Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jenny Arta U.

Turnip

NIM : 170503046

M. Kuliah : SPM kelas AR A

Topik 11

Pelaksanaan dan Pengukuran Prestasi Manajer Pusat Laba

(Kuliah Pengganti/Tambahan)

Kasus Singkat

Data singkat suatu perusahaan:

Penjualan Rp. 20.000


Biaya variabel terkendali Rp. 9.000
Biaya variabel tidak terkendali Rp. 3.000
Biaya tetap terkendali Rp. 2.000
Biaya tetap tidak terkendali Rp. 1.000
Alokasi biaya dari kantor pusat Rp. 1.500
Pajak penghasilan Rp. 1.225
Ditanya: Hitung prestasi manajer pusat laba dengan menggunakan alat ukur:

Jawab:

1.Laba Margin kontribusi = Penjualan bersih-biaya variabel

Keterangan Total

Pendapatan: Rp. 20.000


Biaya Variabel divisi:
-Variabel terkendali Rp. 9.000
-Variabel tak terkendali Rp. 3.000

Laba Kontribusi Rp. 8.000

-Biaya Tetap terkendali Rp. 2.000


-Biaya tetap tak terkendali Rp. 1.000

Laba sebelum pajak Rp. 5.000

-biaya kantor pusat Rp. 1.500

-biaya PPh Rp. 1.225


Laba bersih sesudah PPh Rp. 2.275

Jadi laba margin kontribusinya sebesar Rp. 8.000. Berarti perusahaan memiliki asset sebesar
Rp. 8000 untuk menutupi biaya-biaya lainnya, termasuk tetap dan sisanya adalah laba
perusahaan.

2. Laba langsung divisi (unit bisnis)

Laba Langsung divisi = Pendapatan – biaya langsung divisi

Keterangan Total
Pendapatan RP. 20.000
By. langsung divisi:
-Variabel terkendali Rp. 9.000
-Variabel tidak terkendali Rp. 3.000
-Tetap terkendali Rp. 2.000
-Tetap tidak terkendali Rp. 1.000
Jumlah biaya langsung Rp. 15.000
Laba langsung divisi Rp. 5.000
Biaya kantor perusahaan Rp. 1.500
Laba baersih sebalum pajak Rp. 3.500
Pajak Rp. 1.225
Laba bersih setelah pajak Rp. 2.275

3.Laba bersih sebelum pajak

Keterangan Total
Pendapatan RP. 20.000
By. langsung divisi:
-Variabel terkendali Rp. 9.000
-Variabel tidak terkendali Rp. 3.000
-Tetap terkendali Rp. 2.000
-Tetap tidak terkendali Rp. 1.000
- Biaya kantor perusahaan Rp. 1.500
Jumlah biaya divisi Rp. 16.000
Laba bersih sebalum pajak Rp. 4.000
Pajak Rp. 1.225
Laba bersih setelah pajak Rp. 2.275

4.Laba bersih setelah pajak

Keterangan Total
Pendapatan RP. 20.000
By, langsung divisi:
-Variabel terkendali Rp. 9.000
-Variabel tidak terkendali Rp. 3.000
-Tetap terkendali Rp. 2.000
-Tetap tidak terkendali Rp. 1.000
- Biaya kantor perusahaan Rp. 1.500
Jumlah biaya divisi Rp. 16.000
Laba baersih sebalum pajak Rp. 4.000
Pajak Rp. 1.225
Laba bersih setelah pajak Rp. 2.275

5. Laba Terkendalikan

Keterangan Total
Pendapatan RP. 20.000
By. langsung divisi:
-Variabel terkendali Rp. 9.000
-Tetap terkendali Rp. 2.000
Jumlah biaya terkendali Rp. 11.000
Laba terkendali divisi Rp. 9.000
Biaya tak terkendali divisi:
-Variabel Rp. 3.000
-Tetap Rp. 1.000
Jumlah biaya tak terkendali Rp. 4.000

Laba sebelum diperhitungkan biaya Rp. 5.000


Biaya kantor perusahaan Rp. 1.500
Laba baersih sebalum pajak Rp. 3.500
Pajak Rp. 1.225
Laba bersih setelah pajak Rp. 2.275

Kesimpulan:

Berdasarkan uraian beberapa metode diatas, maka tolok ukur/metode yang lebih
menguntungkan adlah menggunakan metode laba terkendali divisi, dengan perolehan laba
sebesar Rp. 9.000,-

Anda mungkin juga menyukai