Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM LAYANAN KEFARMASIAN

PASIEN GERIATRI DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh:

Deadara Imaysta I1C016052

Zeyla Aulia Zein I1C016056

Laila Syelda A. I1C016058

Ayu Mulya Subagia I1C016060

M. Mudrik Habibur R. I1C016062

Sartika Yohana B. I1C016064

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2019
A. KASUS
Tuan M (65 tahun) menderita diabetes mellitus selama 10 tahun.
Satu bulan terakhir merasa kesemutan dan penglihatan agak kabur. Datang
ke apotek untuk menebus resep sebagai berikut

dr. FH, Sp.PD

Rumah: Praktek:
Jl. Mawar No.301 Jl. Duku No 123
Purwokerto Purwokerto
Telp 0281-323571 Telp 0281-325768
Purwokerto, 29 September 2019

R/ Levemir 20 IU
S 1 dd malam

R/ Novomix 15 IU
S 2 dd ac. Pagi dan malam

Pro: Tn M (65 tahun)

Tuan M juga membawa hasil laboratorium: GDP 110 mg/dL, GD


2 JPP 210 mg/dL, HbA1c 12,2%.. Tuan M takut disuntik jarum dan tidak
paham cara menggunakan insulin.

B. SUBJEKTIF
Nama pasien : Tuan Mustofa
Alamat : Di daerah Gor Satria
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB/TB : 56 kg/ 172 cm
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Keluhan Pasien : Tuan Mustofa mengalami keluhan kesemutan
beberapa bulan terakhir dan penglihatan kabur
Riwayat Alergi :-
Riwayat Pengobatan : Antidiabetes oral
Riwayat Penyakit : Diabetes Mellitus
Riwayat lifestyle : Sering minum kopi, makan makanan yang manis,
dan tidak suka olahraga.
Diagnosis : Diabetes mellitus

C. OBJEKTIF

Parameter Angka Lab Angka Normal

HbA1c 12,2 % <7%

GDP 110 mg/dL 80 – 120 mg/dL

GD2jPP 210 mg/dL <200 mg/dL


(Kemenkes RI, 2011)

D. ASSESMENT
Problem
Subjektif Objektif DRP Plan
Medik
Pasien mendapatkan resep
Maka pasien hanya
levemir (insulin basal) (20
diberikan satu jenis insulin
IU) dan novomix (30
GDP 110 yaitu Novomix dengan
IU) dalam sehari. Menurut
Kesemutan mg/dL; dosis insulin novomix yang
Diabete EMA (2014) pada pasien
, GD 2 JPP diterima pasien dikurangi
s diabetes tipe II. NovoMix
Pandangan 210 mg/dL; menjadi 12IU dengan dua
mellitus dapat diberikan monoterapi
mata kabur HbA1c kali penggunaan, 6IU
dengan dosis awal
12,2%. makan pagi dan 6 IU pada
disarankan 6IU saat
malam hari sebelum tidur
sarapan pagi dan 6 IU pada
(EMA, 2014).
saat makan malam.
Menderita GDP 110 Diabete Tn. M menderita DM Apoteker memberikan
DM selama mg/dL; s dengan nilai HbA1C 12,2% edukasi kepada pasien agar
10 tahun GD 2 JPP mellitus dan mendapat resep dual pasien mau menggunakan
210 mg/dL; insulin yaitu levemir dan insulin, memberikan
HbA1c novomix. informasi terkait cara
12,2%. Pasien mengeluhkan takut penggunaan insulin serta
menggunakan insulin melakukan pelayanan
karena rasa sakit yang home pharmacy care.
Melalui pelayanan
konseling, perilaku pasien
yang salah dapat
diperbaiki, dan dengan
demikian pelaksanaan
konseling dalam home care
ditimbulkan akibat
yang dilakukan secara
penggunaan jarum suntik
kontinu mampu
sehingga ada kemungkinan
meningkatkan tingkat
pasien tidak patuh dalam
kepatuhan pasien dalam
menggunakan insulin.
penggunaan obat
meningkatkan kepercayaan
dari pasien, patient safety
dan juga keberhasilan
terapi (Rokhman et al.,
2015).

E. CARE PLAN
1. Tujuan Terapi
- Meringankan gejala pasien
- Mengontrol nilai HbA1c, GDP, dan GD2PP
- Meningkatkan kepatuhan pasien
- Meningkatkan kualitas hidup pasien

2. Terapi Non Farmakologi


- Olah raga yang dianjurkan adalah yang bersifat aerobik dengan
intensitas sedang (50-70% denyut maksimal) seperti jalan cepat,
bersepeda santai, jogging, dan berenang. Denyut jantung dihitung
dengan mengurangi angka 220 dengan usia pasien (Perkeni, 2015).
- Menyarankan pasien untuk membatasi makanan manis dan tinggi
gula.
- Tidur cukup
- Memperbanyak makanan serat
- Membatasi makanan manis dan karbohidrat tinggi

3. Terapi Farmakologi
Pasien dengan diagnosis diabetes mellitus diberikan terapi Sediaan
Insulin : Novomix (70% insulin prandial & 30% insulin basal untuk
mengontrol kadar gula darah pasien) digunakan 6 UI setelah makan
pagi dan 6 UI pada malam hari sebelum tidur (EMA, 2014).
Mekanisme Novomix.
4. Monitoring

Monitoring
Obat Target Keberhasilan
Keberhasilan ESO

Novomix HbA1c, GDP, Nasofaringitis GDP < 110 mg/dL,


GD2PP terkontrol (Medscape, 2019) GD2PP < 210 mg/dL
(EMA, 2014). dan HbA1c 7% - 8%
(AACE, 2015).

5. Konseling, Informasi dan Edukasi


- Menyarankan pasien untuk periksa gula darah puasa setiap minggu
dan HbA1C setiap 3 bulan.
- Menyarankan pasien untuk membatasi makanan manis dan tinggi
gula.
- Menyarankan pasien untuk melakukan olah raga rutin minimal 30-
45 menit setiap 3-5 kali tiap minggu.
- Menyarankan pasien untuk kembali ke dokter apabila gejala
neuropati dan retinopati semakin buruk, serta apabila mulai
merasakan gejala nefropati seperti peningkatan frekuensi buang air,
pembengkakan pada kaki serta pergelangan kaki, pembengkakan
sekitar mata, dan sebagainya

F. PEMBAHASAN
Diabetes mellitus merupakan kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau keduaduanya. Proses terjadinya penyakit diabetes mellitus diawali
dengan adanya resistensi insulin pada otot dan liver serta kegagalan sel
beta pankreas telah dikenal sebagai patofisiologi kerusakan sentral dari
DM Tipe 2 . Kegagalan sel beta pankreas terjadi lebih dini dan lebih berat
dari yang diperkirakan sebelumnya. Selain otot, liver dan sel beta, organ
lain seperti jaringan lemak, gastrointestinal, sel alfa pankreas, ginjal, dan
otak, kesemuanya ikut berperan dalam menimbulkan terjadinya gangguan
toleransi glukosa pada DM Tipe 2. Secara garis besar patogenesis DM
Tipe 2 disebabkan oleh delapan hal berikut:
1. Kegagalan sel beta pankreas
Pada saat diagnosis DM Tipe 2 ditegakkan, fungsi sel beta sudah
sangat berkurang.
2. Liver
Penderita penyakit DM Tipe 2 terjadi resistensi insulin yang berat dan
memicu glukoneogenesis sehingga produksi glukosa dalam keadaan
basal oleh liver meningkat.
3. Otot
Gangguan kinerja insulin yang multiple di intramioseluler akibat
gangguan fosforilasi tirosin sehingga timbul gangguan transport
glukosa dalam sel otot, penurunan sintesis glikogen, dan penurunan
oksidasi glukosa.
4. Sel lemak
Sel lemak yang resisten terhadap efek antilipolisis dari insulin
menyebabkan peningkatan proses lipolisis dan kadar asam lemak
bebas dalam plasma. Penangkan asam lemak bebas merangsang proses
glukoneogenesis, dan mencetuskan resistensi insulin di liver dan otot.
5. Usus
Glukosa yang ditelan memicu respon insulin jauh lebih besar
dibanding dengan intravena. Efek yang dikenal sebagai efek incretin
diperankan oleh dua hormon GLP-1 dan GIP. Pada penderita DM Tipe
2 mengalami defisiensi GLP-1 dan resisten terhadap GIP. Incretin
segera dipecah oleh enzim DPP-IV sehingga hanya bekerja dalam
beberapa menit. Saluran cerna juga memiliki peran dalam penyerapan
karbohidrat melalui kinerja enzim alfa-glukosidase yang memecah
polisakarida menjadi monosakarida yang kemudian akan diserap oleh
usus dan berakibat meningkatnya glukosa darah setelah makan.
6. Sel alfa pankreas
Sel alfa pankreas berfungsi dalam sintesis glukagon yang dalam
keadaan puasa kadarnya di dalam plasma akan meningkat. Peningkatan
ini menyebabkan HGP dalam keadaan basal meningkat secara
signifikan dibanding individu yang normal.
7. Ginjal
Ginjal memfiltrasi 163 gram glukosa sehari. Sembilan puluh persen
dari glukosa yang terfiltrasi akan diserap kembali melalui peran
SGLT-2 pada bagian conculated tubulus proksimal. Sedangkan 10%
sisanya akan diserap melalui SGLT-1 pada tubulus desenden dan
asenden sehingga akhirnya tidak ada glukosa dalam urin.
8. Otak
Individu yang mengalami obesitas baik DM maupun non-DM didapati
hiperinsulinemia yang merupakan mekanisme kompensasi dari
resistensi insulin. Pada golongan ini asupan makanan justru meningkat
akibat adanya resistensi insulin yang terjadi di otak (Perkeni, 2015).
Tuan M (65 tahun) menderita diabetes mellitus selama 10 tahun.
Datang ke apotek untuk menebus resep. Ny. M juga membawa hasil
laboratorium: GDP 110 mg/dL, GD 2jPP 210 mg/dL, HbA1c 12,2%.
Berdasarkan penggalian informasi, maka ditemukan beberapa masalah
terkait pengobatan yaitu:
1. Overdosis

Pasien mendapatkan resep levemir (insulin basal) (20 IU) dan


novomix (30 IU) dalam sehari. Menurut EMA (2014) pada pasien
diabetes tipe II, NovoMix dapat diberikan monoterapi dengan dosis
awal disarankan 6IU saat sarapan pagi dan 6 IU pada saat makan
malam. Levemir merupakan insulin basal, sedangkan Novomix terdiri
dari 30% insulin basal dan 70% insulin prandial. Maka pasien cukup
hanya diberikan satu jenis insulin saja yaitu Novomix dengan dosis
insulin novomix yang diterima pasien dikurangi menjadi 12 IU
dengan dua kali penggunaan, 6 IU makan pagi dan 6 IU pada malam
hari sebelum tidur (EMA, 2014).

2. Uncompliance

Sehingga solusi untuk masalah ini yaitu apoteker memberikan edukasi


kepada pasien agar pasien mau menggunakan insulin dengan
memberikan informasi terkait cara penggunaan insulin dan
menginformasikan kepada pasien bahwa jarum yang digunakan pada
insulin pen lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan jarum yang
digunakan untuk vaksinasi atau obat-obat suntik yang lain serta jarum
pada insulin pen telah diberi lapisan agar mudah menembus kulit dan
tidak menimbulkan rasa sakit. Selain itu, rasa sakit dapat dikurangi
dengan membiarkan alkohol sisa alcohol swab dibiarkan menguap
terlebih dahulu agar tidak menimbulkan iritasi lokal ketika proses
injeksi. Pasien juga sebaiknya tidak mengusap jarum suntik dengan
alkohol karena dapat menghilangkan lapisan pada jarum suntik yang
dapat mempermudah penetrasi kulit. Pada saat menginjeksikan insulin
maka jarum suntik harus disuntikkan dengan cepat dan posisi jarum
dijaga tetap sama dari awal injeksi hingga jarum ditarik. Teknik
bernapas seperti menarik napas yang dalam sebelum injeksi dan
menghembuskan napas dengan kuat selama injeksi dapat membantu
mengurangi rasa sakit (Kruger, LaRue, & Estepa, 2015). Tata cara
menggunakan insulin menurut Tandon et al. (2017) sebagai berikut:
1. Suntikkan sedikit insulin keluar dari ampul ke udara, untuk
memastikan ujung jarum terisi penuh oleh insulin, dan bukan
udara.
2. Suntikkan insulin ke bagian yang mengandung banyak lapisan
lemak seperti paha bagian atas atau bokong.
3. Cubit area kulit yang akan disuntik (namun jangan terlalu keras
karena akan membuat kulit pucat dan sakit) dan masukkan jarum
dengan sudut 90 derajat.
4. Suntikkan jarum ke area yang Anda inginkan. Jika area Anda
terasa sakit setelah Anda selesai menyuntik, kompres dengan es
selama 15-20 detik.
5. Pastikan jarum suntik dan pen benar-benar masuk ke dalam kulit
dan hitung selama 10 detik sebelum mencabut suntikan.
6. Lepaskan cubitan dan buang jarum suntik di tempat aman.
G. PATIENT MEDICAL RECORD

PATIENT MEDICATION RECORD


PRAKTIKUM LAYANAN KEFARMASIAN
Nama: Tn. M (L) Umur: 65 thn BB: 56 kg No.Telepon:
08193456897
Alamat Rumah : Belakang masjid gor satria, jalan mawar 19
Keluhan Pasien : Kesemutan beberapa bulan terakhir dan penglihatan
kabur.
Riwayat Penyakit : DM
Riwayat Obat : Obat antidiabetik oral
Riwayat Alergi :-
Riwayat Lifestyle : Sering minum kopi dan makan makanan manis.
Terapi Yang Diterima Pasien
Nama Obat
- Insulin Novomix 12 UI
Disuntikkan 2x sehari pada pagi hari dan malam hari.
DRP
1. Overdose

Pasien mendapatkan resep levemir (insulin basal) (20 UI) dan novomix (30 UI)
dalam sehari. EMA (2014) Pada pasien diabetes tipe II NovoMix dapat diberikan
monoterapi dengan dosis awal disarankan 6 UI saat sarapan pagi dan 6 UI pada
saat makan malam. Sehingga pasien hanya diberikan satu jenis insulin yaitu
Novomix dengan dosis insulin novomix yang diterima pasien dikurangi menjadi
12 UI.

2. Compliance
Tn. M menderita DM dengan nilai HbA1C 12,2% dan mendapat resep dual
insulin, namun pasien mengeluhkan takut menggunakan jarum suntik, sehingga
akan ada kemungkinan pasien tidak patuh dalam menggunakan insulin. Apoteker
memberikan edukasi kepada pasien agar pasien mau menggunakan insulin,
memberikan informasi terkait cara penggunaan insulin serta melakukan pelayanan
home pharmacy care sehari setelah pasien pulamg dari apotek. Home pharmacy
care dilakukan setiap seminggu sekali selama 3 bulan pertama.
Terapi Non Farmakologi
- Menyarankan pasien untuk membatasi makanan manis dan tinggi gula.
- Istirahat yang cukup.
- Memperbanyak makanan berserat.
- Olahraga ringan 30 menit/hari 3x perminggu.

Monitoring KeberhasilanTerapi
GDP < 110 mg/dL
GD2PP < 210 mg/dL
HbA1c diantara 7 - 8%

Nama Apoteker : Zeyla Aulia Zein, S.Farm., Apt.

SIPA : I1C016056

Tanda Tangan : TTD

H. KESIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA
AACE (American Association of Clinical Endocrinologist), 2015,
Aace/Ace Comprehensive Diabetes Management Algorithm,
Endocrine Practice, 21 (4).
European Medicines Agensy. 2014. Annex, I. Summary of product
characteristics. Section, 4, 2.
Kruger, D. F., LaRue, S., & Estepa, P. 2015. Recognition of and steps to
mitigate anxiety and fear of pain in injectable diabetes
treatment. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity:
Targets and Therapy, 8, 49–56.
https://doi.org/10.2147/DMSO.S71923.
Medscape, 2019, Novomix, https://reference.medscape.com/drug/fiasp-
novolog-insulin-aspart-999001#4, diakses pada tanggal 30
November 2019.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), 2015, Konsensus
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia 2015, PB. Perkeni.
Suryani NM, Wirasuta IMAG, Susanti NM. Pengaruh konseling obat
dalam home care terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus
tipe 2 dengan komplikasi hipertensi. J Farm Udayana.
2013;2(3):6– 11.
Tandon, N., Kalra, S., Balhara, Y. S., Baruah, M., Chadha, M.,
Chandalia, H., Wangnoo, S. 2017. Forum for injection
technique and therapy expert recommendations, India: The
Indian recommendations for best practice in insulin injection
technique, 2017. Indian Journal of Endocrinology and
Metabolism, 21(4), 600.
https://doi.org/10.4103/ijem.IJEM_97_17.

Anda mungkin juga menyukai