Anda di halaman 1dari 4

Laboratory Work Report

Department of Pharmacology and Therapy


Faculty of Medicine, Tadulako University

Name of student : A.ALIFA NOVITA SARI Day, Date : Selasa, 12/5/2020


Student ID Number : N10119009 Time : 21 : 51
Group : 1 (SATU) Instructor :

Data completeness and bar chart


Title : Drug Excretion
(max 20) ……….

Answering the questions


Results: (max 80) ...……..
-----------------------------------------+
Total (max 100) = ………..

Table-1. Iodium concentration in urine and saliva sample


Iodium concentration
Time Saliva Time Urine
0’ - 0’ -
5’ +
10’ +
15’ + 15’ -
20’ ++
25’ ++
30’ ++ 30’ +
35’ ++
40’ +++
45’ +++ 45’ +
50’ ++
55’ ++
60’ + 60’ ++
65’ -
70’ -
75’ - 75’ +++
80’ -
85’ -
90’ - 90 +++

Please make a bar chart of iodium concentration in urine and saliva sample! Compare the mean
amount of Iodium concentration in urine and saliva sample. (10)

Tolong buat grafik batang konsentrasi iodium dalam sampel urin dan saliva! Bandingkan jumlah
rata-rata konsentrasi Iodium dalam sampel urin dan saliva. (10)

1
30
25
20
15 Saliva
10 Urin
5
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Questions:

1. In what minutes did the iodine concentration reach the highest values in saliva and urine? Why there
was time difference between them?
(10)
Pada menit berapa konsentrasi yodium mencapai nilai tertinggi dalam saliva dan urin? Mengapa ada
perbedaan waktu di antara mereka? (10)

Konsentrasi iodium tertinggi dalam saliva terjadi pada menit 45 dan dalam urin terjadi pada menit
90. Perbedaan waktu ini terjadi karena iodida yang digunakan sebagai redktor untuk mereduksi iodat
menjadi iodium. Semakin banyak konsentrasi iodida yang digunakan untuk mereduksi iodat menjadi
iodium maka semakin banyak pula iodium yang dihasilkan.

Wulandari, E. R. N.2016.Pengaruh Konsentrasi Reduktor Iodida Dan Amilum Terhadap Pembentukan


Kompleks Iodium-Amilum Pada Penentuan Iodat Secara Spektofotometri. Diakses pada 7 Mei
2020. Dari: https://google.scholar.ac.id.

2. Describe the role of each materials/drugs in this experiment? (20)


Jelaskan peran masing-masing bahan / obat dalam percobaan ini? (20)

a. Kalium iodida, bahan/obat ini berperan dalam praktikum untuk menstimulasi iodin dalam tubuh, bai
saliva maupun urin. Sehingga konsentrasi iodin meningkat.
b. Natrium nitrit (NaNO2), ini berperan untuk menghilangkan atau mengurangi kelebihan natrium.
c. Asam Sulfat (H2SO4), berperan untuk menciptakan suasana asam dalam reaksi.

Ulfa, A. M.2015.Penetapan Kadar Klorin (Cl2) Pada Beras Menggunakan Metode Iodometri. Holistik
jurnal kesehatan vol. 9(4). Diakses pada 7 Mei 2020. Dari: https://ejurnalmalahayati.ac.id

3. Which reactions is expected will appear in this experiment? (10)


Reaksi mana yang diharapkan akan muncul dalam percobaan ini? (10)

Adapun Reaksi yang diharapkan dalam praktikum ini iyyalah :


KI + (C6H10O5)n =>
KI + NaNo2 + H2SO4 + (C6H10O5)n =>

Nisa, A. Z., Sulistyari, H., Atikah.2013. Penentuan Kadar Iodida Secara Spektrofotometri Berdasarkan
Pembentukan Kompleks Iod-Amilum Menggunakan Oksidator Persulfat. Kimia studentjournal
vol. 1(1). Diakses pada 7 Mei 2020. Dari: https://google.scholar.ac.id

4. What determines the excretion of a drug? (20)


Apa yang menentukan ekskresi obat? (20)

Ada beberapa faktor yang menentuka ekskresi dari obat, diantaranya yaitu
a. sifat fisiokimia dari obat itu sendiri
b. bentuk dari obat
c. formulasi atau bahan obat

2
d. konsentrasi obat
e. dan cara pemberian obat(Lestari,2019)

Lestari, S., Rusdiana, T.2019.konsep BDDCS (biopharmaceutical drug disposition classification)


sebagai landasan pengembangan produk obat. Farmasetika vol4(3). Diakses pada 7 Mei
2020. Dari: https://google.scholar.ac.id

5. Give 2 example drugs (in generic name) in the same class of drugs, compare the pharmacokinetic
profile? (20)
Berikan 2 contoh obat (dalam nama generik) dalam kelas obat yang sama, bandingkan profil
farmakokinetik? (20)

Golongan Bezodiazepin
1. Obat Generic Diazepam
- Drug 1 Pemberian diazepam secara oral akan melewati saluran pencernaan, hepar dan ren. Jalur
distribusi diazepam dalam tubuh diawali dengan proses absorbsi oleh intestinum. Penyerapan oleh
intestinum terjadi secara cepat karena diazepam mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi dalam
lipid. Zat berikutnya yang digunakan adalah formalin. Pemberian formalin secara oral, akan
bereaksi dengan cepat pada lapisan mukosa saluran pencernaan, hepar dan ren. Formalin
mempunyai sifat mudah larut dalam air, sehingga akan bereaksi dengan mudah dengan mukosa
pada sel-sel yang terpapar. Formalin yang mengenai sel akan mengkoagulasi protein yang
terdapat pada protoplasma sel dan nukleus, sehingga akan mengubah struktur mukosa yang
mengakibatkan perubahan fungsional yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel.

Santosa.T.N., Saraswati.T.R., Tana.S. 2016. Pengaruh Pemberian Diazepam, Formalin dan


Minuman Beralkohol terhadap Bobot Intestinum, Hepar dan Ren Mencit Mus musculus L.
journal undip. Viewed on 11/05/2020. From : https://media.neliti.com

- Diazepam yang diberikan melalui oral akan masuk ke dalam tubuh melalui saluran digesti.
Metabolisme utama diazepam berada di hepar, menghasilkan tiga metabolit aktif. N -
Desmetildiazepam (nordiazepam) merupakan salah satu metabolit yang memiliki efek
farmakologis yang sama dengan diazepam, dimana waktu paruhnya lebih panjang yaitu antara 30-
200 jam. N-Desmetildiazepam kemudian diubah menjadi oxazepam, suatu metabolit aktif yang
dieliminasi dari tubuh melalui proses glukuronidasi. Metabolit yang ketiga adalah Temazepam
yang kemudian mengalami konjugasi dengan asam glukuronat sebelum dieliminasi dari tubuh.
Metabolisme diazepam ini terjadi dengan bantuan enzim sitokrom P 450.

Rahmawati.R., Tana.T. 2016. Pengaruh Pemberian Diazepam, Formalin & Minuman Beralkohol
Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Mencit Mus Musculus L. journal
undip. Viewed on 11/05/2020. From : https://media.neliti.com.

2. Obat Generic Lorazepam


Lorazepam bekerja sebagai hipnosis sedatif kerja cepat dengan meningkatkan kerja GABA yang
merupakan neurotransmitter inhibitor utama dalam sistem saraf pusat, termasuk formasio retikularis
dan sistem limbik.dengan rute obat melalui oral.
- Absorpsi Lorazepam bekerja dalam 1-3 menit sebagai efek sedasi dengan pemberian IV dan 15-
30 menit sebagai efek hipnosis dengan pemberian IM. Lorazepam diabsorbsi dengan baik dengan
bioavaibilitas mencapai 90%. Lorazepam bekerja hingga 8 jam dan mencapai kadar puncak dalam
2 pasca pemberian oral dan kurang dari 3 jam pasca pemberian IM. Konsentrasi puncak plasma
dari lorazepam adalah 20 ng/ml. Setelah pemberian sublingual, lorazepam mencapai kadar puncak
setelah 1 jam.
- Distribusi Lorazepam terdistribusi dengan baik ke jaringan dengan ikatan protein 85-93%.
Volume distribusi lorazepam mencapai 1,9 L/kg pada remaja, 1,3 L/kg pada dewasa dan 0,78
L/kg pada neonates.
- Metabolisme Lorazepam dimetabolisme membentuk metabolik inaktif dengan proses
glukoronidasi dan konjugasi tanpa melewati tahap metabolisme oleh sitokrom p450. Hal ini
menyebabkan lorazepam relatif aman digunakan untuk penderita gangguan hepar.
- Eliminasi Lorazepam dieliminasi melalui urin, terutama dalam bentuk metabolit. Sebagian kecil
dieliminasi melalui feses. Waktu paruh lorazepam adalah 18 jam pada anak usia 2-12 tahun, 42
jam (paling lama) pada neonatus, 28 jam pada remaja, 14 jam pada dewasa, dan 18 jam pada
penderita gagal ginjal.

Rusli. 2018. Bahan Ajar Farmasi Klinik. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

3
Priyatni.N.W. 2016. Berapa Kebutuhan Diazepam dan Lorazepam Untuk Memenuhi Pelayanan
Kesehatan di Indonesia? Studi Kasus Konsumsi Diazepam dan Lorazepam di Indonesia.
e-ISSN. Volume 6(4). Viewed on 11/05/2020. From : https://media.neliti.com.

6. Describe is the difference between zero order kinetics and first order kinetics! (20)
Jelaskan perbedaan antara kinetika orde nol dan kinetika orde pertama! (20)

Kinetika orde nol adalah reasi dimana laju reaksinya independen dari konsentrasi reaktan,
sehingga perubahan konsentrasi tidak mengubah laju reaksi. Sedangkan, Kinetika orde pertama adalah
reaksi dimana laju reaksi bergantung pada satu reaktan dan jumlah eksponennya satu(Purba,2012)

Purba,E., Khairunisa, A. C.2012.Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis Untuk Penyerapan Gas CO 2
Menggunakan Mikroalga Tetraselmis. Jurnal Rekayasa Proses Vol. 6(1). Diakses pada 7 Mei
2020. Dari: https://google.scholar.ac.id

Reference:

Lestari, S., Rusdiana, T.2019.konsep BDDCS (biopharmaceutical drug disposition classification)


sebagai landasan pengembangan produk obat. Farmasetika vol4(3). Diakses pada 7 Mei
2020. Dari: https://google.scholar.ac.id

Nisa, A. Z., Sulistyari, H., Atikah.2013. Penentuan Kadar Iodida Secara Spektrofotometri Berdasarkan
Pembentukan Kompleks Iod-Amilum Menggunakan Oksidator Persulfat. Kimia studentjournal
vol. 1(1). Diakses pada 7 Mei 2020. Dari: https://google.scholar.ac.id

Priyatni.N.W. 2016. Berapa Kebutuhan Diazepam dan Lorazepam Untuk Memenuhi Pelayanan
Kesehatan di Indonesia? Studi Kasus Konsumsi Diazepam dan Lorazepam di Indonesia. e-
ISSN. Volume 6(4). Viewed on 11/05/2020. From : https://media.neliti.com.

Purba,E., Khairunisa, A. C.2012.Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis Untuk Penyerapan Gas CO 2
Menggunakan Mikroalga Tetraselmis. Jurnal Rekayasa Proses Vol. 6(1). Diakses pada 7 Mei
2020. Dari: https://google.scholar.ac.id

Rahmawati.R., Tana.T. 2016. Pengaruh Pemberian Diazepam, Formalin & Minuman Beralkohol
Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Mencit Mus Musculus L. journal undip.
Viewed on 11/05/2020. From : https://media.neliti.com

Rusli. 2018. Bahan Ajar Farmasi Klinik. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Santosa.T.N., Saraswati.T.R., Tana.S. 2016. Pengaruh Pemberian Diazepam, Formalin dan Minuman
Beralkohol terhadap Bobot Intestinum, Hepar dan Ren Mencit Mus musculus L. journal
undip. Viewed on 11/05/2020. From : https://media.neliti.com

Ulfa, A. M.2015.Penetapan Kadar Klorin (Cl2) Pada Beras Menggunakan Metode Iodometri. Holistik
jurnal kesehatan vol. 9(4). Diakses pada 7 Mei 2020. Dari: https://ejurnalmalahayati.ac.id

Wulandari, E. R. N.2016. Pengaruh Konsentrasi Reduktor Iodida Dan Amilum Terhadap Pembentukan
Kompleks Iodium-Amilum Pada Penentuan Iodat Secara Spektofotometri. Diakses pada 7 Mei
2020. Dari: https://google.scholar.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai