NIM : 1130017164 KELAS :6/A TUGAS : Meresume “Airway Managemen”
1. Definisi Airway Managemen atau pengelolaan jalan nafas
Membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara secara normal baik dengan manual maupun dengan alat. Indikasinya yaitu di lakukan pada penderitatidak sadar apapun sebabnya dan pada penderita adanya sumbatan jalan nafas. 2. Jika menemukan pasien dengan kondisi tidak sadarkan diri pertama yang di lakukan yaitu mengecek kesadaran menggunakan AVPU (Alert, verbal, Paint, Unrespon). Periksa airway bisa menggunakan a. Look : dengan cara melihat gerakan dadanya b. Listen : mendengarkan adanya suara nafas tambahan atau tidak c. Feel : merasakan hembusan nafas 3. Macam-macam sumbatan jalan nafas a. Obstruksi Total : tindakan yang bisa di lakukan yaitu Heimlict Maneuver dan Needle Chrycotiroidotomi b. Obstruksi parsial : jenis-jenis suara yang bisa kita dengarkan yaitu, Mengorok (Snoring), bunyi kumur-kumur (gurgling), crowing yaitu suara yang keras saat menarik nafas 4. Membebaskan jalan nafas secara manual a. Angkat keoala – dagu (head-tilt, chin lift) Posisikan tangan kanan pada dshi penderits, sedangkan tangan kiri pada unjug deagu mengait dagu dan menarik msndibulsr di tarik kedepan. Mulut penderita tdk boleh mengatup Tidak boleh dilakukan pada penderita cedera servikal b. Angkat rahang (jaw thrust) Posisikan tangan pada sisi kanan dan kiri penderita Posisikan satu tangan di belakang angulus mandibular dan dorong rahang bawah kedepan dan ibu jari membuka mulut c. Angkat rahang bawah lidah dan ambil benda asing dengan jari (tongue-jaw lift and finger sweep) Pertama lakukan jaw thrust Dan gunakan jari tengan dan jari telunjuk dengan kassa, kemudian masukkan 2 jari tersebut ke dalam rongga mulut Korek mulut dengan jari untuk menyingkirkan benda asing 5. Membebaskan jalan nafas dengan alat a. Penghisapan (suction) b. Oropharyngeal Aieway (OPA) : dapat di masukkan melalui mulut atau hidung. Alat tidak boleh mendorong lidah ke dalam. Tidak boleh di lakukan pada penderita yang sadar dan tidak ada reflek muntah. c. Naso-pharyngeal Airway (NPA) : kontra indikasi fraktur wajah dan fraktur basis cranial. Mengukurnya dari Ujung hidung sampai tragus d. Laryngeal Mask Airway (LMA) : durasi oenggunaan LMA yaitu maksimal 2-3 jam