Dosen Pengampu :
Oleh:
TEGUH RIZUL RACHMADI 4201712045
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Pengujian Tanah Lapangan. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Pramudya Kurniawan,
ST, MT., dan Bapak Teknisi selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam proses pengerjaan laporan ini.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahua kita terutama tentang ilmu pengujian tanah. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan laporan yang telah
penulis buat untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan laporan ini.
i
DAFTAR ISI
ii
3.3.5 Perhitungan dan Grafik ...................................................................................... 23
3.3.6 Kesimpulan ........................................................................................................ 24
3.4 Uji Penetrasi Konus Sondir ....................................................................................... 24
3.4.1 Dasar Teori......................................................................................................... 24
3.4.2 Tujuan ................................................................................................................ 25
3.4.3 Alat dan Bahan................................................................................................... 26
3.4.4 Langkah Kerja.................................................................................................... 29
3.4.5 Kesimpulan ........................................................................................................ 32
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 34
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 35
1. Pengujian Lapangan dengan Bor Tangan (Hand Bor) .................................................. 35
2. Pengujian Lapangan dengan Kerucut Pasir .................................................................. 36
3. Uji Penetrasi Konus Sondir ........................................................................................... 37
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 6. 1 Pencabutan Bor Tangan..................................................................................... 35
Gambar 6. 2 Pengeboran di Ulang-ulang ............................................................................... 35
Gambar 6. 3 Pengeboran dengan Cara Memutar Alat Bor..................................................... 35
Gambar 6. 4 Menentukan Titik yang akan di Bor .................................................................. 35
Gambar 6. 5 Meletakkan Botol diatas Lubang ....................................................................... 36
Gambar 6. 6 Plat diletakkan diatas Tanah .............................................................................. 36
Gambar 6. 7 Tanah Hasil Galian dipindahkan ....................................................................... 36
Gambar 6. 8 Membuat Lubang sesuai Diameter Lubang ....................................................... 36
Gambar 6. 9 Memasang Angker ke dalam tanah ................................................................... 37
Gambar 6. 10 Menentukan Titik Lokasi ................................................................................ 37
Gambar 6. 11 Mesin Sondir ................................................................................................... 37
Gambar 6. 12 Menekan Batang Mesin Setiap Interval 20cm................................................. 37
Gambar 6. 13 Menekan Batang Mesin Setiap Interval 20cm................................................. 37
Gambar 6. 14 Memasang Mesin Sordir tegak Lurus.............................................................. 37
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji Penyelidikan Tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik
tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui
kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan,
jalan, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah.
Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses pembentukan
tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses
pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan
bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah
dari bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang
pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya,
lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral anorganik
akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut profil tanah.
Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk
konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap
tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun, Dari hasil penyelidikan
tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis
tetapi masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur
itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu
struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan
keamanan bila berada didalam gedung.
Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir (DCP), Uji Boring, Uji
Penetrasi Test (SPT), Pemeriksaan Kepadatan Lapangan ( Sand Cone) dan lain-lain. Dari
sampel tanah yang diambil dilapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka
dilakukan uji laboratorium. dengan menggunakan Test.
6
b. Menentukan tipe dan kedalaman fondasi.
c. Untuk mengetahui posisi muka air tanah.
d. Untuk mengetahui besarnya penurunan.
e. Menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah.
f. Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan yang telah
ada sebelumnya.
g. Pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan letak-letak
saluran, gorong-gorong, pennetuan lokasi dan maca bahan timbunan.
7
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Tanah
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang terbagi
dari mineral dan bahan organik. Asal tanah dari pelapukan batuan bersama bantuan organisme,
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal
sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon mencakup mengenai asal dan
proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Menurut paradigma dan pengertian yang diberikan oleh para ahli tanah adalah sebagai
berikut :
1. Tanah adalah bentukan alam, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, yang
mempunyai sifat tersendiri dan mencerminkan hasil pengaruh berbagai faktor yang
membentuknya di alam.
2. Tanah adalah sarana produksi tanaman yang mampu menghasilkan berbagai tanaman.
8
2.2 Sifat dan Karakteristik Tanah
Tanah memiliki beberapa sifat yang menentukan kualitas tanah seperti sifat biologi, sifat
fisik dan sifat kimia. Tanah bagian paling atas sering disebut top soil, selanjutnya ada lapisan-
lapisan dibawahnya sehingga terbentuk profil tanah. Secara lebih rinci, istilah lahan atau land dapat
diartikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi, meliputi semua komponen biosfer yang dapat
dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk
atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu berpengaruh
terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di masa mendatang (Brinkman
dan Smyth, 1973; dan FAO, 1976).
9
2.3 Jenis – Jenis Tanah
Selain sifat dan karaktristik, tanah memiliki jenis yang beragam. Jenis-jenis tanah tersebut
sebagai berikut.
a. Kerikil (gravels) adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-kadang juga
mengandung partikel-partikel mineral quartz, feldspar dan mineral-mineral lain, Diameter
butiran > 5 mm.
b. Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar. Butiran dari mineral yang
lain mungkin juga masih ada pada golongan ini , Diameter butiran 0,0075 – 5,0 mm.
c. Lanau (silt) sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran sangat kecil) dari tanah
yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah partikel-partikel
berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakan pecahan dari mineral-mineral mika,
Diameter butiran 0,002 – 0,0075 mm.
d. Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis (tidak
dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang berbentuk lempengan-
lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika. Lempung didefinisikan sebagai
golongan partikel yang berukuran kurang dari 0,002 mm (=2 mikron).
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bor Tangan (Hand Bor)
Bor Tangan (Hand Bor) merupakan alat pemboran tanah untuk memperoleh sampel pada
suatu kedalaman tertentu guna diteliti lebih lanjut pada percobaan di laboratorium. Pemboran
dilakukan untuk mendapatkan gambaran visual setiap kelipatan kedalaman 20 cm.
11
percobaan di laboratorium. Pemboran dilakukan untuk mendapatkan gambaran visual setiap
kelipatan kedalaman 20 cm.
3.1.2 Tujuan
Tujuan dari pemboran dengan bor tangan sebagai berikut.
1. Untuk menentukan jenis dan tebal lapisan tanah.
2. Untuk menentukan muka air tanah (MAT).
3. Untuk pengambilan sampel tanah terganggu dan tidak terganggu untuk pengujian sifat-sifat
fisik tanah di laboratorium.
2. Bahan :
Bahan yang digunakan adalah tanah dilapangan.
3.1.4 Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pemboran menggunakan bor tangan (hand bor) sebagai berikut.
1. Awali pekerjaan dengan membaca do'a
2. Menyiapkan alat yang akan digunakan.
12
3. Meletakkan satu set alat bor tangan di lokasi pengeboran.
4. Merangkai alat bor tangan.
13
Gambar 3. 10 Pengeboran mencapai Kedalaman yang Ditentukan
3.1.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pegujian dapat diketahui letak muka air tanah yang terdapat pada
kedalaman 40 cm dari permukaan tanah dan tanah ini mengandung kadar air yang tinggi. Dari sifat
fisiknya dapat di deskripsikan bahwa tanah ini termasuk lanau dan lempung.
14
kering maksimum tanah tersebut. Untuk mencapai hubungan kadar air dan berat volume dan untuk
mengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan pemadatan, perlu diadakan pengujian kepadatan.
Kerucut Pasir (Sand Cone) digunakan untuk mengetahui berat volume kering maksimum
dilapangan. Bila kadar organik melebihi 8 % - 10 %, maka berat volume kering maksimum pada
kepadatan akan menurun drastis. Sedangkan tanah dengan kadar organik lebih tinggi dari 10 %
adalah tidak baik untuk pekerjaan pemadatan.
Penyelesaian secara kualitatif mengenai deposit tanah berbutir sebagai berikut : Kepadatan
0 – 50 % tanah sangat lepas, 15 % - 50 % tanah lepas, 50 % - 70 % tanah menengah, 70 % - 85 %
tanah padat, dan 85 % - 100 % tanah sangat padat.
3.2.2 Tujuan
Tujuan dari pengujian tanah dengan menggunakan Kerucut Pasir (Sand Cone) sebagai
berikut.
1. Untuk mendapatkan nilai kepadatan tanah dilapangan (γd lap), dan untuk mengetahui nilai
derajat kepadatan dilapangan (D)
2. Untuk mengetahui prosedur pengujian kepadatan tanah dilapangan.
1. Alat :
1) Botol plastik transparan kapasitas ± 7 kg.
15
Gambar 3. 12 Plat Dasar
4) Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 1,0 gr.
Gambar 3. 13 Timbangan
5) Sendok tanah.
16
Gambar 3. 15 Talam
7) Mistar.
8) Cawan.
Gambar 3. 16 Cawan
9) Oven.
Gambar 3. 17 Oven
10) Paku
Gambar 3. 18 Paku
17
2. Bahan :
1) Sampel tanah galian.
Gambar 3. 19 Sampel
Tanah Galian
2) Pasir Ottawa / Pasir bersih yang tidak mengandung bahan pengikat dan dapat mengalir
bebas.
Gambar 3. 20 Pasir
Ottawa
18
2) Masukkan pasir ke dalam botol sampai penuh kemudian timbang (W 3).
3) Berat isi pasir diperoleh dengan rumus :
3. Menentukan berat pasir dalam corong :
1) Masukkan pasir secukupnya minimal ½ botol timbang (W4).
2) Balikkan botol pada tempat yang rata, buka kran pada corong sehingga pasir mengalir
melalui corong.
3) Corong atau kerucut yang telah terisi penuh dengan pasir, bila pasir dalam botol tidak
bergerak lagi kunci kembali kran pada corong/kerucut lalu botol ditegakkan kembali.
4) Tentukan berat botol beserta kerucut yang berisi sisa pasir (W 5).
5) Tentukan berat pasir dalam corong = W4 – W5
4. Menentukan berat isi tanah di lapangan :
1) Tentukan lokasi tempat pengujian tanah, bersihkan permukaan dari material-material
lain yang dapat menghambat selama pengujian.
2) Ratakan permukaan tanah tersebut, kemudian letakkan plat dasar di atasnya.
3) Buat lubang sesuai dengan diameter pada plat dasar dengan kedalaman yang hampir
sama dengan diameter lubang.
4) Tanah hasil galian dimasukkan ke dalam plastik, timbang dan tentukan kadar airnya.
5) Siapkan botol yang telah berisi pasir ± 2/3 dari tinggi botol lalu timbang (W 6).
6) Letakkan botol di atas lubang dengan posisi kerucut menghadap ke dalam lubang, buka
kran kerucut sehingga pasir mengalir mengisi lubang hingga penuh.
7) Timbang sisa pasir dalam botol (W7).
8) Hitung berat pasir dalam lubang dan kerucut (W 8) :
W8 = W 6 – W7
9) Hitung berat pasir dalam lubang (W9) :
W9 = W 8 – W6
10) Hitung volume galian.
19
3.2.5 Perhitungan Data Hasil Percobaan
Adapun perhitngan dari hasl percobaan yang telah dilakukan sebagai berikut.
1. Rumus :
1) Berat isi pasir (γP )
𝐖𝟑−𝐖𝟏
𝛄𝐏 =
𝐕
(𝐖𝟗)
𝛄𝒃 =
𝐕
𝛄𝐛
𝛄𝐝 𝐥𝐚𝐩 = x 100 %
𝟏𝟎𝟎 + 𝑾
20
Berat pasir = W 4 – W5
= 4990 – 3592
= 1038 gram
4) Volume Botol
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟(𝑊𝑎𝑖𝑟)
V = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐼𝑠𝑖 𝐴𝑖𝑟(𝛾𝑎𝑖𝑟) = 4660 cm3
9) Derajat kepadatan
γd lap 1,225
D= x 100 % = D = x 100 % = 79,03 %
γd lab 1,55
3.2.6 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan melakukan analisa data, maka diperoleh nilai kepadatan
tanah dilapangan (γd lap) adalah 1,225 gr/cm3 dan derajat kepadatan tanah (Dr) adalah 79,03%.
21
3.3.1 Dasar Teori
Percobaan ini digunakan untuk menentukan nilai CBR subgrade, subbase/base course
suatu sistem secara cepat dan tepat. Biasanya dilakukan sebagai pekerjaan quality control
pembuatan jalan.
Pengujian dengan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) ini pada dasarnya sama dengan
Cone Penetrometer (CP) yaitu sama-sama mencari nilai CBR dari suatu lapisan tanah langsung di
lapangan. Hanya saja pada alat Cone Penetrometer dilengkapi dengan poving ring dan arloji
pembacaan, sedangkan pada alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) adalah melalui ukuran
(satuan) dengan menggunakan mistar.
Percobaan dengan alat Cone Penetrometer digunakan untuk mengetahui CBR tanah asli.
Sedangkan percobaan alat dengan DCP ini hanya untuk mendapat kekuatan tanah timbunan pada
pembuatan badan jalan, alat ini dipakai pada pekerjaan tanah karena mudah dipindahkan ke semua
titik yang diperlukan tetapi letak lapisan yang diperiksa tidak sedalam pemeriksaan tanah dengan
alat sondir.
3.3.2 Tujuan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan nilai CBR langsung dilapangan pada
kedalaman tertentu dengan menggunakan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer).
3.3.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian daya dukung tanah dengan alat
DCP (Dynamic Cone Penetrometer) sebagai berikut.
1. Alat :
1) DCP (Dynamic Cone Penetrometer)
22
Bahan yang digunakan adalah tanah dilapangan.
3.3.4 Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pengujian daya dukung tanah dengan alat DCP (Dynamic Cone
Penetrometer) sebagai berikut.
1. Awali pekerjaan dengan berdo’a.
2. Siapkan alat yang akan digunakan dan pastikan dalam kondisi bersih.
3. Carilah lokasi yang terdapat tanah asli dan tanah urugan.
4. Periksa sambngan DCP dan kencangkan.
5. Tempatkan ujung DCP pada permukaan tanah dalam keadaan tegak lurus.
6. Angkat palu pada ketinggian maksimum. Kemudian lepaskan sehingga jatuh bebas. Baca
mistar berapa kedalamannya.
7. Lakukan pekerjaan yang sama pada percobaan lainnya.
= 0,83
3 3 3
ℎ1 √𝐶𝐵𝑅1+ℎ2 √𝐶𝐵𝑅2 +ℎ3 √𝐶𝐵𝑅3
3) CBR Titik 1 = ℎ1+ℎ2+ℎ3
3 3
10 √26+21 √26 +35 3√4,8
= 10+21`+35
= 2,28 %
23
CBR Titik 5 = 1,12 %
3.3.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pegujian dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut memiliki CBR yang
sangat rendah, baik tanah asli maupun tanah urugan.
24
1. Hambatan Lekat (HL)
A
HL = (JP-PK) x
B
Dimana :
• JP = Jumlah perlawanan konus dan hambatan lekat (pembacaan kedua)
• PK = Perlawanan penetrasi konus (pembacaan pertama)
• A = Interval pembacaan 20 cm
Luas Konus
• B = Faktor Alat = = 10 cm
Luas Torak
2. Jumlah Hambatan Lekat (JHL atau JHP)
i
JHLi = HL
0
Dimana :
• i = Kedalaman lapisan yang ditinjau
3.4.2 Tujuan
Tujuan dari uji penetrasi konus sondir terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai
berikut.
1. Tujuan Umum
1) Agar mahasiswa dapat menentukan kedalaman tanah keras.
2) Agar mahasiswa dapat menentukan perlawanan konus dan hambatan lekat pada setiap
kedalaman. Menentukan letak / kedalaman tanah keras serta untuk menentukan daya
dukunng tanah secara tidak langsung.
2. Tujuan Khusus
1) Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian sondir.
2) Agar mahasiswa dapat mengenal dan menggunakan peralatan untuk pengujian sondir
dengan baik dan benar.
3) Agar mahasiswa dapat menganalisa data setelah melakukan pengujian.
4) Agar mahasiswa dapat menyimpulkan dimana letak / posisi tanah keras tersebut.
25
3.4.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam uji penetrasi konus sondir sebagai berikut.
1. Alat:
1) Mesin sondir.
26
• Kapasitas 0-300 kg/cm²
4) Satu buah Bikonus dan satu buah paten konus, kunci inggris dan kunci inggris
5) Satu set (4) buah a.
27
7) Plat besi panjang 2 batang.
2. Bahan :
1) Minyak Hidrolik (Castrol Oli SAE 10).
Gambar 3. 30 Minyak
Hidrolik
28
3.4.4 Langkah Kerja
Langkah kerja dalam uji penetrasi konus sondir adalah seagai berikut.
1. Menentukan tempat dimana alat akan dipasang, yaitu pada permukaan tanah yang datar.
2. Memasang angker ke dalam tanah dengan memutarnya menggunakan kunci pemutar angker,
dan memasang plat persegi panjang disamping angker. Jarak antara angker dan kedua plat
disesuaikan dengan ukuran mesin sondir.
29
1) Menutup keran manometer untuk memastikan bebas gelembung udara masuk ke
manometer.
2) Membuka penutup tempat oli dan menekan piston oli sel keatas sampai oli yang ada
habis, kemudian mengisi oli sedikit demi sedikit.
30
Gambar 3. 35 Menghubungkan konus dengan batang dalam, batang dorong dan kepala pipa
dorong.
6. Memutar Engkol searah jarum jam, sehingga Gigi Penekan dan Penekan Hidraulik
bergerak turun dan menekan Pipa Luar. Pada penekanan pertama, batang dalam ditekan
sampai ujung konus bergerak ke bawah sedalam 4 cm, kemudian monometer yang dibaca
yang menyatakan perlawanan ujung. Pada penekanan berikutnya konus dan mantelnya
bergerak 4 cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah perlawanan lekat.
7. Melakukan penekanan batang dalam setiap interval 20 cm, kemudian melakukan
pembacaan manometer yaitu perlawana konus dan jumlah perlawanan konus. Pengujian
dapat dihentikan apabila didapat nilai perlawanan konus < 150 kg/cm2.
31
Gambar 3. 36 Penekanan Batang dalam Setiap Interval 20 cm
3.4.5 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian sondir, pada kedalaman 5,00 m pengujian sondir dihentikan
karena alat sondir telah terangkat tetapi pembacaan manometer sondir menunjukkan perlawanan
konus sebesar 2 kg/cm2, dan jumlah perlawanan sebesar 3 kg/cm2.
32
BAB IV
KESIMPULAN
Uji Penyelidikan Tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik
tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui
kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan,
jalan, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah. Penyelidikan
tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan,
selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya
dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun,
Berdasarkan penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan dengan Bor Tangan dapat
diketahui letak muka air tanah yang terdapat pada kedalaman 40 cm dari permukaan tanah dan
tanah ini mengandung kadar air yang tinggi. Dari sifat fisiknya dapat di deskripsikan bahwa tanah
ini termasuk lanau dan lempung. Kemudian penyelidikan tanah dengan menggunakan kerucut pasir
diperoleh nilai kepadatan tanah dilapangan (γ d lap) adalah 1,225 gr/cm3 dan derajat kepadatan
tanah (Dr) adalah 79,03%. Berdasarkan hasil pegujian dengan DCP dapat disimpulkan bahwa
tanah tersebut memiliki CBR yang sangat rendah, baik tanah asli maupun tanah urugan. Terakhir,
Setelah melakukan pengujian sondir, pada kedalaman 5,00 m pengujian sondir dihentikan karena
alat sondir telah terangkat tetapi pembacaan manometer sondir menunjukkan perlawanan konus
sebesar 2 kg/cm2, dan jumlah perlawanan sebesar 3 kg/cm2.
Maka hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif /jenis , kedalaman serta dimensi
pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan
mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung
tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya
akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada didalam gedung.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
LAMPIRAN
1. Pengujian Lapangan dengan Bor Tangan (Hand Bor)
35
2. Pengujian Lapangan dengan Kerucut Pasir
36
3. Uji Penetrasi Konus Sondir
37