1. Apa saja yang menjadi masalah dalam compounding sediaan liquid ?
Jawaban : 1) Masalah kombinasi miroba 2) Masalah oksidasi 3) Masalah pembuatan emulsi dan suspensi 2. Jelaskan cara mengatasi permasalahan tersebut ? Jawaban : 1) Pengatasan kombinasi mikroba Sediaan liquid yang berpotensi besar terkontaminasi mikroba adalah sediaan sirup. Untuk mengantisipasi ditambahkan zat pengawet atau zat anti bakteri, menjaga stabilitas dari sediaan dengan cara memperkecil ukuran partikel sehingga mudah larut. Zat aktif stabil pada pH tertentu. Oleh karena itu diperlukan dapar untuk mempertahankan pH sediaan. Untuk kontaminasi mikroba pada alat ataupun kemasan biasanya digunakan uji sterilitas. 2) Pengatasan Masalah Oksidasi Untuk mencegah terjadinya oksidasi antara produk dengan oksigen bebas tersebut maka biasanya pada waktu pengemasan dibuat sedemikian rupa, sehingga terdapat sedikit mungkin oksigen pada wadah obat cairan. Cara lain untuk menghindari terjadinya oksidasi adalah dengan penambahan bahan anti oksidasi pada produk obat yang dapat mengurangi oksigen bebas. 3) Pengatasan masalah pembuatan emulsi dan suspensi a. Pengatasan masalah pembuatan emulsi a) Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali. Creaming Merupakan peristiwa memisahnya emulsi menjadi 2 bagian dengan salah satu bagian mengandung lebih banyak fase disperse dari pada bagian yang lain. Peristiwa ini ditandai dengan mengapungnya fase minyak. Penyebab creaming kemungkinan akibat homogentias emulsi ketika formulasi kurang, tetapi masalah ini bisa diatasi dengan penggojogan ringan. b) Koalesen yaitu peristiwa tetesan minyak (atau air) bersatu dan membentuk membentuk suatu tetesan baru yang lebih besar, tetapi memiliki luas permukaan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan jika tetesan baru tersebut pecah menjadi tetesan – tetesan kecil seperti semula. Jika dibiarkan, hal ini akan terus berlangsung hingga semua tetesan minyak (atau air) menyatu dan akhirnya membentuk lapisan sendiri yang terpisah dari emulsi. pencegahannya dapat ditambahkan emulgator atau surfaktan yang cocok. c) Cracking (Breaking) Suatu peristiwa pecahnya system emulsi menjadi dua bagian yang sifatnya irreversible. Peristiwa ini disebabkan oleh ketidaktepatan pemilihan emulgator dalam formulasi, emulgator mengalami dekomposisi, atau temperature penyimpanan yang tidak sesuai. pencegahannya dapat ditambahkan emulgator atau surfaktan yang cocok. d) Inversi fase berubahnya tipe emulsi sifatnya irreversible. Pengatasan masalah inversi fase dapat diminimalisir dengan menggunakan elmugator yang tepat dalam konsentrasi optimum, mempertahankan konsentrasi fase dispersi antara 30-60%, dan dengan menyimpan emulsi di tempat yang dingin. e) Flokulasi Suatu peristiwa berkumpulnya beberapa tetesan minyak tetapi tidak membentuk tetesan minyak baru yang lebih besar seperti pada peristiwa coalescence hingga mengakibatkan distribusinya dalam emulsi tidak merata. Pencegahannya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali. b. Pengatasan masalah pembuatan suspensi a) Ukuran Partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mortir. b) Kekentalan / Viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. c) Jumlah Partikel / Konsentrasi. Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar , maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat. d) Sifat / Muatan Partikel. Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah mempengaruhi sifat alam. Maka kita tidak dapat mempengaruhinya. Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mortir. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering disebut sebagai suspending agent (bahan pensuspensi).