Anda di halaman 1dari 3

Merebus

Ini merupakan metode paling sederhana dan tidak memerlukan sterilizer botol susu khusus.
Anda cukup memanfaatkan panci dan kompor untuk mensterilkan botol susu dan dot bayi.
Walau sederhana, metode ini bisa membuat dot dan tabung pemompa lebih cepat rusak jika
Anda tidak berhati-hati.

1. Isi panci berukuran besar dengan air dingin, lalu masukkan perlengkapan makan/minum
bayi ke dalamnya. Pastikan semua perlengkapan tersebut terendam dan tidak ada
gelembung-gelembung udara di dalamnya.
2. Letakkan piring atau mangkuk tahan panas untuk menutup panci sekaligus menjaga
semua perlengkapan yang direbus tetap berada di bawah permukaan air.
3. Nyalakan kompor dan biarkan hingga airnya mendidih, lalu diamkan selama sekitar 10
menit.
4. Selama Anda tidak mengangkat piring atau mangkuk penutupnya setelah proses
sterilisasi, Anda bisa tetap menyimpan perlengkapan bayi di dalam panci sampai sekitar 6
jam. Walau begitu, Anda sebaiknya langsung memasang kembali botol dan penutupnya
setelah cukup dingin. Botol yang telah dipasang kembali dapat bertahan selama sekitar 24
jam sebelum perlu disterilkan lagi.

Sterilisasi Dingin

Proses sterilisasi dingin merupakan alternatif yang tepat bagi para orang tua yang sibuk dan
membutuhkan alat sterilisasi botol susu bayi yang mudah dibawa-bawa tanpa perlu daya listrik
atau air mendidih.

1. Anda perlu membeli cairan atau tablet sterilisasi dari toko perlengkapan bayi atau toko
swalayan. Masukkan cairan atau tablet tersebut ke dalam wadah bersih berisi air. Baca
aturan pakai untuk mengetahui dosis dan takaran air yang dianjurkan.
2. Benamkan perlengkapan bayi di dalam larutan pensteril.
3. Pastikan semua perlengkapan bayi tetap terendam selama setidaknya 30 menit. Semakin
lama Anda merendamnya semakin baik.
4. Anda bisa memakai ulang larutan sterilisasi tersebut dalam jangka waktu 24 jam. Setelah
itu, Anda harus menggantinya dengan larutan yang baru.

Cara Memilih Alat Sterilisasi Botol Susu Bayi


Sesuaikan metode dan jenis sterilizer botol susu bayi dengan kebutuhan dan kesibukan Anda.
Apabila Anda memiliki cukup banyak waktu luang dan memilih metode yang tidak memerlukan
dana khusus, maka metode sterilisasi merebus merupakan pilihan yang tepat. Sebaliknya, kalau
Anda memiliki keterbatasan waktu, penguap elektronik atau penguap microwave merupakan
pilihan yang lebih cocok karena kecepatannya. Metode sterilisasi dingin juga sama baiknya,
tetapi kebanyakan orang tua lebih memilih metode alami dan menghindari penggunaan cairan
atau tablet sterilisasi.

Sampai Kapan Saya Harus Mensterilkan Botol Susu Bayi?


Ketika usia bayi Anda mencapai 12 bulan, sistem kekebalan tubunya menjadi cukup kuat untuk
melawan sebagian besar kuman dan bakteri sehari-hari. Oleh karena itu, Anda tidak perlu lagi
mensterilkan perlengkapan makan/minum bayi setelah bayi menginjak usia 1 tahun. Meski
demikian, Anda tetap disarankan mencuci botol susu dan perlengkapan makan/minum bayi
langsung setelah selesai dipakai. Sisa-sisa ASI, susu formula, dan bubur yang telah mengering di
dalam perlengkapan makan/minum bayi akan lebih sulit dibersihkan.

Cara alternatif membersihkan botol bayi tanpa menggunakan air panas adalah dengan
menggunakan anti septik khusus bayi dan air mineral dalam kemasan. Gunakan sikat botol
khusus bayi untuk membersihkan bagian dalam, lalu gunakan cairan anti septik khusus bayi agar
botol steril. Setelah selesai, bilas botol bayi sampai bersih menggunakan air mineral dalam
kemasan.

Keuntungan menggunaan cara ini adalah botol bayi akan lebih lama usia pakainya terlebiih
bagian silikon seperti dot tidak mudah melar dan robek. Untuk pemakaian botol, disarankan
mengganti botol jika sudah terlihat menguning atau lebih baiknya sekitar usia pemakaian 4-6
bulan. Ini agar bayi bisa lebih nyaman dalam meminum susu dan terhindar dari resiko yang tidak
diinginkan.

Botol asi dari kaca, adalah pilihan yang tepat, karena jelas bebas kontaminasi, bebas plastik dan
bahan kimia lain yang mungkin saja ada di dalam plastik wadah asi. Selain itu, botol asi dari
kaca bisa menghemat pengeluaran karena pasti digunakan berkali-kali, selama tidak pecah,
bahkan bisa digunakan terus menerus selama 12 bulan masa asi eksklusif lho. Beda dengan
plastik disposable atau sekali pakai buang, yang benar-benar tidak ramah lingkungan plus
membuat kantong kita bolong karena harus membeli stok baru setiap habis terpakai.

Tulisan saya ini merupakan bagian dari pengalaman pribadi, karena anak saya baru berumur 4
bulan, dan setiap hari bisa menghabiskan lebih dari 500 ml air susu ibu, berarti sekitar 5 botol
asi dari kaca. Bayangkan penghematan yang kami lakukan, pertama kami tidak perlu membeli
susu formula yang harganya mahal banget, kedua, kami juga tidak menggunakan disposable
kantong asi, melainkan botol asi dari kaca, sehingga belanja bulanan dapat ditekan seminimal
mungkin, kecuali untuk asupan gizi istri saya yang masih menyusui :).

Bagaimana dengan perawatan dan cara mencuci serta sterilisasi botol asi dari kaca?

Pertama, botol asi dari kaca yang sudah diisi air susu ibu, harus dimasukkan ke kotak pendingin,
atau tas khusus yang di dalamnya dimasukkan es. Itu yang dilakukan istri saya di kantor. Setelah
sampai di rumah, pindahkan botol asi tersebut ke dalam kulkas, supaya asi tidak cepat rusak atau
basi.

Beri nomor atau tanggal, untuk memudahkan kita mengatur botol asi mana yang harus
dihangatkan lebih dulu. Biasanya, satu atau dua jam sebelumnya botol asi yang berisi air susu
ibu sudah dikeluarkan dari kulkas dan dibiarkan pada suhu ruangan. Ketika akan dipindahkan ke
dalam botol susu bayi, hangatkan dulu asi di dalam botol asi dari kaca tersebut, jangan lupa
untuk membuka tutup karetnya.

Kedua, untuk membersihkan, buang sisa asi dan cuci daleman botol dengan air keran yang
mengucur, lalu cuci dengan sabun khusus peralatan bayi, dan sterilisasi dengan  air panas
beberapa menit.

Anda mungkin juga menyukai