Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

MATA KULIAH : PRAKTIKUM KIMIA NON LOGAM

KARBON

OLEH:

Nama : WINDA FPURTHELINA SIANTURI


NIM : 4183131024
Jurusan : KIMIA
Program : S-1 PENDIDIKAN KIMIA
Kelompok : I(SATU)
Tgl. Pelaksaan :4 MEI 2020

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
I. Judul : KARBON

II. Tujuan Umum


Mahasiswa memahami sifat kovalensi atom karbon

III. Tujuan Khusus


1. mengemas bangun geometri bola C60,
2. mengidentifikasi posisi ikatan rangkap dua,
3. menghitung jumlah atom karbon dalam bangun C60,
4. menghitung jumlah total ikatan atom karbon,
5. menghitung jumlah masing-masing ikatan tunggal maupun ikatan
rangkap dua dan mengemas bangun geometri C70 dan C80.

IV. Pendahuluan
Dua bentuk alotrop karbon yang telah lama dikenal adalah intan dan grafit.
Dalam intan tiap atom karbon membentuk bangun struktur tetrahedral dengan
empat atom karbon lain dengan panjang ikatan C-C ⁓1,54Å. Jadi tiap atom
karbon dalam intan membentuk orbital hibrida sp3. Unit tetrahedral ini
tersebar secara berkelanjutan membentuk suatu jaringan yang sangat kuat,
dimana tiap atom karbon tidak dapat bergerak secara bebas. Berbeda dari
intan, grafit disusun oleh lapisan-lapisan atom karbon yang membentuk
lingkar-6 datar (heksagon) dan tiap-tiap atom karbon membentuk struktur
trigonal datar dengan tiga atom karbon yang lain. Panjang ikatan C-C dalam
tiap lapisan adalah ⁓1,42 Å (mirip dengan panjang ikatan C-C dalam benzene
1,40 Å), sedangkan jarak antar lapisan adalah ⁓3,35Å. Dengan demikian tiap
atom karbon dalam grafit membentuk orbital hibrida sp2 untuk menghasilkan
tiga ikatan kovalen tunggal tersebut; sedangkan orbital p yang lain membentuk
ikatan π yang terlokalisasi dalam lapisan, dan electron π inilah yang dianggap
bertanggung jawab pada sifat konduktifitas-listrik grafit.
Alotrop karbon ketiga yang belum terlalu lama dipelajari secara ekstensif
adalah keluarga fulerena, merupakan struktur jaringan atom karbon yang
membentuk bangun bola; kebundaran struktur bola yang dibangun bergantung
jumlah anggotanya, yang paling umum yaitu C60 (Bukminsterfulerena), C70
dan C80. C60 tersusun oleh atom-atom karbon yang membangun 12 pentagon
(lingkar-5 anggota) dan 5 heksagon (lingkar-6 anggota). Dalam C 60, tiap atom
karbon membentuk 3 ikatan dan merupakan persekutuan dari dua heksagon
dan satu pentagon; tiga ikatan ini terdiri dari satu ikatan rangkap dua (dengan
panjang ikatan C-C ⁓ 1,39Å) dan dua ikatan tunggal (dengan panjang ikatan
C-C ⁓ 1,43Å). Tiap ikatan tunggal ini merupakan persekutuan dari haksagon-
pentagon, sedangkan tiap ikatan rangkap merupakan persekutuan heksagon-
heksagon. Dengan demikian tiap atom karbon dalam C 60 ini dapat
dipertimbangkan membentuk orbital hibrida sp2.
Fulerena merupakan keluarga suatu struktur dengan atom-atom
Karbon tersusun dalam struktur bola atau elip. Untuk itu, atom-atom
karbon membentuk lingkar lima anggota (pentagon) dan enam anggota
(heksagon), mirip pola bola sepak (soccer ball); nama asal untuk C60
adalah soccerane. Permukaan bola C60 terdiri atas dua belas pentagon dan
dua puluh heksagon,masing-masing pentagon dikelilingi oleh lima
heksagon, dan masing-masing heksagon di kelilingi oleh tigas pentagon
dan tiga heksagon.

Intan dan grafit tidak larut dalam semua pelarut karena memiliki
Struktur jaringan kovalen. Fulerena memiliki ikatan-ikatan kovalen dalam
Unit, tetapi hanya gaya-gaya dispersi saja yang mengikat antar unit dalam
Fase padatnya. Akibatnya, fulerena mudah larut dalam pelarut nonpolar
Seperti benzene dan toluena. Fulerena berwarna hitam dalam fase padat,
Tetapi beraneka warna dalam larutannya; misalnya, C60 berwarna
magenta ungu, C70 berwarna merah anggur, dan C76 berwarna hijau-
kuning cemerlang. Semua fulerena menyublim jika dipanaskan, suatu
bukti adanya gaya-gaya intermolekular yang lemah.
Molekul-molekul C60 terkemas seperti halnya atom-atom logam,
membentuk tataan bangun kubus pusat muka (fcc = face-centered cube).
Mempunyai rapatan rendah, 1,5 g cm-2, dan bukan penghantar listrik.
Molekul-molekul C60 (dan juga fulerena yang lain) menyerap cahaya
visible membentuk molekul tereksitasi C60 yang bahkan mempunyai daya
serap yang lebih efektit. Oleh karenaitu, fulerena ini dapat dimanfaatkan
untuk bahan pelapis kaca mata sebagai pelindung sinar laser.
Fulerena mudah direduksi menjadi anion, bereaksi dengan logam
logam golongan 1 dan 2, misalnya membentuk Rb3C60. Senyawa ini
ternyata bersifat super konduktor pada temperatur di bawah 28K, karena
Sesungguhnya mempunyai strukturt ¿ ¿. Elektron ekstra yang berasosiasi
dengan fulerena ini bebas bergerak sepanjang kristalnya seperti halnya
dalam logam.

V. Alat dan Bahan (harus disediakan sendiri oleh Praktikan)


1. Kertas manila
2. Kertas map heksagon
3. Kertas Karton
4. Gunting
5. Lem
6. Spidol

VI. Cara Kerja


1. Fotokopilah map heksagon (lihat lembar map) di atas kertas manila ukuran A4.
2. Gunting pada bagian (salah satu sisi heksagon), yang sudah ditandai “gunting”
(ada 8 sisi yang digunting).
3. Guntinglah bagian heksagon secara utuh yang sudah dinomori 1-8, hingga
diperoleh lubang-lubang heksagon (ada 8 lubang heksagon)
4. Tumpang tindihkan (dan kemudian rekatkan dengan lem) setiap dua heksagon
yang digunting satu sisi penghubungan di sekitar tiap lubang heksagon sehingga
membentuk lubang pentagon hingga memperoleh sebuah bangun bola
VII. Tugas
Bentuklah map heksagon yang telah digunting tersebut menjadi bangun
bola C60, yang tersusun oleh heksagon dan lubang pentagon. Jika setiap titik
sudut haksagon maupun pentagon mewakili atom karbon , hitung jumlah
heksagon dan lubang pentagon, jumlah atom C persekutuan antara satu lubang
pentagon dengan dua heksagon, tandai ikatan rangkap dua dengan garis spidol
merah (ikatan tunggal tidak usah ditandai), hitung jumlah ikatan tunggal dan
ikatan rangkap dua.

Map heksagon untuk pembentukan fulerena C 60

1 2 3 4

5 6 7 8

= Gunting di sini dan arah lipat


= Arah lipat
1,2,3,4,5,6,7, dan 8 = bidang heksagon yang harus dilubangi / dibuang

Cara yang sama bentuklah fulerena C70 dari map heksagon yang tersedia
menurut pola sebagi berikut.
Map heksa
gon untuk pem
b entukan fu
lerena C
70

1
2
3
4

5
6
7
8

1,2,3,4,5,6 = Gunting
,7, dan 8 = di sini
bidang heks
ago n yang haru = Arah lipa
s dilubang t
i / dibuang

Bentuklah fulerena C80 dari map heksagon yang tersedia menurut pola berikut
ini.

Map heksagon untuk pembentukan fulerena C 80

1 2 3 4

5 6 7 8

= Gunting di sini dan arah lipat


1,2,3,4,5,6,7, dan 8 = bidang heksagon yang harus dilubangi / dibuang

VIII. Hasil Pengamatan


Tugas: Hasil kerja berupa bola C 60 yang tersusun oleh bangun heksagon dan
lubang pentagon.
1. Bangun yang “mendekati” bola soccer ini terdiri atas bidang
heksagon dan (lubang) pentagon sejumlah: 20 heksagon dan 12
pentagon.
2. Setiap bidang pentagon selalu dikelilingi oleh 5 bidang heksagon dan
setiap bidang heksagon selalu dikelilingi oleh 3 bidang pentagon.
3. Setiap atom C (titik sudut bidang) selalu merupakan titik
persekutuan dari sejumlah satu (1) bidang pentagon dan dua(2)
bidang heksagon: jadi setiap atom C ini selalu membentuk ikatan
dengan sejumlah tiga(3) atom C lainnya.
4. Jumlah atom C penyusun bola soccer ini adalah sebanyak 60 + 70 + 80
= 210 atom. Berdasarkan data (1) dan (3) jumlah atom C ini dapat
dihitung menurut cara perhitungan sebagai berikut

( nxh ) +(mxp) ( 6 x 20 ) +(5 x 12)


= =60 atom
2 3
Sehingga:
= 70 atom untuk C70
= 80 atom untuk C80
5. Jumlah total ikatan C-C adalah 90 + 105 + 120 = 315 ikatan.
Hal ini dapat diperoleh menurut perhitungan sebagai berikut:
Jumlah ikatan C-C = ½ (q x z) = ½ (210 x 3) = 315 ikatan.
 C60 = ½ (60 x 3) = 90 ikatan
 C70 = ½ (70 x 3) = 105 ikatan
 C80 = ½ (80 x 3) = 120 ikatan
Dimana angka ½ diperoleh dari kenyataan bahwa setiap ikatan C-C
selalu merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik
haksagon-heksagon maupun heksagon-pentagon), q = jumlah atom C
total, z = jumlah ikatan tiap atom
6. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (yang ditandai dengan garis spidol
merah) adalah sebanyak 105 ikatan dan jumlah ikatan tunggal C-C
(yang tidak ditandai apapun) adalah 210 ikatan.
Hal ini dapat juga dilakukan dengan perhitungan berikut:
a) Jumlah ikatan tunggal C-C = 2/3 x jumlah ikatan total = 1/3 x
….=….ikatan
b) Jumlah ikatan rangkap C=C = 1/3 x jumlah ikatan total = 1/3 x
….=….ikatan
 C60 = 2/3 x 90 = 60 ikatan atom tunggal
= 1/3 x 90 = 30 ikatan rangkap dua
 C70 = 2/3 x 105 = 70 ikatan tunggal
= 1/3 x 105 = 35 ikatan rangkap dua
 C80 = 2/3 x 120 = 80 ikatan tunggal
= 1/3 x 120 = 40 ikatan rangkap dua

IX. Pembahasan
Pada praktikum ini, mengenai unsur karbon, karbon memiliki nomor
atom 6 dan nomor massa 12. Atom karbon memiliki tiga bentuk allotrop
karbon yang dikenal dengan intan, grafit, dan fulerena. Oleh karena itu,
atom karbon membentuk suatu jaringan yang sangat kuat sehingga tiap-
tiap atom karbon tersebut dapat bergerak secara bebas. Dengan
percobaan yang dilakukan dengan salah satu allotrop karbon yakni dari
kelas fulerena yaitu dengan menggunakan diagram kerangka heksagon
dengan atom karbon dalam bangun C60, C70, dan C80 .
Dengan bentuk masing-masing atom karbon, atom tersebut memiliki
bidang heksagon dan lubang pentagon yang diperoleh dari setiap dua
heksagon yang digunting satu sisi penghubungnya di setiap sisi lubang
heksagon tersebut, maka bangun geometrinya dikemas dengan
menggunting bagian-bagian yang telah ditandai dengan arah lipat untuk
mendapatkan suatu bentuk seperti bola yang mana atom tersebut
memiliki ikatan tunggal dan ikatan rangkap.
Dari percobaan yang dilakukan, data yang didapatkan bahwa secara
teori maupun praktek hasilnya adalah terbukti, serta bentuk dari
heksagon yang memiliki bentuk yang mirip dengan bola soccer adalah C60.
Karena memiliki bidang heksagon sebanyak 20 buah dan memiliki lubang
pentagonnya yaitu 12 buah. Sedangkan bangun geometri yang lain kurang
mendekati bola soccer, hal itu tentu saja dipengaruhi oleh jumlah ikatan
baik dari ikatan tunggal ataupun ikatan rangkap dari bangun tersebut,
dan juga berhubungan dengan jumlah lubang pentagon dan bidang
heksagon yang dihasilkan.
Dengan menggunakan perhitungan dari percobaan yang dilakukan
yaitu dengan mendapatkan bangunan berbentuk bola dari bidang
heksagon C60, C70, dan C80 maka didapatkan bahwa setiap ikatan C-C selalu
merupakan sisi persekutuan antara dua bidang yaitu baik heksagon-
pentagon maupun pentagon-heksagon yang dapat dilihat dari lingkaran
bentuk bola yang diperoleh dari bangun geometri C60, C70, dan C80. Dari
bangun yang telah diperoleh dari praktikum ini, maka dapat diketahui
yang mana ikatan tunggal maupun rangkap, dimana ikatan tunggal
ditandai dengan tidak adanya bentuk tumpang tindih dari dua heksagon
yang direkatkan dengan lem, sebaliknya ikatan rangkap adanya tumpang
tindih dari dua heksagon yang direkatkan dengan lem.

X. Kesimpulan
1. Bentuk dari heksagon yang memiliki bentuk yang mirip dengan bola
soccer adalah C60. Karena memiliki bidang heksagon sebanyak 20 buah
dan memiliki lubang pentagonnya yaitu 12 buah
2. Setiap ikatan C-C selalu merupakan sisi persekutuan antara dua bidang
yaitu baik heksagon-pentagon maupun pentagon-heksagon yang dapat
dilihat dari lingkaran bentuk bola yang diperoleh dari bangun geometri
C60, C70, dan C80
3. Ikatan tunggal ditandai dengan tidak adanya bentuk tumpang tindih
dari dua heksagon yang direkatkan dengan lem
4. Ikatan rangkap adanya tumpang tindih dari dua heksagon yang
direkatkan dengan lem.
XI. Daftar Pustaka
Beaton, J.M. 1992. Journal of Chemical Education, August, Vol 69, No. 8,
610-612
Boo. W.O.J. 1991. Journal of Chemical Education, August, Vol 69, No. 8,
p.605
Chang, R., Chemistry, Forth Edition, 1991, New York, Mc Graw-Hill, INC.
Heact, C.E. 1992. Journal of Chemical Education, August, Vol 69, No. 8, 645-
646
Shriver, D.F., Atkins, P.W., and Langford, C.H. 1990 Inorganic Chemistry,
Oxford, Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai