Anda di halaman 1dari 27

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

“Promosi Kesehatan Plan Of Action”

Dosen Pengampu : ARYANI WIDAYATI, S.SiT., MPH

DISUSUN OLEH:

WAHDALENA : P07125319003

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA


PROGRAM STUDI ALIH JENJANG DIPLOMA IV KESEHATAN GIGI
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena, atas berkat dan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Promosi Kesehatan yang
berjudul“Promosi Kesehatan Plan Of Action” ini. Penulisan tugas makalah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi syarat tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
pada Program Studi DIV Kelas Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta. Tugas makalah ini terwujud atas bimbingan pengarahan
dari dosen-dosen mata kuliah Promosi Kesehatan serta bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, saya berharap semoga Allah,SWT berkenan membalas segala


kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas Mata Kuliah Promosi
Kesehatan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Yogyakarta, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................. ii


DAFTAR ISI ............................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................... 1
C. Tujuan ............................................... 2
D. Manfaat ............................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
PERENCANAAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
A. Pengkajian .............................................. 3
B. Identifikasi Masalah .............................................. 5
C. Sasaran dan pelaku advokasi ............................................... 7
D. Tujuan Kegiatan Advokasi .............................................. 8

BAB III STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


E. Negoisasi dan Advokasi Kepada Stakeholder...................... 9
F. Implementasi Kegiatan .............................................. 11
G. Plan Of Action .............................................. 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................... 23
B. Saran ............................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada pendidikan kesehatan dikenal dengan promosi kesehatan
dimana merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Secara
definisi istilah promosi kesehatan dalam ilmu kesehatan (health pomotion)
mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama adalah sebagai bagian dari
tingkat pencegahan penyakit dan yang kedua, promosi kesehatan diartikan
sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau menjual
kesehatan. Dengan begitu diketahui bahwa tujuan akhir promosi kesehatan
bukan sekedar masyarakat mau hidup sehat (will-lingness), tetapi juga
mampu (ability) untuk hidup sehat.
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat
dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita
langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku
seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari
Diare, DBD, flu, batuk, filek, scabies dan demam yang dialami
masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah Promosi Kesehatan adalah :
1. Bagaimana perencanaan dan strategi promosi kesehatan ?
2. Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk negoisasi dan advokasi
kepada stakeholder?
3. Bagaimana implementasi hasil kegiatan yang dapat mempengaruhi
perubahan sikap dan perilaku sehat yang melibatkan semua pihak
lintas program dan lintas sektoral dan program terkait
4. PLAN OF ACTION

1
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
perencanaan promosi kesehatan dengan Plan of Action
2. Tujuan Khusus
a.Untuk mengetahui bagaimana menyusun perencanaan dan strategi
promosi kesehatan
b. Mahasiswa mampu memahami cara penyusunan Plan ofAction

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengerti, memahami dan menerapkan perencanaan dan strategi promosi
kesehatan yang berhubungan dengan plan of action.

2
BAB II

PEMBAHASAN

PERENCANAAN DAN STRATEGI PROMKES

A. PENGKAJIAN

1. Pengkajian Faktor Predisposisi

a) Pengkajian Riwayat Keperawatan


 Perempuan tua masih banyak dan hidup bergantung pada mata
pencaharian bercocok tanam
 Masyarakat khususnya bapak-bapak mempunyai kebiasaan
merokok
 Masyarakat masih enggan melakukan program keluarga berencana
dalam mengatur jumlah anak
 Anak – anak rawan putus sekolah
 Masyarakat rata-rata berpendidikan SLTA
 Masyarakat terkena Diare dikarenakan tidak cuci tangan sebelum
dan sesudah makan
 Sebagian besar masyarakat apabila berobat masih mempercayakan
kepada dukun yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
 Siswa Sekolah Dasar suka jajan pada penjual makanan di Sekolah
 Masyarakat memiliki karies rata-rata mencapai 5 setiap orang
 Masyarakat tidak menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada
 Penyakit tidak menular belum tersentuh untuk penanganan lebih
lanjut

b) Pengkajian Fisik
 Wilayah yang dapat dibilang gersang , sungai menjadi urat nadi
kehidupan penduduk, sebagai irigasi pertanian dan perikanan.
Wilayah berbukit ditanami pepohonan berbatangkeras.

3
 Tidak ada program untuk menangani penyakit tidak menular.

c) Pengkajian Kesiapan Klien Untuk Belajar


 Kesiapan Fisik, di masyarakat terdapat beberapa penyakit, siswa
SD terkena Diare, Karies Tinggi, kemungkian Klien lebih
memfokuskan perhatian pada penyakit dan mengalami gejala
seperti nyeri, pusing, lelah, lemas, mengantuk atau hal lain.
 Kesiapan Emosi, Masyarakat yang terkenan penyakit dalam
keadaan cemas, depresi, atau dalam keadaan berduka karena
keadaan kesehatannya atau keadaan keluarganya biasanya tidak
siap belajar.
 Kesiapan Kognitif, Masyarakat dalam keadaan sadar dan tidak
dalam pengaruh zat yang mengganggu tingkat kesadaran .
 Kesiapan Komunikasi, Masyarakat masih belum sepenuhnya
menaruh rasa pecaya terhadap petugas kesehatan, masih lebih
menaruh rasa percaya terhadap dukun.

d) Pengkajian Motivasi
 Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh masalah keuangan,
sedangkan penghasilan mereka pas-pasan, dengan demikian
kemungkinan masyarakat lebih mengutamakan mengatasi masalah
keuangan dengan mengandalkan mata pencaharian dengan
bercocok tanam atau bertani dan berternak daripada harus
mendengarkan atau mengikuti pendidikan/penyuluhan/promosi
kesehatan.
 Kemungkinan hambatan motivasi lainnya adalah kurangnya
dorongan dari lingkungan social, peningkatan terhadap penyakit,
kecemasan, ketakutan, rasa malu atau adanya konsep diri yang
negative.
 Motivasi juga dipengaruhi oleh sikap dan kepercayaan

4
e) Pengkajian Kemampuan Membaca
 Rata-rata pendidikan masyarakat masih rendah
 Rata-rata tingkat pendidikan penduduk kaum laki-laki adalah
SLTA
 Rata-rata tingkat pendidikan penduduk kaum ibu adalah SMP

2. Pengkajian Faktor Pemungkin


 Masyarakat sebagian besar memiliki keterampilan bercocok tanam
atau bertani, dan beternak dapat dijadikan potensi keterampilan
dan sumber daya yang penting untuk menampilkan/meningkatkan
perilaku sehat
 Sarana dan prasarana Puskesmas dan SDM kesehatan bisa
ditingkatkan pelayanannya secara Optimal.

3. Pengkajian Faktor Penguat


 Dokter dan perawat , ahli gizi, dan keluarga dapat berperan sebagai
sumber penguat pendidikan kesehatan
 Ketua RT, Lurah, Camat, dan tokoh masyarakat dapat ikut
berperan mendukung dan memotivasi masyarakat berperilaku
hidup sehat.
 Pemerintah daerah setempat dapat mengeluarkan Perda untuk
memaksa masyarakat berperilaku hidup sehat

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari Pengkajian diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masalah dari Faktor Predisposisi
a) Masalah Riwayat Keperawatan
 Bagaimana cara mengatasi Masyarakat yang masih enggan
melakukan program keluarga berencana dalam mengatur jumlah
anak ?
 Bagaimana memotivasi masyarakat untuk tidak berobat di dukun ?

5
 Bagaimana cara mengatasi Siswa Sekolah Dasar yang suka jajan
pada penjual makanan di Sekolah ?
 Bagaimana cara memotivasi Masyarakat untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada ?
 Bagaimana upaya menghilangkan kebiasaan merokok pada bapak-
bapak ?
b) Masalah Fisik
 Bagaimana cara untuk membantu Wilayah dengan daerah gersang
karena keadaan tanah yang kurang subur ?
 Bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan untuk penanganan
penyakit tidak menular ?

c) Masalah Kesiapan Klien Untuk Belajar


 Bagaimanan cara mengatasi Kesiapan Fisik di masyarakat yang
terdapat beberapa penyakit, seperti siswa SD terkena Diare, Karies
Tinggi ?
 Bagaimana cara mengatasi Kesiapan Emosi di Masyarakat yang
terkenan penyakit dalam keadaan cemas, depresi, atau dalam
keadaan berduka karena keadaan kesehatannya atau keadaan
keluarganya biasanya tidak siap belajar ?

 Bagaimana cara mengatasi masalah Kesiapan Komunikasi di


Masyarakat yang masih belum sepenuhnya menaruh rasa pecaya
terhadap petugas kesehatan, dan masih lebih percaya terhadap
dukun ?

d) Pengkajian Motivasi
 Bagaimana cara Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh
masalah keuangan, sedangkan penghasilan mereka pas-pasan,
dengan demikian kemungkinan masyarakat lebih mengutamakan
mengatasi masalah keuangan dengan mengandalkan mata

6
pencaharian dengan bercocok tanam atau bertani dan berternak
daripada harus mendengarkan atau mengikuti
pendidikan/penyuluhan/promosi kesehatan ?
 Bagaimanan cara mengatasi hambatan motivasi lainnya seperti
kurangnya dorongan dari lingkungan sosial, peningkatan terhadap
penyakit, kecemasan, ketakutan, rasa malu atau adanya konsep diri
yang negative ?

e) Masalah Kemampuan Membaca


Bagaimana cara mengatasi masalah kemampuan membaca
masyarakat yang berpendidikan rendah ?

2. Masalah Faktor Pemungkin


 Bagaimana cara mengoptimalkan sumberdaya masyarakat ?

3. Masalah Faktor Penguat


 Bagaimana cara untuk memperoleh dukungan dari tenaga
kesehatan, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah setempat ?

C. SASARAN DAN PELAKU ADVOKASI


Dalam Memberikan bantuan kepada masyarakat, maka kegiatan
ditujukan kepada pembuat keputusan (decision makers) dan penentu
kebijakan (policy makers) dalam bidang kesehatan maupun sektor lain di luar
kesehatan, yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat, Seperti :
 Bupati/Walikota
 Camat dan lurah
 Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Peternakan
 Kepala Dinas Kesehatan
 Kepala Puskesmas dan Petugas Kesehatan
 Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah
 Ketua RT, Ketua RW, Ibu-ibu PKK

7
 Lembaga Swadaya Masyarakat
 Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
 Pelaku Usaha dan Pejabat Swasta
 Partai Politik, Pejabat eksekutif dan legislative
Bentuk dari advokasi berupa lobbying, dengan melalui pendekatan
atau pembicaraan-pembicaraan formal atau informal terhadap para pembuat
keputusan, penyajian isu-isu atau masalah-masalah kesehatan atau yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat setempat dan seminar-seminar
kesehatan

D. TUJUAN KEGIATAN ADVOKASI


Promosi Kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan
dari berbagai elemen yang ada di Masyarakat antara lain :
dari unsur informal : Tokoh Agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat yang
mempunyai pengaruh di masyarakat .
Dari unsur formal : Petugas kesehatan , pejabat pemerintah, Pejabat Legislatif
dan eksekutif.
Dengan adanya dukungan dari dua unsur tersebut diharapkan promosi
kesehatan dapat dijembatani baik dari pihak pengelola Progam kesehatan dan
Masyarakat. Sehingga harapannya jika dua unsur tersebut di atas sudah
mempunyai perilaku sehat maka akan mudah ditiru oleh anggota masyarakat
yang lain.

8
BAB III
STARATEGI PROMOSI KESEHATAN

A. Negoisasi dan Advokasi Kepada Stakeholder


1) Advokasi
a) Lobby Politik
Melakukan kegiatan advokasi / upaya-upaya terhadap para
pengambil keputusan di berbagai program/sektor yang terkait dengan
kesehatan. Dengan maksud agar program kesehatan yang ditawarkan
dipercayai dan perlu dukungan melalui kebijakan-kebijakan /
keputusan politik. Bentuk dari advokasi berupa lobbying, dengan
melalui pendekatan atau pembicaraan-pembicaraan formal atau
informal terhadap para pembuat keputusan, penyajian isu-isu atau
masalah-masalah kesehatan atau yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat setempat.

b) Seminar/Presentasi
Melakukan kegiatan formal berupa seminar kesehatan,
misalnya tentang Keluarga Berencana, Diare, Bahaya Merokok dan
cara menghentikan kebiasaan merokok, Kesehatan gigi, seminar
pemanfaatan sumberdaya masyarakat untuk kesehatan, penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sekaligus sebagai ajang
silaturahmi Masyarakat dan Petugas Kesehatan dan Pemerintah
untuk mempengaruhi masyarakat menerapkan pola hidup sehat.

c) Media
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan
jalan menuju tercapainya tujuan pelajaran. Hal ini dilandasi dengan
keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media
mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Media yang bias digunakan antara lain ;

9
Media Grafis : Majalah, Booklet, Brosur, Flash Card, Selebaran dll
Media Berbasis Audio-Visual: Radio dan Tape Recorder, TV , Video
Media Proyeksi Diam : film bingkai, Film rangkai, Media
transparansi/OHT,

d) Perkumpulan Peminat
Membentuk kelompok-kelompok kesehatan dan kelompok-
kelompok usaha dan kelompok tani sesuai minat, untuk menggali
potensi sumberdaya masyarakat. Serta sebagai wadah pembinaan
dan peyebarluasan informasi kesehatan.

2) Dukungan Sosial
Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari
berbagai elemen yang ada di masyarakat antara lain :
Dari unsur informal ; tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat
Unsur formal ; petugas kesehatan, pejabat pemerintah dan petugas
kesehatan
Dengan adanya dukungan dari dua unsur tersebut diharapkan promosi
kesehatan dapat dijembatani baik dari pihak pengelola program
kesehatan dan masyarakat. Sehingga harapannya jika dua unsur tersebut
di atas sudah mempunyai perilaku sehat maka akan mudah ditiru oleh
anggota masyarakat yang lain.
Caranya dengan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan.

3) Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dibutuhkan dalam kaitannya supaya
masyarakat memperoleh kemampuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan diri sendiri. Upaya ini dapat dilakukan melalui ;
 Penyuluhan kesehatan
 Pengorganisasian pembangunan masyarakat

10
 Pelatihan keterampilan dalam rangka meningkatkan pendapatan
masyarakat (keluarga) seperti : Keterampilan beternak, Bertani,
Berdagang , menukang dan lain-lain
B. Implementasi Kegiatan

Dari paparan di atas maka dibuat perencanaan sebagai berikut :


Faktor Predisposisi
1. Mengatasi Masalah keperawatan :
 Membuat Seminar atau Penyuluhan tentang Program Keluarga
Berencana
 Membuat Seminar atau Penyuluhan tentang Proses Persalinan
yang sehat
 Membuat Seminar atau Penyuluhan tentang tata kelola kantin
sehat
 Membuat Seminar atau Penyuluhan tentang kesehatan gigi dengan
materi karies
 Melengkapi sarana dan prasana Puskesmas, terutama perlengkapan
poli gigi
 Membuat Seminar atau Penyuluhan bagaimana cara
menghilangkan kebiasaan merokok dan akibat dari kebiasan
merokok bagi kesehatan

2. Mengatasi Masalah Fisik


 Membuat Seminar dan Pelatihan tentang pengolahan tanah agar
tanah menjadi subur untuk ditanami bekerjasama dengan dinas
pertanian.
 Melengkapi sarana dan prasana Puskesmas, terutama perlengkapan
poli gigi dan mengajukan proposal kepada pemerintah untuk
membangun Puskesmas tambahan yang lebih refresentatif.
3. Mengatasi masalah kesiapan klien untuk belajar
 Siswa SD yang terkena diare dan karies diambil tindakan
pengobatan gratis, sehingga siswa SD, Guru, dan Orang Tua tidak

11
khawatir lagi dengan sakitnya, sehingga siap menerima pelajaran
dan materi di dalam promosi kesehatan.
 Cara mengatasi Kesiapan Emosi di Masyarakat yang terkenan
penyakit adalah dilakukan upaya penanganan untuk membantu
kesembuhan dengan pengobatan gratis, sehingga menolong
masyarakat untuk mengatasi rasa cemas, depresi, atau dalam
keadaan berduka karena keadaan kesehatannya atau keadaan
keluarganya sehingga siap untuk belajar
 Lebih sering menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan
masyarakat dengan cara mengadakan pertemuan atau kegiatan-
kegiatan di masyarakat. Serta hadir jika diundang oleh masyarakat
ke pertemuan-pertemuan atau acara-acara yang diselenggrakan
oleh masyarakat

4. Mengatasi Masalah Motivasi


 Mengatur Waktu acara Seminar atau Penyuluhan agar tidak
mengambil waktu disaat masyarakat pergi bekerja bercocok tanam,
bertani dan beternak , agar mereka tidak kehilangan rezekinya.
 Mengajak tokoh masyarakat, dan pemerintah untuk hadir memberi
semangat masyarakat untuk mengatasi hambatan motivasi lainnya
seperti kurangnya dorongan dari lingkungan social, peningkatan
terhadap penyakit, kecemasan, ketakutan, rasa malu atau adanya
konsep diri yang negative

5. Mengatasi Masalah Kemampuan Membaca


Untuk menurunkan tingkat bacaan dan menyederhanakan materi
pendidikan kesehatan untuk klien, maka lakukanlah :
 Gunakan kata-kata yang lebih pendek
 Hindari kata-kata dengan beberapa suku kata
 Tulis kalimat-kalimat pendek
 Jelaskan peristilahan-peristilahan yang digunakan

12
 Gunakan kata-kata yang mudah dan sering digunakan
6. Masalah Faktor Pemungkin
Menggali potensi-potensi yang ada di masyarakat dengan
menghadirkan para pakar-pakar di bidang pertanian, perkebunan,
perternakan, dan lembaga-lembaga pelatihan masyarakat setiap satu bulan
sekali
7. Masalah Faktor Penguat
 Mengadakan Pertemuan melalui seminar dan pelatihan dengan cara
mengundang pejabat pemerintah dan swasta dan pejabat eksekutif dan
legislative , dan petugas kesehatan sebagai Upaya Advokasi.
 Membuat kesepakatan-kesepakatan tertulis tentang kesehatan antara
Pemerintah, Petugas Kesehatan dan Masyarakat yang wajib dipatuhi
bersama.

13
A. Plan Of Action

PENANG
JENIS URAIAN INDIKATOR
MASALAH TUJUAN SASARAN LOKASI WAKTU BIAYA GUNG
KEGIATAN KEGIATAN KEBERHASILAN JAWAB
ADVOKASI DAN NEGOISASI

-Angka Karies yang Advokasi dan Persuratan dan -Membahas masalah -Adanya -Bupati -Kantor Bulan 300.000 Promotor
tinggi, Negosiasi Melakukan karies gigi persetujuan dan -Camat Bupati januari
-Kebiasaan merokok, dengan stake pendekatan & -menghentikan -Kantor 2020
berobat di dukun , holder lobi kebiasaan merokok -Tersusunnya camat
-pasangan usia subur -program jadwal kegiatan
dan banyak anak, keluargaberencana
- Siswa suka jajan -motivasi untuk
makanan di luar, berobat ke faskes
-Keadaan tanah yang -mengembalikan
kurang subur kondisi kesuburan
- Anak-anak rawan tanah
putus sekolah -membangun sarana
pendidikan gratis

KERJASAMA LINTAS SEKTOR


Angka Karies yang Melakukan Persuratan -Mendapatkan Adanya dukungan - Dinas -Kantor Bulan
tinggi, koordinasi Pertemuan dukungan. dari pihak tersebut kesehatan dinas februari
-Kebiasaan merokok, dengan lintas dengan Lintas -Para Kepala Dinas dengan bersedia -Kepala kesehatan 2020 300.000 Promotor
berobat di dukun , sektor. Sektor menginstruksikan turut serta dalam Camat -Rumah RT-
-pasangan usia subur stafnya yang kegiatan kita. -Kepala RW
dan banyak anak, berkaitan turut serta Lurah -Rumah
- Siswa suka jajan dalam kegiatan yang -Ketua tokoh
makanan di luar, akan dilksanakan Rt/Rw masyarakat
-Keadaan tanah yang -Tokoh -Kantor

14
kurang subur masyarakat departemen
- Anak-anak rawan -Pemuka agama
putus sekolah agama -Rumah Februari
100.000
-Dukun dukun 2020 Promotor
-LSM -Kantor LSM
-Sponsor -Kantor
-Bidan Swasta
-
Organisasi
Profesi
kesehatan
-Petugas -Kantor
Kesehatan dinas
Lingkunga kesehatan
n -Kantor
-Ahli Gizi/ BKKBN
petugas -Kantor LSM
gizi -Rumah
- BKKBN tokoh Februari 100.000
-Dinas masyarakat/ 2020 Promotor
Pertanian tokoh adat
dan -Rumah RT-
peternakan RW
-Kantor
Swasta
-Kantor
dinas
pertanian dan
peternakan

100.00
Februari 0
2019 Promotor

15
-Kantor
dinas
kesehatan
-Kantor
dinas
pendidikan
-Kantor LSM
-Kantor
departemen
agama
-Rumah
Kader
kesehatan
-Kantor
Swasta

-Kantor
dinas
kesehatan
-Kantor LSM
-Rumah
Kader
kesehatan
-Rumah
tokoh
masyarakat/
tokoh adat
-Rumah RT-
RW
-Kantor LSM

16
-Kantor
Swasta

KERJASAMA LINTAS PROGRAM


Kerjasama Koordinasi Menyamakan Semua program BIDAN
Lintas program dengan para persepsi tentang Ikut serta dalam DESA/PU
pemegang kegiatan yang akan kegiatan SKESMA Puskesmas Februari 200.000 Promotor
program dilakukan S 2020
Puskesmas
-Dokter
-Bidan
-Kader
kesehatan
-Petugas
Gizi
-Petugas
Imunisasi
-Tenaga
Kesling

SEKOLA
H SD Puskesmas Februari 200.000 Promotor
-Dokter 2020
Gigi
-Ahli Gizi
-Petugas
Kesling
-Bidan
-Perawat

ANAK SD Puskesmas Februari 200.000 Promotor


2020
-Dokter

17
Gigi
-Ahli Gizi
-Petugas
Kesling
-Bidan
-Perawat
-Petugas
UKS dan
UKGS
Puskesmas Februari 200.000 Promotor
MASYAR 2020
AKAT

-Dokter
Gigi
-Ahli Gizi
-Petugas
Kesling
-Bidan
-Perawat
-Dinas
Pertanian
-Dinas
Peternakan
UPAYA KEGIATAN DENGAN SASARAN MASYARAKAT YANG BEROBAT KE DUKUN dan PROGRAM KB
Berobat ke Dukun -Penyuluhan - Menjelaskan Meningkatkan - Masyarakat Kepala Pos Bulan 300.000 Promotor
-Program Keluarga mengenai tentang : Pengetahuan setempat antusias Keluarga Posyandu April
Berencana kesehatan - Peran dokter masyarakat, terutama mendengarkan
masyarakat dan - Manfaat pentingnya dan memahami
dampak apabila Fasilitas penanganan apa yg
tidak tepat Kesehatan pengobatan yang disampaikan
pengobatannya tepat dan oleh orang
Penyuluhan yang tepat
tentang -Menjelaskan Ibu hamil

18
Kesehatan ibu tentang : -Meningkatkan -Ibu hamil antusias
Hamil a.Proses pengetahuan ibu mengikuti
peersalinan hamil tentang penyuluhan
- Pemeriksaan yang aman dan kesehtan , terutama
kehamilan sehat tentang proses -Adanya
b.resiko-resiko persalinan yang aman peningkatan
- Pelayanan KB keahmilan dan sehat pengetahuan
c.Pentingnya tentang tentang
program -Meningkatkan kesehtan , terutama
Keluarga pengetahuan ibu akak tentang proses
Berencana resiko-resiko persalinan yang
d.Metode kehmilan sehingga aman dan sehat
Program ibu bisa mengambil
Keluarga keputasan yang tepat
Berencana -meningkatkan -Adanya
pengetahuan ibu peningkatan
tentang KB dan pengetahuan
keuntungannya tentang resiko-
-memotivasi resiko kehmilan
pasangan keluarga sehingga ibu bisa
usia subur untuk mengambil
mengikuti program keputasan yang
KB dari pemerintah tepat
-Pasangan Usia
Subur mengikuti
Program KB yang
dianjurkan
UPAYA KEGIATAN PADA ANAK SEKOLAH
Angka karies yang -Penyuluhan -Penyuluhan SISWA Puskesmas Bulan 200.000 Promotor
tinggi tentang karies tentang : sekolah Juni
dan diare dan GURU 2019
Angka Diare yang a.Pengertian -Meningkatkan -Adanya
tinggi -Pelatihan karies dan diare pengetahuan siswa peningkatan Orang Tua
dokter / dokter b.Penyebab tentang karies pengetahuan Siswa

19
gigi kecil terjadinya karies - Meningkatkan tentang karies Pedagang
dan diare pengetahuan siswa Kantin
c.Macam- tentang diare Adanya Sekolah
macam karies peningkatan
d.Kelompok pengetahuan
rawan terhadap tentang diare
karies dan diare
e.Cara
pencegahan
karies dan diare
-Melakuan
pelatihan pada -Meningkatnya
kader tentang : pengetahuan tentang -Angka karies gigi
1. Cara masalah gigi dan menurun dan filling
memeriksa gigi mulut sehingga dapat meningkat
dan mulut membantu tenaga -menurunnya angka
2. pembuatan kesehatan dalam diare
larutan gula deteksi dini karies
garam /oralit - Meningkatnya
3Pemeriksaan pengetahuan tentang
sederhana Diare dan
pencegahannya
UPAYA KEGIATAN PADA SASARAN ANAK SD
Angka karies yang -Penyuluhan -Partisipasi anak Siswa Ruang Kelas, Bulan 300.000 Promotor
tinggi - tentang :
a.Pengertian -Meningkatkan
SD Sekolah
Dasar,
Lapangan Juni
2020
Penyuluhan karies pengetahuan siswa -Adanya
tentang b.Penyebab tentang karies peningkatan
karies terjadinya karies pengetahuan
c.Cara tentang karies
pencegahan
-Pemeriksaan karies -Deteksi dini karies
gigi dan mulut pada anak
-Melakukan -Menurunnya angka -Angka karies gigi

20
-Sikat gigi pemeriksaan karies turun
massal gigi dan mulut/
screening -Meningkatkan
-Fissure sealent pengetahuan siswa -Adanya
tentang cara menyikat peningkatan
-Pelatihan -Melakukan gigi yang benar pengetahuan siswa
dokter kecil sikat gigi massal tentang cara
pada kelas 1 menyikat gigi yang
sampai kelas 3 -Meningkatkan benar
penanganan
perawatan darurat -Meningkatkan
-Melatih dokter masalah kesehatan penanganan
kecil untuk gigi dan mulut perawatan darurat
melakukan masalah kesehatan
perawatan gigi dan mulut
darurat pada
masalah gigi

UPAYA KEGIATAN PADA SASARAN MASYARAKAT


Angka karies yang -Penyuluhan -Penyuluhan -Partisipasi Masyaraka Aula Agustus 500.000 Promotor
tinggi tentang karies tentang : masyarakat t Kelurahan 2019
a.Pengertian -Meningkatkan -Adanya
-Pemeriksaan karies pengetahuan peningkatan
gigi dan mulut b.Penyebab masyarakat tentang pengetahuan
terjadinya karies karies tentang karies
c.Cara
pencegahan
karies -Deteksi dini karies
pada masyarakat -Angka karies gigi
-Kebiasaan Merokok -Melakukan -Menurunnya angka turun
-Penyuluhan pemeriksaan karies
Tentang Bahaya gigi dan mulut/
Merokok screening -Meningkatkan -masyarakat yang

21
-Sosialisasi pengetahuan memiliki kebiasaan
Kawasan Bebas -Penyuluhan masyarakat tentang merokok sadar dan
Rokok tentang Bahaya Bahaya merokok dan mau berhenti
merokok dan cara menghentikan merokok.
cara kebiasaan merokok -tidak terlihat lagi
menghentikan -meningkatnya ada masyakarat
kebiasaan kesadaran masyrakat merokok di fasilitas
merokok perokok untuk tidak umum dan
-melakukan merokok di kawasan kesehatan.
pemasangan bebas asap rokok - udara telah
spanduk, banner terbebas dari asap
pada tempat/ rokok
kawasan bebas
rokok , seperti ;
Rumah sakit,
Puskesmas,
Taman bermain
Anak, sekolah,
fasilitas Umum

22
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga fase
yaitu perencanaan, implementasi dan evaluasi dimana ketiga fase tersebut akan
mempengaruhi hasil.

Dalam membuat perencanaan promosi kesehatan, perencanaan  harus terdiri dari


masyarakat, profesional kesehatan dan promotor kesehatan. Kelompok ini harus bekerja
bersama-sama dalam proses perencanaan promosi kesehatan sehingga dihasilkan program
yang sesuai, efektif dalam biaya dan berkesinambungan.

Perencanaan promosi kesehatan merupakan suatu fase dimana secara rinci


direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul, sedangkan implementasi
adalah suatu waktu dimana perencanaan dilaksanakan. Kesalahan-kesalahan sewaktu
membuat perencanaan akan terlihat selama proses implementasi, demikian juga halnya
dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama periode implementasi merupakan
refleksi dari proses perencanaan.

B. SARAN

Perencanaan sangat penting sebelum melaksanakan suatu program, perencanaan


sangat berpengaruh terhadapa hasil dari sebuah program yang akan dilaksanakan. Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu sangat diharapkan
saran dari kritik yang bersifat membangun terutama dari dosen pengampuh mata kuliah
Promosi Kesehatan demi kesempurnaan makalah berikutnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com. 2010. Promosi kesehatan; teori dan
aplikasi. Jakarta PT Rineka Cipta

Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com. H. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta

Machfoedz Ircham Drg. M.S. 2008. Pendidikan Kesehatan bagian dari promosi kesehatan.
Yogyakarta, Fitramaya

Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com.H. 2007 Promosi Kesehatan Dan Ilmu
Perilaku. Jakarta. PT Rineka Cipta

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan Promoosi


Kesehatan di Daerah, Jakarta 2009

Departemen Kesehatan RI, Pusat promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi


Kesehatan Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2010

Departemen Kesehatan RI, Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku, Untuk


mempromosikan KIBBLA, Jakarta 2010

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Kemitraan Promosi


Kesehatan Dengan Lembaga Swadaya Masyarakat, Jakarta 2011

24

Anda mungkin juga menyukai