Anda di halaman 1dari 6

-

Pengertian KLB
KLB adalah meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Bentuk Dari Metode Surveylans :
a) Penguasaan dasar penyusunan sistem surveilans pasca bencana sampai menghasilkan
daftar penyakit untuk surveilans
b) Menyiapkan keperluan, kelengkapan, penyelenggaraan surveilans pasca bencana sampai
mengakhirinya
c) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam masa pasca bencana dan analisis yang tepat bagi
data surveilans
d) Simpulan, rekomendasi dan POA
Penyakit Akibat Bencana Alam
1. Survailans Penyakit Akibat Bencana:
Surveilans penyakit memiliki tujuan menyediakan informasi kebutuhan pelayanan
kesehatan di lokasi bencana dan tempat pengungsian, dan secara khusus menyediakan
informasi mengenai kesakitan dan kematian dari penyakit potensialwabah (Depkes R1,
2007).
Untuk menunjang ketersediaan informasi kebutuhan pelayanan kesehatan di lokasi
bencana dan tempat pengungsian ada beberapa hal yang diidentifikasi adalah sebagai
berikut;
a) Mengidentifikasi sedini mungkin kemungkinan terjadinya peningkatan penyakit
potensial KLB/wabah
b) Mengidentifikasi kelompok risiko tinggi
c) Mengidentifikasi daerah risiko tinggi
d) Mengidentifikasi status gizi di daerah bencana
e) Mengidentifikasi status sanitasi lingkungan

Surveilans yang dilakukan terhadap beberapa penyakit menular danbila menemukan


kasus penyakit menular, semuapihak termasuk LSM kemanusiaan di pengungsian,harus
melaporkan kepada Puskesmas dibawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai
penanggung jawab pemantauan dan pengendalian

2
Langkah-langkah surveilans penyakit di daerah bencana meliputi:

a) Pengumpulan data
1) Data kesakitan dan kematian
Data kesakitan yang dikumpulkan meliputi jenis penyakit yang diamati
berdasarkan kelompokusia. Data kematian adalah setiap kematianpengungsi,
penyakit yang kemungkinan menjadipenyebab kematian berdasarkan kelompok
usia
2) Data denominator (jumlah korban bencana)diperlukan untuk menghitung
pengukuranepidemiologi, misalnya angka insidensi, angkakematian, dsb.
3) Sumber dataData dikumpulkan melalui laporan masyarakat,petugas pos
kesehatan, petugas Rumah Sakit,koordinator penanggulangan bencana
setempat.
4) Jenis form
 Form BA-3: Register Harian Penyakit pada Korban Bencana
 Form BA-4: Rekapitulasi Harian Penyakit Korban Bencana
 Form BA-5: Laporan Mingguan Penyakit Korban Bencana
 Form BA-6: Register Harian Kematian Korban Bencana
 Form BA-7: Laporan Mingguan Kematian Korban Bencana
b) Pengolahan dan penyajian data
Data surveilans yang terkumpul diolah untuk menyajikan informasi epidemiologi
sesuai kebutuhan.Penyajian data meliputi deskripsi maupun grafik data kesakitan
penyakit menurut umur dan data kematian menurut penyebabnya akibat bencana.
c) Analisis dan interpretasi
Kajian epidemiologi merupakan kegiatan analisis daninterpretasi data epidemiologi
yang dilaksanakan olehtim epidemiologi.

Langkah-langkah pelaksanaan analisis:


 Menentukan prioritas masalah yang akan dikaji
 Merumuskan pemecahan masalah dengan memperhatikan efektifitas dan
efisiensi kegiatan

3
 Menetapkan rekomendasi sebagai tindakan korektif.
d) Penyebarluasan informasihasil analisis disampaikan kepadapihak-pihak yang
berkepentingan.

2. Penyakit yang Muncul Akibat Bencana Banjir:


a) Diare
Diare adalah penyakit yang sering terjadi saat banjir. Karena bakteri penyebab
diare, seperti cholera, shigellosis dan salmonella cepat berkembang biak saat banjir.
Penyakit ini ditandai dengan peningkatan frekuasi buang air besar (BAB). Untuk
mencegahnya, konsumsilah makanan dan minuman yang higienis dan sudah
dimasak hingga matang.
b) Penyakit kulit
Terlalu lama berada di air banjir menyebabkan kulit mudah berkeriput. Lalu, kuman
dan bakteri yang terbawa air banjir bisa masuk ke pori-pori dan menimbulkan
berbagai penyakit kulit, mulai dari gatal-gatal, alergi, hingga infeksi. Oleh karena
itu, segeralah cuci dan bersihkan seluruh bagian kulit dengan air bersih dan sabun
pasca bersentuhan dengan air banjir.
c) Influenza
Suhu dingin saat banjir menyebabkan daya tahan tubuh melemah, sehingga virus
pembawa penyakit flu mudah menyerang. Penyakit ini diawali dengan demam, badan
terasa pegal dan linu, kemudian timbul batuk dan pilek. Kunci untuk mencegah flu
adalah menjaga badan tetap hangat. Selain itu, perbanyak minum air putih hangat
dan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
d) Malaria dan demam berdarah
Potensi timbulnya kedua penyakit ini sangat besar saat banjir maupun sesudahnya.
Karena, nyamuk penyebab penyakit ini lebih cepat berkembang biak saat musim
hujan maupun pasca banjir. Gejala malaria adalah demam berkepanjangan bisa
mencapai 10-15 hari, lalu sakit kepala dan badan menggigil. Sedangkan demam
berdarah ditandai dengan kondisi seluruh bagian tubuh nyeri dan sakit. Untuk
pencegahan, gunakan obat penangkal nyamuk. Lalu pasca banjir, pastikan tidak ada

4
tempat genangan air di sekitar kita yang bisa menjadi sarang nyamuk berkembang
biak.
e) Tifoid
Korban banjir rawan terserang tifoid karena penyakit ini terjadi akibat kontaminasi
virus salmonella typhi melalui makanan. Apalagi saat banjir tiba, konsumsi makanan
cenderung seadanya. Oleh karena itu, meski dalam keterbatasan, saat banjir tiba kita
harus hati-hati konsumsi makanan dan minuman, pastikan kehigienisan dan
kematangannya.
f) Leptospirosis
Ini penyakit yang paling berbahaya karena jika telat ditangani, seorang penderita
leptosirosis berujung pada kematian. Salah satu penyakit akibat banjir ini ditandai
tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu
makan, mata merah, mual-muntah, dan timbul ruam.
Leptospirosis yang umum disebut penyakit kencing tikus bisa terjadi karena kotoran
tikus atau hewan lain yang terbawa air banjir mengontaminasi makanan atau
minuman kemudian masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, pastikan makanan dan
minuman yang akan dikonsumsi saat dan pasca banjir bersih dan higienis. Lalu untuk
makanan atau minuman kaleng, cuci dahulu bagian luar kaleng sebelum dibuka,
karena tikus seringkali menjamah kemasan makanan yang disimpan di gudang.
g) Asma
Penyakit asma bisa timbul karena alergi seperti debu hingga suhu dingin. Gejala
penyakit asma kemungkinan dapat kambuh akibat adanya penurunan suhu tubuh
seseorang ke titik tertentu. Bagi pada pengidap asma baik itu anak maupun dewasa,
ada baiknya untuk melakukan upaya untuk menjaga suhu tubuh agar tetap hangat,
misalnya dengan menggunakan jaket, selimut, penghangat ruangan, atau bisa juga
berolahraga ringan.
h) Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A yang bisa terbawa oleh air banjir.
Serangan virus akan menimbulkan infeksi akut pada hati. Gegala awal antara lain
berkurangnya nafsu makan, muntah, sakit perut, mual, mudah lelah, flu, demam,
sakit kuning. Penyakit ini sering kali menyerang anak-anak. Oleh karena itu, saat

5
banjir tiba jangan biarkan anak-anak bermain air banjir. Pastikan pula buah hati
kamu sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis A.
3. Klasifikasi Bencana Alam:

a. Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan.
b. Tanah Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
c. Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-
macam gangguan di dasar samudra.
d. Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

Surveilans Pasca Bencana :


Metode :
Penelitian ini menggunakan metode crossectional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Partisipan dipilih dari instansi yang terlibat dalam penanganan bencana. Alat ukur yang
digunakan berupa kuesioner semi terstruktut. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif

Anda mungkin juga menyukai