Anda di halaman 1dari 49

CRITICAL BOOK REPORT

“OKULTISME”
DOSEN PENGAMPU: PDT. SELFI SIHOMBING, S.TH, M.SI, M.PDK

DISUSUN OLEH :

NAMA :WINDA FOURTHELINA SIANTURI


NIM : 4183131024
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA D 2018
MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,


karena dengan rahmat – Nya sehingga Critical Book Review ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Maksud dari penyusunan Critical Book Review ini adalah sebagai


salah satu point penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu
pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Pendidikan
Agama Kristen, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis
sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang
berkaitan dengan pembelajaran tersebut.

Terima Kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Agama Kristen


Ibu Pdt. Selfi Sihombing, S.Th, MSi, M.Pdk atas bimbingannya,
sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan Critical Book Review ini.

Akhir kata penulis berharap agar Critical Book Review dapat


bermanfaat bagi masyarakat luas terutama mahasiswa yang ingin
menjadikan refrensi.

Terimakasih.

Medan, April 2020

Penulis

i
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR.............................................................................................1
C. Manfaat CBR..........................................................................................................1
D. Identitas Buku .......................................................................................................1
BAB II RINGKASAN BUKU....................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................37

ii
A. Kemuktahiran Isi Buku..........................................................................................37
B. Kelemahan dan Kelebihan Buku...........................................................................37
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................39

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Mengkritik Buku merupakan kegiatan mengulas suatu buku agar dapat
mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam satu buku yang menitik
beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana buku tersebut
bisa merubah persepsi dan cara berpikir serta menjadi pertimbangan apakah
dari pengetahuan yang di dapat mampu menambah pemahaman tehadap suatu
bidang kajian tertentu.Selain mengkritik, buku juga dapat melatih kemampuan
kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan
lainnya.
B. Tujuan Penulisan CBR
Mengkritik buku bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca
mengenai identitas buku, isi buku, kelebihan dan kekurangan buku baik dari
segi sistematika penulisan, maupun kepaduan kseluruhan isi buku serta
implikasinya dari berbagai aspek. Selain itu dengan mengkritik buku dapat
menambah wawasan para pengkritik karena didalam buku tersebut disajikan
masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan kita.
C. Manfaat CBR
Sebagai Mahasiswi Agama Kristen, Buku ini dirasa perlu untuk menambah
pengetahuan wawasan mengenai Okultisme. Dalam kesempatan ini buku yang
akan di kritik merupakan buku yang berkaitan dengan Mata Kuliah Agama
Kristen
D. Identitas Buku
Judul : Okultisme
Penulis : Pdt. Selfi Sihombing, S.Th, M.Si, M.Pdk

Pdt. Bangun Sihombing, ST, M. Div


Tahun Terbit : 2020
Kota Terbit : Medan

1
Tebal : 108 Halaman
Cetakan : XI
BAB II
RINGKASAN BUKU

BAB II MASALAH OKULTISME DAN AKIBATNYA

A. Pengertian okultisme
Istilah Okultisme berasal dari bahasa latin “occultus” yang artinya:
tersembunyi, rahasia, sial, calaka gaib, gelap, misterius. Dalam bahasa Inggris
“occult” yang berarti gelap, rahasia, misterius, tersembunyi, dan istilah “isme”
yang berarti ajaran, paham atau doktrin. Jadi, istilah Okultisme berarti ajaran,
paham atau dotrin tentang hal-hal yang sifatnya rahasia, gelap, misterius dan
tersembunyi, khususnya menyangkut kuasa gelapan. Hal-hal ini bersangkut
paut dengan yang terjadi atau yang dipraktekkan di luar hidup normal sehari-
hari, misalnya kontak langsung dengan dunia roh gelap maupun pengalaman
dengan dunia roh yang dialami oleh seseorang seperti penglihatan akan roh-
roh, telepati dan lain-lain. Terlibat dengan Okultisme, artinya terlibat dengan
hal-hal yang gelap, yang rahasia, yang berhubungan dengan kuasa kegelapan.
B. Nama-Nama lain yang dikenakan terhadap Okultisme
a. Nama-nama yang bersangkut paut dengan sifat-sifat jahat dan dosa-dosa-
dosa tertentu
1. Setan
Setan dipergunakan dalam Alkitab kurang lebih sebanyak lima puluh
dua kali, berasal dari bahasa Ibrani (satan), yang artinya menjadi
musuh atau melakukan tindakan sebagai musuh. Yohanes mencatatnya
sebagai si jahat (Yoh 17:15 ; 1 Yoh 5:18-19). Karakternya yang jahat,
seperti yang dinyatakan dalam gelar tersebut, memenuhi seluruh dunia
yang berada di bawah kekuasaannya. Setan digambarkan sebagai
seekor naga merah yang besar (Why 12:3,7,9). Ini menegaskan
sifatnya yang buas dan kejam terutama sekali di dalam konflik. Salah
satu kegiatan setan adalah menjadi pemfitnah atau pendakwa saudara-

2
saudara (Why 12:10). Setan juga sebagai penggoda, pencoba (Mat
4:3;1 , Tes 3:5). Ini adalah sudah merupakan pekerjaannya sejak
pertemuannya yang pertama dengan manusia (Kej 3:1). Kedudukan
setan atas dunia ini nampak jelas dalam sejumlah gelar yang diberikan
kepadanya. Dia adalah penguasa dunia ini (Yoh 12:31), ilah zaman ini
(2 Kor 4:4), penguasa kerajaan angkasa (Ef 2:2) dan roh yang sekarang
sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Dia juga menyesatkan
seluruh dunia (Why 12:3 ; 20:3). Dia tinggal di angkasa dan menjadi
penguasa kosmos ini maupun zaman ini. Nama Beelzebul
menunjukkan setan sebagai kepala dari roh-roh jahat(Luk 11:15).
2. Iblis
Iblis adalah nama dalam Alkitab yang diberikan pada pemimpin
malaikat-malaikat yang jatuh. Dia adalah lawan Allah serta maksud
umat Allah. Nama dalam bahsa Yunani yang paling umum adalah
“diabolos” yang artinya “yang memfitnah,pemfitnah, iblis atau orang
jahat”. Iblis melakukan dengan mencobai manusia. Salah satu sarana
utama yang dipakai iblis adalah peneysatan. Paulus mengingatkan
bahwa iblis menyamar sebagai malaikat terang dan bahwa pelayan-
pelayan mereka menyamar sebagai pelayan kebenaran ( 2 Kor 11:14-
15). Dia melawan dan menghalangi orang-orang kristen dalam
pelayanan mereka(1 Tes 2:18) bahkan sampai menggunakan penyakit
fisik (2 Kor 12:7).
b. Nama-nama yang bersangkut paut dengan hal-hal yang menakutkan
manusia
1. Hantu
Menurut kepercayaan masyarakat ada hantu yang hanya kedengaran
suaranya, ada yang hanya kelihatan, dan ada yang kedengaran
suaranya dan dapat dilihat. Dalam bahasa Ibrani(sa’ir) diterjemahkan
hantu ( Yes 34:14).
2. Jin
Makhluk halus atau gaib juga tersembunyi atau tidak dapat dilihat.
Dalam bahasa Ibrani (sa’ir) diterjemahkan jin (Im 17 dan Yes 13:21).

3
Jin dan hantu sama adanya karena berasal dari istilah bahasa asli yang
sama, hanya terjemahan bahasa Indonesia yang berbeda. Dalam
Alkitab tidak ada jin yang baik dan jin yang jahat. Semua jin jahat
adanya, karena hal itu merupakan pribadi kuasa kegelapan, sehingga
orang beriman tidak terlibat dalam hal jual beli jin atau memelihara
jin tertentu.
3. Roh Kedahsyatan
Dalam bahasa Ibrani (lemelekh belahot) diterjemahkan raja
kedahsyatan (Ayb 18:14). Kedahsyatan disini adalah hal-hal yang
mengejutkan atau menakutkan (Ayb 18:11), yaitu kedahsyatan
kegelapan(Ayb 24:17), yang mengejar orang yang ketakutan (Ayb
27:20), dan membinasakan (Maz 73:19), ia adalah malaikat jahat.
c. Nama-nama yang bersangkut paut dengan keinginan tubuh yang tidak
wajar
1. Roh Penidur
Roh yang membuat hati dan pikiran menjadi bebal. Roh setan ini
membuat orang tertidur pada saat mendengar Firman Tuhan atau saat
berdoa.
2. Roh perzinahan
Dorongan seksual dalam diri manusia begitu kuat sehingga wilayah ini
menjadi sasaran iblis, ia dapat menguasai wilayah ini, ia akan
mempunyai senjata yang sangat ampuh untuk mempengaruhi semua
segi lain dari kepribadian manusia. Anak-anak yang dikandung di luar
pernikahan akan membawa roh perzinahan dan pada saat dewasa roh
tersebut terus menekan mereka untuk melakukan dosa yang sma
dengan yang diperbuat orangtua mereka.
d. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penyakit tertentu
1. Roh membisukan
2. Roh yang menyebabkan orang menjadi tuli
3. Roh yang menyebabkan orang menjadi buta
4. Roh yang menyebabkan orang menjadi bungkuk
5. Roh dibelakang sakit ayan

4
e. Nama-nama yang bersangkut paut dengan praktek okultisme secara
langsung
1. Roh tenung
Korban roh tenung umumnya berbicara dengan mulut tertutup,
mengucapkan kata-kata sama sekali di luar alam sadarnya.
2. Roh peramal
Jika mempunyai roh tenung kemungkinan memiliki kemampuan
meramal. Roh setan ini menyatakan diri sebagai ular naga.
f. Nama-nama yang bersangkut paut dengan jenis hewan tertentu
Nama-nama hewan juga dipakai oleh setan sebagai gelar bagi dirinya
seperti Naga, Ular, Singa, Lewihan, hewan purbakala yang bisa
dibangkitkan amarahnya.
g. Nama-nama yang bersangkut paut dengan situasi zaman
Roh dunia , Bumi , Ilah zaman , dan barang-barang duniawi
h. Nama-nama yang bersangkut paut dengan kepercayaan yang anti Kristus
Roh Anti Kristus(1 Yoh 4:3) dan Roh yang Menyesatkan(1 Yoh 4:6)
i. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penyamaran-penyamaran
khusus
Penyamaran malaikat terang(2 Kor 11:14) dan malaikat-malaikat(Mat
25:41)
j. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penguasa di udara
Bintang Timur, Putera Fajar, Ratu Surga, tentara langit, roh jahat di
udara dan bintang-bintang.
k. Nama-nama yang bersangkut paut dengan politik
Pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia gelap,
pemimpin kerajaan Persia, pemimpin kerajaan Yunani, Raja Tirus dan
Legion.
l. Nama-nama yang bersangkut paut dengan penyembahan kepada dewa-
dewi
1. Hermes (Kis 14:12)
Dewa ini adalah dewa ilmiah, kefasihan bicara, seni tulis dan
kesenian

5
2. Beelzebul (Mrk 3:22)
Dewa ini mempunyai kuasa di bumi dan memiliki kekuasaan untuk
berperang melawan bala tentara sorga karena ia memiliki setan-setan
sebagai prajurit.
3. Adramelekh
Adramelekh artinya raja api, allah kafir yang diperkenalkan di
Samaria.
4. Amon
Salah satu dewa, roh setan yang ada di Mesir.
5. Anamelekh
Roh setan Anamelekh ini adalah kuasa jahat yang sangat kejam. Ia
adalah roh pembunuh yang membunuuh anak-anak.
6. Apis
Konteks menunjukkan tentang adaya orang Mesir yang menjadi kuat
dan perkasa oleh pertolongan dewa mereka yaitu dewa Apis.
7. Artemis
Dalam pelayanannya rasul Paulus bertemu dengan wujud nyata dari
pada kuasa kegelapan di kota Efesus yaitu penyembahan kepada Roh
Setan bernama Artemis yang angat dikagumi di Asia Kecil dan
sekitarnya.
8. Asima, Asyera, Astoret, Baal, Baal Berit, Baal Peor, Bealzebul,
Dagon, Dioskuri, Komos, Kewan, Menni, Milkom, Molokh, Nebo,
Nergal, Refan, Sukot Benot, Tartak, dan Tarmus.
C. Bentuk- bentuk Praktek Okultisme
a. Spiritisme
Spiritisme ialah suatu kegiatan kontak dengan roh orang yang mati,
melalui mediumik. Mediumik mengadakan kontak dengan orang-orang
yang sudah mati supaya mendapat pengertian tentang hal-hal yang misteri
atau situasi di balik kubur. Tujuan orang melakukan praktek spiritisme
adalah untuk meminta nasehat, kekuatan atau adanya keingintahuan
tentang kematian. Praktek spiritisme ada dua macam, pertama spiritisme
primitive, yaitu orang yang berkepentingan mencari sendiri hubungan

6
dengan arwah orang mati itu, misalnya di pohon-pohon tertentu, gua-gua,
gunung atau tempat keramat lain. Yang kedua adalah spiritisme modern,
yaitu suatu gerakan spiritisme baru.
Praktek spiritisme mencakup kelompok-kelompok sebagai berikut:
1. Melihat roh-roh jahat
2. Meja-meja terangkat sendiri
3. Berbicara dalam keadaan tidak sadar
4. Penjelmaan roh-roh orang mati
5. Orang-orang atau benda-benda yang terangkat
6. Penampakan roh-roh tertentu dalam ruangan yang tertutup
7. Pertahanan gelap
8. Menganiaya dengan roh-roh tertentu
9. Penampakan hantu atau roh-roh
10. Penyembahan gelap dalam agama rahasia
Bentuk-bentuk spiritisme dapat dilihat seperti :
1. Melalui bunyi-bunyian
2. Melalui benda-benda
3. Melalui dukun-dukun
4. Secara langsung
5. Melalui adat istiadat lama/kafir
6. Ilmu ramal atau tenung
7. Ilmu sihir (ilmu gaib, guna-guna, fufu(Maluku), santet(Jawa))
8. Ilmu hitam (ilmu gelap untuk menyusahkan, melukai, merusak,
menggilakan dan mematikan orang lain atau dengan kata lain ilmu
yang tujuannya jahat)
9. Ilmu putih ( ilmu gelap yang tujuannya baik tetapi bukanlah demikian
sebenarnya, karena ilmu putih juga membiansakan manusia)
b. Jimat-jimat
Jimat adalah benda yang dianggap mempunyai kekuatan atau
kesaktian.
Bentuk-bentuk jimat :

7
1. Dalam bentuk benda yang dibungkus dengan kain putih, hitam atau
merah.
2. Dalam bentuk jimat yang tidak kelihatan, misalnya berteriak
memanggil nama-nama keramat.
3. Bentuk tulisan, botol-botol berisi cairan (diletakkan diats ambang
pintu, lemari, dll). Dalam bentuk tanah dari pekuburan orang saleh.
4. Dalam bentuk barang-barang peninggalan orang yang dianggap punya
kekuatan besar.
5. Dalam bentuk angka, misalnya angka 9, 13, dan angka-angka lainnya.
c. Mujizat palsu
1. Berjalan diatas bara api
2. Berjalan diatas air
3. Mendapatkan ikan secara gaib
4. Menghentikan hujan
d. Olahraga demonis
1. Yoga
Yoga dalah satu dari enam aliran ajaran Hindu yang didirikan oleh
Patanajali. Falsafah yoga mempunyai doktrin bahwa di alam semesta
ini terdapat jiwa-jiwa pribadi dan diatas semua jiwa itu ada jiwa
tertinggi yang tidak terpengaruh oleh jiwa-jiwa pribadi manapun. Jiwa
tertinggi ini meliputi jiwa di alam semesta.
2. Silat memakai ilmu hitam
Silat adalah olahraga untuk membela diri. Olahraga itu sendiri
tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah ialah penggunaan
mantera, ilmu gelap, kekuatan magic, penggunaan jimat-jimat,
dimandikan dengan air keramat, penggunaan pakaian-pakaian keramat
pada waktu bertanding dan ada upacara keramat yang khusus.
3. Peniruan cara penyembuhan oleh Tuhan Yesus
Tuhan Yesus melakukan penumpangan atas orang sakit dan
mereka disembuhkan (Mrk 1:41). Dalam praktek okultisme
penumpangan tangan juga dilakukan oleh para dukun untuk
menyalurkan dan melanjutkan kuasa sihir mereka kepada

8
keturunannya atau kepada seseorang yang dianggap cocok untuk hal
itu, termasuk dalam hal menyembuhkan orang yang sakit atau yang
dirasuk setan.
D. Okultisme Dalam Masyarakat
a. Faktor pendorong penggunaan okultisme
1. Rindu akan kebahagiaan. Kebahagiaan yang dimaksud berupa keluarga
bahagia, kekayaan dan jabatan.
2. Kekuatan atau kekebalan yang dikira akan dapat menjaga dan
menyelamatkan diri seseorang. Kekuatan atau kekebalan tersebut
seperti kebal senjata tajam, tahan pukul bahkan tahan ditembak senjata
api.
3. Takut kecelakaan atau penyakit.
4. Kecenderungan pembawaan sejak lahir yang dibekali turun menurun.
Seorang yang sejak kecil telah dibiasakan hidup dalam okultisme
misalnya sesuatu sejak lahir diikat pada leher atau pada tubuh yang
lain untuk penjaga.
5. Ingin tahu nasib pribadi atau seseorang. Keinginan yang kuat untuk
mengetahui nasib hari ini atau masa depan diri atau orang lain
menyebabkan orang pergi kepada okultisme.
6. Pergaulan bebas dan pengembangan diri.
b. Dampak penggunaan okultisme
1. Akibat secara rohani
Dampaknya berupa serangan depresi, sikap tertutup keras terhadap
Firman Allah.
2. Akibat secara psikologis/mental
Membuat penderita ingin bunuh diri, adanya ketakutan yang tidak
normal, hawa nafsu yang tidak normal atau pikiran sering najis dan
kemarahan yang tidak normal.
3. Akibat secara fisik
Urat syaraf yang sakit, kemandulan dan kematian yang tidak wajar.
4. Akibat dalam keluarga

9
Adanya kekacauan yang terjadi atau konflik yang terjadi didalam
keluarga.
5. Akibatnya untuk keturunan berikutnya
Keturunannya akan menjadi kacau dan terkutuk, tidak normal, cacat
dan terhukum turun temurun.
6. Akibat untuk kekekalan
Dilempar ke kelautan yang bernyala-nyala.
7. Ketakutan
Ketakutan adalah suatu sikap lain yang disebabkan oleh penindasan
setan. Biasanya musibah itu hanya khayalan, namun telah
menghancurkan kedamaian dan menahan kepercayaan serta sukacita
yang adalah hak-hak orang tebusan Yesus Kristus.
c. Kerasukan
Masalah kerasukan dapat berarti dimiliki oleh setam (Demon
Possession). Kerasukan dikenal di seluruh dunia. Orang yang kerasukan
setan bertingkah aneh, berbicara dengan nada yang berbeda dari yang
biasa, dan sering menampakkan kemampuan telepati dan mempunyai daya
pandang yang menembusi suatu penghalang. Gejala-gejala orang yang
dirasuki setan dari Markus 5 :
- Orang tersebut punya kekuatan yang luar biasa melampaui kekuatan
normalnya
- Orang itu liar atau membabi buta
- Orang itu menyiksa dirinya sendiri
- Orang itu kepribadiannya terpecah
- Orang itu menentang iman Kristen dan perkara-perkara rohani
- Berbicara dengan suara yang bervariasi
Beberapa taktik perwujudan iblis dalam diri orang yang dirasuki :
1. Menyamar (Why 12:9 ; 2 Kor 11:14-15)
2. Membutakan pikiran manusia ( 2 Kor 4:4)
3. Menimpakan penyakit ( Ayub 2:3-7)
4. Membawa pada percobaan, membuat tertuduh, membuat kecil hati dan
menyebabkan perselisihan antara saudara seiman.

10
d. Tanggapan yang salah terhadap okultisme dan dampak tidak dibukanya
hal ini pada jemaat
1. Adanya pola pikir penolakan terhadap okultisme
Banyak pihak-pihak tertentu yang menolak membahas okultisme.
Fenomena alam roh dan roh jahat sudah mengurat akar dan budaya
asia. Meskipun demikian, masih saja ada orang yang meragukan
keberadaan iblis beserta ‘anak buahnya’. Apalagi bagi masyarakat
yang lebih mengandalkan logika ilmiah semata. Ludwig Staudenmaier
salah satunya. Ilmuwan Jerman ini menerima gagasan Sigmond Freud
bahwa iblis hanyalah ‘mitos’ yakni personifikasi dari orang yang tidak
disadari. Dan hal ini dipengaruhi oleh pemikiran yang terlebih dahulu
mempunyai pra anggapan tertentu pula.
2. Dampak tidak dibukakannya okultisme
Dampak yang cukup dapat ditemukan hampir di setiap lapisan
masyarakat, baik perkotaan dan pedesaan adalah begitu mudahnya
orang membawa penyakit tertentu kepada dukun, begitu gampangnya
orang mempercayai peramalan dari media masa dan paranormal. Ada
orang jadi takut kepada iblis karena manifestasinya yang hebat, dll.
Orang-orang ini tidak memandang apa agamanya, apa sukunya dan apa
statusnya, mereka ketika mengalami hal yang sulit untuk dipecahkan
maka solusinya adalah pergi kepada okultisme.
3. Okultisme dalam Televisi
Dampak tidak dibukakannya dunia okultisme membuat banyak orang
tidak mengerti akan apa yang sedang terjadi ketika mengalami hal
yang terkait dengan okultisme. Misalnya adanya beberapa anak di
suatu sekolah tertentu, beberapa orangtua malah memindahkan anak-
anaknya dengan masyarakat yang tidak sadar itu semua adalah
perwujudan dari iblis. Misalnya tayangan pertelevisian dengan film-
film bertema alam roh atau misteri.
Pihak pertelevisian begitu bebasnya menayangkan film sinetron yang
jelas-jelas telah memutarbalikkan kebenaran. Misalnya dengan
tayangan jin yang baik, malaikat yang berbuat kekerasan dan lain

11
sebagainya. Masyarakat ada yang menganggap itu suatu kebenaran,
ada juga yang malah ingin memelihara jin dan ada yang jadi bingung
dan tidak jelas memahami tentang dunia alam misteri ini.
Dengan melihat hal ini pemirsa televisi di doktrin bahwa iblis itu baik
bahkan iblis itu dapat dijadikan kawan atau peliharaan layaknya
memelihara hewan. Terkhusus anak-anak yang melihat hal ini di
doktrin menjadi orang yang menyenangi okultisme.
4. Okultisme di media cetak
Di sisi lain begitu banyak iklan para dukun, orang pintar, peramal,
pakar ilmu gaib, pengobatan ilmu jarak jauh dan yang lainnya di koran
dan majalah. Pada kesempatan ini terlihat publikasi kehebatan yang di
janjikan yang semuanya adalah perwujudan dari manifestasi iblis. Pada
iklan itu mereka sedang publikasi kemasyuran kekuatan, pelet,
pengobatan, jimat, dan lain-lain.
5. Okultisme pada adat\
Pada tradisi ketimuran masih adanya dilakukan hal-hal okultisme di
masyarakat. Misalnya saat memasuki rumah baru diadakan ritual, saat
paskah memberi rokok kepada arwah yang dikuburan, saat pesta-pesta
tertentu dibuat ritual. Kebiasaan ini telah membuat orang sulit melihat
terang kebenaran yang ada. Orang sulit menerima suatu kejadian
tertentu dengan nalar yang sehat karena terlalu dicekcoki kepercayaan
yang diturunkan dari orangtua.
6. Okultisme dalam zaman modern
Okultisme modern ini tidak hanya melahirkan hal-hal dalam dunia
sekuler. Belakangan ada muncul okultisme baru dengan nama
‘penginjilan terhadap orang mati’. Hal ini jelas adalah buah dari
sebuah pemahaman okultisme yang tidak dipahami dengan baik dan
dengan adanya penafsiran ayat-ayat firman Tuhan yang dangkal.

Maka dapat disimpulkan dampak tidak dibukakannya okultisme adalah :

12
 Orang dapat saja merasa sudah tidak berdosa dan menganggap benar di
hadapan Tuhan ketika ia rajin beribadah dan punya banyak jimat.
 Adanya orang yang menggunakan okultisme tanpa menyadari bahwa hal
itu telah mengikat dirinya dengan iblis dan sedang mencelakakan dirinya
secara fisik dan rohani.
 Ketika orang ingin pekerjaan/usahanya maju menggunakan okultisme
padahal hal itu telah membuat hidupnya dan keluarganya berada dalam
kuasa iblis.
 Ada orang ketika mengalami gangguan okultisme bukan datang kepada
pelayan gereja tetapi malah pergi kepada sumber-sumber okultisme,
seperti dukun atau peramal untuk minta pertolongan.
 Ada orang ketakutan ketika tiap kali mendengar tentang okultisme dan
terkadang jadi menolak pembahsan tentang okultisme ini.
 Orang yang mempraktekkan okultisme baik sadar atau tidak sadar
menerima hukuman dari Tuhan, karena hal itu adalah kekejian di mata
Tuhan.
 Orang menjadi membenarkan praktek okultisme karena demi
menghomarti orantua, karena takut pada amarah orang mati, karena
dukun juga memakai hal-hal rohani dan benda-benda rohani, karena
mendatangkan keuntungan dan karena tuntutan adat.

BAB III PANDANGAN KEKRISTENAN TENTANG OKULTISME

Manusia memiliki banyak konsepsi yang salah mengenai dukun-dukun


yang dapat berhubungan dengan roh dan apa sebenarnya yang terjadi pada
pertemuan-pertemuan untuk mencoba berhubungan dengan roh orang mati. Setan-
setan sering mendatangi rumah-rumah dan dapat menimbulkan bunyi-bunyi
gebukan dan letupan setiap saat pada malam maupun siang hari. Peristiwa-
peristiwa tersebut, tetapi orang kristen tidak perlu takut terhadap setan-setan itu
karena Yesus telah mengalahkan kuasa setan itu.

A. Masalah Okultisme dalam Perjanjian Lama

13
Kepada ahli sihir pada zaman kuno itu, seperti halnya dengan pada zaman
sekarang, mempergunakan ilmu sihir, gejala-gejala gaib, yang sering kali
terlibat dalam perasukan setan. ahli sihir dari Endor (1 Sam.28), dalam bahasa
ibraninya diuraikan sebagai 'pemanggil roh jahat'. Penting diketahui bahwa
penggunaan cara-cara gaib dengan segala bantuan kejahatannya, sama sekali
bukan hal yang langka pada zaman PL, terutama ketika penyembahan berhala
tersebar luas di Israel.

Yeh.13 : 17-23 menyebutkan adanya dukun-dukun perempuan yang


dihukum Allah, yakni mereka yang menganggap dirinya sendiri mendapat
karunia untuk bernubuat (13 :17) dan berlagak diilhami oleh Tuhan (12 : 9).
Dalam PL ada beberapa ayat yang memunculkan tentang pemakaian jimat
pada tubuh titik misalnya pada kitab Yesaya 3 : 20. Orang Israel tahu mengapa
mereka tidak diperkenankan kawin dengan perempuan bangsa lain, karena
persekutuan yang demikian seringkali membawa mereka kepada
penyembahan berhala.

B. Pemanggilan Roh

Apakah ahli sihir dan ahli Nujum yang mempergunakan roh-roh, diancam
hukuman mati oleh Taurat Musa. Mereka meramal dengan bantuan roh-roh
jahat orang yang dalam PL tersebut 'memiliki roh peramal' itu cocok disebut
'medium'. Kejadian yang dialami oleh Saul yang pergi ke Endor untuk
menemui perempuan memanggil arwah adalah sebuah spiritisme dalam
Perjanjian Lama ( 1 Samuel 28 : 1-25). Berikut kajian Tony Daud tentang
kasus tersebut.

1. Roh yang datang muncul dari dalam bumi (13)

14
Ini bertentangan dengan apa yang biasanya bawah roh yang datang dari
Allah lazimnya adalah dari atas dan bukan dari bawah, apalagi dari dalam
bumi.

2. Nubuat dari roh yang menyamar sebagai Samuel Itu adalah sebuah
kebohongan.

3. Kata 'Ilahi' dalam ayat 13 bukan lah konteks penyembahan kepada Allah
yang benar tetapi adalah konteks perempuan di En-dor.

4. Sehingga disimpulkan bahwa roh yang menyamar sebagai Samuel adalah


roh jahat (2Kor. 11 : 14), 'Hal itu tidak usah mengherankan, sebab iblis
pun menyamar sebagai malaikat terang').

5. Roh orang mati dan orang tidak bisa berhubungan (Luk. 16 : 27 - 28).

6. Dari buahnyalah kita melihat pimpinan Tuhan atau tidak.

C. Pemujaan Setan-Setan

Roh-roh jahat dalam kedua bagian PL ini dalam septuaginta diterjemahkan


sebagai setan pemakaian kata setan oleh lxx dalam Mazmur 96:6, jika
dibandingkan dengan apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 1 Korintus 8:4-6,
menjelaskan bahwa penyembahan berhala telah ditanamkan dalam pikiran
manusia ke dalam kegiatan persembahan Berhala. Penyembahan berhala
dalam berbagai bentuk nyata yang terdapat di antara beberapa bangsa ada
hubungannya secara misterius dengan penjelmaan roh-roh jahat.

D. Penyembahan berhala sebagai akibat pengaruh bangsa-bangsa yang


tidak mengenal Tuhan.

15
Sebagian orang Israel di Mesir melibatkan diri dalam penyembahan
berhala yang nyata itu, dan penyembahan berhala yang tanpa disengaja itu
menjadikan mereka korban roh-roh jahat. PL jelas memberi penjelasan tentang
kegiatan roh jahat di tengah-tengah bangsa kafir pada khususnya kegiatan
yang terjadi di Mesir dan di Babel kuno. Kepercayaan orang Israel kepada
iblis dan roh-roh jahat itu sebagian besar disebabkan oleh pengaruh luar
terutama pada zaman yang lebih kemudian dalam PL.

E. Masalah okultisme Perjanjian Baru

1. Bertenung (Kis.16)

Dalam ajaran Yunani, roh jahat itu adalah roh yang meramalkan masa
depan. Dalam bahasa Yunani disebut Piton, disebut demikian mengingat
ular piton yang ada di Delfos, kota terkenal karena perenungan. Dilihat
dari hubungan yang lebih luas maka hal ini merupakan pula suatu contoh
gejala pernyataan yang kuat dari kekuasaan kekuasaan sejahat selama
tindakan Yesus Kristus dan dalam masa sesudahnya. Itulah kekuasaan
kekuasaan Kerajaan sejahat yang selalu menentang kerajaan tenang.

F. Spiritisme dalam PB

Jemaat di Efesus dengan latar belakang kegelapan spiritisme harus


meninggalkan praktek itu (Ef. 5:11). Rasul Yohanes mengatakan bahwa
mereka yang melakukan sihir dan spiritisme tidak akan masuk kerajaan surga
(Why. 21:8; 22:15).

1. Sihir oleh Simon (Kis. 8)

Pada kisah Petrus dalam pelayanannya bertemu dengan Simon


yang banyak melakukan sihir (9). Iya hendak menyuap Petrus agar

16
memiliki kuasa sebagaimana juga Petrus yang memiliki kuasa ilahi (18-
19). Dan ini merupakan penghujatan terhadap Allah, karena Simon
menganggap kuasa ini adalah hal yang dapat diperdagangkan dan
merupakan kekuatan seperti kuasa besar dan memiliki pengikut yang
banyak.

2. Sihir dan Nujum oleh Elimas (Kis. 13)

Tukang sihir ini mungkin seorang ahli Nujum Yahudi titik seorang
ahli Nujum mengajarkan bahwa nasib hidup seseorang ditentukan oleh
benda-benda langit semua bentuk sihir atau Nujum bertentangan dengan
Injil Kristus karena melibatkan iblis dan setan-seta. Ketika Elimas
langsung mengetahui bahwa Injil atau firman Allah yang sejati telah
mendekat melalui para hamba Tuhan dan ia merasa terancam (8), maka hal
ini menunjukkan pada iblis berada di balik semua kuasanya.

3. Jampi oleh anak-anak skewa (Kis. 19)

Mengusir roh-roh jahat dengan perantaraan mantra-mantra tidaklah


asing di Palestina. Dan itu juga termasuk pemakaian nama-nama Yahudi
dalam pelayanan pelepasan atau pengusiran setan titik bermain-main
dengan ilmu sihir dan spiritisme akan membuat seseorang terbuka kepada
pengaruh setan yang kuat dan kerasukan setan-setan, maka ketika
kemudian setan yang ada pada orang yang kerasukan yang ingin mereka
lepaskan malam menyerang mereka dan mereka tidak mampu
menghadapinya.

G. Penyembahan berhala dalam PB (Kis. 14)

Ketika Paulus melakukan banyak mujizat orang-orang malah menganggap


adanya Dewa mereka sedang turun ke dunia. Di dalam nama-nama Dewa yang

17
disebutkan tampak pengaruh umum Yunani dan Romawi di daerah orang
kafir. Zeus adalah Dewa tertinggi orang Yunani dan Hermes adalah suruhan
dewa-dewa. Pandangan-pandangan bangsa Yunani rupa-rupa oleh bangsa
kafir itu telah meresapi pikiran mereka bahkan sampai ke dalam
keagamaannya.

H. Kenyataan kerasukan setan dalam Perjanjian Baru

Dalam PBB banyak peristiwa yang memanfaatkan peristiwa kerasukan


setan dalam penderitaan masyarakat Titi adanya pelayanan Tuhan Yesus juga
dalam pengusiran setan-setan dan juga gejala jasmaniah dari peristiwa
kerasukan. Dalam PBB gejala-gejala jasmaniah yang kerasukan itu mencakup
penyakit murung, gila ayan, kegila-gilaan, bisu, tuli, dan buta titik orang yang
kerasukan setan tanpa memiliki salah satu dari penyakit-penyakit ini atau lebih
dengan disertai sesuatu yang melebihi gejala-gejala umum dari penyakit itu.
PBB mencatat bahwa orang yang kerasukan dalam terus terang mengakui,
bawah mereka kerasukan (Mrk. 5:9) dan keluarga terdekatnya pun
mengamininya (Mat. 15:22).

Pekerjaan dan sifat dasar setan dalam perjanjian baru

Setan melibatkan diri bukan saja dalam suatu peristiwa setanik melainkan
juga di dalam peristiwa di mana ia menampilkan diri sebagai sesuatu.
Penampilan dirinya yang diungkapkan baik secara langsung menunjukkan
suatu gambaran sifat dasar setan pada umumnya yang mencakup juga segala
nama dan istilahnya. Ada beberapa sifat dasar yang menjadi dasar hakikat
setan dalam PB seperti berikut ini:

1. Setan mengenal dan mengakui keberadaan Allah dalam Yesus Kristus

2. Setan takut pada Allah dan manusia yang beriman pada Yesus

18
3. Setan dapat berdiam dalam hidup batin manusia

4. Setan diikat oleh Kristus

5. Setan mencintai kekerasan

6. Setan menunggu waktu yang tepat

7. Setan adalah pendusta

8. Kekuatan setan melebihi manusia

I. Pandangan Para Bapa Gereja Tentang Okultisme

Berabad-abad lamanya keyakinan dan kepercayaan akan adanya iblis dan


sepasukan roh jahat yang menggoda dan merugikan manusia merupakan suatu
hal yang tidak diragukan dan tidak diganggu gugat oleh pihak apapun.
Biasanya hanya pengakuan iman dari konsili Lateran IV (1215) disebut
sebagai suatu penetapan resmi dari gereja mengenai malaikat dan iblis. Di
dalam pengakuan iman itu ditekankan bahwa Allah menciptakan segala
sesuatu, dunia kelihatan dan dunia tak kelihatan, yaitu para malaikat dan dunia
material. Mengenai iblis dan roh-roh jahat diajarkan, bahwa mereka pun
diciptakan Allah dalam keadaan baik, tetapi mereka menjadi jahat karena
perbuatan mereka sendiri.

Berikut adalah beberapa pandangan dari bapa-bapa gereja:

1. Justin Martyer (100-163)

Dalam bukunya apology I dan II membicarakan hal kerasukan setan serta


hal praktek pengusiran setan demi nama Kristus. Ia berpandangan bahwa

19
setan mungkin akan patuh jika diusir oleh orang Yahudi dalam nama Allah
Abraham, Ishak dan Yakub.

2. Luther

Sumbangan Luther yang paling besar bagi kebijakan gereja adalah


penitikberatannya yang khusus atas perlu dan penting nya doa dalam
menghadapi pengungkapan permusuhan dengan iblis. dalam buku
katekismus kecil Martin Luther mengemukakan maksud dari perintah
Allah yang ke-2 'Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun,
yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di air untuk di
sembah atau bertakwa kepadanya' sebagai berikut: Kita harus takut serta
kasih kepada Allah sebab itu jangan bersembah sujud kepada Allah lain
atau meminta kehidupan daripadanya dan jangan memanggil roh-roh atau
berkeyakinan kepada kepada tenungan-tenungan datu dan jangan yakin
kepada benda-benda bermakna (sakti).

pada bagian katekismus besar, Martin Luther mengatakan maksud dari kita
kedua sebagai berikut:

1) Percaya kepada orang-orang suci atau ilmu gaib

Misalnya orang-orang yang sakit gigi berpuasa dan mencari Santo


Apollonia; orang yang takut mati minta tolong kepada Santo Lawrence;
yang takut pada wabah bersandar pada Santo Sebastian atau Santo Rochus.
Hal-hal yang menjijikan seperti ini tidak terhitung banyaknya. Setiap
orang memilih sendiri orang suci yang menjadi pujaannya dan berseru
kepadanya dalam kesukaran. mereka tidak berharap kepadaNya untuk
memperoleh apapun yang baik dan juga tidak meminta kepada-Nya.

2) Ibadah palsu-ilah-ilah buatan sendiri

20
Setiap orang mendirikan ilahnya yang khusus dan berharap padanya untuk
hal-hal yang baik, untuk memperoleh pertolongan dan penghiburan,
contohnya bangsa-bangsa kafir yang percaya sepenuhnya pada kuasa dan
wibawa mendirikan Yupiter sebagai dewa tertinggi. Setiap orang
menjelmakan dalam diri suatu ilah, apa yang menarik hatinya secara
pribadi. Dengan begitu sebenarnya orang-orang kafir pun menganggap
bahwa mempunyai Allah berarti mempercayai dan meyakininya. Akan
tetapi yang menjadi masalah ialah kepercayaan mereka salah karena tidak
didasarkan pada Allah yang satu-satunya, padahal selain Dia
sesungguhnya tidak ada ilah lain di surga ataupun di bumi ini. Jadi yang
dilakukan oleh orang-orang kafir adalah tentang Allah sebagai ilah.
Mereka bergantung pada sesuatu semua penyembahan berhala.
Penyembahan berhala tidak berarti kita mendirikan suatu patung dan
menyembahnya, tetapi, terutama sekali, hal itu berkenaan dengan hati
yang tertawan oleh hal-hal lain dan mencari pertolongan serta penghiburan
dari makhluk-makhluk, orang-orang suci atau mengharapkan apa yang
dari dia, atau pun percaya bahwa dia hendak menolong. Begitu pula, orang
yang menyembah berhala tidak percaya bahwa segala hal yang baik yang
dialaminya berasal dari Allah.

3) Calvin

Ajaran Calvin tentang setan-setan menghindari ketakhulan yang diterima


oleh umum, seperti yang tampak dalam ajaran Luther, tapi sikap dasar
kedua tokoh ini terhadap hal kerasukan setan sama sama dihubungkan
dengan ajaran firman Allah.

J. Allah yang Tidak Mau Diduakan dalam Hidup Orang Kristen

21
1. Tidak boleh ada allah lain

Allah tidak akan membiarkan penyembahan berhala dalam bentuk apapun


dan Allah tidak ada dalam kuil-kuil buatan manusia hal ini ditegaskan oleh
Paulus dalam Kis 17:24.

2. Dalam kesepuluh perintah

Dalam hukum taurat, dua perintah yang pertama dengan jelas menentang
penyembahan ila yang bukan Tuhan Allah Israel. Hukum ini mencegah
politheisme yang merupakan ciri agama-agama Timur dekat zaman kuno.

Apabila dikenakan kepada orang percaya PB, perintah pertama dari


kesepuluh ini berarti setidak-tidaknya tiga hal:

1) Ibadah orang percaya harus ditujukan kepada Allah saja. Tidak boleh
ada penyembahan doa yang dipanjatkan kepada, atau usaha
memperoleh bimbingan dan pertolongan dari allah lain, maupun orang
mati (IM 17:7, Ul 6:4, Mzm 106:37, 1Kor 10:1-20).

2) Orang percaya harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah.

3) tujuan hidup orang percaya harus lah dengan sepenuh hati, jiwa dan
kekuatannya sambil bersandar pada-Nya untuk menyediakan apa yang
baik bagi kehidupan mereka.

3. Allah yang sempurna

22
Dalam kitab Keluaran 34:14, dikatakan Allah adalah Allah yang disebut
'cemburu' sebab Dia mempertahankan hakNya sebagai satu-satunya yang
boleh disembah dan dia tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada
orang lain(Yes 42:8). Paulus menekankan bahwa jika orang Kristen
bersangkut paut sedikitpun dengan penyembahan berhala, hal itu akan
menimbulkan rasa cemburu Allah (1 Kor 10:22).

K. Allah yang berdiam dalam orang percaya

Semua orang percaya sejak saat menerima Yesus Kristus sebagai


Juruselamat dan Tuhan memiliki Roh Kudus yang berdiam dalam mereka (1
Kor 3:16, 6:19-20, EF 1:13-14). Roh Kudus diam di dalam para rasul (Yoh
14:17) sesuai dengan janji Yesus Kristus. Janji bahwa roh Kudus akan diam di
dalam orang percaya digenapi setelah kebangkitan Yesus ketika Yesus
mengutus murid-muridnya dan berkata 'Terimalah Roh Kudus' (Yoh 20:22).

Ungkapan 'terimalah Roh Kudus' menetapkan bahwa Roh Kudus pada saat
historis itu masuk dan mulai hidup di dalam para murid. secara total orang
percaya dikuasai oleh roh Kudus yang berarti ia, kapan saja dan dimana saja,
sepenuhnya dikuasai oleh roh Kudus dalam segala sesuatu yang ia ucapkan
dan lakukan. Tidak dapat dikatakan orang Kristen sebagai boneka di tangan
Allah. akan tetapi ketika seorang kristen tidak memberi tempat padaNya pada
waktu orang tersebut tidak taat. Dengan cara yang sama, setan dapat
mengganggu atau menyiksa seorang Kristen dalam banyak hal. Akan tetapi,
tidak dapat sama sekali, dikatakan bahwa orang Kristen demikian itu 'dirasuki
setan'.

23
L. Arti kuasa di dalam nama Yesus Kristus

Otoritas Kristus tergambar ketika menyembuhkan, mengusir kuasa jahat


dan mengajar. Bahkan ketika ia mengajar bersikap sebagai pemilik dunia.
Pemberitaan PB tegas, bahwa penjatuhan hukuman atas iblis di taman Eden
telah dilaksanakan. ketegasan berita tentang iblis bukan sekedar bahwa ia
adalah yang tergeser dari kedudukannya yang tertinggi, yang diusir dari istana
surgawi. Justru pada salib Kristus, iblis telah total ditundukkan dan dikalahkan
di bumi. Di Golgota Kristus telah menang Dan unggul atas iblis dan bala
tentaranya. Yesus 'telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-
penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas
mereka (Kok 2:15).

Yesus telah menang dalam pertempuran dengan menimbulkan kekalahan


atas setan. Keseluruhan ruang lingkup keberadaan yang dingin, gaib dan yang
demonic telah direnggut kuasa Kalvari. Yesus Kristus adalah penakluk atas
semua kuasa musuh, dan pada salib yang Ia kenakan menimbulkan seperti itu.
Keberadaan iblis diberitakan oleh PBB dalam keadaan terikat. 'pengikatan'
iblis oleh Yesus Kristus merupakan suatu tema yang terus-menerus muncul
dalam PB. Iblis 'diadili', 'dibuang', dan 'dimusnahkan' (Ibr 2:14). Kuasa iblis
dikekang begitu rupa sehingga ia tidak dapat lagi menyesatkan bangsa-bangsa.
Dengan kata lain, iblis tidak dapat lagi mencegah penyebaran Injil di dunia
atau merintangi maksud Allah yang berdaulat bagi gerejaNya dan dunia
ciptaanNya. Perjanjian baru mengungkapkan beberapa hal yaitu:

1. Iblis atau setan adalah makhluk roh yang sungguh ada (1Pet 5:8-9)

2. Iblis senang menaburkan benih yang jahat ( Mar 13:39)

3. Iblis musuh orang beriman (1 Pet 5:8)

24
4. Iblis disebut penguasa kegelapan (EF 6:12)

5. Dia disebut roh najis (Mar 12:43), Si pencoba (Mati 4:3), dan disebut
Si jahat (Mar 13:19).

1. Kuasa Kristus atas manifestasi setan-setan

Tuhan Yesus senantiasa membedakan antara orang-orang yang


kerasukan dan setan itu sendiri. Ia menaruh belas kasihan terhadap yang
kerasukan tapi bersikap keras dan tidak kenal ampun terhadap setan.
Perbedaan ini jelas tampak dalam perkataanNya kepada orang Gadara
yang kerasukan, 'Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini' (Mrk 5:8).
Setan-setan tidak pernah menyangkal adanya Allah. Setan setan pun juga
percaya akan hal itu dan mereka 'gemetar', demikian tulis Yakobus dalam
suratnya, Tak 2:19.

Kenyataannya ialah bahwa ketika bala tentara kegelapan itu terus-


menerus berusaha untuk menimbulkan ketidakpercayaan di dalam jiwa
orang. Mereka sendiri mendapat suatu pengetahuan tertentu tentang Allah
yang menghindari mereka dari segala ketidakpercayaan. Memang,
nampaknya di depan Kristus roh-roh jahat itu tidak dapat tetap membisu,
mau tak mau mereka terus mengakui pribadiNya dan kuasaNya serta
mengakui penghukuman mereka sendiri.

Di antara kuasa setan-setan dan kuasa Kristus tampak adanya semacam


pertarungan. Peristiwa kerasukan setan itu sendiri mewujudkan suatu
demonstrasi yang aneh dan mengerikan dari kuasa gaib. di dalam PB kita
bukan hanya melihat adanya suatu pertentangan yang menyolok antara
kegiatan setan-setan yang jahat dan karya Kristus yang murah hati, tetapi

25
dengan cara yang sama kita juga melihat adanya suatu kontras antara
kuasa iblis dan kuasa kemenangan Kristus.

Kristus memerintahkan kepada setan-setan supaya bungkam, tetapi Ia


memperkenankan orang-orang yang disembuhkan untuk bersaksi akan
kuasaNya. Kristus menolak setan-setan untuk bersaksi akan kuasaNya.
Kristus menolak setan-setan untuk bersaksi tentang jabatanNya sebagai
Mesias, karena Ia tidak memperbolehkan kerajaan iblis menjadi alat bagi
pernyataanNya kepada manusia.

Kuasa Kristus atau setan-setan itu harus dipandang dalam hubungan


dengan kemenanganNya yang menyeluruh atas iblis. Setan-setan itu
berada dibawah kuasa iblis. Jika Kristus akan mengusir mereka, terlebih
dahulu Ia harus menaklukkan tuan mereka. Para orang Yahudi ditunjukkan
oleh cara Kristus mengusir setan-setan, tapi juga oleh peristiwa itu sendiri
Tuhan Yesus mengusir penyiksa-penyiksa itu 'dengan firman' , oleh roh
Allah, hal ini sangat bertentangan sekali dengan upacara upacara magis
para dukun.

2. Otoritas orang percaya

Otoritas dapat didefinisikan sebagai hak untuk menggunakan


kekuasaan. Ketika orang percaya berhadapan dengan pelepasan atau kuasa
iblis, maka otoritas yang dipakai adalah otoritas di dalam kuasa Kristus
untuk membebaskan orang-orang dari kuasa jahat. Yesus mengajarkan
kepada orang percaya tentang otoritas sebagai berikut:

1) Yesus mengajarkan bahwa ada kuasa jahat (Yoh 14:30)

2) Yesus memberikan kuasa dan otoritas kepada murid-muridnya untuk


menyembuhkan dan mengusir setan (Luk 9:1)

26
3) Yesus menunjukkan hubungan yang erat antara dia dan Allah Bapa
(Yoh 10:3)

4) Mengikut Yesus dengan mengerjakan otoritasNya dengan kekuatan


Roh Kudus dalam seluruh kehidupan.

5) Orang percaya tidak dipenuhi rasa takut terhadap iblis.

6) Orang percaya memiliki otoritas untuk memperoleh pengetahuan dari


Roh Kudus mengenai bagaimana berurusan dengan kuasa jahat.

7) Orang percaya memiliki otoritas untuk membebaskan orang-orang dari


kuasa jahat juga sejalan dengan otoritas untuk menyembuhkan,
khususnya luka-luka batin.

Hukuman Allah terhadap okultisme

1. Hukuman Allah atas spiritisme

Timbulnya spiritisme di Israel membangkitkan murka Allah terhadap


umatNya. Spiritisme itu mendatangkan hukuman Allah yang keras,
sekalipun penuh belas kasihan demi maksud ilahi yaitu pemurnian hidup
rohani umat pilihanNya. Segala pemberontakan terhadap Allah adalah
salah satu bentuk penyembahan berhala karena kehendak yang berpusat
kepada diri sendiri dan keangkuhan karena ketangguhan diri. Umat

27
pilihan Allah harus membuktikan apakah ia seorang istri yang setia atau
istri yang melakukan perzinahan rohani yang tidak akan dibiarkan oleh
Allah. segala sesuatu yang ada kaitannya dengan spiritisme atau ilmu gaib
dilarang oleh Allah. Penyerahan kepada spiritisme pada waktunya adalah
suatu hukuman Allah atas suatu bangsa. Perbedaan antara bangsa-bangsa
yang mendengarkan ucapan gaib yang jahat dengan umat pilihan yang
mendengarkan Kristus jelas dalam Ul 18:14-15.

Tanda terbesar dari hukuman Allah atas penyembahan berhala dan


pemuja setan yang mendasarinya, barangkali adalah lembah Hinom, yang
dalam PBB disebut 'Gehenna'. Lembah ini berada di luar kota Yerusalem,
yang telah lama menjadi pusat utama penyembahan Baal di tengah-tengah
bangsa Yahudi.

2. Setan-setan sebagai alat hukuman

Pada beberapa kejadian dalam sejarah PL, Allah ada kalanya memakai
roh-roh jahat guna melaksanakan rencanaNya, menghukum orang-orang
fasik dan yang tidak taat. Raja Ahab yang jahat itu dihukum dengan 'roh
dusta' yang ditaruhkan Tuhan ke dalam mulut para nabi Ahab yang
mengakibatkan kebinasaan Ahab di Ramot-Gilead.

3. Penghukuman terhadap setan

Akibat dari kesombongan setan tidak begitu memberatkan umat


beriman, karena Kristus telah mengalahkan dan melucuti mereka berkat
salibNya. Di nerakalah iblis, setan-setan dan segala pemujanya dihukum
untuk selama-lamanya. 'Neraka. . . . . Di tempat itu ulatnya tidak akan
mati, dan apinya tidak akan padam.

BAB IV MEMBEBASKAN DARI IKATAN OKULTISME

28
Dalam kebaktian bisa saja ada seseorang atau lebih yang sesudah
didoakan, mulai memanifestasikan roh-roh kegelapan. Mungkin belenggu mereka
berhubungan dengan ilmu sihir, spiritualisme atau doktrin-doktrin palsu. Orang-
orang seperti ini perlu pelepasan rohani agar mereka dibebaskan dari perbudakan
kuasa setan. Cara terbaik untuk melayani seseorang yang dalam belenggu adalah
dengan memberi kasih dan tidak malah terjebak melayani roh kegelapan.

Kata 'pelepasan' artinya membebaskan, tetapi di dalam pelayanan


pelepasan ini, banyak artinya. Kalau dalam bahasa inggris 'deliver atau casting'
yang artinya melepaskan, melenyapkan, mengusir, membebaskan. Dan dalam
pelayanan ini penting untuk memahami bahwa pelayanan ini adalah dari Tuhan
dan untuk kemuliaan Tuhan.

Pelayanan ini benar-benar harus dilakukan dengan benar dan tidak


dikerjakan dengan sembarangan, karena si jahat atau iblis dengan malaikat-
malaikatnya tidak akan membiarkan begitu saja pelayanan ini berlangsung.
Beberapa istilah dalam pelayanan pelepasan, yaitu :

1. Possession

Istilah possession (dikuasai iblis) adalah aksi iblis yang memasuki tubuh
seorang manusia, tinggal dan bekerja didalamnya dengan cara memanfaatkan
indra dan anggota tubuh manusia tersebut, yang kemudian menimbulkan
tindakan-tindakan yang ganjil dan semestinya.

2. Obsession

Obsession adalah tindakan iblis yang dari luar tubuh, menyerang


seseorang dengan bermacam-macam gangguan dan sekaligus gencar memberikan
cobaaan-cobaan berkat kepada jiwa.

29
3. Oprression

Istilah oppression (dikendalikan iblis) menunjukkan pada tindakan iblis


yang derajatnya diantara possession dan temptation (godaan). Oppression terjadi
pada saat satu atau banyak iblis mengendalikan seseorang, menganiaya, terkadang
malah memberinya kuasa-kuasa yang luar biasa, namun tidak merampas seluruh
kebebasan orang tersebut untuk memilih.

A. Persiapan Untuk Pelayanan Pelepasan Dari Okultisme

Dalam pelayanan ini banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari pelayan,
orang yang dilayani dan keluarga hingga persiapan intuk tindak lanjut. Tempat
untuk pelayanan sebaiknya digereja. Tempat dimana banyak orang bersekutu.
Supaya jemaat juga bisa menyaksikan kuasa Tuhan yang dahsyat menghancurkan
kuasa iblis yang mengikat orang tersebut. Juga mereka bisa melihat kasih Kristus
di dalam hamba-hambanya yang membebaskan mereka dari belenggu Iblis.
Kiranya semua ini dapat membawa mereka yang belum sungguh-sungguh
bertobat menjadi sungguh-sungguh bertobat dan yang acuh tak acuh dijamah
Tuhan menjadi lebih bertumbuh.

B. Persiapan Rohani

Dalam menangani pelayanan pelepasan perlu untuk mengikuti teladan


Yesus yang mengatakan bahwa ia 'mengusir setan dengan kuasa Roh Allah'
(Mat.12:28). Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus yang memberiNya
kemampuan mengenali, petunjuk dan kuasa. Dengan demikian usaha orang yang
melayani pelepasan akan berhasil hanya bila ketergantungan pada Roh Kudus
melayani pelepasan akan berhasil hanya bila ketergantungan pada Roh Kudus
tersebut sepadan dengan besarnya ketergantungan Yesus itu.

30
Bagi pelayanan pengusiran setan-setan yang cukup kuat dan banyak
jumlahnya, pembimbing perlu melayani orang tersebut dalam bentuk team yang
mau mempersiapkan diridengan pergumulandoa dan puasa demi pengusiran setan-
setan dan melepaskan sipenderia demonis itu dari pengaruh setan-setan.

Melihat hal ini tidak seperti pelayanan penghiburan orang sakit atau
pelayanan mimbar, pelayanan ini tidak dapat dianggap sepele. Karena jika tidak
dikerjakan dengan kudus dan benar, Iblis akan menyerang pelayan yang
mengadakan pelayanan tesebut. Persiapan rohani bagi orang yang melayani
memiliki keharusan yang harus dipenuhi sehubungan dengan dirinya dengan
okultisme.

C. Persiapan Pengetahuan

Dr.March menuliskan, “Kesalahan seorang pembimbing Kristen


sebenarnya sering berasal dari kurangnya pengetahuan si pembimbing dalam
bidang psikolog, kedokteran dan pedagogi”. Dan perlu diketahui bahwa kuasa
gelap hanya mengikat 5-10% jiwa manusia, 95% adalah masalah luka batin, dan
iblis selalu menyerang manusia melalui dosa. Dengan begitu dapat disimpulkan
seseorang yang ingin melakukan peiayan pelepasan hendaknya memiliki standar
dari pengetahuan tentang pelayanan ini, seperti :

a) Dipenuhi dergan Firman Tuhan (Kol.3:16), sehingga bisa melawan Iblis


dengan roh-roh jahat dengan firman Tuhan seperti yang Tuhan Yesus
pernah lakukar (Mat.4:1-11).
b) Diperuhi dengan pengetahuan alamiah yang secukupnya untuk
perbandingan, ilustrasi khususnya dalam hal menjelaskan kebenaran
Firman Tuhan (Mzm.19:2).
c) Dipenuhi dengan pengetahuan tentang situasi dan kondisi orang, tempat,
suku,bangsa, bahasa, marga,dan adat istiadat dan kepercayaan, politik,
hukum, ekonomi, masyarakat setempat, supaya dapatvmemberitakan
injil dan pelepasan dengan tepat (Kis.21:40-22:2).

31
d) Harus mengetahui rahasia kuasa gelap ditempat tersebut (2Kor.2:11).
e) Harus mengetahui metode atau cara pelepasan yang paling cocok untuk
situasi dan kondisi setempat. Ada beberapa cara yang harus dikenal dan
dipakai sesuai dengan situasi dan kondisi tiap tempat.

D. Persiapan Perlengkapan Senjata Allah.

Paulus mengatakan bahwa 'kerajaan Allah' bukanlah soal makan dan


minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Dengan kata lain Paulus mengatakan bahwa manusia itu hidup dan benar apabila
mereka beriman bahwa. Sehingga ketika Allah itu penyelamat dan pemelihara.
Sehingga menghadapi pelayanan pelepasan senjata yang dipakai bukanlah
mengenai peralatan dari dunia dan juga mengenai kekuatan jasmani tetapi adalah
keberadaan hidup di dalam kuasa Tuhan.

1. Kekuatan yang dimaksud itu adalah keberadaan hidup di dalam Tuhan dan
di dalam kekuatan kuasaNya.
2. Memahami tujuan penggunaan perlengkapan Tuhan, “…supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis” (Ef 6:11). Tujuan dari
penggunaan perlengkapan ini adalah agar seorang pelayan dapat bertahan
melawan tipu muslihat iblis.
3. Sikap dalam menggumakan perlengkapan senjata Allah, “Jadi berdirilah
tegap…”(Ef 6:14). Dalam peperangan rohani tidak boleh bersikap
lalai,acuh tak acuh,gegabah,tidak waspada,santai yang salah,hanya tidur
saja,tapi berdiri tegap,artinya siap tempur setiap saat.
4. Mengetahui jenis-jenis senjata Allah, seperti keberanian, keadilan,
kerelaan untuk memberitakan injil damai sejahtera, iman, keselamatan,
Firman Allah (Efesus,6), nama Tuhan Yesus Kristus (Kis.16:18; Flp.2:10-
11), darah Tuhan Yesus (Why.12:1 1), pujian (1Sam.16:14-23; Mzm
22:4; 2Taw. 20:1- 30), penyembahan (Mzm 99:6), perkataan kesaksian
(Why.12:11), keberanian, kalau perlu mati syahid (Why.12:11).

32
E. Penerapan Penggunaan Perlengkapan Senjata Allah (Luk.4:1-13)

Memakai perlengkapan senjata Allah dengan meneladani Yesus Kristus.


Seperti : dia penuh dengan Roh Kudus, penuh dengan ketaatan, pergi ketempat
yang tidak menyenangkan , penuh dengan firman Tuhan, godaan dilawan dengan
firman Allah dan dengan penuh kewaspadaan.

Senjata-senjata Allah yang lengkap ini dipakai khususnya dalam


pemberitaan injil, karena saat itulah setan-setan menghadang orang beriman,
menghalangi orang beriman tetapi karena orang beriman sudah memberitakan injil
diperlengkapi dengan semua senjata Allah ini, maka orang beriman maju terus
dan semua kuasa jahat dikalahkan dan jiwa manusia dilepaskan dari kuasa setan.
Juga senjata-senjata-senjata ini dipakai dalam doa, khususnya doa untuk orang
beriman lainya, untuk hamba Tuhan yang memberitakan Injil, sehingga lebih
banyak lagi orang berdosa diselamatkan. Dengan begitu seorang pelayan harus
dipenuhi Roh, penuh dengan ketaatan kepada Roh Tuhan dan penuh dengan
Firman Allah. Dan akhirnya iblis akan kalah.

F. Persiapan Mental

Mental seorang yang akan melayani dalam pelayanan pelepasan


hendaknya mempunyai mentalitas yang menandai, seperti:

1. Harus siap melawan iblis dan semua kuasa kegelapan (Yak.4:7).


2. Telah bebas dari semua jenis ketakutan (Rm. 8:15; Ibr.2:14-15).
3. Sabar menderita (Why. 2:8-11).
4. Harus siap diusir, kalau melepaskan tawanan iblis (Mrk.5:1-17).
5. Harus siap untuk dituduh dan diejck (Mat. 12:22-24).

33
G. Persiapan Pribadi Dan Keluarga

Seorang pelayan harus dapat melihat kesiapan dirinya dalam menghadapi


pelayanan pelepasan. Harus mempersiapkan diri dengan cara sungguh-sungguh.
Seorang pelayan harus memiliki persiapan pribadi pada orang lain, seperti :

1. Tidak boleh takut berlebih-lebihan atau beraniyang sembrono.


2. Relasi dengan Tuhan , dengan sesama lingkungan dan diri sendiri harus
baik.
3. Menjadi sahabat semua orang, hidup meneladani seperti Yesus hidup (I
Yoh. 2:6; Gal. 2:19-20).
4. Harus menjadi warga gereja yang baik.

Keluarga juga perlu untuk diingatkan dan mercka perlu untuk dilindungi
dalam doa dan firman Allah. Ini diperbuat karena iblis dapat saja menyerang
anggota keluarga scoring pelayan yang sedang melayani orang yang terlibat
okultisme.

H. Persiapan Orang Yang Dilayani Dan Keluarganya


1. Kesediaan orang yang mau dilayani.

Orang yang akan dilayani hanya ia yang memang mau untuk dilayani, jika
ia tidak mau dilayani tidak boleh ada pemaksaan. Dengan meneladani Yesus
dalam Why.3 : 20, lihat, aku berdiri dimuka pintu dan mengetok; jikaulau ada
orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku. 'Jika Tuhan Yesus begitu sopan, maka pelayanan pelepasan juga
harus meneladani hal ini. Jika dipaksakan ini adalah pekerjaan sia-sia dan akan
membuang energy yang sia-sia pula.

34
2. Pesiapan keluarga dari orang yang mau dilayani

Keluarga terdekat dari orang yang mau dilayani seperti : orang tua,
saudara kandung, kakek atau nenek hendaknya dilayani terlebih dahulu, tapi juga
dengan catatan jika mereka mau. Jika ada keluarga yang belum percaya Kristus
harus dilayani, dan ini adalah kesempatan memberitakan injil. Jika keluarga tidak
setuju tetapi ia sudah cukup dewasa (bisa bediri sendiri dan tidak bergantung
keluarga lagi) ia harus dilayani sekalipun ada penolakan keluarga.

I. Persiapan Untuk Tidak Lanjut

Daiam pelayanan pelepasan ini juga penting mempersiapkan tindak lanjut


pelayanan terhadap kesiapan hidup rohaninya untuk hari-hari setelah
pelepasannya. Hal-hal seperti :

1. Persiapkan alamat gereja, persekutuan atau hamba Tuhan yang dapat


dihubungi.
2. Siapkan buku-buku atau nama buku-buku yang nanti bisa dibeli dan
dibaca.
3. Meminta alamat orang yang dilayani agar dapat berhubungan atau
berkomunikasi.
4. Mengarahkan orang yang dilayani masuk dalam pelayanan pemuridan
yang terbaik sehingga dia bertumbuh dan menjadi dewasa dalam
pelayanan pemuridan yang terbaik dia bertumbuh dan menjadi dewasa
dalam Tuhan.

J. Menganalisa Masalah Okultisme

35
Mereka yang dipanggil untuk melakukan doa pembebasan akan diberi
karunia membedakan roh tersebut. Ada orang-orang yang diberkati oleh Allah
dengan karunia pembedaan roh secara luar\ biasa. Akan tetapi, kebanyakan orang
hanya akan menerima pembedaan yang biasa-biasa saja. Biasanya kebutuhan akan
doa pembebasan muncul setahap demi setahap melalui doa.

K. Pengamatan Berdasarkan Karunia Membedakan Roh


1. Roh kudus ada didunia dan disorga (I Yoh. 5:7-8)
2. Roh setan ada dimana-mana didunia ini (1Yoh. 5:19 ; Ef. 6:11-12)
3. Bedakan antara malaikat Tuhan dan malaikat iblis (2Kor. 11:14; Why.
22:8-9).
4. Roh orang mati tidak adalagi didunia ini (Luk. 16:19-31; 2 Sam. 12:23 ;
U1. 18:9-12).

L. Membedakan Kasus Masalah


1. Masalah hanya dicobai oleh iblis (Mat. 4:1)
2. Masalah diganggu oleh roh jahat (ISam. 16:14)
3. Masalah dikat oleh kepada kehendaknya (2Tim. 2:26)
4. Masalah dirusak oleh iblis (1Kor. 5:5; Mat. 12:22 ; Mrk. 5:1-20)

M. Pengamatan Dengan Membedakan Masalah Biologis, Psikologis Dan


Demonis
1. Membedakan masalah sakit kepala
 Ada sakit kepala karena kurang tidur (biological)
 Ada sakit kepala karena putus cinta (Psikologikai)
 Ada sakit kepala setiap kali mendengarkan khotbah (demonical kuasa
gelap)

2. Membedakan masalah takut


 Ada orang takut karena makanan kotor (biological)

36
 Ada orang takut sebelum ujian (psikologikal)
 Ada orang takut tiap kali lewat kuburan sendiri (demonical)

3. Membedakan masalah suami-isteri bercerai


 Suarni istri berceraikarena suamiimpotent, mendengkur (biological)
 suami istri bercerai karena karena istri tidak suka main golf (psikoligikal)
 suami itri bercerai karena mengambil pasangan dengan kekuatan
sihirjampi cinta (demonical)

4. Membedakan masalah muntah


 ada orang muntah karena tidak tahan mabuk laut atau mabuk darat
(biological)
 ada orang muntah kalau lihat orang lain muntah (psikologikal)
 ada orang muntah tiap kali melihat orang kerasukan (demonical)

N. Pengamatan Dengan Memperhatikan Adanya Akibat. Akibat Terlibat


Dalam Praktek Okultisme (Ilmu Gelap)

1. Akibat untuk diri sendiri

Dalam hal ini dapat berupa : hidup dalam keadaan najis (Im, 17:7), hidup
dalam keadaan sakit aneh (Luk, 13:11; Kis. 10:38), hidup dalam keadaan sesat
(2Taw. 33:1-1 1), hidup menjadi hamba jahat (2Taw. 33:1-11), hidup dalam gelap
dan suram (Yes, 8:19- 21), hidup dalam keadaan sesat (Mzm. 16:4) hidup dalam
keadaan kacau (Yes. 19:1,14), hidup dalam keadaan lesu (Yes, 57:6-13), hidup
dalam kepahitan hati (Kis. 8:9-23), hidup dalam kelemahan sakit dan mati yang
tidak wajar (IKor. 10:19-22; 11:27-30), hidup dalam ketakutan yang tidak wajar
(lbr. 2:14-15), hidup dalam keadaan sial dan terhukum, (Kel. 20:3-5; Hos, 11:2-7),
bisa jadi gila (Yer. 50:38), bisa bunuh diri (Yoh. 13:27; Mat. 27:4-5; ITaw 10:13-
14).

37
2. Akibat untuk keturunan
 Keturunan terkutuk (Kel. 20:3-5; Mzm. 37:28)
 Keturunan mengalami hidup yang sia-sia (1Ptr. 1:18)

3. Akibat untuk kehidupan rohani


 Doa tidak dijawab Tuhan (Yes. 57:6-9, 13)
 Tidak akan tertarik kepada firman Tuhan (2Taw. 33:1-11)
 Tidak bisa mengusir kuasa kegelapan, malah diusur iblis (Kis. 19:13-16)
 Sulit mengenal kebenaran (2Tim. 2:25-26)
 Tidak melihat cahaya kemuliaan injil (2Kor. 4:4)
 Tidak mewarisi kerajaan Allah atau merasa pasti akan masuk neraka (Gal.
6:19-21; Why 21:8; 22:15; Mat. 25:41)

4. Akibat-akibat lain
 Hidup tercerai berai (Za. 10:2)
 2 Tidak tahan mengadapi pencobaan (Yes 57 : 6-9; 13B)
 Firman Tuhan tidak masuk dalam hati (Mat 13:4, 19)

O. Pelayanan Pelepasan Okultisme


1. Pendahuluan

Pada pendahuluan ini diadakan semua pembongkaran akan hal-hal yang


berkaitan dengan okultisme, dan si penderita harus jujur menggakui semua akan
apa yang pernah terjadi dengannya sehubungan dengan okultisme. Memnbongkar
semua setiap ikatan dan belenggu, kutuk, kepahitan dan praktek ilmu gelap yang
dibuat oleh nenek moyang, orang tua, pemberian saat lahir, pergi
bmerantau/studi, saat kawin, memasuki rumah, untuk hidup sukses, rumah tangga
yang dikacau roh pengacau, hal-hal yang pernan didapat dari peramal, roh-roh
yang menyebabkan penyakit. kegiatan-kegiatan yang dilakukan atas perintah dari
praktek okultisme, roh-roh penyesat dan dosa-dosa sehubungan okultisme.

38
2. Pelepasan dari ikatan setan-setan

Setelah dapat diketahui dengan pasti bahwa sipenderita memang


mengalami gejala-gejala demonis, maka ada hal-hal yang penting yang harus
dilakukan oleh sipelayan :

a. Membawa orang itu kepada Yesus Kristus

Perkataan yang keluar dari mulut orang percaya harus sesuai dengan
firman Tuhan. Seorang pelayan harus memproklamasikan kemenangan Yesus
secara tegas dan dengan kata-kata yang benar-benar keluar dari hati. Dalam hal ini
ada prinsip Alkitab yang harus diperhatikan : “dibawah langit ini, keselamatan
yang sejati hanya ada dalam Yesus Kristus” (Kis, 4:14) dan “Yesus menolong
orang yang datang kepadaya” (Yoh.637)

b. Pemusnahan benda-benda okultisme

Benda-benda okultisme yang pernah diterima dan disimpannya berupa


jimat-jimat, tulisan-tulisan mantera atau benda-benda ghaib dari setan harus
dimusnahkan. Prinsip dalam alkitab : “Berhala-berhala keluarga Yakub ditanam
ditanah” (Kej. 35:2-5), “Raja Yerobean merusak dan membakar berhala- berhala”
(1Raj. 15:12-13) dan “orang-orang Efesus membakar kitab-kitab mantera mereka”
(Kis 19:19).

c. Kontak dan persahabatan dengan medium mistik dihentikan

Tanpa menghentikan persahabatan dengan medium mistik maka orang itu


akan dapat diikat kembali oleh setan. Pengikatan diri dalam persahabatan dengan
anak-anak Tuhan sangat diperlukan.

d. Mau mengakui dosa-dosa okultisme tersebut

39
Orang yang terlibat dalam okultisme harus mau mengakui dosanya kepada
Tuhan dan bertobat. Prinsip alkitab : 'dalam kejujuran mengakui dosa, Allah akan
mau memberikan pengampunanNya dalam Kristus ' (IYoh. 1:9) dan 'Anak-anak
Tuhan dituntut untuk saling mengakui dosa satu dengan yang lainnya dan saling
mendoakan supaya desembuhkan' (Yak. 5:16).

e. Mengadakan doa pelepasan

Setelah tahap diatas, seorang yang pernan dibelenggu dan ditindas oleh
setan-setan harus dibimbing untuk mengadakan doapelepasan. Doa pelepasan itu
dapat diucapkan antara lain sebagai berikut; : Di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus aku memberitahukan kepada Iblis dan segala pekerjaannya: Aku
mengumumkan kepada dosa-dosa sihir nenek moyang kami dan dosa-dosa sihir
dalam hidup ku, bahwa sekarang dan selamanya ku menyerahkan diriku kepada
Yesus Tuhan ku; dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin!

Pelayanan pengusiran setan harus selalu didahului dengan doa. Jika


sekelompok orang percaya dapat dikumpulkan untuk bertekun dalam permohonan
doa, maka hasilnya akan sangat menolong. Kemudian ketika pekerjaan pelepasan
dimulai, jalannnya sudah disiapkan dan penyerahan kuasa Iblis sudahlah pasti.

Apabila sipenderita sudah benar-benar dibebaskan, maka kita tidak akan


meragukan hal itu. Penderita yang telah dibebaskan itu, jika ia orang yang
sungguh hidup didalam Tuhan, akan sering memuji Tuhan dengan bersorak-sorak
dan menangis, jika tadinya ia terhalang untuk mengucapkan nama Tuhan,
sekarang ia dapat melakukannya dengan bebas dan penuh sukacita.

Dalam ringkasan atau praktisnya semua langkah-langkah pelepasan adalah


sebagai berikut.

1. Doa pujian. Bersukacita atas kemenangan Kristus

40
2. Doa mohon perlindungan Kristus bagi semua yang terlibat.
3. Doa pengikatan, doa mengikat roh jahat. Misalnya : “dalam nama Yesus
Kristus, saya mengikat segala roh jahat”.
4. Memerintahkan roh jahat agar keluar. Misalnya : “aku memerintahkan mu,
hair oh yang nista, pergi dalam nama Yesus Kristus”,
5. Undanglah roh Kudus agar memenuhi diri orang tersebut.

P. Follow Up Pelayanan Okultisme

Orang yang telah dilayani dan memperoleh kelepasan maka ia hendaknya


tidak hidup seperti sebelum dilayani. Tetapi hidup bertumbuh dan terus
memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama. Hidup belajar
bersabar dan sungguh-sungguh berpegang pada firman Tuhan dan tidak mau lagi
mendekati praktek okultisme. Perlu mengetahui bahwa Itlis akan tetap merayu dan
akan memberikan jalan pintas untuk mencapai tujuan yang diingini manusia.

Setelah seseorang dilepaskan dari ikatan okultisme dan dari kuasa


kegelapan, dan supaya dia tidak kembali kepada hidup lama dan tidak ditipu oleh
Iblis kembali, maka orang yang baru dilepaskan dari ikatan okultisme hendaknya
menjalankan tugas dan tanggung jawab dirinya dihadapan Tuhan, seperti :

1. Tugas dan tanggung jawab terhadap Tuhan Membaca Alkitab (Yosua 1:7-
8; Kol. 3:16), berbicara kepada Tuhan lewat doa ( Kol.4:2; 1 Tes.5: 1 7),
mempersembahkan tubuh (Rm.12:1-2), hidup bagi Tuhan dan bukan lagi
hidup bagi diri sendiri (2Kor.5:15), mengasihi Tuhan dengan segala
keberadaan (Mrk.12:29-30).
2. Tugas dan tanggung jawab terhadap Tuhan
Memelihara keschatan tubuh (1Tim. 5:23), hiduplah bersukacita (Ams.
17:22), hidup dalam iman dan hikmat (1Tim. 1:18), nemelihara kesaksian
diri (1Tim. 4:12), memeliha:a diri supaya tidak dicemarkan oleh dunia
(Yak. 1:27). Juga menjalankan tugas dan tugas dan tanggung jawab

41
terhadap keluarga, gereja, pemerintah, lingkungan hidup, pekerjaan dan
turut dalam misi pengijilan sedunia.

Q. Sikap terhadap okultisme

Beberapa sikap orang Kristen dalam menghadapi okultisme.

1. Mengakui bahwa iblis itu ada dan ia memiliki kekuatan dan dengan
kekuatan itu ia hanya punya satu tujuan utuk merusak. Dan orang Kristen
tidak boleh menganggap hal ini sepele.
2. Iblis tidak pernah takut kepada manusia, tetapi ia takut kepada Kristus
yang berdiam dalam tiap-tiap orang yang percaya kepadaNya. Karena itu
baiklah tiap orang Kristen berada selalu tinggal dalam Kristus dan Kristus
tinggal didalamnya (Yoh. 15:4).
3. Bagi para siapapun yang ada terlibat dengan okultisme, hendaklah ia
datang kepada Kristus untuk mendapat kelepasan ilahi dariNya. Dan Allah
Yang Maha Penurah itu, memiliki hamba-hambaNya yang siap untuk
melayani dan membimbing kepada kelepasan dari okultisme.

R. Tugas Gereja Dalam Pelayanan Dan Membukakan Okultisme

Dari berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia tentang okultisme seperti


dibeberapa tempat terjadi di Indonesia tentang okultisme seperti di beberapa
tempat terjadi kesurupan massal..Jumlah kesurupan itu dapat mencapai ratusan
orang sekaligus dan ini tidak mengenal hanya yang non Kristen saja tetapi juga
dari orang Kristen juga ada yang kesurupan.

Melihat hal ini tidaklah mungkin gereja berdiam diri dan tidak membuka
diri untuk merespon akan hal ini. Membukakan hal ini bagi jemaat, baik itu
kepada remaja, pemuda dan orang tua, hendaknya hal ini dibukakan dan diberi
penerangan yang cukup. Hal-hal ini dapat dibukakan dengan mengadakan
seminar. Diskusi PA atau kegiatan tertentu yang mengarah kepada menjelaskan

42
dunia okultisme. Dengan demikian akan ada jemaat yang bertumbuh dan semakin
tekun dalam firman Tuhan.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Kemuktahiran Isi Buku

Dalam buku ini memiliki kemuktahiran yaitu memberi penjelasan tentang


Masalah Okultisme, dan akibatnya, Pandangan Kekristenan tentang
Okultisme. Cara membebaskan diri dari ikatan okultisme. Dan buku ini
memiliki berbagai contoh pembahasan. Penjelasan juga tidak panjang lebar
namun langsung diberikan contoh yang nyata dalam kehidupan orang – orang.
B. Kelemahan dan Kelebihan Buku

Kelemahan
1. Masih terdapat pengetikan huruf serta kata yang kurang tepat pada materi
2. Lembaran buku hanya berwarna hitam putih dan tidak disertai gambar
sehingga kurang menarik para pembaca.
3. Tidak memiliki kata pengantar
4. Tidak ada nama penerbit yang menerbitkan buku ini
5. Buku belum memiliki nomor ISBN

43
6. Buku tidak menyajikan kepustakaan

Kelebihan

1. Materi yang disajikan dalam buku ini dijabarkan secara detail mulai dari
pengertian, contoh, akibat dan cara untuk menghadapi masalah okultisme
disebut.
2. Buku ini menyediakan bab yang berisi kesimpulan dan saran sehingga
memudahkan pembaca menemukan infoormasi secara cepat.
3. Dari aspek tata bahasa, pembahasan pada bab yang direview termasuk
dalam penggunaan yang mudah dipahami oleh pembaca.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

44
Okultisme perlu diketahui oleh setiap orang terutama umat Kristen agar dapat
memenuhi segala bentuk praktek yang dapat membawa kita kedalamnya.
Mulai dari PL hingga PB ada begitu banyak dipaparkan praktek okultisme.
Dan hal ini menjadi tantangan dalam pemberitaan Injil disepanjang masa. Dari
pemaparan dalam bab 3 jelas kita lihat bahwa buku ini masih memiliki lebih
banyak kelemahan dari pada kelebihan. Oleh karena itu, masih diperlukan
perbaikan untuk kedepannya.
B. Saran
Agar Semua orang beriman dalam Yesus Kristus hendaknya hidup taat dalam
terang Firman Tuhan tiap – tiap hari enjauhkan diri dari keterlibatanterhadap
praktek – praktek okultisme. Pelunya jemaat mengupayakan npemahaman
yang tepat tentang Okutisme, dan untuk mencapai hal – hal itu dapat dapat
membeli buku- buku okultisme atau menghadiri acara- acara tertentu yang
membahas okultisme.

DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, Selfi dan Sihombing, Bangun. 2020. Okultisme. Medan.

45

Anda mungkin juga menyukai