Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Amirah Khairunnisa

NIM : D1091171002
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosan Pengampu : Nana Novita Pratiwi, ST.,M.Eng
Tugas : Pendalaman Materi Minggu 10 (Kualitatif & Kuantitatif)

METODE KUALITATIF DALAM METODOLOGI PENELITIAN


Berdasarkan tugas 9, penelitian kualitatif memiliki karakteristik yang membedakannya
dengan metode kuantitatif yaitu bersifat umum, fleksibel, serta berkembang dan muncul dalam
proses penelitian. Sedangkan tujuan dari penelitian kualitatif adalah unuk menemukan pola
hubungan yang bersifat interaktif, mengembangkan realitas yang kompleks, memperoleh
pemahaman makna, serta menemukan teori.

Kemudian, karakteristik yang perlu diketahui dari metode kualitatif yaitu teknik penelitian
dan instrumen penelitian. Berikut teknik penelitian kualitatif yang memuat teknik participan
observation, in dept interview, dokumentasi, dan trigulasi. Serta instrumen penelitian kualitatif
yang memuat human instrumen dan perlengkapan penelitian (buku catatan, tape recorder,
kamera, handycam, dll).

TEKNIK PENELITIAN

Teknik penelitian merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti yang dibuthkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian.

1. Participan Observation

Participan Observation adalah suatu teknik penelitian untuk mengadakan pengamatan


secara teliti serta pencatatan secara sistematis yang berkenaan dengan perilaku, proses kerja
dan objek lainnya. Dalam teknik penelitian participan observation ini peneliti terlibat secara
langsung dengan kegiatan-kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang sedang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data, dan ikut merasakan suka maupun dukanya. Peneliti
punya hubungan sosial dan emosional dengan partisipan. Sehingga peneliti memahami
makna di balik berbagai gejala/tindakan partisipan. Maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap, tajam dan sampai mengatahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

2. In Dept Interview

In Dept Interview atau wawancara mendalam, di mana peneliti menggali informasi


secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya
jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga
suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali.

Dalam praktik sering juga terjadi jawaban informan tidak jelas atau kurang memuaskan.
Jika ini terjadi, maka peneliti bisa mengajukan pertanyaan lagi secara lebih spesifik. Selain
kurang jelas, ditemui pula informan menjawab “tidak tahu”. Menurut Singarimbun dan Sofian
Effendi (1989: 198-199), jika terjadi jawaban “tidak tahu”, maka peneliti harus berhati-hati dan
tidak lekas-lekas pindah ke pertanyaan lain. Sebab, makna “tidak tahu” mengandung beberapa
arti, yaitu:

• Informan memang tidak mengerti pertanyaan peneliti, sehingga untuk menghindari


jawaban “tidak mengerti", dia menjawab “tidak tahu”.
• Informan sebenarnya sedang berpikir memberikan jawaban, tetapi karena suasana tidak
nyaman dia menjawab “tidak tahu”.
• Pertanyaannya bersifat personal yang mengganggu privasi informan, sehingga jawaban
“tidak tahu’ dianggap lebih aman.
• Informan memang betul-betul tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Karena
itu, jawaban “tidak tahu" merupakan jawaban sebagai data penelitian yang benar dan
sungguh yang perlu dipertimbangkan oleh peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, biasanya meneliti atau memami perasaan seseorang.


Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.

3. Dokumentasi

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal
kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali
infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai
semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.

Tenik penelitian dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yeng mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Teknik ini merupakan teknik yang tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber
datanya masih tetap atau belum berubah. Biasanya teknik ini untuk mengumpulkan data yang
sifatnya dokumenter yang berguna untuk bahan analisis.
Pada sebuah penelitian, teknik dokumentasi digunakan sebagai sumber data
pendukung. Di samping itu data dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang
diperoleh dari wawancara dan observasi.

4. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik penelitian untuk pemeriksaan keabsahan data yang


memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.

Menurut Denzin, teknik triangulasi dalam penelitian kualitatif dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu:

a. Triangulasi dengan sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat


kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini
dapat dicapai dengan jalan:

• Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.


• Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang
waktu.
• Membandingkan keaadan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan rendah, menengah, dan
tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.
• Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

b. Triangulasi dengan metode

Menurut Patton terdapat dua strategi, yaitu: a) pengecekan derajat kepercayaan


penemuan hasil penelitian dengan beberapa tekhnik pengumpulan data, b) pengecekan
derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

c. Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkaan dengan
teknik interview di pagi hari pada saat informan masih segar, belum banyak masalah, akan
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan
interview, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
sampai ditemukan kepastian datanya.
INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.


Karena berupa alat maka instrumen penelitian dapat berupa buku catatan, tape recorder,
camera, handycam, dan lain sebagainya.

1. Peneliti Sebagai Instrumen (Human Instrumen)

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instumen penting/pokok/utama sehingga


kehadiran peneliti sangat penting kedudukannya, segala sesuatu akan sangat bergantung
pada kedudukan peneliti. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan
yang luas agar dapat melakukan interview atau wawancara secara langsung terhadap
responden, menganalisis, dan mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas. Selain
itu, peneliti harus mengenal betul orang yang memberikan data.

Kehadiran peneliti yang begitu penting dan keharusan keterlibatan peneliti dan
penghayatan terhadap permasalahan dan subjek penelitian, maka dapat dikatakan bahwa
peneliti melekat erat dengan subjek penelitian. Hal ini dikarenakan peneliti sebagai manusia
dapat beradaptasi dengan para informan dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat
diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan
informasi.

Peneliti terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus menerus dengan para
partisipan. Keterlibatan inilah yang nantinya membunculkan serangkaian isu-isu strategis,
etis, dan personal dalam penelitian kualitatif. Selain itu, para peneliti kualitatif juga berperan
memperoleh entri dalam lokasi penelitian dan masalah-masalah etis yang bisa saja muncul
tiba-tiba.

2. Buku, Catatan, Tape Recorder, Camera, Handycam dll

Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen penting, serta teknik penelitian
yang digunakan adalah penelitian secara langsung atau participan obervation, interview,
dokementasi dan tringulasi. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari
para informan dan diungkapkan apa-adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
sehingga untuk membantu peneliti agar semua data yang disampaikan informan harus
tercatat dan diingat. Namun, oleh karena ingatan manusia terbatas oleh ruang dan waktu
maka peneliti memerlukan instrumen yang dapat membantu peneliti pada saat melakukan
penelitian seperti buku catatan, tape recorder, camera dan handycam.

Selain membawa buku catatan yang berfungsi untuk mencatat informasi-informasi


penting saat melakukan interview atau wawancara, peneliti juga dapat menggunakan tape
recorder (perekam suara) yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lanjar.
Sehingga informasi yang tidak tercatat dapat didengar kembali melalui tape recorder tersebut.
Dengan menggunakan tape recorder, jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat
secara lengkap. Kemudian kamera dan handycam digunakan untuk mendokumentasikan
kegiatan penelitian.

DAFTAR BACAAN :

Rahardjo, Mudjua. 2011. Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. https://www.uin-


malang.ac.id/r/110601/metode-pengumpulan-data-penelitian-kualitatif.html diakses pada tanggal 25
April 2020

Anda mungkin juga menyukai