Modul Pak Koes Kel 22 Revisi-1
Modul Pak Koes Kel 22 Revisi-1
1. TUJUAN
1.1 Melakukan pengukuran penguatan (gain) antenna
1.2 Mengetahui pengaruh elemen-elemen antenna terhadap penguatan antenna
1.3 Memahami karakteristik directional dan half-power beamwidth antenna
1.4 Menggambarkan diagram polar pola radiasi horizontal dan vertical untuk
antenna dari hasil pengukuran yang didapat
1.5 Dari diagram polar yang telah diplot, dapat menghitung sidelobe attenuation
dan front-to-back ratio dari antenna
3. SET-UP PERANGKAT
3.1 Signal Generator
1. Pasang kabel power signal generator pada jala-jala
2. Hidupkan signal generator dengan menekan tombol power
3. Jangan menekan tombol RF sebelum beban dipasang
4. Tunggu hingga 15 menit untuk pemanasanperangkat
5. Atur frekuensi pada signal generator
3.2 Menentukan jarak Antenna Rx dengan Antenna Tx
Ukur jarak Antena Tx dan Rx menggunakan meteran, kemudian samakan pada
setiap kali melakukan percobaan. Jarak antar feeder yang kami gunakan dalam
percobaan ini adalah 4,7 m.
3.3 Menghitung panjang antenna dipole λ/2
c
Gunakan rumus λ= untuk menetukan panjang antenna. Kemudian, gunakan
f
penggaris atau alat bantu ukur lain untuk mengukur panjang antenna.
3.4 Measuring receiver
1. Hidupkan power supply lalu atur tegangan sebesar = 12V dengan
menggunakan multimeter.
2. Kemudian beri input measuring receiver dari power supply dengan
menggunakan kabel dan nyalakan selama 15 menit. Pasang kabel jumper dari
measuring receiver ke antenna lalu atur frekuensi pada measuring receiver
pada frekuensi acuan. Pada percobaanini kami menggunakan frekuensi acuan
sebesar 220 MHz.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
Pada pengukuran gain antenna dalam percobaan ini, antenna dipole pertama
digunakan sebagai antenna pemancar, sedangkan antenna dipole kedua digunakan
sebagai antenna standar (referensi) yang berfungsi sebagai pembanding (dianggap
sebagai antenna standar dengan gain = 2,15 dB). Antenna yang diukur (under test)
adalah antenna TV VHF. Antenna ini adalah jenis antenna YAGI UDA ARRAY 9
elemen, yang bekerja pada rentangan 174 MHz sampai 230 MHz.
4.1 Mengukurteganganyang diterima oleh antenna dipole λ/2 kedua.
1. Menghitung Panjang gelombang :
f =202 MHz
m
C=3 x 108
s
m
3 x 108
C s
λ= = =1,48 m=148 cm
f 2,02 x 108 Hz
1 148 cm
Jadi, λ= =74 cm dengan jarak antara antena 1 dan antena 2 adalah
2 2
4,5 m.
Tentukan Panjang kedua antenna dipole λ/2 dengan menghitung Panjang
gelombang λ pada frekuensi 220 MHz. Tentukan jarak antara antenna dipole λ/2-1
(pemancar) dan antenna dipole λ/2-2 (penerima).
Susunlah diagram pengukuran seperti ditunjukkan gambar 3 pada posisi
horizontal. Atur posisi kedua antenna jarak garis lurus. Jarak feeder antenna
dipole λ/2-1 dan antenna dipole λ/2-2 digunakan sebagai jarak referensi untuk
pengujian antenna berikutnya.
E1 E2 G
Frekuensi (MHz)
dBµV dBµV/m dBµV dBµV/m dB dB
174 32,7 42,0 55,5 65 24,95 25,15
181 41,6 51,5 54,4 64 14,95 14,65
188 43,0 52 54,2 63,6 13,35 13,75
195 43,6 52,6 53,6 63,3 12,15 12,85
202 44,0 53,7 54,2 68,0 17,35 18,15
209 40,4 47,5 53,7 64,1 15,45 18,75
216 43,5 54,5 55,5 66,2 14,15 13,85
223 46,3 57,6 65,9 10,65 10,65 10,45
230 47,2 58 66,9 10,35 10,35 11,05
360 0 10
330ᵒ 350 20 30ᵒ
340 30
0
330 -2.5 40
320 -5 50
-7.5
310 -10 60
-12.5
-15
300 -17.5 70
-20
290 -22.5 80
-25
280 -27.5 90
-30
270 100
260 110
250 120
240 130
230 140
220 150
210 160
200 190 180 170
Sudu Level Nor Sudut Level Nor Sudut Level Nor Sudut Level Nor
t ma ma ma ma
lisasi lisasi lisasi lisasi
0° 66,5 0 100° 56,5 -10 190° 49,7 -16.8 280° 61,2 -5.3
10° 65,0 -1.5 110° 55,3 -11.2 200° 48,5 -18 290° 61,8 -9.8
20° 64,8 -1.7 120° 54,8 -11.7 210° 47,4 -19.1 300° 63,5 -3
30° 63,5 -3 130° 54,2 -12.3 220° 46,9 -19.6 310° 63,0 -3.5
40° 61,8 -4.7 140° 53,5 -13 230° 55,0 -11.5 320° 63,8 -2.7
50° 60,3 -6.2 150° 52,3 -14.2 240° 56,5 -10 330° 64,5 -2
60° 59,5 -7 160° 51,3 -15.2 250° 57,8 -8.7 340° 65,2 -1.3
70° 58,8 -7.7 170° 50,5 -16 260° 59,0 -7.5 350° 65,8 -0.7
80° 58,2 -8.3 180° 50,0 -16.5 270° 60,5 -6 360° 66,5 0
90° 57,8 -8.7
HPBW
333ᵒ 20ᵒ
360 0 10
350 20
340 30
0
330 40
-2.5
320 50
-5
310 -7.5 60
-10
300 70
-12.5
290 -15 80
-17.5
280 90
-20
270 100
260 110
250 120
240 130
230 140
220 150
210 160
200 190 180 170
10
0
0 2 4 6 8 10 12
360 0 10
350 20
340 30
0
330 40
-2.5
320 50
-5
310 60
-7.5
300 -10 70
-12.5
290 80
-15
280 90
-17.5
270 100
260 110
250 120
240 130
230 140
220 150
210 160
200 190 180 170
Sudut Level Norm Sudut Level Norm Sudut Level Norma Sudut Level Norma
alisasi alisasi lisasi lisasi
0° 57,2 0 100° 40,1 -17,1 190° 49,1 -8,1 280° 34 -23,2
10° 56,8 -0,4 110° 42,2 -15,0 200° 48,8 -8,4 290° 35,8 -21,4
20° 56,5 -0,7 120° 44,1 -12,1 210° 48,4 -8,8 300° 38,5 -18,7
30° 56,2 -1 130° 46,3 -10,9 220° 48 -9,2 310° 42,6 -14,6
40° 56 -1,2 140° 47,2 -10 230° 47,5 -9,7 320° 47,8 -9,4
50° 55,7 -1,5 150° 48,3 -8,9 240° 47,3 -9,9 330° 50,5 -6,7
60° 54,7 -2,5 160° 48,7 -8,5 250° 43,6 -13,6 340° 52,8 -4,4
70° 52,4 -4,8 170° 49,2 -8,0 260° 40,3 -16,9 350° 54,2 -3
80° 49,5 -9,7 180° 51,9 -5,3 270° 38,1 -19,1 360° 57,1 0
90° 44,5 -12,7
358ᵒ
40ᵒ
HPBW
360 0 10
350 20
340 30
0
330 40
-3
320 50
-6
310 -9 60
-12
300 70
-15
290 -18 80
-21
280 90
-24
270 100
260 110
250 120
240 130
230 140
220 150
210 160
200 170
190 180
Gambar 4 Diagram Pola Radiasi Horisontal Antena Penerima Folded Dipole dan Reflektor
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 2
PENGUKURAN GAIN, POLA RADIASI, DAN ISOLASI SILANG
PEMBIMBING :
Koesmaridjanto, ST.,MT
PENYUSUN :
Salsabila Nadirah
1731130079
TT 3C