Anda di halaman 1dari 9

1.

Buku 1
A. Identitas Buku

Judul : Okultisme

Tahun : 2018

Penulis : Pdt. Selfi Sihombing, S.Th, M.Si, M. Pdk

Pdt. Bangun Sihombing, ST, M.Div

Cetakan : Ketujuh

Tebal Buku : 108 Lembar

B. Ringkasan Buku

Bab 1 Pendahuluan. Dalam bab I pendahuluan penulis menyebutkan tentang


tujuan penulisan yaitu tentang pengertian okultisme, bagaimana cara menangani
atau menolong orang yang terikat dengan okultisme dan bagaimana seharusnya
sikap orang kristen terhadap okultisme. Seperti yang kita ketahui dewasa ini sudah
banyak orang kristen yang terlibat dalam praktek okultisme. Okultisme
merupakan ajaran yang bersifat rahasia, gelap , misterius khususnya menyangkut
kuasa kegelapan. Orang kristen yang sering terlibat dalam praktek okultisme
artinya mereka yang menduakan Tuhan. Keluaran 20: 2-3 menyebutkan “Akulah
TUHAN, Allahmu yang membawa engkau keluar dari tanah mesir, dari tempat
perbudakan. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku”. Yang artinya hanya
ada satu Tuhan kita. Tidak ada allah lain yang kita sembah selain dia.

Penulis juga menjelaskan sedikit arti okultisme pada bab I ini dengan
melihat keadaan orang kristen yang semakin banyak yang terlibat dalam praktek
okultisme misalnya, perdukunan. Melalui pengamatan penulis, praktek okultisme
ini sangat penting untuk dibahas dan tidak dapat diabaikan. Topik ini tidak
mungkin dikatakan tertinggal zaman, karena dalam setiap zaman akan selalu ada
praktek-praktek okultisme. Mungkin dan fenomenanya uang berbeda, tetapi
hakekat dan keberadaan dari okultisme adalah sama. Sama sumber dan pelakunya,
yaitu iblis.
Pada kondisi lain banyak kasus ketika seseorang tidak mengetahui
bagaimana cara lepas dari ikatan praktek okultisme. Juga pada saat seseorang
ingin melepaskan dirinya sendiri dari belenggu ikatan praktek okultisme, ia tidak
tahu bagaimana caranya. Dan ada pula orang yang diganggu oleh roh jahat tidak
tahu bagaimana caranya. Dengan pembahasan mengenai pengertian okultisme ini
penulis mengharapkan orang kristen semakin terbuka pemikirannya mengenai apa
sebenarnya okultisme itu sehingga kita sebagai orang kristen yang percaya dan
mempunyai Tuhan tidak terjatuh dalam praktek okultisme ini.

Bab II Masalah Olkutisme dan Akibatnya


A. Pengertian Okultisme
Pengertian okultisme menurut penjelasan penulis yaitu bahwa istilah
okultisme merupakan ajaran, paham atau doktrin tentang hal-hal yang sifatnya
rahasia , gelap, misterius dan tersembunyi, khususnya menyangkut kuasa
kegelapan. Hal-hal ini bersangkut paut dengan yang terjadi atau yang
dipraktekkan di luar hidup normal sehari-hari, misalnya kontak langsung dengan
dunia roh gelap maupun pengalaman dengan dunia roh yang dialami seseorang
seperti penglihatan akan roh-roh, telepati dan lain-lain. Penulis juga
menambahkan pengertian okultisme menurut kamus Oxford yaitu okultisme
merupakan sesuatu yang diluar jangkauan pengetahuan manusia yang berkenaan
dengan hal yang luar biasa seperti supernatural dan mistik.

B. Nama-nama lain yang bersangkutan terhadap okultisme

Ada banyak nama-nama yang bersangkut paut dengan sifat-sifat jahat


yang berkaitan dengan okultisme yang dituliskan penulis. Ada setan yang
merupakan sesuatu yang jahat yang digambarkan sebagai seekor naga merah yang
besar yang besar, buas dan kejam. Setan juga digambarkan sebagai karakter yang
jahat dan sebagai penggoda dan pencoba (Matius 4 :3,1 Tes 3:5). Ada iblis yang
digambarkan pemfitnah, iblis atau orang jahat (2 kor 11:14-15). Ada hantu yang
digambarkan dalam bentuk kambing yang berbulu kesat, sehingga menakutkan
yang melihatnya (Yes 34:14). Ada jin dimana makhluk halus atau gaib yang
tersembunyi atau tidak dapat dilihat (yes 13 :21).
c. Bentuk-bentuk okultisme

Ada beberapa bentuk okultisme yang ditulis penulis seperti spritisme.


Spritisme merupakan suatu kegiatan kontak dengan orang yang telah mati,
melalui mediumik. Tujuan orang melakukan praktek spritisme adalah untuk
meminta nasehat, kekuatan atau adanya keingintahuan tentang kematian. Padahal
firman Tuhan mengatakan bahwa hubungan orang mati dan orang yang hidup itu
sudah tidak ada lagi. Orang yang sudah mati itu sudah naik kesorga dan duduk di
sebelah kanan Allah Bapa. Ada jimat-jimat yang dianggap mempunyai kekuatan
atau kesaktian. Ada muzizat palsu seperti berjalan diatas bara api, berjalan diatas
air , mendapatkan ikan secara gaib,dan menghentikan hujan. Dimana semua
perbuatan itu merupakan muzizat yang dilakukan akan tetapi ditiru oleh manusia.

D. Okultisme dalam masyarakat

Penulis disini menuliskan bahwa okultisme dalam masyarakat disebakan


karena keinginan pengembangan atau peningkatan kualitas hidup dan ada juga
yang ingin memiliki kekuatan atau kemampuan melebihi manuia umumnya.
Setiap orang mempergunakan okultisme dalam bentuk apapun mempunyai alasan
yang kuat dalam memakainya seperti ingin mempunyai jabatan yang tinggi di
sebuah perusahaan, ingin mempunyai kekuatan atau kekebalan tubuh terhadap
senjata tajam, taku kecelakaan, ingin tahu nasib dan lain-lain. Banyak dampak
negatif yang diterima apabila menggunakan praktek okultisme ini seperti
gangguan secara rohani, gangguan secara psikologis/mental, kekacauan dalam
keluarga dan ketakutan. Orang yang terlibat okultisme tidak akan mewarisi
kerajaan Allah (Gal. 5 :20-21), malah dilempar kelautan yang menyala-nyala
(Why. 21 : 8-22, 15)
Bentuk okultisme juga ada pada zaman modern sekarang ini. Seperti
okultisme dalam televisi dimana tayangan pertelevisian dengan film-film bertema
alam roh atau misteri. Ada juga okultisme pada adat seperti saat memasuki rumah
baru diadakan ritual, saat paskah memberi rokok kepada arwah yang dikuburan
dan lain-lain.
Bab III Pandangan Kristen tentang Okultisme. Penulis dalam konteks ini
menyebutkan bahwa manusia memiliki banyak konsepsi yang salah mengenai
dukun-dukun yang dapat berhubungan dengan roh dan apa yang sebenarnya yang
terjadi dukun-dukun itu hanya berkomunikasi dengan setan-setan yang meniru
orang-orang yang telah mati. Dalam PL tentang kekuatan-kekuatan gaib tertulis
dalam Daniel 1:2O ;2:23 ;27;:4:7,9;5:11 yakni tentang pengaruh gaib, para ahli
jampi dan ahli sihir di istana babel. Selain kepada mereka yang berpaling kepada
arwah-arwah, PL juga menunjuk kepada kejahatan setan-setan yang pada
umumnya nama dengan sebutan jin (Yesaya 13:21.). mazmur 106:37 dikatakan
mereka mengorbankan anak laki-laki mereka dan anak perempuan mereka kepada
roh-roh jahat. Seperti yang dikatakan paulus bahwa pemujaan kepada berhala-hala
modern pada kenyataannya adalah pemujaan kepada setan-setan. Pemujaan yang
harusnya milik Allah telah dibelokkan kepada pemujaan terhadap setan-setan.

Masalah okultisme dalam Perjanjian Baru dijelaskan penulis, misalnya


yaitu bertenung (Kis 16) dimana pada saat kunjungan ke tempat ibadah paulus dan
kawan-kawannya diganggu oleh seorang wanita tukang tenung. Dan roh yang
yang menguasai wanita itu adalah roh najis dan jahat yang telah menyita hidup
wanita itu. Dalam PB banyak peristiwa yang memaparkan peristiwa kerasukan
setan dalam penderitaan masyarakat. Dalam PB diungkapkan bahwa adanya
kegiatan setan-setan dan kuasa kegelapan yang menyusun kekuatan untuk
menentang Anak Allah dan gereja. Setan dalam PB mempunyai sifat dasar yaitu
setan mengenal dan mengakui keberadaan Allah dalam Yesus Kristus (Lukas 4 :4,
Markus 3:12), setan takut pada Allah dan manusia yang beriman pada Yesus,
setan dapat berdiam diri dalam hidup batin manusia, setan diikat oleh kristus,
setan mencintai kekerasan, setan menunggu waktu yang tepat, setan adalah
pendusta, kekuatan setan melebihi manusia.

Dalam bab 3 juga penulis memaparkan hukuman Allah terhadap


okultisme. Dalam maszmur 106 menegaskan pemberitaan murka Allah terhadap
umatnya atas penyembahan berhala yang najis dan menjijikan itu. Pembuangan
bangsa Yahudi ke Babel itu jelas karema kemurtadan yang terus menerus yang
telah dalam sekali mendasar pada ketakhayulan dan penyembahan berhala.
Yesaya dipakai Allah untuk mengungkapkan perubahan ini dan dalam
nubuatannya ada petunjuk-petunjuk spritisme. Tanda terbesar dari hukuman Allah
atas penyembahan berhala dan pemuja setan adalah lembah Hinom, dimana
lembah ini menjadi tempat sampah yerusalem. Disinlah bangkai-bangkai binatang
dan segala kotoran , dibuang dan dihanguskan oleh api. Demikianlah lembah ini
kemudian dipakai sebagai tempat dimana para penjahat di hukum diakhirat.
Dalam Alkitab kata ‘Gehanna’ diterjemahkan ‘neraka’. Di nerakalah iblis, setan-
setan dan segala pemujaan dihukum untuk selama-lamanya. (Markus 9:43-44).

Disini juga dituliskan hukuman terhadap setan yaitu Allah menghukum


setan hidup bersama-sama malaikatnya-malaikatnya di bumi dan di dalam api
yang kekal (Matius 25 :31, wahyu 12:9). Kesombongannya membuat setan
dibuang dari sorga menuju neraka. ‘Neraka... Ditempat itu ulatnay tidak akan
mati, dan apinya tidak akan padam’ (Markus 9: 43-44).

Bab IV Membebaskan dari ikatan Okultisme. Pada pembahasan bab ini, penulis
memaparkan bahwa orang-orang yang terlibat praktek okultisme perlu pelepasan
rohani agar mereka di bebaskan dari perbudakan kuasa setan dengan memberi
kasih. Ada beberapa persiapan pelayan/pekerja rohani untuk melepaskan
okultisme dalam diri seseorang misalnya persiapan rohani. Artinya seorang
pekerja rohani harus mempunyai kehidupan rohani yang baik. Seorang pelayan
harus memiliki sikap rendah hati dihadapan Tuhan dan manusia. Telah mengalami
pengampunan dan pengudusan Tuhan. Yang kedua Persiapan pengetahuan,
seorang pelayan hendaknya menguasai ayat-ayat alkitab sehubungan dengan
satanisme, mempunyai pandangan teologi yang alkitabiah, dipenuhi dengan
firman Tuhan (Kolose 3:16), dipenuhi dengan pengetahuan alamiah yang
secukupnya dalam hal menjelaskan kebenaran firman Tuhan (Mzm 19:2),
mengetahui rahasia kuasa gelap ditempat tersebut (2 Kor 2:11).

Orang yang terlibat dalam okultisme harus mau mengakui dosa-dosa


okultisme yang diperbuat, memusnahkan/membakar benda-benda okultisme yang
pernah diterima dan disimpannya seperti kimat-jimat, tulsan-tulisan mantera atau
benda-benda gaib dari setan, kontak dan persahabatan dengan medium mistik
harus dihentikan atau diputuskan, mengadakan doa pelepasan dengan pelayan
rohani. Pelayanan pengusiran setan harus selalu didahului dengan doa. Jika
sekelompok orang percaya dapat dikumpulkan untuk bertekun dalam permohonan
doa, maka hasinya akan sangat menolong.

Penulis juga menuliskan bahwa Setelah seseorang dilepaskan dari ikatan


okultisme dan dari kuasa kegelapan , dan supaya dia tidak kembali kepada hidup
yang lama dan tidak ditiru oleh iblis kembali, maka orang yang baru dilepaskan
dari ikatan okultisme hendaknya menjalankan tugas dan tanggung jawab dirinya
dihadapan Tuhan, seperti : Membaca Alkitab (Yosua 1:7-8, kolose 3:16),
berbicara kepada Tuhan lewat doa (Kol 4:2), mempersembahkan tubuh, hidup
bagi Tuhan dan bukan lagi hidup bagi diri sendiri, megasihi Tuhan dengan segala
keberadaan. Orang kristen harus selalu mempunyai sifat menolak si iblis. Orang
kristen tidak boleh masa bodoh terhadap tipu muslihatnya. Orang kristen harus
selalu berada/tinggal dalam Kristus dan kristus tinggal didalamnya (Yoh 15:4)
agar bisa menolak kuasa iblis/setan.

Bab V Kesimpulan. Pada bab terakhir yaitu kesimpulan penulis


menyimpulkan semua pembahasan dimulai dari bab I sampai bab 4. Dari
kesimpulan dapat diambil bahwa penghukuman Tuhan kepada setan dengan jatuh
kedalam dunia telah menjadikan masalah okultisme ada dalam sepanjang
Perjanjian Lama sampai kepada Perjanjian Baru. Dan okultisme juga ada sampai
sekarang. Dalam seluruh kehidupan manusia di dunia ciptaan Tuhan ini, banyak
berhubungan dengan okultisme. Mulai dari keluarga yang diwakili oleh Adam dan
hawa, para pejabat kerajaan yang diwakili oleh raja saul dan rakyat jelata seperti
yang dilakukan anak-anak Skewa. Hal ini menunjukkan manusia dengan sadar
melakukan hubungan dengan okultisme.
2. Buku 2
A. Identitas Buku

Judul : Okultisme Antara Budaya Iman Kristen

Tahun : 2010

Penulis : Pdt. DR. Surya Kusuma, S.Th. M.MIN

Cetakan : Kelima

Tebal Buku : 14 x 21 cm

B. Ringkasan Buku
1. Pengertian sekuler tentang okultisme
Okultisme adalah istilah yang dipakai untuk menyebut bidang luas
kepercayaan dan praktik-praktik yang menyangkut magic atau kekuatan-kekuatan
di luar dunia wajar. Termasuk okultisme ialah astrologi, peramalan, magic dan
spiritualisme, yaitu kepercayaan bahwa arwah orang mati mempunyai hubungan
dengan yang hidup. Bagi orang yang percaya, okultisme berdasarkan ilmu yang
tersembunyi dan tidak dimiliki oleh orang-orang biasa. Segolongan ilmuwan
menolak praktik okultisme. Segolongan lain percaya kepada kekuatan untuk
membaca alam pikiran atau kekuatan okultisme. Dari masa ke masa pendapat
ilmiah terhadap praktik-praktik okultisme terus-menerus berubah. Pada tahun
1800, hipnotisme dianggap termasuk okultisme, tetapi sekarang ternyata
hipnotisme digunakan dalam psikologi dan kedokteran. Kepercayaan terhadap
okultisme sangat lazim dalam masyarakat non industri yang terisolasi, tetapi sejak
pertengahan 1900-an okultisme telah hidup kembali dan meluas di dunia barat.
Sumber timbulnya okultisme : pencarian dan kepercayaan manusia pada
kekuatan supranatural (gaib) yang penuh misteri dipengaruhi oleh beberapa alasan
yaitu :
1. Pemahaman yang salah tentang Allah
Konsep-konsep yang salah tentang eksistensi, jati diri, kuasa Allah,
serta anggapan bahwa allah yang trasenden sulit dipahami, penuh
misteri dan tidak terselami, mendorong manusia berupaya mencari dan
berkomunikasi dengan Allah melalui berbagai cara, antara lain, tirakat,
korban, belajar berbagai mantera atau benda-benda ciptaan untuk
disembah dan dipuja
2. Perasaan tidak berdaya di tengah alam semesta
Manusia menyadari dirinya terbatas, lemah dan tak berdaya di tengah
alam semesta yang luas, penuh misteri, dan aneka ragam permasalahan
yang membelit kehidupan. Kesadaran ini membawa manusia untuk
mencari dan menemukan kuasa yang dapat menjamin, melindungi
berbagai kondisi yang ditemui dalam kehidupannya di alam semesta.
Kiat solusi jaminan perlindungan ini membawa manusia untuk mencari
kesaktian, berbagai jimat, mantera serta ramalan.

3. Kelemahan dan Kelebihan Buku 1


A. Kelemahan Buku I
 Beberapa topik yang termuat pada buku sulit untuk dipahami
B. Kelebihan Buku I
 Buku memuat penjelasan mengenai okultisme yang jelas dan yang
biasa ditemukan oleh banyak orang dikehidupan nyata sehingga
pembaca lebih mudah memahami yang dituju oleh buku.
 Buku ini sangat baik bagi kita pada umumnya orang kristen yang
belum paham arti dari okultisme itu sendiri. Dalam buku ini sangat
jelas dikatakan bahwa praktek okultisme itu merupakan kegiatan
yang menduakan Tuhan. Sudah jelas dikatakan dalam Alkitab di
Keluaran 20: 2-3 menyebutkan “Akulah TUHAN, Allahmu yang
membawa engkau keluar dari tanah mesir, dari tempat perbudakan.
Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku”. Yang artinya hanya
ada satu Tuhan kita. Tidak ada allah lain yang kita sembah selain
dia.

4. Kelemahan dan Kelebihan Buku II


A. Kelemahan Buku II
 Penggunaan bahasa dalam buku kurang menarik minat pembaca.
B. Kelebihan Buku II
 Dalam buku banyak memuat kisah ataupun suatu contoh yang
nyata untuk setiap praktik-praktik okultisme sehingga pembaca
lebih cepat memahami isi buku tersebut.

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan:

Pada hakikatnya kedua buku yang di review oleh penulis memiliki isi yang
bagus dan menarik. Namun isi kedua buku memiliki banyak perbedaan, pada
buku yang pertama cenderung membahas okultisme secara global sedangkan pada
buku kedua membahas tentang okultisme pada adat jawa. Penulis berharap untuk
setiap pembaca dapat lebih memahami okultisme dan meninggalkan praktik-
praktik okultisme setelah membaca kedua buku ini.

Saran :

Penulis menyarankan agar kita umat Kristen lebih giat lagi dalam
membaca buku okultisme karena ini sangat berpengaruh besar dalam kehidupan
kita jika kita terlibat dalam lingkaran okultisme. Penulis juga berharap agar buku
dengan pembahasan okultisme ini diperoleh dengan mudah di kalangan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai