak Ada

3. Imunisasi TT : Tidak Ada

Alasan imunisasi TT belum lengkap : Tidak Ada

4. Pemberian tablet Fe : Tidak Ada

5. PMT bumil : Tidak Ada

6. Vitamin : Tidak Ada

7. Buku KIA/ KMS Bumil : Tidak Ada

8. Bumil mengikuti Tabulin : Tidak Ada

9. Bumil dengan faktor resiko : Tidak Ada

b. Persalinan/bulin (umur bayi maksimal 11 bulan 29 hari) : Tidak Ada

c. Ibu Nifas : Tidak Ada

d. Ibu menetek : Tidak Ada

e. Bayi dan balita : 1 orang

f. Pra sekolah : Tidak Ada


20

g. Usia sekolah : tidak Ada

h. Remaja : 2 orang

i. Dewasa : 2 Orang

j. Menopause : Tidak Ada

k. Lansia : Tidak Ada

l. Imunisasi : Tidak Ada

2. Keluarga Berencana

Ibu pernah / belum menggunakan alat kontrasepsi apapun : pernah

3. Jenis industri RT : Tidak Ada

4. P2M (Pencegahan penyakit menular)

Anggota keluarga mengalami demam : Tidak Ada

Periksa darah ke lab : Tidak Ada

5. Puskesmas :

Penderita sakit dirawat di rumah : Tidak Ada

6. Laboratorium

Anggota keluarga periksa ke laboratorium : Tidak Ada

D. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

1. Perilaku mandi dan gosok gigi

- Frekuensi : 2 kali sehari

- Tempat mandi : Kamar Mandi

- Penggunaan Sabun : 2 kali sehari

- Frekuensi gosok gigi/hari : 3 kali sehari

- Jumlah sikat gigi :3

2. Perilaku BAB
21

- BAB di kakus : Ya

3. Kebiasaan mengambil air minum : 8 kali sehari

- Di mana, dimasak/tidak : Dimasak

4. Kebiasaan ganti pakaian sehari : 2 kali sehari

5. Kebiasaan membersikan rumah : 2 kali (pagi, sore)

6. Pantangan makan dan minum : Tidak ada

E. LINGKUNGAN

1. Kesehatan lingkungan

a. Pembuangan kotoran : Ada

b. Penyediaan air kotoran : Ada

c. Pembuangan sampah : Ada

d. Pembuangan air limbah : Ada

e. Jendela rumah/ventilasi : Ada

f. Cerobong asap dapur : Ada

g. Ruang Tidur : Ada

h. Bebas jentik : ya

i. Bebas tikus : Ada

j. Bebas lalat : Ada

k. Pekarangan bersih : ya

l. Kelayakan rumah : ya

2. Sosial ekonomi

Rata- rata pengeluaran (belanja) keluarga/bulan : 1.500.000/ bulan

3. Sosial budaya
22

Ibu mengikuti kegiatan arisan RT dan perkumpulan ibu hamil di

poskesdes: Tidak

4. Kebutuhan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat

Penyuluhan PHBS : Ada

S : DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan (Progestin)

dengan keluhan tidak dapat menstruasi sejak prtama kali menggunakan KB suntik

3 bulan ( progestin).

O : DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda Vital

Tekanan Darah :120 /80 mmhg

Nadi :74 kali/menit

Pernafasan :24 kali/menit

Suhu :36 ⁰C

d. Berat Badan : 57 Kg

e. Tinggi Badan : 156 cm

A : ANALISA

1. Diagnosa : Ny. R usia 37 tahun menggunakan kb suntik 3

bulan (Progestin)bulan dengan keluhan tidak dapat

menstruasi Sejak menggunakan kb suntik 3 bulan

(Progestin)
23

2. Masalah : Ibu kurang memahami tentang efek samping alat

kontrasepsi kb suntik3 bulan (Progestin)

3. Kebutuhan : Pendidikan kesehatn pada keluarga tentang efek

samping kb Suntik 3 bulan (Progestin)

P : PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan kepada ibu tentang keadaanya sekarang

– ibu sudah mengerti keadaannya sekang

2. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang efek samping penggunaan alat

kontrasepsi kb 3 bulan

– ibu sudah mengetahui efek samping dari kb suntik 3 bulan

3. Memberikan penkes tentang jenis-jenis kb terutama kb suntik 3 bulan

– ibu sudah mengetahui tentang jenis-jenis kb termasuk kb suntik 3 bulan

4. Memberikan penkes kepada ibu tentang kelebihan dan kekurangan setiap

alat kontrasepsi terutama kb suntik 3 bulan

– ibu sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan kb suntik 3 bulan


24

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Anasila Data

Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada keluarga

Tn.A di dapatkan masalah pada Ny.R, dimana ibu tidak mengalami menstruasi

selama menggunakan KB suntik 3 bulan (Progestin).

Berdasarkan kondisi keluarga yang terbina terdiri dari susunan keluarga

yang tinggal serumah 5 orang yaitu suami, istri, dan tiga anak orang anaknya.

Rumah tangganya termasuk keluarga yang sehat karena pada data lingkungan

terdapat saluran air limbah dan tinja, sumber air yang bersih, dan memiliki kamar

mandi sendiri.
25

Pengetahuan mengenai pembatas kelahiran dan keluarga berencana (KB)

merupakan salah satu aspek penting kearah pemahaman tentang berbagai alat/cara

kontrasepsi yang tepat dan efektif. Pengetahuan akseptor mengenai metode

kontrasepsi diperboleh dengan cara menanyakan semua jenis alat atau cara

kontrasepsi yang pernah didengar untuk menunda atau menhindari terjadinya

kehamilan dan kelahiran.

Beberapa pasangan suami istiri mengalami kesulitan dalam memilih

metode KB salah satunya Ny.R. Ada ibu yang kegemukan mengikuti suatu

metode KB, ada juga yang tidak mengalami menstruasi seperti Ny.R ini, ada juga

yang alergi dan lain sebagainya. Tentunya itu bukan tujuan dari program KB,

hanya efek samping tapi kadang-kadang turut mengusik kebahagian rumah

tangga.

Intervensi yang pertama harus dilakukan adalah mengajak Ny.R untuk

menjadi akseptor KB, dan memberikan penuyuluhan kesehatan pada keluarga


24
untuk mengubah prilaku, anggapan tentang pemakaian alat kontrasepsi sehingga

ibu mau menjadi akseptor KB.

4. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa yang sederhanNy.R umur 25 tahaun dengan

jumlah anak 3 orang maka permasalahan yang timbul pada keluarga Tn. A adalah

dapat terjadinya gangguan kesehatan pada Ny.R.

Dari hasil diatas bahwa teori tentang dianjurkan untuk ber-KB yaitu dua

anak cukup.

Berdasarkan data diatas bahwa program pemerintah yang menganjurkan

untuk ber-KB sudah mulai bisa diterima masyarakat.


26

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam Praktek Belajar (PBL) di Dusun III Desa Telaga Sari keamatan

Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan pada 30 Januari 2020,

kami melakukan kegiatan membina salah satu keluarga, dari seluruh keluarga

yang di data, keluarga yang mempunyai masalah kesehatan khusus nya dibidang

kebidanan, dalam kasus keluarga binaan ini membahas tentang “ KB suntik 3

bulan dengan Amonorhea” di Desa Telaga Sari kecamatanTanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang.yang menjadi salah satu akseptor KB.


27

Kami melakukan pembinaan, kunjungan dan menjalinrasa percaya

terhadap keluarga tersebut, melakukan pemeriksaan dan mengkaji tentang

masalah yang ada keluarga Tn.A. Pada saat melakukan kunjungan kami

memberikan pendidikan kesehatan tentang manfaat ikut serta menjadi akseptor

KB.jenis-jenisalat kontrasepsi modern, dan cara mengatasi efek samping dari alat

kontrasepsi.

Dibawah ini susun anggota keluarga yang dibina.

Jenis
Hubungan
No Nama Umur Kelami Pendidikan Pekerjaaan
Keluarga
n
1 Tn.A 40 Suami L SMP Wiraswasta
2 Ny.R 37 Istiri P SMP IRT
3 An.P 18 Anak P SMA Pelajar
4 An.M 17 Anak L SMA Pelajar
5 An.Z 5 Anak P Belum Belum
sekolah Bekerja

Pada keluarga binaan ini tidak terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

resiko tinggi kehamilan.

5.2 Saran 26

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis antara lain:

1. Lahan Praktek

Agar lebih meningkat pelayanan dan fasilitas kesehatan terdapat

masyarakat sehingga masyarakat lebih muda mendapat pelayanan yang

maksimal terutama di bidang pelayanan komunitas.

2. Insitusi Pendidikan

Agar lebih meningkat kualitas pendidikan, sehingga dapat menghasilkan

calon bidan yang professional dan terampil, terutama dalam bidang

kebidanan komunitas.
28

3. Mahasiswa

Agar Mahasiswa lebih meningkat kualitas pengetahuan dan

kemampuannya dalam melakukan asuhan kebidanan komunitas.

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tn. A

Umur : 40 tahun

Alamat : Dusun III Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang


29

Menyatakan bersedia menjadi keluarga binaan setelah mendapatkan

pejelasan dari :

Nama Mahasiswa : Nurul Azizah Batubar

NIM : 171 4151 3012

Mahasiswa program studi D-III Kebidanan Akademi Kebidanan Hafstah Medan

tingkat Akhir semester V dan surat ini sebagai tanda persetujuan kontrak pasien

dengan mahasiswa.

Medan, Januari 2020


Kepala Keluarga Mahasiswa

(Armayadi) (Nurul Azizah Batubara)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. PENGANTAR

Bidang studi : Kebidanan Komunitas

Topik : KB suntik 3 bulan

Sasaran : PUS (Pasangan usia subur)


30

Hari/ Tanggal : Kamis, 30 januari 2020

Jam : 16.26 Wib

Waktu : 30 menit

Tempat : Dusun III Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang

II. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang KB suntik 3 bulan Di

Dusun III Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang selama 30 menit, diharapkan Keluarga dapat mengetahui tentang

KB suntik 3 bulan dan kegunaannya.

III. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang KB suntik 3 bulan Di

Dusun III Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang selama 30 menit, diharapkan keluarga dapat memahami tentang:

1. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang pengertian keluarga

berencana dan tujuannya

2. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang KB suntik 3 bulan dan

kegunaanya

3. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang pentingnya PUS menjadi

akseptor KB

IV. MATERI

1. Pengertian KB DAN Tujuan KB

2. KB Suntik 3 bulan / Progestin

3. Pentingnya PUS menjadi akseptor KB


31

V. METODE

CERAMAH

VI. MEDIA

1. Leaflet

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

N WAKTU Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode

O
1. 5 Menit Pembukaan : Menjawab salam Ceramah

1. Mengucapkan salam dan Mendengarkan

memperkenalkan diri dan

2. Menjelaskan tujuan umum dan memperhatikan

Khusu penyuluhan

3. Menyebutkan materi/ pokok

bahasan yang akan

disampaikan
2. 10 Menit Pelaksanakan Kegiatan Penyuluhan: Mendengar, Ceramah

Menjelaskan materi Penyuluhan melihat dan

secara berurutan dan teratur memperhatikan

Materi:

1. Pengertian Epilepsi

2. Gejala epilepsi

3. Penyebab Epilepsi

4. Pengobatan Epilepsi
3. 10 Menit Evaluasi: Mendengar, Ceramah

1. Menyimpulkan inti memperhatikan, Tanya

penyuluhan bertanya dan Jawab


32

2. Menyampaikan secara singkat menjawab

materi penyuluhan

3. Memberi Kesempatan Kepada

ibu untuk bertanya

4. Memberi Kesempatan Kepada

ibu untuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan


4. 5 Menit Penutup: Menyimak. Ceramah

1. Menyimpulkan materi Mendengar dan

penyuluhan yang telah menjawab salam

disampaikan

2. Menyampaikan terima Kasih

atas perhatian dan waktu yang

telah di berikan kepada peserta

3. Mengucapkan Salam
LAMPIRAN MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 Pengertian KB

KB merupakan salah satu saran bagi setiap keluarga baru untuk

merencanakan pembentukan keluarga ideal, keluarga kecil bahagia dan sejahtera

lahir dan batin. Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai

kesejahteraan dengan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan

dan penjarang kelahiran.


33

Pengetahuan mengenai pembatas kelahiran kelahiran dan keluarga

berencana (KB) merupakan salah satu aspek penting kearah pemahaman tentang

berbagai alat/cara kontrsepsi yang tersedia. Pengetahuan tersebut akan

berpengaruh kepada pemakaian alat/cara kontrasepsi yang tepat dan efektif.

Pengetahuan akseptor mengenai metode kontrasepsi yang pernah di dengar

dengan untuk menunda atau menghindari terjadinya kehamilan dan kelahiran.

Terhadap berbagai jenis alat kontrasepsi terutama alat kontrasepsi KB

suntik 3 bulan.

Menurut survai demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

dan riset kesehatan dasar (riskesdes) tahun 2010, umumnya metode kontrasepsi

yang cendrung menjadi pilihan peserta KB adalah suntikan dengan presentasi

masing-masing sebesar 31,8%.

Berdasarkan dari WHO 2003 bahwa diseluruh dunia terdapat 120-150 juta

perempuan yang menikah ingin membatasi atau mengajarkan kehamilan dengan

tidak menggunakan kontrasepsi. Selain itu, diperkirakan terdapat 350 juta

pasangan di dunia kekuranagan informasi mengenai kontrasepsi dan akses

mengajukan metode serta pelayanan keluarga berencana tersebut. Demikian

halnya dengan merek yang menggunakan metode kontrasepsi. Meskipun metode

tersebut paling efektif mencegah kahamilan.

1.2 Tujuan Pelayanan Kontraseps

1. Tujuan Umum

Pemberian dukungan dan pemantapan penerima gagasan KB yaitu

dihayatinya (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).

2. Tujuan Pokok
34

Penurunan angka kelahiran yang bermakna guna mencapai tujuan tersebut

maka di tempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai

sasaran yaitu.

a. Fase menunda perkawinan /keseburan atau kehamilan. Fase menunda

kehamilan bagi PUS dengan usia istiri kurang 20 tahun dianjurkan

untuk menunda kehamilannya.

b. Fase menjarangkan kehamilan

Periode usia istiri antara 20-30/35 tahun merupakan periode usia

paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak

antara kelahiran adalah 2-4 tahun.

c. Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan / kesuburan

Periode umur istiri diatas 30 tahun, terutama di atas 35 tahun

sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak.

1.3 KB suntik 3 bulan

Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh

dalam jangkan waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap

sedikit demi sedikitoleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya

kehamilan.

1. Pengertian KB Suntik 3 Bulan / Progestin

Suntikan progestin menggunakan Depo Medroksi Progesteron

Asetat (DMPA) yang mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3

bulan dengancara disuntikan Intra Muskuler (di daerah bokong). Depo


35

provera atau depo metorxy progesterone asetat ada;lah satu sintesa

progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh

wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus

habitualis dan endometrisis ternyata pada pengobatan abortus habitualis

seringkaliterjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera

sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam

pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat

menimbulkan kanker pada leher Rahim atau payudara pada wanita yang

mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan

sebaliknya.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai