Intuisi
Pengertian Agama Dunia
Didasarkan pada Penyataan Umum
Bab 1: pendahuluan
Bab 2 : isi
Bab 3 : kesimpulan, pandangan kelompok
WORLD VIEW Agama Suku
Kosmos: dunia dan manusia pertama memiliki hubungan
horizontal yang terbatas.
Tuhan: kekuatan/kekuasaan dunia ini hanya dapat diri mana
Manusia: bersanak saudara dengan binatang yang adalah
mati, manusia adalah yang pertama dalam suatu grup
Keadaan manusia
Keselamatan: membuat suatu tradisi2
Aturan
Jalan hidup
Asumsi Dasar
1. Alkitab Sebagai Norma Utama
Motivasi Mengasihi
Kasih Yang Tulus
EmpatiYang Murni
4. Obyek Studi
Monoteisme Politeisme
NIAS
B.
Herbertasljojaojsaosijdasjdiajsidjaisjdiajsdjasdjasdjasdjasdjasdjasj
dasjdasjdasdjaisjaosijaisjdasjasijaisjaisjdiajsiajsajsajdasjaijsiasjiajsd
iasjdiajsidjasjdaisjdaisjdaisjdiasidajsdiasddddddddddddddddddd
ddddddddddddddddddddddddddddjjjjdjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdasd
Menciptakan teori Dualisme yang menganggap
bahwa terjadi keterbalikan dalam menilai mimpi.
Dia menyimpulkan bahwa pemujaan roh orang
mati adalah suatu kenyataan, sedangkan manusia
hidup dianggap sebagai khayalan.
Mimpi adalah kenyataan; kenyataan adalah maya
(shadow of self)
C. Edward Burnett Taylor (1832-1920)
Mengharosilkan Teori Rasionalisme Terbatas,
memperkirakan bahwa gejala alam yang
mengejutkan dan menakutkan telah merangsang
manusia mencari penyebabnya. Jika tidak
menemukan rasionalisasinya maka dibuat
manipulasi dan spekulasi dalam rasionalisme
dengan mengandaikan bahwa ada kekuatan-
kekuatan yang berpribadi sebagai
pelaku/penyebab peristiwa tersebut.
A. Carverth Re
roRoororor dalah unsur
pemersatu utama masyarakat homogen. Dalam
hal ini yang paling berperan adalah sang despot
(pemimpin kharismatik). Kesatuan/kesepakatan
warga adalah pokok penting, bukan ajarannya.
Pelanggaran terhadap kesepakatan, maka akan
dikucilkan bahkan dibinasakan.
B. Emil Durkeim
Durkeim mencetuskan ide tentang jiwa dan mana
memengaruhi setiap individu dalam suku yang
masih tertutup. Secara kolektif, mereka
beranggapan bahwa ada “jiwa bersama/jiwa
masyarakat” yang mempersatukan mereka.
“Jiwa” itu dianggap lebih kuat dari perbedaan
mereka secara fisik.
Don Richardson menyebutkan bahwa sisa-sisa
monotheisme meliputi seluruh dunia. Goresan
dari agama rakyat di dunia ini diresapi oleh
gagasan-gagasan yang bersifat monotheistic. Hal
inilah yang diabaikan oleh para penyusun teori-
teori asal-usul agama dengan hanya mendasarkan
pada ilmunya yang sederhana dan mengabaikan
keutuhan ilmu pengetahuan.
Lessa & Voght menilai bahwa agama suku hanya
dapat dispekulasi dan tidak akan pernah
ditemukan asal usulnya. Sebagai suatu spekulasi,
maka unsur manipulasi sangat kuat perannya.
Robert Brow berpendapat bahwa:
a. Agama yang paling primitif di dunia ini adalah monotheisme
b. Agama berkembang melalui pengaruh suku Aria yang
menyembah Allah dengan berbagai nama (Henotheisme)
c. Henotheisme berubah menjadi politeisme dimana nama-nama
itu dipribadikan secara terpisah dengan yang lainnya
BAGAIMANA TANGGAPAN
KITA???????
Secara kronologis, sumber agama adalah
berdasarkan Penyataan Umum dari Sang
Pencipta. Mendahului dan melampaui segala
pemikiran keagamaan (dan segala bentuk usaha
rekonstruksinya) dalam diri setiap manusia ada
roh yang dari Allah (Kej.2:7).
Pernyataan Tertulianus yang dikutip oleh Honig,
bahwa jauh di dalam nyawa itu hiduplah
kesaksian yang tiada terbinasakan. Pada kondisi
minimal itulah manusia meraba-raba untuk
menemukan Allah yang sejati. Secara sederhana,
kegagalan itu dialami oleh penganut agama suku
dengan penalarannya yang terbatas.
Para ahli psikologi, sosiologi dan antropologi
yang dalam hikmatnya yang duniawi
mengabaikan hikmat yang dari atas
PERISTILAHAN DALAM
AGAMA SUKU
Animisme
Dari kata Anima yang berarti nyawa
Menunjuk pada adanya pribadi yang tidak
kelihatan yang dianggap berkuasa
Animus tertinggi adalah yang disebut “Yang
Terdahulu”
Animisme mengandaikan adanya kepercayaan serba
roh
Dinamisme
BahasaYunani yaitu dynamis yang artinya kekuasaan, kekuatan
atau khasiat
Kemampuan atau kuasa secara aktif
Kepercayaan kepada suatu daya kekuatan atau kekuasaan yang
dianggap keramat dan tak berpribadi, yang mana kuasa itu
dapat berfungsi positif maupun negatif
Kepercayaan yang bertujuan memanfaatkan kuasa gaib yang
bebas sekaligus menghindari pengaruh negatifnya
Timbul dari rasa takjub, takut, dan perasaan bahwa dirinya
kecil sebagai manusia dan perasaan bergantung kepada daya-
daya kekuatan sekeliling mereka
Mithos
Berasal dari kata muqox (mutos) yang artinya cerita suci
Cerita yang bermula dan beredar terus menerus dalam suatu
komunitas suku yang biasanya relatif masih homogen
Penalaran tentang penyebab adanya sesuatu, seorang tokoh,
kondisi tertentu atau kebiasaan tertentu dalam suku
SIKLUS MITOS
Simbol
Alkitab banyak menggunakan simbol (tindakan
simbolis) Namun Alkitab juga meningatkan supaya
tidak terjadi simbolisme (Rm. 2:29, 1 Kor.11:23-25)
Dalam agama dunia, simbol menjadi berhala yang di
dalamnya dipercayai ada kuasa gaib, sehingga simbol
dijadikan objek pemujaan
Mana
Dari bahasa Polynesia yang berarti kuasa gaib yang
menembus segala sesuatu yang terfokus kepada
pribadi, tempat atau benda tertentu. (Magi)
Mana merupakan aktualisasi kepercayaan dinamisme.
Magic dalam agama suku adalah suatu cara berpikir
dan suatu cara hidup yang lebih tinggi daripada yang
dilakukan ahli sihir
Shaman
Dari bahasa suku Siberia yang artinya adalah seorang dukun
yang dengan cara extase/ trance/ kesurupan membuat
keajaiban
Sinonim dari shaman adalah dukun, chilan (dari bahasa Indian
Maya) dengan tekanan sebagai peramal, kepala adat, dan
bermuara pada pengertian imam
Perkembangan peradaban kemudian menempatkan shaman
menjadi imam, yaitu tokoh yang secara fngsional dan
structural mempunyai monopoli di bidang agama
Tabu
Dalam bahasa Polynesia, berarti tentang suatu objek, tempat,
orang atau keadaan yang mempunyai karakter suci atau
berbahaya
Dua sisi tabu, yaitu:
1. Sebagai sesuatu yang harus dihindari karena bila
diperlakukan dengan sembarangan maka dapat
mendatangkan celaka
2. Untuk menghindarkan bencana harus dibuat suatu
tindakan upacara penyelamatan
Omen
Isyarat alam tentang sesuatu yang akan terjadi, kepercayaan
atas hal-hal tertentu sebagai pertanda keberuntungan atau
kerugian
Empat jenis Omen dalam hal membedakan objeknya, yaitu
alam semesta, benda tertentu, binatang tertentu, diri
manusia
Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan adanya hubungan khusus
antara serumpun suku dengan jenis binatang tertentu
Seringkali maknanya menjadi kepercayaan bahwa adanya
kesamaan itu merupakan “bukti” bahwa suku tertentu masih
bersaudara dengan binatang tertentu
Cat: Istilah nagual merupakan satu binatang suci untuk satu
orang
TUGAS HARIAN
I. Tokoh-tokoh ilah
A. Ilah Tertinggi
Ilah tertinggi dalam suku Flores adalah Mori
Karaeng pada suku Manggarai, namun dalam doa-
doa mereka dipakai nama Bapa atas – Ibu bawah/
Lelaki atas – Perempuan bawah/ Bapa – Ibu/
Matahari – Bulan. Pada suku Ngada disebut dengan
Dewa/ Dewa langit dan Nitu/ Dewa bumi. Bagi
suku Flores Tengah disebut Lera –Wulan (Matahari
– Bulan) sebagai pria danTana-Ekan (Bumi) yang
dianggap sebagai hasil penjadian, yaitu perempuan.
B. Ilah lainnya
Suku Flores juga meyakini bahwa
ada kepercayaan terhadap “tokoh-
tokoh di seberang sana” sebagai
penguasa alam di luar wilayah
hunian manusia, yang terdiri dari:
Naga Golo, Darat, Roh jahat.
II. Mithos Penjadian Alam
Mitos penjadian alam, tiap suku dalam rumpun suku
Flores mempunyai mithosnya masing-masing, antara
lain:
Suku Riung
Semula ada seorang wanita yang bernama Te’ze
Sebagai “ibu alam” yang kejatuhan bunga dari pohon
di atasnya sehingga ia hamil dan melahirkan anak
laki-laki bernama Lena yang kemudian menjadi
suaminya sendiri dan kemudian perkawinan ibu dan
anak ini menurunkan leluhur suku ini. Dengan
mengorbankan dua anaknya, yaitu Rakau dan Ruat
yang darahnya dipercikkan ke seluruh ladang,
sedangkan daging dan tulangnya dijadikan pupuk.
Lena berhasil bercocok tanam.
Suku Manggarai
Sesudah Mori Karaeng membuat alam, ternyata
jarak langit dan bumi sangat dekat, sehingga bumi
Terlalu panas. Maka dibuatlah serumpun bambu
Yang menghasilkan sepasang manusia dan seekor
anjing. Manusia pertama memotong bambu itu
untuk membuat rumahnya, kemudian anjingnya
menggigit rotan yang mengikat bumi dengan langit
sehingga keduanga menjauh. Sebagai
terimakasihnya maka manusia memelihara anjing
(hal ini dijadikan penalaran asal mula manusia
memelihara anjing).
Suku Flores Tengah
Suku ini memiliki mithosnya sendiri,
dimana semula Tana-Ekan penuh
dengan air. Karena perintah Lera-
Wulan, air surut dan muncullah bumi
yang kemudian dihuni oleh Sem dan
Ma yang dijadikan sebagai asal
semua manusia. (band. Kisah Nuh
yang juga memiliki anak bernama
Sem)
III. Konsep tentang manusia
Suku Manggarai meyakini bahwa jiwa manusia
berasal dari Mori Karaeng, sehingga jiwa dapat
lepas dari manusia, bahkan seolah dianggap
sebagai kawan atau saudara manusia itu sendiri.
Ada yang membedakan dua jenis jiwa, yaitu
manar (daya hidup atau kecakapan) dan Maeng
(yang diberikan oleh Karaeng waktu dalam
kandungan ibunya, sehingga jika ia meninggalkan
tubuh maka orang tersebut akan mati). Maeng dapat
meninggalkan tubuh dalam bentuk binatang untuk
mengembara pada waktu mimpi.
IV. Konsep tentang kematian
Bila seseorang mati, perlu diadakan
pesta kematian pada hari kelima.
Jiwa yang baik bersatu dengan Lera-
Wulan, sedangkan jiwa yang jahat
Ke alam bawah menunggu sampai
pesta kematian yang diadakan
untuknya mencukupi untuk naik ke
alam atas.
LATAR BELAKANG
LAHIRNYA AGAMA HINDU
Istilah Hindu seringkali
dikaitkan dengan India.
Akar kata “hindu” mengandung
3 pengertian, yaitu:
1. Wilayah
2. Bangsa
3. Agama
Penduduk mayoritas India
adalah bangsa Dravida
yang adalah penduduk
asli dan bangsa Arya yang
merupakan pengembara/
pendatang yang akhirnya
menetap.
BANGSA DRAVIDA
Berdasarkan penggalian di
Mohenyo Daro dan Harappa:
Sudah memiliki peradaban yang
tinggi dengan memiliki kota-kota
yang besar, jalan-jalan yang besar
Telah membuat kapal-kapal
untuk perdagangan
Hidup dari pertanian dan cinta
damai
Bersifat matriakhal dan tidak
mengenal kasta
Memiliki ciri fisik Hamitein
Dewa utama: dewa Varuna (dewa
air/lautan), dan dewa Agni
(dewa api)
BANGSA ARYA
Bangsa yang senang
mengembara (nomaden) yang
kemudian menetap di anak
benua India k.l. tahun 1500
BC.
Hidup sebagai peternak dan
ahli dalam berperang
Memiliki ciri fisik Yafetitein
Bahasa mereka menjadi cikal
bakal bahasa Sansekerta
Dewa tertinggi adalah dewa
Surya (dewa matahari) dan
dewa Indra (dewa perang)
AGAMA HINDU
Merupakan percampuran
kepercayaan agama-agama suku di
kawasan anak benua India,
terutama kedua suku bangsa yang
dominan, yaitu Dravida dan Arya.
Kepercayaan kepada para dewa
yang bersifat panteistik menjadi
dasar utama agama Hindu dan tata
masyarakat dengan sistem
kastanya.
TAHAP-TAHAP
AGAMA HINDU
1. AGAMA WEDA
“Weda” dari kata ‘wid’ yang artinya
‘tahu’ . Weda adalah wahyu Brahma
kepada para rsi dalam bentuk
mantera-mantera yang disusun
sebagai puji-pujian.
Pengetahuan yang tertinggi disebut
“sruti” (apa yang didengar) dari para
dewa, yang disebut juga sebagai
“nafas” dewa tertinggai.
Dewa adalah manifestasi atas alam dan
gejala-gejalanya yang
dipersonifikasikan sebagai oknum
tertinggi.
Dalam proses pengumpulan pujian itu
muncul pengalaman ekstatik
Kumpulan Mantera tersebut
dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a. Rig Weda: Syair pengundang
dewa yang berisi puji-pujian
terhadap alam dan gejala-
gejala alam. Pemeran
penting adalah ‘Hotr”
b. Sama Weda: meningkatnya puji-
pujian menjadi mantra dengan
diberi notasi (chanting) menjadi
nyanyian. Lalu diperkenalkan
kepada umat dalam upacara-
upacara persembahan kurban oleh
“Udgatr” (imam yang ahli menyanyi)
dengan menggunakan instrumen
musik.
c. Yajur Weda: syair yang dinyayikan
disertai yantra dianggap dapat
memengaruhi para dewa, yang mana
kekuatan gaib dapat mengubah
kurban yang disajikan menjadi
makanan kesukaan dewa. Melalui
yajur (mantra), dewa dipaksa
mengabulkan permintaan. Pada
masa ini kekuasaan Brahmana lebih
tinggi dari pada dewa.
d. Atharwa Weda: penggunaan mantra
memuncak sehingga memunculkan
praktek sihir, tenung, santet yang
bermula dari para brahmana yang
memanfaatkan fungsi roh jahat.
Kekuatan imam bukan pada kurban
melainkan kepiawaiannya mengatur
kesakralan upacara untuk memperkuat
tekanan kepada dewa supaya
mengabulkan permintaan sang
brahmana
2. AGAMA BRAHMAN
Ciri-ciri:
a. Korban mendapat peran utama dalam keagamaan
b. Para imam merupakan golongan tertinggi yang
paling berkuasa
c. Munculnya ‘kastanisasi’ bagi para pemeluk agama
Hindu
d. Terjadinya perubahan kedudukan dan peran para
dewa
e. Adanya sutra-sutra
1. Korban dianggap memiliki daya magis yang dapat
memaksa dewa untuk menolong manusia juga untuk
memperoleh kekuasaan atas seluruh dunia. Manusia
dapat menjadi tuhan atas dunia
2. Para imam yang adalah golongan Brahmana menjadi
sangat menentukan hidup manusia
3. Para penganut agama Hindu digolongkan menjadi
beberapa kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya,
Syudra, Pariya
4. Manusia memiliki 4 tingkatan hidup yang disebut
asrama: Brahmacarya, Grahstha, Wanaprastha,
Sannyasa
ASRAMA: konsep sosial yang di dalamnya ada
peratutan-peraturan dan tindakan tindakan yang
sesuai dengan kastanya.
B. MAZHAB SIWA
Siwa sebagai dewa tertinggi
Jnana dianggap sebagai jalan kelepasan
C. MAZHAB SAKTA
Penyembah tenaga ilahi Tuhan
(Sakti)
Yang populer aspek Ibu-ilahi
dan dewi yang mengerikan
AGAMA HINDU PADA MASA
AGAMA BUDDHA
Merupakan masa krisis politik,
bangsa-bangsa asing masuk ke India.
Kepercayaan kepada dewa tidak ada
lagi sehingga terjadi kemerosotan
moral.
Muncul atheistik (agama Jain dan
Buddha) dan aliran falsafah, yaitu
Samkhya dan Yoga
1. Samkhya
Ajarannya: dua asas utama, yaitu purusa
(asas rohani) dan prakrti (asas bendani)
a. Prakrti adalah rupa pertama dari segala
yang ada, yang mengandung 3
tenaga/daya, yaitu: sattwa, rajas dan
tamas
b. Purusa berfungsi sebagai penonton yang
melihat segala gerak-gerik tubuh
manusia.
c. Tubuh manusia terdiri dari tubuh
halus (alat kejiwaan dan perasaan)
dan tubuh kasar
d. Tubuh halus terikat pada purusa dan
purusa terikat pada prakrti.
e. Samkhya adalah salah satu ajaran
kelepasan
2. Yoga
Ajarannya memiliki ciri khas, yaitu
8 tingkat peniadaan rintangan, yang
dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Persiapan etis
b. Persiapan badani
c. Merenungkan
d. Samadhi
Agama Hindu Di Indonesia
a. Pada Permulaan
Di Kutai (Kalimantan Tengah): Raja
Mulawarman
Di Jawa Barat: Raja Purnawarman
b. Di Jawa Tengah
Situs candi Prambanan (candi Lara
Jonggrang)
Menggambarkan Mahameru, yaitu gunung
tempat kediaman para dewa sekaligus untuk
pemakaman para raja. (Raja adalah titisan
dewa)
c. Di Jawa Timur
Dimulai tahun 929 s.d awal abad ke-16.
Dibagi dalam tiga zaman, yaitu:
1. Zaman mPu Sindok Hingga Erlangga (929-
1042)
a. Siwa sebagai dewa tertinggi yang
diidentikkan dengan Zat yang Mutlak,
yang transenden.
b. Masyarakat mulai menghasilkan
kepustakaan dalam bahasa Jawa Kuno,
namun cukup dipengaruhi oleh bahasa
Sanskrta.
2. Zaman Kerajaan Kediri dan Singhasari
(1042-1292)
Raja dipandang sebagai titisan Wisnu
Menggunakan kepustakaan ‘Kakawin’
yang ditulis para pujangga istana
sebagai pemujaan raja, yang juga dapat
dipakai sebagai alat untuk bersekutu
dengan dewa
3. Zaman Kerajaan Majapahit (1293-1528)
Sebagai puncak sinkritisme dari 3
aliran yang hidup berdampingan;
agama Siwa, Wisnu dan Buddha
Mahayana
Jinatwa dan Siwatattwa adalah satu
menjadi Siwa-Buddha-tattwa (hakekat
Siwa dan Buddha adalah satu)
HINDUISME PADA MASA KINI