Anda di halaman 1dari 30

KULIAH

Diagnosis dan tatalaksana


HIPERTENSI SEKUNDER

Pendahuluan

HT masalah kesehatan yang banyak ditemukan


di masyarakat.
Menurut data JNC -7 , hampir 1 milyar penduduk
dunia menderita hipertensi.1
Berbagai komplikasi pada organ otak, jantung
dan ginjal akan meningkatkan morbiditas dan
mortalitas pada pasien
Hipertensi bagi sebagian besar penderita
seringkali dianggap penyakit yang remeh , bila
tidak tertangani dengan komplikasi berbagai
organ penting diantaranya

Pendahuluan (2)

Hipertensi sekunder jarang


Terjadi pada 5% sampai 10% kasus hipertensi
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang
disebabkan oleh penyakit lain yang dapat
diidentifikasikan.2,3
Tidak mudah saat awal pasien datang
menderita hipertensi primer atau sekunder
Pengetahuan klinis terhadap kecurigaan dan
tanda-tanda hipertensi sekunder + beberapa uji
dan test jenis hipertensi yang diderita pasien.

Hipertensi

Joint National Committee on Prevention,


Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure (JNC-7)

ETIOLOGI

90-95 % masih belum dapat diketahui,


hipertensi primer
5-10 % etiologi hipertensi yang diketahui
hipertensi sekunder

Hipertensi Sekunder
Hipertensi

sekunder adalah adanya


kondisi tertentu yang diketahui
menyebabkan hipertensi.

Penyebab ....

Obat-obatan menyebabkan
kenaikan TD

Petunjuk Klinis Hipertensi


Sekunder

Kaplan NM. Kaplans .Other Form of Identifiable Hypertention in : Clinical Hypertention. 9th edition. Lippincott
Williams and Wilkins, Texas. 2006

Penyebab HTN sekunder

Sering
Intrinsic Renal

Disease
Renovascular Dz
Mineralocorticoid
excess/ aldosteronism
OSA

Jarang
Pheochromocytoma
Glucocorticoid excess/

Cushings dz
Coarctation of Aorta
Hyper/hypothyroidism

Renal Parenchymal
Disease
Penyebab

umum dari HT sekunder (2-

5%)
HTN adalah baik sebagai penyebab dan
akibat dari kelainan ginjal
Penyebab multifaktorial : gangguan
keseimbangan air dan Na, depesi
antagonism vasodepresor /
prostaglandin
Penyakit/kelainan ginjal dari berbagai
etiologi tataaksana penyalit dasar ,
dialysis/ transplant jika dibutuhkan

HTN Renovascular

Insidens 1-30%
Penyebab
Atherosclerosis 75-90%
Fibromuscular dysplasia 10-25%
Lainnya :

Aortic/renal dissection
Takayasus arteritis
Thrombotic/cholesterol emboli
CVD
Post transplantation stenosis
Post radiation

Renovascular HTN
Riwayat
onset HTN usia <30 atau >55
Onset tiba-tiba dan tidak terkontrol pd

pasien yang sebelumnya TD terkontrol


Accelerated/ HTN emergensi
Edema paru Intermittent dengan f(x) LV
normal

P.fisik

dan lab

Bruit diregio epigastric


Azotemia diinduksi oleh ACEI
Ginjal kecil unilateral

Renovascular HTN diagnosis


Temuan

pf (bruit)
Duplex U/S
Magnetic Resonance Angiography
Renal Angiography

Fibromuscular dysplasia
10-25% dari semua kasus RAS
Wanita muda, usia 15-40
~ 30% perburukan progresif namun
jarang terjadi oklusi total
tatalaksana PTRA (percutaneous
transluminal angioplasty)
Tingkat keberhasilan 82-100%
Restenosis pada 5-11% kasus
kontrol HTN pada ~60%

Atherosclerotic RAS

75-90% kasus RAS


Biasanya pria, usia>55, terdapatnya penyakit
atherosclerotic lainnya
Progresifitas dalam 5 tahun : stenosis 51%, 3-16%
menjadi oklusiv, atrofi renal pada 21% kasus
ESRD pada 11% kasus ( resiko lebih tinggi jika oklusi
>60%, insufisiensi ginjal + sebelumnya, TDS>160)
Tatalaksana
PTRA : tingkat keberhasilan 60-80% dengan restenosis

10-47%
Stent tingkat keberhasilan 94-100% dengan restenosis
11-23% (dalam 1 th)
kontrol HT <30%

HTN Renovascular
Modifikasi

faktor resiko secara


agresif (lipid, tobacco, dll)
ACEI/ARB aman pada kasus RAS
unilateral titrasi dosis dan
pemantauan ketat
KI :bilateral RAS atau kasus RAS
pada pasien dgn satu kidney

Aldosteronisme primer

Prevalensi .5- 2.0%


Etiologi
Adrenal adenoma
Lain : hiperplasia adrenal bilateral, carcioma

adrenal

Klinis:
Dapat asimptomatik, sakit kepala, kram otot,

polyuria
Retinopathy, edema
Hypokalemia (K dapat normal pada 40% kasus),
metabolic alkalosis, Na>>

Obstructive Sleep Apnea


(OSA)

Diperkirakan insidens bahwa 30-80% pasien


dengan HTN esensial mengalami OSA dan 50%
pasien dengan OSA mengalami HT 1,2
Klinis
Mengantuk di siang hari, nyeri kepala di pagi hari,

megorok atau periode apnoe yang disaksikan

Dx Sleep studies
Th/ penurunan BB, CPAP, operasi

ilverberg, et al.Curr Opinion Nephrol Hyperten 1998:7;353-361

Penyebab HTN sekunder


Umum
Intrinsic Renal
Disease
Renovascular
Kelebihan
mineralocorticoid /
aldosteronism
OSA

Tidak umum
Pheochromocytoma
Kelebihan
glucocorticoid
Cushings
Coarctasio Aorta
Hyper/hypothyroidis
me

Pheochromocytoma
Jarang (.1-1.0%)
Tumor mengandung sel kromafin sekresi
catecholamines
Usia muda- paruh baya, dominasi wanita
Klinis :
HTN Intermittent, palpitasi, berkeringat,
anxietas
Dicetuskan oleh bahan yang
mengandung tyramin
(beer,keju,anggur), nyeri, trauma, obat
(clonidine, opiates)

Pheochromocytoma tatalaksana

Operasi pengangkatan tumor


Anesthesia hindari benzodiazepin, barbiturates

atau demerol induksi pelepasan catecholamin


Komplikasi : ligasi arteri renalis,hypoglikemia post
op, perdarahan dan syok hipovlemik
Ketahanan 5 tahun : 95 % dengan rekurensi <10
%Caution with BB can cause unopposed alpha

stimulation/pheo crisis
Kontrol tekanan darah dengan alpha blockers
(phentolamine, phenoxybenzamine, and
prazosin)

Cushings syndrome/
hypercortisolism
Jarang

(.1-.6%)
Penyebab : pituitary microadenoma,
iatrogenic (steroid), ectopic ACTH,
adrenal adenoma
Klinis :
Peningkatan BB tiba-tia, obesitas , moon

face, stria abdomen, intoleras glukosa /


DM,HTN, kelemahan otot proximal, atrofi
kulit, hirsutism/jerawat

Cushings syndrome - dx

Screening
24 Hr Urine free cortisol
>90 ug/hari 100% sensitif dan 98% spesifik
Hasil + palsu L Polycystic Ovarian Syndrome,

depresi

Uji konfirmasi
Uji supresi dexamethasone dosis rendah
1mg dexamethason tengah malam ukur kadar

plasma cortisol pagi hari (>100nmol +)

Pencitraan
CT/MRI kepala (pituari) dada (tumor ACTH ectopic)

Cushings syndrome
Cushings

ec adenoma

Reseksi transphenoidal
Pituitary irradiation
Bromocriptine, octreotide

adrenal adrenalectomy
Pegangkatan tumor yang
meproduksi ACTH
Tumor

Prinsip pengobatan
hipertensi

Menurunkan tekanan darah dengan harapan


dapat memperpanjangkan umur pasien dan
mengurangi timbulnya komplikasi.
Pengobatan hipertensi sekunder lebih
mendahulukan pengobatan penyebab hipertensi.
Upaya menurunkan tekanan darah dengan
menggunakan obat anti hipertensi.
Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka
panjang, bahkan kemungkinan seumur hidup.

Obat Hipertensi golongan


diuretik
Diuretik

Kuat
Benzotiazid
Diuretik hemat kalium
Diuretik penghambat karbonik
anhidrase
Diuretik osmotik

Kesimpulan
Hipertensi sekunder adalah hipertensi
yang disebabkan oleh penyakit lain yang
dapat diidentifikasikan
Menempati presentasi yang kecil (5-10 %)
dari insidens hipertensi
Pengetahuan klinis terhadap kecurigaan
dan tanda-tanda hipertensi sekunder
adalah penting untuk dikuasai

Lanjutan ....

The ABCDE mnemonic :


A: Accuracy, Apnea, Aldosteronism
B: Bruits, Bad Kidney
C: Catecholamines, Coarctation of the Aorta,
Cushing's Syndrome
D: Drugs, Diet
E: Erythropoietin, Endocrine Disorders
Diharapkan dengan diketahuinya etiologi dari
hipertensi tatalaksana hipertensi akan lebih
optimal dan menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas pasien.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai