Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

HISTOLOGI

DISUSUN OLEH
A.ALIFA NOVITA SARI
N10119009

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

Mei 2020
1. Jelaskan bagaimana terjadinya proses menelan dimulai dengan gerakan yang dapat
dikendalikan, menjadi proses involunter atau tidak dapat dikendalikan?
Terdapat 3 fase proses menelan yaitu fase oral (bucal), fase faringeal dan fase
esophageal. Pada fase oral, makanan yang masuk ke dalam mulut dikunyah, dilubrikasi
oleh saliva dan dirubah menjadi bolus kemudian didorong masuk ke faring dengan
bantuan elevasi lidah ke palatum. Fase faringeal dimulai bila bolus makanan ini telah
berkontak dengan mukosa faring. Adanya reflek akan mendorong bolus memasuki
orofaring, laringofaring dan terus ke esofagus. Pada saat ini hubungan ke nasofaring,
rongga mulut dan laring akan tertutup (Fitri.F. 2017).
Setelah makanan masuk ke esofagus, spingter atas esofagus akan tertutup dan dengan
gerakan peristaltik akan mendorong bolus makanan ke bawah. Sebelum peristaltik ini
sampai di bagian bawah esofagus, spingter bawah akan berelaksasi sehingga dapat
menyebabkan lewatnya cairan ke lambung. Gerakan peristaltik pada bagian bawah
esofagus akan mendorong bolus makanan ke lambung kemudian menutup spingter bawah
esofagus, fase ini disebut fase esofageal. Spingter atas esofagus berfungsi dalam proses
menelan sedangkan spingter bawah berfungsi mencegah terjadinya refluks cairan
lambung ke esophagus (Fitri.F. 2017).

2. Jelaskan secara singkat mengenai sintesis HCl oleh sel parietal berdasarkan Teori
Davenport
SECRETION OF HYDROCHLORIC ASID Menurut teori Davenport :
sekresi asam klorida adalah proses aktif yang terjadi di canaliculi ef paristal cets di
kelenjar astric. Energi untuk proses ini dipisahkan dari eksidasi glukosa, Karbon
dioksida yang berasal dari aktivitas metabolisme sel parletal. Beberapa jumlah karban
dioksida yang diperoleh dari darah juga berkombinasi dengan air untuk membentuk asam
karbonat dengan adanya karbonat anhidrase. Enzim ini hadir dalam konsentrasi tinggi
dalam sel parietal, Asam karbonat adalah senyawa yang paling tidak stabil dan segera
membelah menjadi ion hidrogen dan bikarbonat. Ion hidrogen secara aktif dipompa ke
kanalikulus sel parielal. Secara bersamaan: ion chlondo di dalam juga masuk ke
canaliculus secara aktif. Klorida berasal dari natrium klorida dalam darah. Sekarang, ion
hidrogen bergabung dengan ion klorida untuk membentuk asam klorida. Untuk
mengkompensasi hilangnya chleride lon, sel hom parietal ion bikarbonat memasuki darah
dan korbina dengan natrium untuk membentuk natrium bikbanat. Dengan demikian,
seluruh proses dalam diringkas sebagai (Sembulingam.K. 2012 ).

CO2 H20 - Naci - HCI NaHCO2

3. Jelaskan secara ringkas mengenai 4 papilla yang terdapat pada lidah


Terdapat 4 jenis papila lidah, yaitu:
1. Papila filiformis ialah papila terkecil tetapi yang terbanyak dibandingkan papilla
lainnya. Papila ini merupakan tonjolan jaringan ikat berbentuk kerucut, langsing,
tinggi 2-3 mm, dan dilapisi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk
yang cukup keras, tetapi tidak mempunyai kuncup kecap. Papila ini berfungsi
mekanis dan terdistribusi pada bagian anterior permukaan dorsal lidah dengan ujung
menghadap ke posterior ( Muttaqien1. 2018 ).
2. Papila fungiformis berbentuk jamur terletak pada permukaan dorsal lidah, tersebar di
antara papila filiformis dan Lidah manusia ( Muttaqien1. 2018 ).
3. Papila sirkumvalata terletak pada lekukan berbentuk huruf V, yang memisahkan 2/3
bagian anterior dan 1/3 bagian posterior lidah. Papila filiformis dan fungiformis
terletak pada bagian anterior permukaan dorsal lidah ( Muttaqien1. 2018 ).
4. papilla folliata adalah Jenis papilla terakhir yang berfungsi sebagai pembeda rasa,
Papilla folliata ditemukan di perbatasan antara lidah dan lengkung palatoglossal.
Papilla ini mempunyai panjang yang berbeda pada setiap hewan. Pada babi, papilla
ini mempunyai panjang sekitar 78 mm ( Sunny wangko. 2018 ).

( Sunny wangko. 2018 ).

4. Jelaskan mengenai fungsi metabolik kulit


Dermis merupakan jaringan metabolik aktif, mengandung kolagen, elastin, sel saraf,
pembuluh darah dan jaringan limfatik. Juga terdapat kelenjar ekrin, apokrin dan sebaseus
di samping folikel rambut (Sari.a.n. 2016)
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa
metabolisme dalam tubuh berupa NaCL, urea, asam urat dan amonia. Kelenjar lemak
pada fetus atas pengaruh hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk
melindungi kulitnya terdapat cairan amnion, pada waktu lahir dijumpai sebagai vernix
caseosa. Sebum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sebum ini selain
meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat dikulit menyebabkan keasaman kulit
pada pH 6.5 (Sari.a.n. 2016)

5. Jelaskan mekanisme pembentukan melanosit


Melanosit merupakan satu-satunya sel tempat pembentukan melanin. Melanosit
ditemukan di kulit yaitu bagian matrik rambut dan lapisan basal epidermis kulit, semua
membran mukosa, sistem uveal, epitel retina dan pada pembuluh darah stria di dalam
telinga . Melanin adalah produk utama dari melanosit dan merupakan penentu perbedaan
warna kulit. Melanin disintesis dalam dua bentuk utama yaitu warna hitam dan coklat-
kehitaman, eumelanin insoluble, dan warna cerah merah-kekuningan, alkali soluble,
sulfur yang mengandung pheomelanin . Melanosit mengandung organel-organel
sitoplasma yang disebut melanosom, tempat pembentukan melanin dan tirosin (Pratiwi
.w.o. 2017).
Melanosom bermigrasi sepanjang dendrit dari melanosit, dan ditransfer ke dalam
keratinosit pada stratum spinosum (lapisan sel prikel). Pada orang kulit putih melanosom
mengelompok bersama membentuk kompleks melanosom yang terikat membran dan
secara bertahap berdegenerasi ketika keratinosit bergerak menuju permukaan kulit. Pada
orang kulit hitam, jumlah melanositnya sama dengan jumlah melanosit pada orang kulit
putih, tetapi melanosomnya lebih besar, tetap terpisah, dan secara persisten memenuhi
seluruh ketebalan epidermis. Stimulus utama bagi pembentukan melanin adalah radiasi
ultraviolet (UV). Melanin melindungi inti sel pada epidermis terhadap pengaruh buruk
dari radiasi UV. Warna kecoklatan karena kulit terkena sinar matahari merupakan suatu
mekanisme perlindungan yang alami. Neoplasma kulit sangat jarang terjadi pada orang
berkulit gelap, karena kulit mereka terlindungi dari pengaruh buruk UV berkat banyaknya
kandungan melanin. Hal ini tidak terjadi pada orang berkulit terang yang kandungan
melanin pada kulitnya jarang (Ahmad.Z.2018).

6. Jelaskan ciri morfologis khas yang membedakan arteri dan vena

Arteri Vena
arteri tidak memiliki katup, karena darah Pembuluh darah vena, memiliki katup atau
yang melewatinya hanya mengalir satu “pintu” yang berfungsi untuk mencegah
arah (Windi M. 2018). darah mengalir ke arah yang tidak
seharusnya (Windi M. 2018).
Arteri yang paling besar dinamakan aorta. vena tidak memiliki banyak percabangan.
Dari aorta, darah yang kaya oksigen akan Vena yang mengalirkan darah tanpa
dialirkan ke seluruh tubuh melalui cabang- kandungan oksigen dari kepala dan tangan
cabangnya yang akan terus mengecil, serta ke jantung, dinamakan vena cava superior.
memberikan asupan darah dan oksigen ke Sementara itu, vena yang membawa darah
berbagai organ maupun jaringan tubuh tanpa oksigen dari area perut dan kaki,
(Jati.B.M.E. 2016). disebut vena cava inferior (Jati.B.M.E.
2016).
Arteri dipompa dari jantung ke seluruh Vena Membawa darah kembali kejantung
jaringan tubuh, oleh karena itu aliranya (Jonuarti.R. 2016).
berdenyut (Jonuarti.R. 2016).
Arteri memiliki lapisan otot yang tebal di Vena memiliki dinding yang lebih tipis dan
dindingnya yang bisa berkontraksi untuk lapisan ototnya lebih tipis (Windi M.
memperkecil ukuran arteri, atau berelaksasi 2018).
untuk menjadi lebih lebar (Windi M.
2018).

7. Jelaskan peranan myofibra conducens (serabut Purkinje).


Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls
dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung (Merta.I.W.
2016).
serabut purkinje terletak di dalam endocardium dan merupakan akhir dari perjalanan
impuls listrik untuk disampaikan ke endocardium agar terjadi depolarisasi ke dua
ventrikel (Handayani.A. 2017).

8. Jelaskan sistem limfatika dalam kaitannya dengan mekanisme pertahanan tubuh.


System limfatik terdiri atas pembuluh limfatik, yang mengangkut cairan interstisial
(limfe) kembali kedalam sirkulasi darah, dan organ limfoid yang menampung limfosit
dan sel-sel system pertahanan tubuh lainnya. Organ limfoid primer adalah sum-sum
tulang dan timus, tempat B dan T masing-masing dibentuk. Organ limfoid sekunder
mencakup kelenjar getah bening. Jaringan limfoid terkait-mukosa (MALT) dan limpa
(Anthony.L. 2013).

9. Jelaskan struktur histologis tonsila palatine


Tonsil terdiri dari tonsil lingual, tonsil faringeal (adenoid) dan tonsil palatina. Tonsil
palatine merupakan bagian dari cincin waldeyer. Dan merupakan sepasang massa
jaringan lunak dibagian belakang faring. Terdapat satu buah tonsil palatine pada tiap
sisi.Tiap tonsil merupakan jaringan limfoid yang dilapisi epitel respirasi yang
berinvaginasi dan membentuk kripta / kriptus.Tonsil palatina yang biasanya disebut tonsil
saja terletak di dalam fosa tonsil.Pada kutub atas tonsil seringkali ditemukan celah
intratonsil yang merupakan sisa kantong faring yang kedua.Kutub bawah tonsil biasanya
melekat pada dasar lidah.Permukaan medial tonsil bentuknya beraneka ragam dan
mempunyai celah yang disebut kriptus.Tonsil mendapat darah dari, A. palatine minor, A.
palatine asendens, cabang tonsil A. maksila eksterna, A. faring asendens dan A. lingualis
dorsal (Shalihat.A.O2016) (Alfarisi.R. 2019).
Tonsila Palatina, dibagian posterior langit-langit lunak, dilapisi oleh epitel squamosal
berlapis. Luas permukaan masing-masing diperbesar dengan 10-20 invaginasi dalam ayau
criptus tonsil di mana wpitel lapisan yang padat infiltrasi dengan limfosit dan leukosit
lainnya. Jaringan limfoid diisi difusi dengan limfosit, dengan banyak nodul limfoid
sekunder di sekitar kriptus. Jaringan ini didasari oleh jaringan ikat padat yang beraksi
sebagai kapsul parsial (Anthony.L. 2013).

10. Jelaskan bagaimana pengaturan aktifitas hipotalamus


Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengeluarkan bahan kimiawi berupa
hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan organ dan sel-sel tubuh.
Fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis, yaitu memastikan dan
mempertahankan semua sistem tubuh berjalan stabil. Hipotalamus menghasilkan
hormon-hormon yang mengendalikan produksi hormon di kelenjar pituitari. Hormon-
hormon yang dihasilkan memiliki manfaat penting dan menjaga berbagai aspek kesehatan
manusia. Jika fungsi hipotalamus mengalami gangguan, maka keseimbangan hormon
dalam tubuh secara keseluruhan akan terpengaruh (Nugroho.R.S. 2016).
Hipotalamus mengandung beberapa nuklei sel-sel neuronal, dimana di dalam nuklei
ini terdapat kelompok-kelompok sel-sel khusus yang melepaskan suatu hormon atau
hormon-hormon tertentu. Hipotalamus juga mengatur fungsi otak lain, termasuk suhu,
nafsu makan, rasa haus, perilaku seksual, reaksi defensif seperti marah dan takut, dan
ritme tubuh. Dimana semuanya itu memiliki komunikasi yang luas dengan daerah tubuh
lainnya. Hipotalamus mengandung dua jenis sel-sel neurosekretorik yang dapat
meningkatkan potensial aksi, melepaskan hormon, dan diatur oleh sistem hormonal
maupun susunan saraf pusat. Hipofisis dibagi menjadi dua bagian funsional, anterior dan
posterior. Bagian anterior dari hipofisis disebut adenohipofisis yang mensekresi hormon-
hormon seperti ACTH, FSH, LH, TSH merangsang kelenjar target adrenal, gonad, dan
tiroid. Sedangkan hipofisis posterior atau neurohipofisis mensekresi hormon vasopresin
dan oksitosin ke dalam sirkulasi.Hormon FSH dan LH terikat pada reseptor ovarium dan
testis serta mengatur fungsi gonad dengan merangsang produksi steroid seksual dan
gametogenesis. Pada pria, LH akan merangsang produksi testosteron dari sel interstisial
testis (sel Leydig). Pematangan spermatozoa memerlukan LH dan FSH. FSH merangsang
pertumbuhan testis dan mempertinggi produksi androgen-binding-protein oleh sel Sertoli,
yang merupakan komponen tubulus testis yang berguna menyokong pematangan
spermatozoa. Androgenbinding protein ini menyebabkan konsentrasi testosteron yang
tinggi pada spermatozoa, suatu faktor penting pada pembentukan spermatogenesis normal
(Crosman.A.R.2015).

11. Jelaskan empat jenis sel dan fungsinya dalam insula pancreatica
4 macam sel Islet langerhans meliputi :
- Sel Alfa, sebagai penghasil hormon glukagon. Glukagon meningkatkan kadar glukosa
darah dengan mempercepat perubahan glikogen, asam amino, dan asam lemak di
hepatosit menjadi glukosa.
- Sel Beta, sebagai penghasil hormon insulin. Insulin menurunkan kadar glukosa darah
dengan meningkatkan transpor membran glukosa ke dalam hepatosit, otot, dan sel
adiposa.
- Sel Delta, mensekresikan hormon somatostatin. Hormon ini menurunkan dan
menghambat aktivitas sekretorik sel alfa dan sel beta melalui pengaruh lokal di dalam
insula pancreatica.
- Sel F, mensekresi polipeptida pankreas yang menghambat pembentukan enzim
pankreas dan sekresialkali.

(Tan1.E.I.A. 2019).
12. Jelaskan klasifikasi sitem saraf secara anatomis dan fungsional
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jejaring komunikasi yang terintegrasi.
Ahli anatomi membagi system saraf (Gambar 9–1) memiliki dua divisi utama:
- Sistem saraf pusat (SSP), yang terdiri atas otak dan medula spinalis
- Sistem saraf tepi (SST), yang terdiri atas saraf kranial,spinal dan saraf perifer yang
menghantarkan impuls ke dan dari SSP (masing-masing saraf motorik dan sensorik)
dan ganglia saraf yang merupakan sekelompok kecil sel saraf di luar SSP
(Anthony.L. 2013).

Komponen saraf juga dapat dibagi secara fungsional.


- Neuron sensorik (aferen) terlibat dalam penerimaan stimulus sensorik dari lingkungan
dan dari dalam tubuh.
- Neuron motorik (eferen) mengendalikan organ efektor seperti serabut otot dan
kelenjar. Saraf motorik somatik berada di bawah kontrol volunter dan biasanya
inervasi paling banyak otot skeletal; saraf motorik auto-nomik mengontrol
"involunter" kegiatan kelenjar, otot jantung, dan sebagian besar otot polos.
(Anthony.L. 2013).

13. Jelaskan jaringan ikat pembungkus saraf tepi.


pembungkus saraf tepi terdiri dari 3 jaringan ikat yaitu epineurium, perineurium, dan
endoneurium. Epineurium adalah lapisan terluar dari jaringan ikat padat tak
beraturan yang mengelilingi saraf tepi. Perineurium adalah selubung pelindung fasikula.
dan selubung mielin dari setiap akson dalam saraf dibungkus dengan selubung pelindung
halus yang dikenal sebagai endoneurium yang terdiri dari serat retikuler, fibroblas yang
tersebar, dan kapiler(Mescher,2013).

14. Sebutkan struktur yang menyusun Aparatus Juxtaglomerular!


apparatus juxtaglomerular adalah struktur pada ginjal yang mengatur fungsi nefron.
Appararus juxtaglomerular tersusun oleh macula densa, sel juxtaglomerular, dan sel
mesangial ekstaglomerular(Nuari,2017).
15. Sebutkan struktur yang menyusun corpusculum renale!
corpusculum renale terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman yang terdiri dari lapisan
parietal, lapisan visceral, membrana bowman, dan lumen capsulae(Mescher,2013).

16. Sebutkan sel yang menyusun tubulus seminiferus dan jelaskan secara singkat fungsinya?
tubulus seminiferus dilapisi oleh epitel berlapis khusus dan kompleks yang disebut epitel
seminiferus. Epitel ini memiliki jenis sel yaitu sel sertoli. Fungsi dari tubulus seminiferus
ini sendiri adalah sebagai tempat dihasilkannya sperma(Mescher,2013).

17. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spermatogenesis dan spermiogenesis!


spermatogenesis adalah bagian atau proses pertama dari produksi sperma, termasuk sel
induk mitosis dan meiosis. Spermiogenesis adalah proses diferensiasi akhir yang terjadi
di haploid sel germinal pria(Mescher,2013).

18. Jelaskan tentang siklus haid!


siklus haid terbagi menjadi 3 fase yaitu fase menstruasi, proliferasi, dan sekresi. Pada
awal fase yaitu menstruasi, Fase ini dimulai ketika sel telur yang dilepas oleh
ovarium dari siklus sebelumnya tidak dibuahi. Tidak terjadinya kehamilan
membuat kadar hormon estrogen dan progesteron yang dimiliki wanita menurun.
Lapisan rahim yang menebal untuk mempersiapkan kehamilan pun tak lagi
dibutuhkan. Ini menyebabkan lapisan tersebut meluruh, lalu keluar lewat vagina
sebagai kombinasi darah, lendir, dan jaringan dari rahim (Mescher,2013).
Pada akhir fase ini, endometrium biasanya berkurang menjadi satu lapisan tipis
dan siap memulai suklus baru sewaktu selnya mulai membelah untuk memulihkan
mukosanya. Pada fase yang kedua yaitu fase proliferasi, awal dari fase ini
bertepatan dengan tumbuhnya sekelompok kecil folikel ovarium tumbuh sebagai
folikel vesikuler. Estrogen bekerja di endometrium yang menginduksi proliferasi sel
dan membentuk ulang lapisan fungsional yang hilang selama menstruasi. Sel-sel pada
ujung basal kelenjar berproliferasi, bermigrasi dan membentuk lapisan epitel baru yang
menutupi permukaan endometrium yang terpajan saat haid sebelumnya (Mescher,2013).
Pada fase proliferasi, endometrium ditutupi epitel selapis silindris dan kelenjar uterus
berbentuk tubulus lurus dengan lumen yang sempit dan hampir kosong. Pada fase
terakhir yaitu fase sekresi, Setelah folikel melepaskan sel telurnya, zat ini berubah
menjadi korpus luteum. Korpus luteum dapat melepaskan hormon, terutama
progesteron dan beberapa estrogen. Peningkatan hormon ini membuat lapisan
rahim menebal, dan siap untuk ditanami sel telur yang telah dibuahi. jika tidak
terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan menyusut dan diserap. Hal ini
menyebabkan terjadinya penurunan kadar estrogen dan progesteron yang memicu
menstruasi(Mescher,2013).

19. Sebutkan ciri dari folikel primordial!


1. Terdiri atas oosit primer yang dibungkus selapis oleh folikel pipih,
2. Terdapat pada lapisan superfisial di daerah korteks,
3. Oosit dalam folikel primordial adalah suatu sel sferis berdiameter sekitar 25 m
dengan inti yang besar dan kromosom yang kebanyakan bergelung pada profase
meiosis pertama,
4.Organel dalam sitoplasmanya cenderung berkelompok di dekat inti dan mencakup
banyak mitokondria, beberapa kompleks Golgi, dan sisterna retikulum endoplasma,
5. Lamina basal mengelilingi sel folikular, dan menandai batas antara folikel dan stroma
bervaskular
(Mescher,2013).

20. Jelaskan secara singkat struktur histologi bagian respiratori sistem respirasi!
Bagian respiratorik dari sistem pernapasan merupakan tempat dimana berlangsungnya
pertukaran gas yang terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, dan alveoli.
Bagian mukosa dilapisi oleh epitel kuboid bersilia dan sel Clara, dengan sel skuamosa
sederhana di lubang alveolar dan memperluas ke dalam alveolus. Semakin ke distal di
sepanjang bronkiolus ini, jumlah alveolusnya semakin banyak, dan jarak di antaranya
semakin pendek. Otot polos dan jaringan ikat elastis membuat lamina propria. bronkiolus
respiratorius bercabang menjadi saluran yang disebut duktus alveolaris. Duktus ini dilapisi
sel skuamosa sangat atenuansi(lemah) (Mescher,2013).
Di lamina propria tipis, untai sel otot polos mengelilingi setiap pembukaan alveolar
dari matriks serat elastis dan serat kolagen yang mendukung saluran dan alveoli. Antara
alveoli bersebelahan terdapat septum interalveolar yang tipis terdiri dari fibroblas yang
tersebar dan matriks ekstraselular jarang (ECM), terutama serat elastis dan retikular,
jaringan ikat. Susunan serat elastis memungkinkan alveoli diperluas dengan inspirasi dan
kontraksi pasif melalui expirasi; serat retikular mencegah kedua kolaps dan distensi
berlebihan dari alveoli(Mescher,2013).

21. Sebutkan 2 jenis dan jelaskan struktur histologi Pleura secara singkat!
Membran pleura terdiri dari 2 jenis yaitu pleura visceralis dan pleura parietalis. Kedua
membran tersebut menyatu di hilum dan keduanya terdiri atas sel mesotel skuamosa
selapis yang berada pada lapisan jaringan ikat tipis yang mengandung serat kolagen dan
elastis. Serat elastin pleura visceral menyatu dengan serat elastin parenkim paru. Lapisan
parietal dan visceral seluruhnya dilapisi sel mesotel yang normalnya membentuk suatu
lapisan cairan serosa tipis yang bekerja sevagai pelumas yang mempermudah pergeseran
antar permukaan pleura selama gerakan pernapasan(Mescher,2013).

22. Sebutkan masing-masing 2 karakterisitik sel batang dan sel kerucut pada retina!
Sel batang Sel kerucut
lebih banyak terdapat pada retina yaitu lebih sedikit terdapat pada retina yaitu
sekitar 92 juta sekitar 4,6 juta
Sangat peka terhadap cahaya Kurang sensitif terhadap cahaya

(Mescher,2013).
23. Jelaskan proses produksi dan pengeluaran humor aquosa!
Aqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk oleh korpus siliaris dan
mengisi bilik mata anterior dan posterior. Aqueous humor mengalir dari korpus siliaris
melewati bilikmata posterior dan anterior menuju sudut kamera okuli anterior.
Aqueous humor diekskresikan oleh trabecular meshwork. Trabecular meshwork
merupakan jaringan anyaman yang tersusun atas lembar-
lembar berlubang jaringan kolagen dan elastik (Mescher,2013).
24. Jelaskan secara singkat struktur-struktur yang ada pada telinga luar, tengah, dan dalam,
serta sebutkan fungsi telinga luar, tengah dan dalam!
- Telinga luar, terdiri atas satu lempeng kartilago elastis iregular berbentuk corong dan
sebuah saluran yang disebut meatus acusticus external. Pada ujung bagian dalam dari
- saluran ini terdapat satu lembar epitelial yang disebut membran timpani. Fungsi dari
telinga luar ini ada sebagai penerima gelombang suara dan meneruskannya ke
membran timpani melalui meatus acusticus external.
- Telinga tengah, terdiri dari tiga tulang-tulang pendengaran yaitu malleus, incus, dan
stapes. Tulang-tulang ini yang menghantarkan getaran mekanis membran timpani ke
telinga dalam.
- Telinga dalam, terdiri dari coclea yang terdiri dari scala vestubuli, media, dan
timpani, pada setiap tuba berisi cairan yaitu perilimfe dan endolinfe. Organ corti yang
merupakan organ reseptor yang membangkitkan impuls saraf respon terhadap getaran
membran basilaris. Fungsi dari telinga bagian dalam ini adalah mengubah gelombang
suara mekanis menjadi sinyal listrik yang kemudian diteruskan menuju saraf
(Mescher,2013).

25. Jelaskan proses transduksi mekanis pada sel rambut telinga!


Dalam sistem pendengaran , getaran suara (energi mekanik) ditransduksi menjadi
energi listrik oleh sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Getaran suara dari suatu benda
menyebabkan getaran pada molekul udara, yang menggetarkan gendang telinga (membran
timpani) . Gerakan gendang telinga menyebabkan tulang-tulang telinga tengah ( maleus,
incus, dan stapes) bergetar. Getaran ini kemudian masuk ke dalam koklea , organ
pendengaran. Di dalam koklea, sel-sel rambut pada epitel sensorik dari organ Corti
menekuk dan menyebabkan pergerakan membran basilar. Membran bergelombang dalam
gelombang ukuran yang berbeda sesuai dengan frekuensi suara. Sel-sel rambut kemudian
dapat mengubah gerakan ini (energi mekanik) menjadi sinyal listrik (potensi reseptor
bertingkat) yang berjalan di sepanjang saraf pendengaran ke pusat pendengaran di otak
(Mescher,2013).
Daftar Pustaka
(Harvard’s)

Ahmad.Z., Damayanti. 2018. Penuaan Kulit: Patofisiologi dan Manifestasi Klinis.


Periodical of Dermatology and Venereology . Vol. 30 / No. 3. Viewed on
22/05/2020. From : google.schoolar.com

Alfarisi.R. , Damayanti.S, Tan’im. 2019. Hubungan kebiasaan makan dengan risiko


terjadinya tonsilitiskronik pada anak sekolah dasar di bandar lampung.
Malahayati Nursing Journal. Volume 1 (2). Viewed on 22/05/2020. From :
google.schoolar.com.

Anthony.L., Mescher. 2013. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 13 Edition.
United states : Mcg raw – Hill Education

Crosman.A.R., Neary.D. 2015. Nauroanatomi. Singapur : Elsevier

Fitri.F., Novialdi., Triana.w. 2017. Diagnosis dan Penatalaksanaan Striktur Esofagus.


Jurnal FK Unand. Volume 3(2). Viewed on 21/05/2020. From :
google.schoolar.com

Handayani.A. 2017 . Sistem Konduksi Jantung. Buletin Farmatera. Vol 2 No 3. Viewed


on 22/05/2020. From : google.schoolar.com

Jati.B.M.E, Kusminarto. , Bambang.A., Irawan.B. 2016. Sistem monitor tekanan darah


arteri pada lengan dengan metode nmr (dalam bentuk model). Jurnal fisika
indonesia . Volume 17 (51). Viewed on 22/05/2020. From :
google.schoolar.com

Jonuarti.R. 2016. Analisis Aliran Darah dalam Stenosis Arteri


Menggunakan Model Fluida Casson dan Power-Law. Jurnal ilmu dasar. Vol.14
No.2. Viewed on 22/05/2020. From : google.schoolar.com

Merta.I.W. , Syachruddin AR, . Bachtiar.I. , Kusmiyati. 2016. Perbandingan antara


Frekwensi Denyut Jantung Katak (Rana sp.) dengan Frekwensi Denyut Jantung
Mencit (Mus musculus) Berdasarkan Ruang Jantung. Biota. Vol. 1 (3). Viewed
on 22/05/2020. From : google.schoolar.com
Mescher, A. L.2013.Junquera’s Basic Histology Text And Atlas. 13th Edition.
USA: McGrawHill

Muttaqien1. , Balqis.u. , Silvina.r.s. 2018. Gambaran histopatologi lidah babi hutan yang
terinfeksi endoparasit di kawasan lhoknga aceh besar. Jimvet . Volume 2,
nomor 4. Viewed on 21/05/2020. From : google.schoolar.com

Nuari, N. A., Widayati, D.2017.Gangguan Pada Sistem Perkemihan Dan


Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: DEEPUBLISH

Nugroho.R.S. 2016 . Dasar-Dasar Endokrinologi. Samarinda : Mulawarman University


Press

Pratiwi .w.o., Lestari.c., Bakar.a. 2017. Prevalensi dan distribusi smoker’s melanosis
pada buruh bangunan yang perokok di pt.trikencana sakti utama ketaping.
Jurnal b-dent, vol 4, no.1.Halaman 30-31. Viewed on 22/05/2020. From : media
neliti

Sembulingam.K., Sembulingam.P. 2012. Essentials Of Medical Physiology : Sixty


Edition. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher.

Sunny wangko. 2018. Papila lidah dan kuncup kecap. Jurnal biomedik (jbm). Volume 5,
nomor 3. Halaman 40-42. Viewed on 21/05/2020. From : google.schoolar.com
Sari.a.n. 2016. Antioksidan alternatif untuk menangkal bahaya radikal bebas pada kulit.
Journal of islamic science and technology. Volume 1 (1). Viewed on
22/05/2020. From : google.schoolar.com

Shalihat.A.O., Novialdi.,Irawati.L. 2016. Hubungan Umur, Jenis Kelamin dan Perlakuan


Penatalaksanaan dengan Ukuran Tonsil pada Penderita Tonsilitis Kronis di
Bagian THT-KL RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Andalas. Volume 4(3). Viewed on 22/05/2020. From : google.schoolar.com.

Tan1.E.I.A. , Irfannuddin.I. , Murti.K. 2019. Pengaruh Diet Ketogenik Terhadap


Proliferasi Dan Ketahanan Sel Pada Jaringan Pankreas. JMJ .Volume 7,
Nomor 1. Viewed on 22/05/2020. From : media.neliti.com.

Windi M., Sekplin S., Gilbert T. 2018. diagnosis dan tatalaksana malformasi arteri vena
(avm ) serebral. Jurnal Sinap., Vol. 1 No. 2. Viewed on 22/05/2020. From :
google.schoolar.com

Anda mungkin juga menyukai