OLEH :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu gambaran utama dari suatu bangsa.
Pada zaman yang sudah berkembang seperti sekarang ini, pendidikan sangat
diutamakan tidak hanya bagi kaum laki-laki saja, namun wanita pun sudah
tidak ketinggalan lagi untuk berlomba-lomba dalam mengenyam pendidikan
bahkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Prosese pendidikan yang
diselenggarakan secara formal di sekolah di mulai dari pendidian sekolah dasar
(SD) sampai perguruan tinggi (PT) tidak lepas dari kegiatan belajar yang
merupakan salah satu kegiatan pokok dengan guru sebagai pemegang peran
utama. Biologi merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan pembelajaran
biologi pada tiap jenjang pendidikan layak mendapatkan perhatian yang yang
memadai untuk mengakrabkan siswa dengan bidang ini. Peran guru juga tidak
kalah pentingnya untuk memberikan dorongan dalam kegiatan belajar
(Slameto, 2010).
Pendidikan adalah kunci dari semua kemajuan dan perkembangan yang
berkualitas. Sehingga bisa dikatakan bahwa pendidikan juga berpengaruh besar
dalam kemajuan suatu bangsa. Dalam rangka dapat mempelajarinya dan ingin
mengetahuinya. Keterampilan proses perlu dilatihkan atau dikembangkan
dalam pengajaran IPA karena keterampilan proses mempunyai peranan untuk
membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya, memberi kesempatan
kepada siswa untuk melakukan penemuan, meningkatkan daya ingat,
memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu dan
membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains. Dengan menggunakan
keterampilan proses akhirnya akan terjadi interaksi antara konsep/prinsip/teori
yang telah ditemukan atau dikembangkan dengan pengembangan keterampilan
proses itu sendiri sehingga siswa dapat menguasai berbagai materi dan konsep
yang telah diajarkan kepada siswa (Trianto, 2010).
Pembelajaran inovatif diharapkan mampu meningkatkan keterampilan
peserta didik dan semakin menguatkan siswa dalam menguasai materi yang
telah diajarkan kepada siswa. Siswa mudah memahami konsep-konsep yang
rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret merupakan salah
satu alasan yang melandasi perlunya diterapkan keterampilan dalam
pembelajaran proses sains (Dimyati, 2002).
Hasil observasi awal yang telah dilakukan dengan mewawancarai guru
mata pelajaran biologi di SMAN 1 WAINGAPU menunjukkan bahwa proses
pembelajaran dikelas masih menggunakan metode konvensional. Siswa tidak
banyak aktif dalam merespon materi yang disampaikan oleh guru. Sebagian
siswa lebih memilih bercerita karena suasana kelas terasa sedikit
membosankan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan sebagian siswa tidak dapat
menguasai materi yang disampaikan oleh guru diakhir pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka telah dilakukan penelitian
dengan judul perbandingan penggunaan metode guided discovery dengan
guided inquiry dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPA di SMAN 1
WAINGAPU.
B. Identifikasi Masalah
1. Hasil belajar siswa yang rendah yang dipengaruhi oleh aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran di kelas masih kurang.
2. Motivasi siswa yang masih rendah yang terlihat dari adanya siswa yang
tidak banyak aktif dalam merespon guru,bercerita sendiri karena kelas
terasa membosankan, sehingga tidak termotivasi untuk berperan aktif
selama proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti memberi
batasan masalah pada signifikasi perbandingan metode guided discovery dan
guided inquiry dalam peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas X SMAN 1
WAINGAPU.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana penerapan metode guided discovery learning dan guided
inquiry dalam peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas X SMAN 1
WAINGAPU?
2. Bagaimana perbandingan peningkatan hasil belajar setelah diterapkan
metode guided discovery learning dan guided inquiry?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
➢ Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui penerapan metode guided discovery learning
dan guided inquiry dalam peningkatan hasil belajar IPA siswa
kelas X SMAN 1 WAINGAPU.
2. Untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar
setelah diterapkan metode guided discovery learning dan
guided.
➢ Kegunaan Penelitian
1. Manfaat teoritis
➢ Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan
kurikulum di sekolah menengah yang terus berkembang
sesuai dengan tuntutan masyarakat dan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan siswa.
➢ Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu pendidikan
siswa, yaitu membuat inovasi penggunaan metode
eksperimen dalam peningkatan kemampuan sains siswa.
➢ Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan
kemampuan sains siswa dan menjadi bahan kajian lebih
lanjut.
2. Manfaat praktis
➢ Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung
dan pengalaman langsung tentang cara meningkatkan
kemampuan sains siswa melalui metode eksperimen.
➢ Bagi pendidik dan calon pendidik
Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan
pemikiran tentang cara mengembangkan kemampuan
sains khususnya metode eksperimen.
➢ Bagi anak didik
Anak didik sebagai subjek penelitian diharapkan dapat
memperoleh pengalaman langsung mengenai
pembelajaran secara aktif, kreatif, dan menyenangkan
melalui metode eksperimen dan anak dapat tertarik
mempelajari sains sehingga perkembangan kemampuan
sains anak dapat meningkat.
➢ Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program
pembelajaran serta menentukan metode dan media
pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan
kemampuan sains anak.
BAB II
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Metode Discovery
Metode Guided Discovery atau penemuan terbimbing merupakan metode
pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa belajar
secara aktif dan mandiri dalam menemukan suatu konsep atau teori, pemahaman,
dan pemecahan masalah. Proses penemuan tersebut membutuhkan guru sebagai
fasilitator dan pembimbing. Banyaknya bantuan yang diberikan guru tidak
mempengaruhi siswa untuk melakukan penemuan sendiri. Sejalan dengan uraian
diatas, Soejadi dalam Sukmana (2009) mengungkapkan guided discovery
merupakan pembelajaran yang mengajak para siswa atau didorong untuk
melakukan kegiatan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya siswa menemukan
sesuatu yang diharapkan.
Bertolak pada pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa guided
discovery merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
untuk mencoba menemukan sendiri informasi maupun pengetahuan yang
diharapkan dengan bimbingan dan petunjuk yang diberikan guru.
• Kelebihan dan Kekurangan Guided Discovery Learning
a. Kelebihan Guided Discovery Learning
Menurut Marzano yang dikutip dalam Markaban (2008:18)
kelebihan dari Model Penemuan terbimbing adalah sebagai berikut :
B. Kerangka Berpikir
Metode guided
• Hasil belajar siswa yang
Pemberian model discovery
kurang memuaskan
pembelajaran yang
• Model pembelajaran yang Model guided
cocok
digunakan guru kurang inquiry
diminati siswa
Guru
METODE PENELITIAN
A. Metode Kuantitatif
1. Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X di SMAN 1 Waingapu, tahun
pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 32 orang.
Pada penelitian ini tidak mengambil keseluruhan dari seluruh siswa yang
berada di SMAN 1 Waingapu. Teknik pengambilan sampel menggunakan
probably sampling dengan simple random sampling yaitu pengambilan secara
acak yaitu pengambilan sampel secara acak dari jumlah populasi yang
berjumlah 32 orang. Menurut Arikunto (2006:134) apabila jumlah subjeknya
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka
diambil sebanyak 10-15 orang % atau atau 20-25% atau lebih. Oleh karena itu
adalah 15% dari populasi dan jumlah keseluruhan 15/100 x 40.6. Jadi sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 6 orang.
2. Teknik Pengumpulan Data
➢ Observasi
Metode ini biasa dilakukan dengan dalam bentuk pengamatan
dan pencatatan secara otomatis,tentang fenomena-fenomena
lapangan yang baik diselidiki. Baik secara langsung maupun
tidak langsung. Observasi dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang aktivitas peserta didik yang ada di sekolah.
➢ Wawancara
Proses interaksi yang dilakukan antara guru dan peneliti yang
berfungsi untuk mengumpulkan data atau informasi secara
lengkap tentang aktivitas peserta didik yang ada di sekolah.
➢ Tes
Kumpulan pertanyan atau latihan soal (isian dan pilihan ganda)
yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan oleh siswa
selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yaitu observasi,
wawancara, dan tes. Instrumen penelitian berfungsi untuk mengumpulkan data
berdasarkan informasi yang ada di lapangan.
4. Analisis Data Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, kegiatan analisis data meliputi pengolahan data dan
penyajian data melakukan penghitungan untuk mendeskripsikan data dan
melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Penyajian data
dan analisis data melalui data yang telah terkumpul dari lapangan bisa disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram.
B. Metode Kualitatif
1. Teknik Pengumpulan Data
➢ Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan suatu
cara yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi secara
lengkap yang ada dilapangan.
➢ Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti dengan cara mendengar
dan melihat aktivitas yang ada dilapangan. Pada umumnya, data
observasi digunakan sebagai pelengkap data wawancara. Dari
observasi, peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang ada
dilapangan secara lengkap dan terstruktur.
2. Analisis Data
Analisis data kualitatif menggunakan statistik. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan.
3. Uji Keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian dilakukan benar-
benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.
Uji keabsahan data meliputi :
➢ Credibility
Credibility atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian
yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
tidak meragukan sebagai suatu karya ilmiah.
➢ Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan
atau dapat diambil (Sugiyono, 2007:276).
➢ Dependability
Dependabality merupakan pengujian yang dilakukan dengan
cara melakukan auditor terhadap keseluruhan proses penelitian.
Auditor yang independen atau pembimbing yang independen
mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan peneliti dalam
penelitian
➢ Confirmability
Confirmability merupakan pengajuan hasil penelitian yang
dilakukan dengan proses yang dilakukan. Apabila hasil
penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
confirmability.
4. Analisis Data Hasil Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
a. Analisis data kuantitatif
Penilaian saran, serta masukan dari tim ahli selanjutnya di analisis secara
kualitatif. Seluruh hasil berupa saran dan masukan yang diperoleh dijelaskan
dalam bentuk deskriptif. Data yang diperoleh digunakan untuk memperbaiki
model pembelajaran konvensional (ceramah) yang diganti dengan
menggunakan model pembelajaran metode guided discovery dan guided
inquiry.
b. Analisis data kualitatif
Data kualitatif dilakukan dengan cara observasi. Observasi dilakukan dengan
menggunakan pedoman observasi yaitu indeks inklusif, berupa aspek budaya
inklusif, praktek inklusif dan kebijakan inklusif. Kemudian hasil observasi
tersebut dihitung rata-ratanya, dan dianalisis serta dibuat ke dalam bentuk
persentase dengan menggunakan grafik.
DAFTAR PUSTAKA
Eggen, P. D. Dan Kauchak. D. P. 1996. Learning And Teaching. 2nd ed. Needham
Height, Massachussets : Allyn And Bacon.
Latuheru, John D. 2006. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa
Kini. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya.