Haemoglobi 10,40 (tgl Kadar hemoglobin pasien di bawah batas normal, dimana hal ini
n (normal : 1/03) mengindikasikan bahwa pasien mengalami anemia. Kadar
13.4- 10,7 (tgl Hemoglobin merupakan
17,7gr/dl) 7/03) indikator untuk menentukan seseorang mengalami anemia atau
tidak. Supresi eritropoiesis oleh media inflamasi adalah factor
penyebab anemia dan defisiensi nutrisi dapat memperburuk
anemia
Sputum BTA Sputum BTA Pasien tersebut mengalami TB paru dimana hasil pemeriksaan
(normal : +3/+2/+2 ketiga specimen dahak hasilnya semua positif. Pada
negative) pemeriksaan bakteriologi adalah dapat dengan pemeriksaan
sputum BTA yang menunjukkan adanya M.tuberculosis, bila
ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut (1+),
bila 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (2+) dan bila
ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (3+).
Leukosit 18.15 (1/03) Nilai leukosit pasien di atas batas normal, hal ini dikarenakan
(normal 4,3- 11.0 (5/03) pasien mengalami infeksi sehingga terjadi peningkatan WBC
10,3 103/uL) akibat peningkatan mediator proinflamasi seperti TNF-α, IL-1 dan
IL-6.
albumin3,5- 2,66 (1/03) Albumin px yang rendah dapat menandakan terjadinya inflamasi.
5 gr/dl Pada kondisi inflamasi, sitokin seperti TNF dan IL 1
2,7 (7/03)
meningkatkan jalur sintesis protein fase akut yang positif seperti
Sputum BTA Sputum BTA Pasien tersebut mengalami TB paru dimana hasil pemeriksaan
(normal : +3/+2/+2 ketiga specimen dahak hasilnya semua positif. Pada
negative) pemeriksaan bakteriologi adalah dapat dengan pemeriksaan
sputum BTA yang menunjukkan adanya M.tuberculosis, bila
ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut (1+),
bila 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (2+) dan bila
ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (3+).
SLAMET
Sputum BTA Sputum BTA Pasien tersebut mengalami TB paru dimana hasil pemeriksaan
(normal : +3/+2/+2 ketiga specimen dahak hasilnya semua positif. Pada
negative) pemeriksaan bakteriologi adalah dapat dengan pemeriksaan
sputum BTA yang menunjukkan adanya M.tuberculosis, bila
ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut (1+),
bila 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (2+) dan bila
ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (3+).