BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Berat Badan
masa bayi dan balita. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai
sebagai indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi
atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang,
otot, organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status
gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan
Lahir : 3,25 kg
Umur ( Bulan ) + 9
3–12 bulan :
2
8
9
Umur (Tahun ) x 7 − 5
6–12tahun :
2
p.26).
yaitu 0–6 bulan dan usia 6–12 bulan. Dan usia 0–6 bulan pertumbuhan
200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali berat badan lahir
pada akhir bulan ke-6. Sedangkan pada usia 6–12 bulan terjadi
penambahan setiap minggu sekitar 25–40 gram dan pada akhir bulan
ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan lahir. Pada
masa bermain terjadi penambahan berat badan sekitar empat kali lipat
dari berat badan lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta
penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2–3 kg. pada masa
pra sekolah dan sekolah akan terjadi penambahan berat badan setiap
Pada dasarnya semua informasi atau data bersumber dari data berat
Menuju Sehat (KMS) untuk di nilai naik atau tidaknya berat badan
teratur.
3) Ada penilaian naik atau turunnya berat badan sesuai arah garis
pertumbuhannya.
2003, p.177).
dikoreksi dengan berat kain balita yang ikut tertimbang. Bila keadaan
ini memaksa dimana anak balita tidak mau ditimbang tanpa ibunya
g. Penilaian Naik atau Tidak Naik pada Kartu Menuju Sehat (KMS)
diharapkan.
4) Flat Growth (FG) artinya arah garis pertumbuhan datar atau berat
badan tetap.
satu pita warna. Bila berat badan anak hasil penimbangan berturut-
191).
2. Balita
a. Pengertian Balita
Balita (Bawah Lima Tahun) atau under five years yaitu anak yang
meliputi usia bayi (0–1 tahun), usia bermain atau toddler (1–3 tahun),
ASI saja tanpa diberikan susu formula. Usia lebih dari enam
15
2004, p.64).
secara cepat dan menetap tinggi selama tahun kedua dan ketiga
berpengaruh pada status gizi yang cukup baik (Akre, 1994 dalam
pada usia pra sekolah yaitu nafsu makan berkurang, anak lebih
daripada makan dan anak mulai sering mencoba jenis makanan yang
bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik dan ras
meliputi:
urbanisasi.
diperkenalkan tentang rasa ingin buang air besar dan buang air
kecil.
Pada fase ini alat kelamin merupakan bagian paling penting, anak
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat
porsinya yang pas dan memberi kesempatan kepada sifat lain yang
lebih baik untuk berkembang sebagai karakter, ada lima karakter sifat
1) Ergosentris
Sifat yang umumnya muncul pada usia 15 bulanan atau saat anak
diinginkan.
3) Agresif
Sifat ini tampak sejak usia bayi namun sering dijumpai pada usia
dewasa.
4) Pemalu
5) Penyendiri
pandangnya sendiri.
3. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
pp.139–140).
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Aplication)
yang lain.
4) Analisis (Analysis)
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
c. Sumber-Sumber Pengetahuan
p.15):
menggambarkan segala ciri, sifat dan gejala yang ada pada objek
2) Pengetahuan Rasionalisme
1) Cara Tradisional
sendiri.
2) Cara Modern
e. Pengukuran Pengetahuan
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
dengan memberi tanda cek (√) sesuai hasil yang diinginkan (Hidayat,
2007, p.88).
26
4. Sikap (Attitude)
a. Pengertian Sikap
b. Komponen Sikap
dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau
c. Tingkatan Sikap
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
masalah.
d. Sifat Sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Sikap
e. Ciri-Ciri Sikap
Ciri-ciri sikap ada lima yaitu (Heri, 1998 dalam Wawan, 2010, p. 34):
orang itu.
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
Faktor yang dapat mempengaruhi sikap sesorang ada enam terdiri dari
1) Pengalaman Pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih
3) Pengaruh Kebudayaan
4) Media Massa
mempengaruhi sikap.
6) Faktor Emosional
mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap yang bersikap
2) Situasi pengukuran
4) Penyelenggaraan pengukuran
5. Posyandu
a. Pengertian Posyandu
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu
Sejahtera).
Keluarga Sejahtera.
dan balita.
c. Manfaat Posyandu
1) Bagi Masyarakat
bagi anak balita dan ibu, pertumbuhan anak balita terpantau sehingga
tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk. Bayi dan balita
ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet
2) Bagi Kader
d. Pelayanan Posyandu
pp.144–145):
Mendaftar bayi dan balita dengan menuliskan nama balita pada KMS
dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS, dan mendaftar ibu
hamil dengan menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau register
ibu hamil.
2) Meja 2 (Penimbangan)
kertas.
4) Meja 4 (Penyuluhan)
kepada ibu.
sasaran.
dan oralit.
5) Meja 5 (Pelayanan)
e. Jenjang Posyandu
rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima)
37
kegiatan posyandu.
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sehat yang kuat, dengan cakupan anggota lebih dari 50% KK.
38
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
f. Kegiatan Posyandu
2) Keluarga Berencana
3) Imunisasi
4) Peningkatan Gizi
5) Penanggulangan diare
sehari-hari.
karena ibu lurah tidak pernah periksa hamil, namun anaknya tetap
B. Kerangka Teori
Predisposing factors:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. kepercayaan
Tumbuh
4. Tradisi Berat sesuai
5. nilai Badan dengan
6. Dan sebagainya Naik tahapan
Berat
Badan
Enabling Factor: Perilaku Tidak
ketesediaan sarana Hasil Naik
mengikuti Berat
penimbangan
prasarana dan fasilitas posyandu Badan
berat badan
BGM
Berat
Badan
Reinforcing Factor: BGM
sikap dan perilaku
petugas kesehatan,
peraturan, UU, dan
lain-lain
Keterangan :
C. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Tingkat Pengetahuan
Ibu Mengenai Posyandu Variabel Terikat
Kenaikan Berat
Badan balita Usia
2 –3 Tahun
Sikap Ibu Mengikuti
Posyandu
D. Hipotesis
2. Ada hubungan antara sikap ibu mengikuti posyandu dengan kenaikan berat