Anda di halaman 1dari 46

Pengaruh Patogen Terhadap Fisiologi

Tumbuhan
Pengaruh patogen terhadap fungsi fisiologi tumbuhan:
 Fotosintesis
 Respirasi
 Permeabilitas membran sel
 Translokasi air dan nutrisi
 Transkripsi dan translasi
Tabel 1. Gejala Penyakit Tanaman yang umum, proses fisiologi yang
dipengaruhi, dan contoh penyakitnya

Symptoms Physiological function Example of disease/pathogen

Chlorosis Photosynthesis TMV

Wilting Xylem transport Bacterial wilt of tobacco, tomato

Hyperplasia – cell division Growth hormone regulation Crown gall ; Black knot of plum
(Dibotryon marbosum)

Necrosis Many different functions Fire blight of apple

Hyperthrophy – cell enlargement Growth hormone regulation Root knots

Leaf abscission Growth hormone regulation Coffea rust (Hemileia vastatrix)

Etiolation Growth hormone regulation Foolish seedling” of rice (Gibberella


fujikuroi)

Stunting Many different functions Many different viral diseases

Abnormal leaf formation Growth hormone regulation, respiration CMV


Fotosintesis
Bagaimana petogen mempengaruhi fisiologi
tanaman?
 Diganggu oleh klorosis, nekrosis, dan mengurangi
pertumbuhan dan hasil.
 Mengurangi jumlah permukaan daun yang
berfotosintesis  mempengaruhi kloroplas -
degenarasi
 Menghasilkan toksin yang menghambat enzim
yang berperan
 Stomata tetap tertututup sebagian  klorofil
berkurang & fotosintesis berhenti
Necrosis of Bacterial leaf spot on lettuce
Chlorosis of Tomato Splottle Leaf Virus
(Xanthomonas campestris pv. vitians)
Fotosintesis

Pengaruh infeksi virus :


 Pengurangan jumlah kloroplas
 Pengurangan kandungan di dalam klorofil
 Kloroplas menjadi abnormal
 Pengurangan aktifitas fotokimia
 Stimulasi CO2 yang berhubungan dengan infeksi
tahap awal, tetapi berkurang setelah infeksi virus
selama beberapa hari.
Pengurangan kandungan sukrosa
Fotosintesis

Pengaruh infeksi bakteri :

Penurunan stroma kloroplas (kandungan kloroplas)


Disorientasi kloroplast
menghancurkan integritas kloroplas - HR
Menekan fiksasi CO2
Hypersensitive Reaction (HR)

E. C. Stakman (1915) yang diakui


menggunakan istilah “hypersensitive reaction”
(HR).

HR termasuk pada kematian yang sangat


cepat dari hanya beberapa sel inang yang
mengurangi perkembangan infeksi.
Ciri-ciri Hypersensitive Reaction

 Penghentian aliran sitoplasma


 Kerusakan membran
 Berhamburannya oksigen yang bereaksi dari spesies
 Protoplas (vacuola) runtuh
 Pelepasan metabolit sekunder – bahan fluorescent
 Sel-sel berubah menjadi coklat
Fotosintesis

Pengaruh pada infeksi jamur :

 Berkurangnya kandungan kloroplas RNA


 Hilangnya klorofil
 Menghambat mekanisme fotofosforilasi
 Menghambat transportasi elektron
 Menekan fiksasi CO2
Nicotinamide adenine
dinucleotide
Chemical compound

Nicotinamide adenine dinucleotide is a


coenzyme found in all living cells. The
compound is a dinucleotide, because it
consists of two nucleotides joined through
their phosphate groups
Green island on wheat infected with wheat powdery mildew
Green island

Terjadi pada tanaman yang terinfeksi parasit


obligat, seperti embun tepung, atau jamur karat.

Biasanya terjadi pada tahap akhir dari


penyakit.

Akumulasi tepung aktif dan sintesis klorofil.


Green island

Green island disebabkan oleh pengaruh awal


sitokinin dan aksinya pada metabolisme nutrisi.

Sitokinin yang diproduksi pada tempat infeksi


mendesak pengaruh awal pada jaringan dan secara
langsung mengatur perpindahan nutrisi jarak pendek
dan jarak jauh.

Sitokinin meningkat pada daun tanaman kedelai yang


terinfeksi penyakit karat daun yang merupakan inang
asli.
Respirasi

Respirasi meningkat ketika patogen tanaman


menginfeksi daun karena meningkatnya
permeabilitas sel daun dan tidak berfungsinya
stomata.

Penghancuran jumlah kutikula dan epidermis


yang cukup besar  kehilangan air yang tidak
dapat dikendalikan dari area yang terinfeksi.

Jika absorpsi air dan translokasi tidak dapat


menjaga kehilangan air yang berlebihan 
kehilangan turgor dan daun menjadi layu.
Respirasi

Respirasi pada tanaman yang terinfeksi virus:

 Laju Respirasi:
- Nonhypersensitive hosts (systemic hosts)
Laju respirasi sedikit meningkat pada daun yang
diinokulasi
- Hypersensitive hosts (non systemic hosts)
Aktifitas respirasi meningkat cukup besar dibandingkan
inang yang sistemik.
Respirasi

Respirasi pada tanaman terinfeksi bakteri :

Pada tanaman paprika – interaksi Xanthomonas


vesicatoria, peningkatan segera konsumsi O2
dideteksi pada jaringan yang tahan, sedangkan
jaringan yang rentan tidak merefleksikan peningkatan
respirasi sampai kira-kira 30 jam setelah inokulasi.

Pada interaksi yang tidak cocok (incompatible


interaction), bakteri biasanya menyebabkan
peningkatan laju respirasi yang besar.
Respirasi

Respirasi pada tanaman yang terinfeksi jamur:

 Laju respirasi biasanya meningkat pada tanaman


yang terinfeksi jamur.
 Pada tahap awal penyakit, proses sintesis
menyebabkan laju respirasi yang tinggi, sedangkan
pada tahap akhir penyakit dekomposisi jaringan
menyebabkan respirasi meningkat.
Respirasi

Pengaruh respirasi pada tanaman yang tahan


 Konsumsi O2 meningkat lebih cepat pada tanaman
tahan yang terinfeksi baik oleh parasit obligat atau
fakultatif pada tahap awal penyakit; selanjutnya laju
respirasi menurun secara bertahap.
Permeabilitas Sel membran Inang
Permeabilitas Sel Membran Inang

Patogen dapat merubah permeabilitas sel membran


inang dengan cara luka secara mekanis, degradasi
enzim, atau toksin.

Perubahan permeabilitas sel sering merupakan


deteksi pertama respon sel terhadap infeksi patogen.
Permeabilitas Membran Sel Inang

Pengaruh perubahan permabilitas sel yang


paling umum terjadi adalah kehilangan elektrolit.

Kebocoran elektrolit terjadi lebih cepat ketika


interaksi inang-patogen tidak cocok, dan inang
tetap tahan.
Translokasi Air dan Nutrisi

 Mempengaruhi integritas fungsi akar  menyerap


air lebih sedikit

 Pertumbuhan di dalam saluran pembuluh kayu


dipengaruhi dengan translokasi.

 Mengganggu aliran air pada tanaman dengan


menyebabkan transpirasi yang berlebihan.

Contoh: Fusarium crown rot


Translokasi Air dan Nutrisi
Tanaman yang diinfeksi virus:

 Walaupun ada beberapa pengecualian, infeksi


virus biasanya menyebabkan pengurangan laju
transpirasi, yang sering berhubungan dengan
berkurangnya lubang stomata daun.

 Akumulasi karbohidrat pada jaringan daun


adalah karakteristik penyakit virusyang parah.
Biasanya diikuti oleh nekrosis floem dan/atau
gummosis, khususnya tahap lanjut penyakit.
Gummosis pada tanaman cherry
Translokasi Air dan Nutrisi

Tanaman yang terinfeksi bakteri:

 Bakteri dapat memasuki sistem saluran pembuluh,


baik xilem dan floem, melalui luka.

 Produksi exopolysaccharides (EPS) mungkin


menghambat sistem saluran pembuluh dan
menyebabkan layu.
Translokasi Air dan Nutrisi

Infecksi Ralstonia solanacearum


pada tanaman tomat

Infeksi Xanthomonas spp. pada


tanaman pisang
Translokasi Air dan Nutrisi

Tanaman yang diinfeksi jamur:

Absorbsi air oleh akar yang terinfeksi jamur


biasanya akan dihalangi.

Pada penyakit layu pembuluh, air yang mengalir


melalui saluran batang yang terinfeksi menjadi
berkurang.
Translokasi Air dan Nutrisi

Pada tanaman yang terinfeksi penyakit saluran


pembuluh, transpirasi jauh lebih sedikit dari
transpirasi pada tanaman sehat. Transpirasi yang
rendah ini sangat berhubungan dengan
tersumbatnya saluran pembuluh dan akibat
kekurangan air di dalam air.

Polisakarida (cth, tyloses) yang dihasilkan oleh


Fusarium mungkin juga berhubungan dengan
terhambatnya transokasi air secara normal.
Translokasi Air dan Nutrisi

Embun tepung sangat menghambat pembukaan


stomata, sehingga mengurangi laju transpirasi.

Akan tetapi, ketika epidermis pecah, transpirasi


meningkat.
Translokasi Air dan Nutrisi
Bagaimana patogen tanaman mengganggu
translokasi pada saluran pembuluh?
Kehadiran fisik (miselium, konidia, sel bakteri) di dalam xilem

Polisakarida di dalam saluran pembuluh

Terganggunya saluran pembuluh

Perkembangan tiloses

Berkurangangnya tegangan air di saluran pembuluh, karena


perubahan induksi patogen pada transpirasi daun.
Translokasi Air dan Nutrisi

How do plant pathogens interfere with translocation


of nutrients through phloem?

Pathogen attacks and destroys phloem elements


interferring with downward translocation of nutrient

Starch accumulation in the leaves is a result of


degeneration of the phloem of infected plants (leaf
curling viruses)
Transkripsi dan Translasi
Transkripsi dan Translasi

Transkripsi DNA sel menjadi RNA messanger &


translasi RNA messanger untuk menghasilkan protein
adalah dua proses paling dasar dan umum di dalam
biologi sel yang normal.

Gangguan dari salah satu proses di atas dapat


menyebabkan perubahan drastis pada struktur dan
fungsi sel-sel yang terinfeksi.
Transkripsi dan Translasi

Transkripsi dan translasi sel-sel inang biasanya


meningkat sebagai respon infeksi patogen, tetapi
dengan tingkat yang lebih tinggi bagi tanaman
tahan, karena tanaman tahan perlu mengaktifkan
reaksi pertahanan.
Transkripsi dan Translasi

Efek pada Transkripsi


Beberapa patogen, khususnya virus & jamur
parasit obligat seperti karat, embun tepung,
memepengaruhi proses transkripsi pada sel yang
terinfeksi.

Patogen mempengaruhi transkripsi dengan


merubah komposisi, struktur, atau fungsi kromatin
yang berhubungan dengan sel DNA.
Transkripsi dan Translasi
Efek pada Transkripsi
Untuk virus, melalui enzimnya sendiri atau dengan
memodifikasi enzim tanaman inangnya (RNA polimerase)
yang membuat RNA, menggunakan nukleotida sel inang
untuk membuat RNAnya sendiri.
Aktifitas ribonuklease meningkat.
Tanaman yang terinfeksi (khususnya tanaman yang tahan)
mengandung tingkat RNA yang lebih tinggi daripada tanaman
yang sehat, khususnya pada tahap awal infeksi.
Tingkat DNA yang besar dan transkripsi di dalam sel yang
meningkat menunjukkan sistesis bahan-bahan yang terlibat
di dalam mekanisme pertahanan sel juga meningkat.
Transkripsi dan Translasi
Efek pada Translasi

Jaringan tanaman yang terinfeksi sering


meningkatkan aktifitas pada beberapa enzim.
Sintesis protein synthesis meningkat pada
jaringan tanaman yang terinfeksi, khususnya
tanaman yang tahan.
Sintesis protein tanaman yang terinfeksi patogen
yang meningkat merefleksikan produksi enzim dan
protein lain yang berhubungan dengan reaksi
pertahanan tanaman juga meningkat.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai