Anda di halaman 1dari 3

Nama : Astri Shafarilla

NPM : 19340206

Kelas B

Tugas CND

1. Apa saja yang menjadi masalah dalam compounding sediaan liquid ?


Jawaban :
1) Masalah kombinasi miroba
2) Masalah oksidasi
3) Masalah pembuatan emulsi dan suspensi
2. Jelaskan cara mengatasi permasalahan tersebut ?
Jawaban :
1) Pengatasan kombinasi mikroba
Sediaan liquid yang berpotensi besar terkontaminasi mikroba adalah sediaan
sirup. Untuk mengantisipasi ditambahkan zat pengawet atau zat anti bakteri,
menjaga stabilitas dari sediaan dengan cara memperkecil ukuran partikel sehingga
mudah larut. Zat aktif stabil pada pH tertentu. Oleh karena itu diperlukan dapar
untuk mempertahankan pH sediaan. Untuk kontaminasi mikroba pada alat ataupun
kemasan biasanya digunakan uji sterilitas.
2) Pengatasan Masalah Oksidasi
Untuk mencegah terjadinya oksidasi antara produk dengan oksigen bebas
tersebut maka biasanya pada waktu pengemasan dibuat sedemikian rupa, sehingga
terdapat sedikit mungkin oksigen pada wadah obat cairan. Cara lain untuk
menghindari terjadinya oksidasi adalah dengan penambahan bahan anti oksidasi
pada produk obat yang dapat mengurangi oksigen bebas.
3) Pengatasan masalah pembuatan emulsi dan suspensi
a. Pengatasan masalah pembuatan emulsi
a) Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan
terdispersi kembali. Creaming Merupakan peristiwa memisahnya emulsi
menjadi 2 bagian dengan salah satu bagian mengandung lebih banyak fase
disperse dari pada bagian yang lain. Peristiwa ini ditandai dengan
mengapungnya fase minyak. Penyebab creaming kemungkinan akibat
homogentias emulsi ketika formulasi kurang, tetapi masalah ini bisa diatasi
dengan penggojogan ringan.
b) Koalesen yaitu peristiwa tetesan minyak (atau air) bersatu dan membentuk
membentuk suatu tetesan baru yang lebih besar, tetapi memiliki luas
permukaan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan jika tetesan baru
tersebut pecah menjadi tetesan – tetesan kecil seperti semula. Jika
dibiarkan, hal ini akan terus berlangsung hingga semua tetesan minyak
(atau air) menyatu dan akhirnya membentuk lapisan sendiri yang terpisah
dari emulsi. pencegahannya dapat ditambahkan emulgator atau surfaktan
yang cocok.
c) Cracking (Breaking) Suatu peristiwa pecahnya system emulsi menjadi dua
bagian yang sifatnya irreversible. Peristiwa ini disebabkan oleh
ketidaktepatan pemilihan emulgator dalam formulasi, emulgator mengalami
dekomposisi, atau temperature penyimpanan yang tidak sesuai.
pencegahannya dapat ditambahkan emulgator atau surfaktan yang cocok.
d) Inversi fase berubahnya tipe emulsi sifatnya irreversible. Pengatasan
masalah inversi fase dapat diminimalisir dengan menggunakan elmugator
yang tepat dalam konsentrasi optimum, mempertahankan konsentrasi fase
dispersi antara 30-60%, dan dengan menyimpan emulsi di tempat yang
dingin.
e) Flokulasi Suatu peristiwa berkumpulnya beberapa tetesan minyak tetapi
tidak membentuk tetesan minyak baru yang lebih besar seperti pada
peristiwa coalescence hingga mengakibatkan distribusinya dalam emulsi
tidak merata. Pencegahannya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi
kembali.
b. Pengatasan masalah pembuatan suspensi
a) Ukuran Partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer,
homogeniser, colloid mill dan mortir.
b) Kekentalan / Viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan
zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut.
c) Jumlah Partikel / Konsentrasi. Apabila didalam suatu ruangan berisi
partikel dalam jumlah besar , maka partikel tersebut akan susah melakukan
gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut.
Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut,
oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan
terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat.
d) Sifat / Muatan Partikel. Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri
dari beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama.
Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut
yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena
sifat bahan tersebut sudah mempengaruhi sifat alam. Maka kita tidak dapat
mempengaruhinya. Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan
pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mortir. Sedangkan
viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental
yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering
disebut sebagai       suspending agent (bahan pensuspensi).

Anda mungkin juga menyukai