Anda di halaman 1dari 9

Iblis Sudah Keok

(RESENSI)

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Dalam Menempuh Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Kristen

Ditulis Oleh:

Nama : Jordan Emmanuelle

Kelas : 9.1

Absen : 12

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KRISTEN

KALAM KUDUS KOPO PERMAI

BANDUNG

2019
DATA FISIK BUKU

 Judul buku : Iblis Sudah Keok

 Judul asli buku : Iblis Sudah Keok

 Penulis buku : Frederick S. Leahy

 Penerbit buku : Cempaka Putih

 Penerjemah Buku : Dr. Harun Hadiwijono

 Perancang sampul : Arman Widya

 Tebal buku : 0,5 cm

 Ukuran buku : 18 cm x 13 cm

 Tahun terbit : 1985


BAB 1

SINOPSIS

Malaikat yang baik dan yang jahat

Setiap penyelidikan atas kejahatan, bila tidak dibarengi pelajaran tentang

diri pribadi Sang Jahat itu sendiri, penyelidikan itu akan cenderung menjadi

pendekatan teoritis belaka, dan mengurangu penyataan Alkitab mengenai hal itu.

Bahkan roh dunia ini, dengan segala percekcokan dan kekacauannnya, tidak dapat

dimengerti sewajarnya kalau tidak ada kesadaran akan adanya kekuatan rohani

yang sangat menentang baik manusia maupun Allah. Orang Kristen yang benar-

benar lupa akan adanya perlawanan malaikat-malaikat yang telah jatuh ke dalam

dosa, pada tahap tertentu menjadi lengah dalam perhatian dan ketergantungan

mereka kepada Allah. Konfrontasi antara Allah dan Iblis yang berpusat pada salib

Kristus, bersifat kosmis dan melampaui abad-abad segala zama. Adalah tolol dan

berbahaya mengembara di sepanjang garis merah pertenpuran itu dengan sikap

masa bodoh.

Sebelum ajaran tentang setan-setan dapat dilihat segala seginya yang

sebenarnya, terlebih dahulu harus ada suatu pengetahuan alkitabiah tentang

malaikat. Hanya dengan demikianlah kita dapat membicarakan secara bermanfaat

tentang tabiat, kegiatan dan penghakiman Iblis serta kerajaanya. Alkitab

menerima adanya malaikat dan menanggap mereka berpribadi. Mereka memiliki

akjal, sifat kesusilaan dan segala pengungkapan bahwa malaikat-malaikat kudus

1
tinggal di sorga bersama orang-orang yang diselamatkan, dan dalam hal-hal

tertentu orang-orang itu dikatakan menyerupai malaikat Allah (Mat 22:30).

Sekalipun kadang-kadang malaikat-malaikat itu mengambil wujud

jasmaniah, pada hakikatnya mereka adalah mahluk rohani. Penulis Surat Ibrani

menyebut mereka ‘roh-roh yang melayani’ (Ibr 1:14), dan mereka adalah mahluk

tak berjasad seperti tersirat dalam pernyataan Tuhan, dan bahwa di sorga orang-

orang yang telah diselamatkan itu ‘tidak kawain dan tidak dikawinkan, melainkan

hidup seperti malaikat’ (Mat 22:30)

Roh dapat berada dalam jumlah besar di satu tempat pada waktu yang

sama. Orang yang kerasukan setan di Gada itu disebut ‘Legion, karena ia

kerasukan banyak setan’ (Luk 8:30)

Suatu waktu Abraham melihat apa yang baginya Nampak sebagai satu

kelompok yang terdiri dari tiga orang. Salah seorang dari mereka memimpin

percakapan dan Ia disebut Tuhan (Kej 18:1-15). Kemudian kedua ‘orang’ lainnya

oergi ke hadapan dengan Tuhan. Kedua ‘orang’ itu diuraikan sebagai ‘dua

malaikat’ dalam bab berikut nya, dan setekah itu mereka disebut lagi ‘orang-

orang’

Pada waktu Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati, beberapa

perempuan yang pergi ke kuburan waktu subuh melihat seorang malaikat dalam

wujud ‘seorang muda’ (Mrk 16:5). Kita tidak dapat mengatakan apakah wujud

jasmaniah yang diambil malaikat pada kesempatan-kesempatan seperti itu nyata

atau semu. Tapi jelas. Bahwa sekalipun nakaujat-malaikat itu jauh lebih bebas

dalam hubungan mereka dengan ruang dan waktu, mereka adalah roh-roh yang

diciptakan dan bersifat terbatas. Akal dan kuiasa mereka jelas melebihi yang

2
dimiliki manusia. Mazmur mengatakan bahwa mereka adalah ‘pahlawan-

pahlawan perkasa’ 103:20). Mereka dusebyt ‘malaikat-malaikat-Nya dalam

kuasa-Nya’ (2 Tes 1:7). Tapi semua sifat keterbatasan malaikat disebut juga

dalam Alkitab. Ketika Kristus berbicara tentang akhir zaman Ia berkata, ‘Tentang

hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, ,malaikat-malaikat di sorga tidak, …

hanya Bapak sendiri’ (Mat 24:36). Maka maalikat adalah mahluk rohaniah

semata-mata, yang akalu, bersusila dan kekla. Fakta bahwa mereka meiliki tabiat

kesusilaan adalah penting bagi penyelidikan ini.

Malaikat yang terpilih dan yang tidak terpilih

Alkitab berbicara tentang malaikat yang baik dan yang jahat; ‘malaikat-

malaikat yang tidak taap pada batas-batas kekuasaan mereka’ (Yud 6). Malaikat

dinyatakaan terikat pada kewajiban kesusilaan; pahala bagi ketaatan, dan

hukuman bagi ketidaktaatan. Malaikat yang baik digambarkan sebagai tantara

Allah yang senantiasa siap untuk menaati firman-Nya. Mereka ‘melaksanakan

firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya’ (Mzm 103:20). Para

malaikat yang jatuh ke dalam dosa membentuk tenara Iblis, mewujudkan kuasa

kegelapan yang berusaha merusak karya-karya Allah. Kristus menggambarkan

‘penaburan Lalang di antara gandum’ sebagai perbuatan ‘musuh’ (Mat 13:28),

dan dalam Surat Petrus yang pertama Iblis disebut’lawan’ kita (5:8). Kedua-

duanya – malaikat kudus dan yang tidak taat – besar dalam jumlah (Mat 26:53;

Mrk 5:9).

3
BAB 2

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

Kelebihan Buku

Menurut penulis, buku ini menarik dari sisi:

Kesatu, buku ini bagus karena, buku ini mengajarkan tentang kebaikan

Malaikat dan juga kejahatan dari si Iblis. Penjelasan yang ada di dalam buku ini

on point atau tidak bertele-tele, buku ini menggunakan kata-kata yang mudah

dimengerti. Lay out di buku ini dari bab ke bab yang lainnya cukup rapi, dan enak

untuk dilihat dan dibaca. Buku ini cukup di lengkapi dengan ayat dari Alkitab

yang sudah cukup banyak sehingga pembaca dapat membacanya. Lalu, buku ini

memiliki kesimpulan yang terdapat pada akhir setiap babnya, isi dari kesimpulan

tersebut adalah point – point penting yang terdapat di dalam setiap babnya. Di

dalam buku ini, terdapat penjelasan dari kata – kata yang cukup asing bagi

pembaca, seperti contohnya terdapat di halaman enam puluh tiga pada paragraf

pertama, : Kata “jin” pada Yesaya 13 : 21 dan 34 : 14 dalam bahasa Ibraninya

berarti “mahluk yang berbulu”, mungkin seekor kambing jantan yang dalam kitab

Septuaginta (Lxx, kitab PL dalam bahasa Yunani) diterjemahkan “daimon” yang

biasa kita sebut sebagai setan.

Buku ini memiliki cover yang cukup bagus dan cukup menarik untuk orang yang

pertama kali melihatnya.

4
Kekurangan Buku

Kekurangan dair buku ini terdapat pada isi buku yang terlalu kosong tidak ada

hiasan apapun, sehingga membuat pembaca menjadi bosan dan akhirnya pembaca

menjadi mengantuk. Tulisan dalam kalimat per kalimat yang ada di dalam buku

ini terlalu dekat sehingga para pembaca menjadi pusing untuk membacanya.

Di dalma buku ini, penulis dari buku ini menggunakan kalimat – kalimat yang

cukup sulit untuk dimengerti pembaca dengan sekali atau bahkan dua kali

membaca. Di dalam buku ini juga menggunakan kata – kata yang cukup sulit juga

dimengerti oleh pembaca. Selebihnya buku ini tidak memiliki kekurangan yang

lain, ada beberapa kekurangan di dalam buku ini, tapi sisa kekurangan dari buku

ini masih bisa di wajarkan oleh pembaca.

5
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Manfaat dari buku ini adalah kita bisa dapat mengetahui bahwa Malaikat

itu dibagi menjadi dua, yaitu ada Malaikat yang baik dan juga adalah malaikat

yang jahat di dunia ini.

Saran

Saran dari saya, designer dari buku ini diharapkan bisa untuk mengedit

cover dari buku ini menjadi lebih menarik lagi, dan juga diharapkan untuk

menambahkan hiasan di dalam isi yang terdapat dari buku ini, agar para pembaca

tidak menjadi bosan dan juga mengantuk. Diharapkan juga, untuk tidak

menggunakan kata – kata yang tidak bisa di baca dengan sekali membaca atau

bahkan duakali membaca, dan juga tidak menggunakan kalimat yang di ulang –

ulang, sehingga tidak menggunakan kalimat yang belibet.

Anda mungkin juga menyukai