Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Nurhairani,S.Pd.,M.Pd.

Judul Buku : Psikologi Pendidikan

Nama Pengarang : Sumandi Suryabrata

Penerbit : Rajawali Press

Tahun Terbit/Jlh hlm : 2015/ 354 hlm

Nama Mahasiswa : Herawati Banjarnahor

NIM/Prodi : 4192421007/Pendidikan Fisika

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Atas rahmat-Nya saya
bisa menyelesaikan tugas critical book report dengan judul ‘PSIKOLOGI PENDIDIKAN’ ’untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan..

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas critical book review ini dapat
terselesaikan atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.Salah satunya adalah ibu
Nurhairani,S.Pd.M.Pd selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya sehingga saya
bia menyelesaikan tugas critical book report ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu saya
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempunaan makalah ini.Saya berharap,makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.

Medan,14 Maret 2020

Herawati Banjarnahor
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1. Latar Belakang...........................................................................................................................4
2. Tujuan........................................................................................................................................4
3. Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................5
ISI..........................................................................................................................................................5
I. PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
II. SIFAT-SIFAT AKTIVITAS MANUSIA......................................................................................6
III. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA..................................................................7
IV. SIFAT-SIFAT KHAS INDIVIDU YANG LAIN: MASALAH INTELIGENSI.........................9
V. PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM BAKAT.......................................................................9
VI. PERKEMBANGAN INDIVIDU...............................................................................................10
VII. PERUBAHAN INDIVIDU KARENA BELAJAR..................................................................11
VIII. PENILAIAN HASIL-HASIL PENDIDIKAN........................................................................12
BAB III................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN.................................................................................................................................12
1) Kelebihan Buku.......................................................................................................................12
2) Kelemahan Buku.....................................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
1. Kesimpulan..............................................................................................................................13
2. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan manganalisa sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain,mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
Misalnya dari segi analisa bahasa dan pembahasan,oleh kerena itu penulis membuat CBR
tentang Psikologi Pendidikan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang Psikologi Pendidikan.

2. Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas perkuliahan Psikologis Pendidikan
2) Untuk dapat mereview suatu buku
3) Untuk mengetahui gambaran mengenai psikologis pendidikan

3. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan Critical Book Review ini adalah
1. Dapat mengetahui gambaran mengenai psikologis pendidikan
2. Dapat mereview suatu buku
3. Menambah wawasan mengenai psikologi pendidikan
BAB II

ISI

I. PENDAHULUAN
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia
dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat.Dengan adanya
pengetahuan mengenai psikolog ini,maka setiap pendidik yang akan mengajar para peserta
didik akan lebih mudah untuk memahami sifat-sifat ataupun kepribadian yang dimiliki
peserta didik.Karena hal itulah,psikologi pendidikan ini sangat perlu dan penting bagi setiap
pendidik.

II. SIFAT-SIFAT AKTIVITAS MANUSIA


A.Perhatian
Kata perhatian tidaklah selalu digunakan dalam arti yaang sama.Definisi perhatian
yang diberikan oleh para ahli psikologis ada dua macam,yang apabila diambil intinya dapat
dirumuskan sebagain berikut:
 Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek,
 perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatuu aktifitas yang
dilakukan.
B.Pengamatan
Dunia pengamatan biasanya dilukiskan dengan beberapa aspek pengaturanya,
supaya memungkinkan subyek melakukan orientasi. Adapun pengaturan itu yaitu :
a.pengaturan menurut sudut pandang luar
b.pengaturan menurut sudut pandang waktu
c.pengaturan menurut sudut pandang gestalt.
d.pengaturan menurut sudut pandangan arti
C.Tanggapan dan variasinya
Tanggapan biasanya didefenisikan sebagai bayangan yang tinggal dalam ingatan
setelah kita melakukan pengamatan. Maka dapat dibedakan adanya tiga macam tanggapan
yaitu ;
a.Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan
b.Tanggapan masa daatang atau tanggapan mengantisipasikan
c.Tanggapan masa kini atau tanggapan representatif (tanggapan mengimajinasikan)
D.Fantasi
Fantasi didefenisikan sebagai daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru
dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada, dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai
dengan benda-benda yang ada.
E.Ingatan
Secara teori dapat kita bedakan adanya tiga aspek dalam berfungsinya ingatan itu,yaitu:
a. Mencamkan,yaitu menerima kesan-kesan
b. Menyimpan kesan-kesan
c. Memproduksi kesan-kesan
Atas dasar kenyataan inilah,maka biasanya ingatan didefinisikan sebagai kecakapan
untuk menerima,menyimpan dan memproduksi kesan-kesan.Ingatan yang baik mempunyai
sifat-sifat: cepat atau mudah mencamkan,setia,teguh,luas dalam menyimpan dan siap atau
sedia dalam mereproduksikan kesan-kesan.
F.Berpikir
Banyak pendapat mengenai berpikir. misalnya ahli-ahli psikologi asosiasi
menganggap bahwa berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan dimana subjek
yang berpikir pasif. Plato beranggapan bahwa berpikir itu adalah berbicara dalam
hati.sehubungan dengan pendapat Plato ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa
berpikir adalah aktifitas ideasional.
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah,yaitu:pembentukan
pengertian,pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan.
G.Perasaan
Perasaan biasanya didefenisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang
umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang
atau tidak senang dalam berbagai taraf.Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi
mengenal; artinya perasaan dapat timbul karena
mengamati,menanggap,mengkhanyalkan,mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.
H.Motif-motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melaakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi motif bukanlah hal
yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang
dapat kita saksikan.

III. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA


Berpangkal pada kenyataan bahawa kepribadian manusia sangat bermacam-macam,
maka para ahli psikolgoli berusaha mengemukan teori tentang kepribadian yaitu sebagai
berikut:
A. TEORI TIPOLOGI
1) Teori Hippocrates-Galenus
Hippocrates berpendapat bahawa di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat yang
didukung oleh cairan-cairan yang ada dalam tubuh yaitu:
Sifat kering didukung oleh cholc,
1.Sifat basah didikung oleh melanchole,
2.Sifat dingin didukung oleh phlegma, dan
3.Sifat panas didukung oleh sanguis.
4.Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan
dalam tubuh itu oleh gelenus disebut temperamental.
2) Tipologi Mazhab Italia dan Mazhab Perancis
a) Tipologi Mazhab Italia
Berdasarkan atas data-data yang diperoleh oleh degiovani, serta hukum deformasi
yang dirumuskan oleh degiovani, viona dalam penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga
macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu:
(i)Mucrosplanchnis: ukuran-ukuran menegak relatif dominan, sehingga orangnya kelihatan
tinggi jangkung.
(ii) Macrosplanchnis: ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominan, sehingga orangnya
kelihatan pendek gemuk.
(iii)Normosplanchnis: ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang; sehingga orang
kelihatan seimbang.
b) Tipologi Mazhab Perancis
Mazhab perancis yang dipimpin oleh siguad berpendapat, bahwa keadaa serta
bentuk tubuh manusia serta kelainnya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau
lingkungan.

3) Tipologi Kretschmer
 Tipe-tipe Manusia Menurut Keadaan Jasmaninya
Kretschmer menggolongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat yaitu: 1)
tipe piknis, 2) tipe leptosom, 3) tipe atletis, 4) tipe displatis
 Tipe-tipe Manusia Menurut Temperamennya
Menurut tempramennya manusia dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
tipe schizothym (cenderung menutup diri sendiri) dan tipe cyklothym (mudah kontak
dengan dunia luar)
 Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperamen
(1) orang yang berkonstitusi piknis kebanyakan bertempramen cyklothym,dan
(2) orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis krebanyakan bertemperamen
schizothym.
4) Teori sheldon
Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu terdiri dari komponen-komponen.
Menurut sheldon, kepribadian mengandung tiga kelompok komponen-komponen, yaitu: (a)
komponen-komponen jasmanian, (b) komponen-komponen tempramen, dan (3)
komponen-komponen psikiatris.
5) Beberapa Tipologi yang Berdasarkan Keadaan Kejiwaan Semata-Mata
 Tipologi Plato
Membedakan ada tiga bagian jiwa, yaitu: (1) pikiran (logos), (2) kemauan
(thumos),dan (3) hasrat (epithumid)
 Tipologi Queyrat
Queyrat menysusn tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, yaitu daya-daya
kognitif, afektif, dan konatif.
 Tipologi Malapert
Malapert menggolongkan manusia atas dasar dominasi daya-daya tertentu.
Pendapat malapert itu dpaat diikhtisarkan sebagai berikut: (1) tipe intelektual, (2) tipe
afektif, (3) tipe volunter, dan (4) tipe aktif.
6) Tipologi Heymans
Heymans berpendapat, bahawa manusia itu sangat berlainan kepribadiannya.
Adapun yang dipakainya sebagai dasar penggolongan ialah tiga macam kualitas kejiwaan,
yaitu: (a) emosipnalitas, (b) proses pengiring, dan (c) aktivitas.
7) Tipologu Spranger
Spranger merupakan tokoh psikologi yang berdasarkan ilmu pengetahuan
kerohanian. Ia mengemukakan ada dua macam roh yaitu roh subjektif atau roh individual,
dan roh objektif atau roh supra individual, yang keduanya juga saling berhubungan. Tipe
manusia terbagi atas enam yaitu: (1) manusia teori, (2) manusia ekonomi, (3) manusia
estetis, (4) manusia agama, (5) manusia sosial, (6) manusia kuasa.

B.BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI CARA PENDEKATAN LAIN


1) Psikoanalisis Teori Sigmund Freud
Teori kepribadian Freud dapat diikhtisarkan dalam rangka struktur, dinamika, dan
perkembangan kepribadian.
2) Psikologi Analitis, Teori Carl Gustav Jung
Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu: alam sadar (kesadaran), yang
berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar; dan alam tak sadar
(ketidaksadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuian terhadap dunia dalam yaitu batin
sendiri.
3) Individual Psychologie, Teori Alfred Adler
Pengertian pokok yang dipergunakan Alder yaitu:
Individualitas sebagai pokok persoalan
a. Pandangan teleologis
b. Dua dorongan pokok
c. Rasa rendah diri dan kompensasi

IV. SIFAT-SIFAT KHAS INDIVIDU YANG LAIN: MASALAH INTELIGENSI


A. SIFAT HAKIKAT INTELIGENSI
Para ahli psikologi yang mula-mula membahas sifat hakikat inteligensi memakai metode
filsafar, yaitu mereka menyusun definisi mengenai intelogensi atas dasar pemikiran
spekulatif-logis. Namun sepanjang pengalaman penulis tidaklah ada hubungan antara teori
dengan pengukuran intelegensi yang diajukan oleh seorang ahli. Tidak ada satu konseppun
yang dapat menjelaskan inteligensi secara tuntas, tiap kosnepsi masih meninggalkan
masalah yang belum terselesaikan.

B. PENGUKURAN INTELIGENSI
1) Perkembangan Tes Inteligensi Pada Umumnya
Secara garis besar perkembangan tes inteligensi melewati empat fase yaitu:
(i) fase persiapan, dimana para ahli sedang mencari/berusaha mendapatkan test
inteligensi.
(ii) fase naif, dimana orang menggunakan tes intelegensi tanpa koreksi.
(iii) fase mencai tes yang bebas dari pengaruh kebudayaan.
(iv) fase kritis, dimulai kira-kira tahun 1950 sampai sekarang.
2) Perkembangan Tes Inteligensi
Pada tahun 1890-an Alferd Binet telah melakukan usaha-usaha ke arah penyusunan
tes inteligensi. Hasil pertama dari usaha binet dikeluarkan pada tahun 1905. Hasil usaha
lanjutan diterbitkan tahun 1908. Dan terus dikembagkan sampai kembali diterbitkan tahun
1911, beberapa setelah kematiannya. Hingga saat ini hasil temuan Binet ini terus berlanjut
dikembangkan oleh para ahli.
Dalam perkembangan tes inteligensi Wechsler juga berusaha mengembangkan tes
inteligensi dengan skala khusus untuk orang dewasa yang mempergunakan skala nilai.
Perkembangan intelegensi terutama terjadipada masa kanak-kanak perubahan itu
berlangsung dengan cepat sampai umur 13 atau 15 tahun dan sesudah itu berlangsung
dengan lambat. Terutama pada ke anak-anak yang masih sangat muda pengaruh intelegensi
terhadap sukses atau gagalnya belajarnya seseorang adalah besar. Perbedaan-perbedaan
dalam intelegensi menunjukkan perbedaan-perbedaan kemungkinan yang dimiliki oleh
anak-anak didik kita. Untuk keperluan pemberian bimbingan umumnya diperlakukan
pengetahuan mengenai intelegensi anak yang akan diberi bimbingan itu baik itu bimbingan
mengenai pemilihan pemilihan pekerjaan bimbingan mengenai pemilihan sekolah yang akan
ditempuh maupun bimbingan-bimbingan yang lainnya.

V. PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM BAKAT


A. APAKAH BAKAT ITU?
Pendapat ahli tentang bakat adalah berbeda-beda. Rumusan-rumusan yang berbeda
tersebut merupakan penyorotan masalah bakat dari segi yang berbeda dan saling
melengkapi. Orientasi yang lebih luas mengenai berbagai pendapat tentang bakat
menunjutkkan, bahwa analisi tenyang bakat selalu merupakan analisis tentang tingkah laku.
Variasi bakat timbul karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan intensitas faktor-faktor
tersebut. Variasi inilah yang harusnya kita kenal seawal mungkin.

B. BAGAIMANA CARA KITA MENGENAL BAKAT SESEORANG?


Prosedur yang biasa dilakukan untuk mengenal bakat seseorang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisis jabatan atau analisis lapangan studi untuk menentukan faktor
apa saja yang diperlukan supaya orang dapat berhasil dalam lapangan tersebut.
2. Dari hasil analisi dibuat pencandraan jabatan
3. Dari pencandraan jabatan itu diketahui perayaratan apa yang harus dupenugi supaya
individu dapat lebih berhasil dalam lapangan tertentu
4. Dari persyaratan itu sebagai landasan disusun alat pengungkapannya (alat
pengungkap bakat), yang biasanya berwujud tes.

VI. PERKEMBANGAN INDIVIDU


A. APAKAH PERKEMBANGAN ITU?
Pendapat atau konsepsi perkembangan dapat kita golongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. konsepsi-konsepsi para ahli yang mengikuti aliran asosiasi yang berpendapat bahwa
perkembangan itu adalah proses asosiasi (secara sistematis).
2. konsepsi-konsepsi para ahli yang mengikuti aliran Gestalt dan Neo-Gestalt yang
berpendapat bahwa perkembangan adalah proses diferensiasi (keseluruhan).
3. konsepsi-konsepsi para ahli yang mengikuti aliran sosiologisme yang berpendapat
bahwa perkembangan adalah proses sosialisasi.

B. FAKTOR-FAKTOR APAKAH YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ITU?


Pendapat tentang faktor yang mempengaruhi perkembangan terbagi atas tiga yaitu:
1. pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Nativisme, yang berpedapat bahwa
perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir.
2. pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Empirisme, yang berpedapat bahwa
perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan.
3. pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Konvergensi, yang berpedapat bahwa
perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor pembawaan
sejak lahir dan lingkungan dimana keduanya memiliki peranan yang penting.

C.BAGAIMANAKAH SIFAT-SIFAT ANAK-ANAK PADA MASA-MASA TERTENTU DALAM


PERKEMBANGAN TERSEBUT?
Perkembangan merupakan hal yang dinamis yang dibekan atas fase atau periode tertentu,
yaitu sebagai berikut:
(1) periodisasi-periodisasi yang berdasar biologis,
(2) periodisasi-periodisasi yang berdasar didaktis, dan
(3) periodisasi-periodisasi yang berdasar psikologis.
Pada masa ini pribadi pendidik sangat langsung mempengaruhi perkembangan pendirian
hidupnsi remaja, karena itu segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya haruslah benar-
benar dapat dipertanggungjawabkan jika dipandang dari segi pendidikan.

VII. PERUBAHAN INDIVIDU KARENA BELAJAR


A.PENDAHULUAN
Belajar dan mengajar dapat dikatakan sebagai tindak pelaksaan usaha pendidikan,
adalah masalah setiap orang. Oleh karena itu perlu dan pebting menjelasakan dan
merumuskan masalah belajar itu supaya kita dapat menempuhnya dengan lebih efisien,
seefektif mungkin.
Ahli-ahli psikologi memegang peran utama dalam mengupas masalah belajar. Banyak
ahli psikologi yang secara eksplisit menyatakan bahwa masalah belajar itu merupakan hal
yang sentral dalam oembahasan atau teorinya.

B.APAKAH BELAJAR ITU?


Perbuatan belajar itu adalah bermacam-macam. Para ahli mengemukankan teori
tentang belajat yang dapat disimpulkan dalam hal-hal pokok yaitu sebagai berikut: bahwa
belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena adanya usaha.
C.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Ada banyak faktor belajar yang dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masij lagi dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu: faktor-faktor nonsosial dan faktor-faktor social
2. faktor-faktorbyang berasal dari dalam diri si pelajar, yang dibagi dalam dua
golongan, yaitu faktor fisiologis dan faktor sosial

D.BAGAIMANA BELAJAR ITU TERJADI? BEBERAPA KONSEPSI ATAU TEORI BELAJAR


Perumusan yang secara jelas tentang belajar mulamula didapat dari para ahli
psikologi skolastik, yang kemudian dilanjutkan oleh ahli-ahli psikologi golongan kontra
reformasi. Selanjutnya kita dapatkan perumusan yang lebih jelas lagi pada para ahli
psikologi daya dan Herbary dan lain-lqin ahli psikologi asosiasi. Semua konsepsi yang
dikemukanan itu disusun atas dasar pemikiran spekulatif. Kemudian dengan munculnya
Ebbinghaus psikologi belajar memasuki babakk baru, yaitu masa eksperimental; dan semua
trori yang disusun sesudaj itu adalah teori-teori yang didasarkan pada penemuan
eksperimental. Secara singkat dewasa ini teori belajar dibagi atas dua golongan, yaitu teori
yang bersifat molecular dan moral dengan lima perbidaan sebagai berikut:
1. Teori molecular environmentalistis versus nativisme. Ahli moleculer berpendapat
bahwa perkembangan tingkah laku tergantung kepada belajar, sedangkan ahli
nativisme berpendapat bahwa perkembangan tingkah laku tergantung kepada
pengaturan obejk-objek yang dilihat kini.
2. Teori molecular mementingkan bagian-bagian, teori molar mementingkan
keseluruhan.
3. Teori molecular mementingkan reaksi, teori molar mementingkan kognisi.
4. Teori molecular mementingkan mekanisme, teori molar mementingkan dynamic
aquilibrium.
5. Teori molecular bertinjauan histori, teori molar bertinjauan kekinian.

VIII. PENILAIAN HASIL-HASIL PENDIDIKAN


Fungsi penilaian dalam proses pendidikan yaitu secara psikologis anak menjadi tau
sudah sejauh mana hasil proses belajarnya dan pendidik mengetahui kemajuan peserta
didiknya. Secara didaksi berfungsi agar peserta didik mengetahui kemajuannya dan
berpengaruh baik dalam hal yang akan dikerjakan selanjutnya, disamping itu peserta didik
juga mengetahui dimana kegagalannya. Secara didaksi guru mengetahui hasil pekerjaannya
sendiri. Secara administratif dengan adanya penilaian yang rumusan terakhirnya berwujud
rapor itu, maka dapat dipenuhi berbagai kebutuhan administrasi.
Statistika merupakan teknik untuk mrngolah dan menyimpulkan data kuantitatif.
Data kuantitatif dibedakan atas data nominal, data ordinal, data rasio, dan data interval.
Supaya data lebih mudah dipahami maka dapat dibuat tabel frekuensi dan dapat diukur
tendensi sentralnya seperti mean, median, dan modus. Data penilai yang sudah ada dengan
statistik dapat diukur sebaran atau variansinya serta korelasi atau hubungan yang ada
dengan pengolahan data statistika yang ada.
BAB III

PEMBAHASAN

1) Kelebihan Buku
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca
b. Disetiap pembahasan materi atau judul-judul materi sesuai dengan daftar isi yang
tertera pada buku
c. Pada setiap bab terdapat judul besar, judul sub-sub materi dan penjelasan isi buku

d. Menggunakan cover buku yang dapat menarik perhatian pembaca


e. Penjelasan isi buku tidak berbelit-belit,sehingga pembaca akan lebih mudah

mengerti isi buku

2) Kelemahan Buku
a. Ada beberapa kata yang sulit dipahami
b. Ada beberapa penggunaan tanda baca yang kurang tepat
c. Banyak materi yang belum lengkap
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Buku Psikologi Pendidikan ini sangat cocok digunakan sebagai referensi ataupun
acuan bagi seorang pendidik agar dapat memahami sifat-sifat ataupun perilaku-perilaku
yang ditunjukkan oleh peserta didik.Dengan memahami hal-hal tersebut,maka seorang
pendidik akan dapat melakukan tugasnya sebagai pendidik yang baik dan peduli bagi
peserta didiknya.

2. Saran
Saya berharap materi mengenai psikologi pendidikan dalam buku ini agar
diperbanyak lagi agar para pembaca akan lebih memahami mengenai psikiologi pendidikan
ini.Dan saya berharap penulis menambahkan gambar-gambar ataupun contoh-contoh
penerapan psikologi pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata,Sumandi.2015.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai