Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : RONALDI S. NG. MBANI


NIM : 2317071
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI
BENTUK TUGAS : ANALISIS JURNAL
KELAS :A
MATA KULIAH :SEMINAR BIOLOGI

JURNAL 1
No Bagian jurnal Analisis anda berdasarkan jurnal
1 Juduljurnal Analisisn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Terhadap Kesiapan Guru Sebagai “Role Model”
Keterampilan Abad 21 Pada Pembelajaran IPA SMP
2 Bab II Pendahuluan
Latar belakang Proses belajar mengajar di kelas di pengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya perancanaan yang
dilakukan guru sebagai pendidik disekolah. Skemp
(1971:114) menyatakan guru perlu menganalisis konsep
materi dan merencanakan pembelajaran secara berhati-
hati sebelum melakukan pembelajaran dikelas. Saran
pembutan perencanaan pembelajran oleh guru sebelum
melaksanakan Kegiatan pembelajaran di kelas juga ada
dalam PP nomor 19 tahun 2005 yang dipertegas melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
nomor 41 tahun 2007 yang berkaitan dengan standar
proses, yang mengisyaratkan bahwa guru diharapkan
dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan tersebut
dapat memungkinkan guru dan peserta didik melakukan
proses pembelajaran disebut sebagai perangkat
pembelajaran. Dalam penyusunan perangkat
pembelajaran adalah dalam RPP kebanyakan guru
belum paham merumuskan indikator dan tujuan
pembelajaran, demikian juga dengan materi ajar belum
konsisten dengan tujuan pembelajaran. Pada bagian
model dan metode pembelajaran tidak ada kesesuaian
antara model dengan metode yang digunakan untuk
mengajarkan keterampilan abad 21. Kegiatan
pembelajaran yang dirancang juga umumnya tidak
mengacu pada model dan metode pembelajaran yang
digunakan.
Identifikasi masalah Kurangnya kesiapan guru dan keterampilan dalam
pembuatan RPP
Kurangnya kesesuian antara KD dan Indikator dalam
pembuatan RPP
Batasan masalah Penelitianya ingin menganalisis Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Terhadap Kesiapan Guru Sebagai
“Role Model” Keterampilan Abad 21 Pada
Pembelajaran IPA SMP
Rumusan masalah Bagaimana cara menganalisis kesiapan guru dalam
pembuatan RPP
Apaupaya yang dilakukan agar guru mampu membuat
RPP yang baik dan benar
Tujuan dan kegunaan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan
penelitian guru sebagai “Role Model” keterampilan abad 21 pada
pembelajaran IPA SMP dilihat dari perangkat
pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun dan dikembangkan.
3 Bab II Landasan teori (Trilling and Hood, 1999)menyatakan bahwa abad
millennium abad 21 metrupakan abad pengetahuan, era
globalisasi dan menuntut memiliki kemampuan yang
tinggi, keahlian, berpikir kritis, kreatif dan sebagainya.
(Fudyrtanto,2002) menyatakan bahwa pemecahan
masalah seharusnya menjadi target perolehan hasil
belajar karena pemecahan masalah merupakan salah
satu bentuk kreativitas dalam berpikir yang termasuk
dalam kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Gagne, 1988). Pemahaman konsep tual yang baik akan
menunjang kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu
pemecahan masalah Alton dalam Gurney (2007: 90)
menjelaskan bahwa kualitas suatu pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru merupakan kegiatan yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan terjadinya
suatu proses pembelajaran bagi peserta didik
Kerangka berpikir Perlu dilakukan analisis terhadap kesiapan guru sebagai
“Role Model” keterampilan abad 21 pada pembelajaran
IPA SMP terkait dengan perangkat pembelajaran (RPP)
yang telah dikembangkan.
Hipotesis Dengan adanya analisis rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) kesiapam guru sebagai role model
dan keterampilan abad 21SMP kota Mataram dapat
menambah kemampuan dalam pembuatan RPP,
keterampilan, kreatif, dan daya pikir yang lebih luas
dan mencapai kelayakan dalam pembuatan RPP atau
sesuai yang diharapkan.
4 Bab III Metode penelitian
Metode kuantitatif Proses kuantitatif dilakukan dengan cara pengumpulan
data, pengelompokkan, kuantisasi, dan analisis data.
Populasi dan sampel Populasi penelitian adalah semua guru IPA SMP Kota
Mataran dan sampel 20 orang guru IPA SMP Kota
Mataram
Teknik pengumpulan data Diperoleh dengan menggunakan instrument berupa
lembar penilaian terhadap perangkat pembelajaran
(RPP) yang dikembangkan oleh guru. Data dari
instrument berupa lembar penilaian diperoleh dengan
cara melakukan penilaian terhadap perangkat
pembelajaran (RPP) yang telah dikembangkan oleh
guru-guru.
Instrumen penelitian Menggunakan instrument berupa lembar penilaian
terhadap perangkat pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan oleh guru.
Analisis data
Metode kualitatif Proses kualitatif terdiri dari tiga kegiatan utama, studi
pustaka, analisis kebutuhan terhadap kesiapan guru
sebagai “Role Model” keterampilan abad 21 dalam
pembel ajaran IPA SMP, dan pengembangan
instrument penelitian didasarkan dari hasil analisis
kebutuhan.
Teknik pengumpulan data Berdasarkan pengembangan instrument
Analisis data Berdasakaan alisis kebutuhan.
Uji keabsahan data Hasil analisis terhadap kedua data tersebut kemudian
diinterpretasikan tidak memperhitungkan untuk
menunjukkan bagaimana kesiapan guru sebagai “Role
Model” keterampilan abad 21 dalam pembelajaran IPA
SMP.
Analisis data kualitatif dan Berdasarkan hasil kedua dilakukan interpretasi hasil
kuantitatif dan melakukan kegiatan FGD terhadap hasil penelitian
dengan Melibatkan guru-guru IPA SMP Kota Mataram
yang menjadi subyek uji penelitian.
5 Bab IV Hasil dan
pembahasan
Hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis RPP guru diperoleh
diperoleh iformasi bahwa RPP yang dibuat dan
digunakan masih belum sesuai. Sehinngga perlu adanya
perbaikan, dalam pembuatan RPP masih belum sesuai
dengan kriteria.
Deskripsi hasil penelitian
kuantitatif dan kualitatif
Variabel X1 Analisisn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Variabel X2
Variabel y Kesiapan Guru Sebagai “Role Model” Keterampilan
Abad 21 Pada Pembelajaran IPA SMP
Berdasarkan presentase kelayakan RPP, guru-guru
Hasil pengujian penelitian tersebut berkisar 70% - 85% hal ini membuktikan RPP
kuantitatif dan kualitatif tersebut sudah layak dipakai dan hanya perlu sedikit
perbaikan.
Hipotesis 1 Dengan adanya analisis rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) kesiapam guru sebagai role model
dan keterampilan abad 21SMP kota Mataram dapat
menambah kemampuan guru, keterampilan, kreatif, dan
daya pikir yang lebih luas dan mencapai kelayakan
dalam pembuatan RPP atau sesuai yang diharapkan.
Hipotesis 2
Hipotesis 3
Peluasan data hasil
penelitian kualitatif
Pembahasan hasil Hasil analisis dan penilaian rencana pelaksanaan
penelitian pembelajaran guru kelas VII dan kelas VIII masing-
masing memiliki tingkat kelayakan yang berkisar dari
46% - 70% dan presentase kelayakan RPP guru tersebut
berkisar 70%- 85%. Hal ini RPP tersebut layak dipakai
hanya perlu perbaikan sedikit saja.
6 Bab V Kesimpulan dan
saran

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa


tingkat kelayakan RPP guru IPA se Kota Mataram
masih berkisardari 46% sampai 85%. Kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi dari pengembangan RPP
adalah tidak adanya kesesuaian antara kompetensi dasar
dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang
dikembangkan. Keterampilan abad 21 yang diharapkan
belum jelas terlihat pada RPP yang dikembangkan.
Saran
JURNAL 5

No. Bagian Jurnal Analisis Anda Berdasarkan Jurnal


1. Judul Jurnal Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Berargumentasi
Siswa SMP Pada Pembelajaran IPA Dengan Inkuiri
Berbasis Argumen
2. Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah Rendahnya tingkat kemampuan siswa beragumentasi dan
penguasaan materi karena pembelajaran Ipa yang lebih bersifat
konsep tdak mampu mengulang kembali materi yang diajarkan
b. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah penelitian ini yakni :
1. pembelajaran IPA yang bersifat konsep
2. Siswa tidak nampu mengungkap kembali materi yang diajarkan
3. Siswa cenderng pasif karena slit berargumentasi
c. Batasan Masalah Penelitian ini hanya melakukan penelitian hanya ingin mengetahui
keterkaitan penguasaan konsep dan kemampuan berargumentasi
siswa SMP kelasVII Taman Dewasa kota Probolinggo dengan
penerapan inkuiri berbasis argumen pada materi suhu dan kalor
d. Rumusan Masalah Apakah ada keterkaitan antara penguasaan konsep dan kemampuan
berargumentasi siswa dalam pembelajaran IPA dengan penerapan
inkuiri berbasis argumen pada materi suhu dan kalor
e. Tujuan dan Kegunaan Untuk mengetahui keterkaitan antara penguasaan konsep dan
Penelitian kemampuan berargumentasi siswa dalam pembelajaran IPA dengan
penerapan inkuiri berbasis argumen pada materi suhu dan kalor
Kegunaan :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan
masukan ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Guru dapat mempersiapakan perencanaan pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari mata
pelajaran yang dianggap sulit terutama yang bersifat konsep seperti
masta pelajaran IPA.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis dapat memberikan informasi dan
kontribusi yang positif bagi sekolah dan guru mata pelajaran, dan
siswa.
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memilih strategi untuk
meningkatkan motivasi belajar dan peningkatan hasil belajar siswa.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model
pembelajaran yang tepat agar pembelajaran yang dilakukan efektif
serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dalam proses belajar yang dihadapi.
b. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan, ketrampilan, serta kreativitas siswa. Penguasaan
konsep dan kemampuan berargumentasi diharapkan dapat
membantu dan melatih siswa agar dapat menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi. Selain itu, dapat memotivasi dan
menambah pengalaman belajar siswa sehingga lebih bervariasi.
c. Bagi Sekolah
Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah terutama di laboratorium
pembelajaran yang tepat
3. Bab II Landasan Teori dan  Menurut Magee dan Flessner (2012) bahwa penguasaan
Hipotesis konsep dapat dilihat dari kemampuan siswa mengunggkap
kembali materi yang telah diajarkan. Begitupun menurut
Jonassen dan kim (2010) dan Montana et all (2010) tentang
kemampuan berargumentasi yang relevan dengan
menggunakan bukti-bukti yang ada.
 Menurut Acar (2012), Candra (2012), dan Kely (2014)
tentang inkuiri dalam pembelajaran IPA untuk
meningkatkan penguasaan konsep siswa.
 Chen (2016), Nam (2011), dan Widayanti berpendapat
tentang pembelajaran inkuiri berbasis argumen.terhadap
kemampuan berrargumentasi siswa

a. Kerangka berpikir
Penguasaan Kemampan
konsep argumentasi
siswa siswa rendah

Keterkaitan antara
Terdapat peningkatan penguasaan konsep dan
penguasaan konsep dan ketrampilan argumentasi
kemampuan berargumentasi
b. Hipotesis Ho : Tidak terdapat keterkaitan penguasaan konsep dan
kemampuan berargumentasi siswa SMP kelasVII Taman Dewasa
kota Probolinggo dengan penerapan inkuiri berbasis argumen
Ha : Terdapat keterkaitan penguasaan konsep dan kemampuan
berargumentasi siswa SMP kelasVII Taman Dewasa kota
Probolinggo dengan penerapan inkuiri berbasis argumen

4. Bab III Metode Penelitian


a. Metode Kuantitatif
i. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMP Taman Dewasa
kota Probolinggo. Sedangkan sampelnya diambil dari 39 siswa
kelas VII A Taman Dewasa kota Probolinggo
ii.Teknik Pengumpulan Berupa pretest dan postest
Data
iii.Instrumen Penelitian Berupa lembar soal pilihan ganda dengan jumlah soal 10 nomor
beralasan mengena suhu dan kalor
iv. Analisis Data Dengan menggnakan aplikasi SPSS 21 for Wndows
b. Metode Kualitatif
i.TeknikPengumpulan Pengumpulan data diperoleh dengan:
data Dokumentasi dan Observasi
ii. AnalisisData -
iii. Uji Keabsahan Data -
iv. Analisis Data Dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk menguji korelasi antara
hasil Penelitian penguasaan konsep dan kemampuan berargumen siswa
Kuantitatif
dan Kualitatif
5. Bab IV Hasil Penelitian
dan
Pembahasan
a. Hasil Penelitian
i. Deskripsi Hasil  Grafik menunjukan hasil pretest dan posttest
Penelitian mengalami peningkatan cukup signifikan dari pretest
Kuantitatif hingga posttest..
dan Kualitatif  Skor yang didapat mennjukan peningkatan dari 2,92
menjad 7,12 untuk skor penguasaan konsep
 Pada pretes level rata-rata siswa masih pada level 1
yaitu pada level argumentasi yang cukup
rendahsedangkan pada saat postes level argumen
terdapat pada level 2.
Menunjukan bahwa siswa hanya menulis ulang pilihan
jawaban yang telah dipilih sebagai jawaban
 Berdasarkan analisis korelasi menunjukan bahwa
korelasi antara penguasaan konsep dan level argmentasi
sebesar 0,494 yang berada dalam kategori sedang.
Sedangkan pada korelasi penguasaan konsep dan
kesesuaian argumentasi sebesar 0,566 juga pada
kategori sedang.
- VariabelX1 Penguasaan konsep

- VariabelX2 Kemampuan berargumentasi

- VariabelY Inkuiri berbasis argument

ii. Hasil pengujian Berdasarkan analisis menggunakan aplikasi SPSS dilakukan uji
Hipotesis Kuantitatif korelasi partial yang menunjukan menunjukan bahwa korelasi
dan Kualitatif antara penguasaan konsep dan level argmentasi sebesar 0,494
yang berada dalam kategori sedang. Sedangkan pada korelasi
penguasaan konsep dan kesesuaian argumentasi sebesar 0,566
juga pada kategori sedang.
- Hipotesis1 Ho : Tidak terdapat keterkaitan penguasaan konsep dan
kemampuan berargumentasi siswa SMP kelasVII Taman Dewasa
kota Probolinggo dengan penerapan inkuiri berbasis argumen
Ha : Terdapat keterkaitan penguasaan konsep dan kemampuan
berargumentasi siswa SMP kelasVII Taman Dewasa kota
Probolinggo dengan penerapan inkuiri berbasis argumen
Dengan demikian berdasarkan penelitian maka,
Ha>H0 sehingga Terdapat keterkaitan penguasaan konsep dan
kemampuan berargumentasi siswa SMP kelasVII Taman Dewasa
kota Probolinggo dengan penerapan inkuiri berbasis argumen

- Hipotesis 2

- Hipotesis 3

iii. Perluasan data hasil -


Penelitian Kualitatif

b. Pembahasan Hasil  Penguasaan konsep dan kemampan berargmentasi siswa


Penelitian kelas VII Taman Dewasa yang diperoleh dari hasil pretest
dan posttest mengalami peningkatan cukup signifikan
sehingga setap soal telah mampu dijawab dengan benar
oleh siswa
 Peningkatan pengasaan konsep mennjkan tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Peningkatan penguasaan konsep dikuti oleh peningkatan
kemampuan siswa dalam berargumentasi.
 Pada peningkatan argumentasi dan konsep bahwa siswa
telah mampu mengungkapkan argumentasinya dengan
memberikan bukti-bukti atau data yang relevan
 Untuk alasan siswa pada level 1 pada pretest bahwa siswa
hanya membuat klaim sederhana berdasarkan pilihan
jawaban ada. Berbeda pada saat postest level argumentasi
siswa telah mencapai level yang lebih tinggi, yaitu alasan
telah diberi suatu bukti atau fakta yang relevan
 Berdasarkan analisis korelasi menunjukan bahwa korelasi
antara penguasaan konsep dan level argmentasi sebesar
0,494 yang berada dalam kategori sedang. Sedangkan pada
korelasi penguasaan konsep dan kesesuaian argumentasi
sebesar 0,566 juga pada kategori sedang. Sehingga hasil
penelitian menunjukan bahwa ada korelasiantara
penguasaan konsep siswa dan kemampuan berargumentasi
siswa melalui pembelajaran inkuiri berbasis argumen
Bab V Kesimpulan dan
Saran

a. Kesimpulan Penelti menyimpulkan bahwa tingkat kemampuan siswa


berargmentasi dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalam
menguasai konsep yang dibelajarkan. Sehingga penguasaan
konsep siswa yang baik akan mampu meningkatka kemampuan
berargmentas siswa dengan baik.
b. Saran

Anda mungkin juga menyukai