Anda di halaman 1dari 34

X

Kurikulum 2006/2013

s
Kela
biologi
ANIMALIA II

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami tentang Mollusca dan peranannya.
2. Memahami tentang Arthropoda dan peranannya.
3. Memahami tentang Echinodermata dan peranannya.
4. Memahami tentang Chordata dan peranannya.

A. Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu molluscus yang berarti lunak. Jadi, Mollusca
adalah kelompok hewan yang bertubuh lunak.

1. ciri-ciri
Mollusca memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat triploblastik selomata, karena tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional
dan memiliki rongga tubuh (selom). Tiga lapisan embrional tersebut adalah lapisan
ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
b. Memiliki tubuh lunak dan tidak beruas-ruas, dengan bentuk tubuh bervariasi.
c. Memiliki ukuran panjang antara 8 mm hingga 18 m.
d. Simetri tubuh bilateral, yaitu bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian
lainnya. Jika tubuh hewan tersebut dipotong membujur dari mulut hingga anus,
akan diperoleh bagian yang sama antara sisi kanan dan kiri, sisi atas dan bawah, serta
sisi anterior dan posterior.
e. Tubuhnya dilindungi oleh mantel yang menghasilkan cangkang atau tidak.
f. Pada umumnya, hidup sebagai herbivor maupun karnivor dengan memakan
ganggang, tumbuh-tumbuhan, udang, kepiting, ikan, hewan Mollusca lainnya, atau
sisa-sisa organisme. Ada juga Mollusca yang hidup sebagai parasit.
g. Banyak ditemukan di perairan dangkal di laut, air tawar, air payau, dan di daratan.

2. Struktur Tubuh
a. Secara umum, tubuh Mollusca terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kaki, massa viseral,
dan mantel.
1.) Mollusca memiliki kaki yang berotot. Bagian telapak kaki Mollusca mengandung
banyak lendir dan silia yang digunakan untuk bergerak.
2.) Massa viseral mengandung organ-organ internal, seperti organ pencernaan,
organ reproduksi, dan organ ekskresi.
3.) Mantel berupa lipatan jaringan yang menutupi massa viseral dan berfungsi
menyekresikan cangkang.
b. Mollusca juga memiliki beberapa sistem organ, yaitu sebagai berikut.
1.) Sistem pencernaan lengkap yang terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus. Di dalam mulut Mollusca terdapat radula (lidah parut), kecuali pada
Pelecypoda. Fungsi radula adalah untuk mengerok lumut, merumput, mengebor,
dan menangkap mangsa. Radula terdiri atas tulang muda (odontophore) yang
di atasnya terdapat beberapa baris gigi kitin dengan ujung mengarah ke dalam.
Anus terletak di tepi dorsal rongga mantel bagian posterior. Sisa pencernaan
pada Mollusca berupa pelet yang padat, sehingga tidak mengotori rongga
mantel.
2.) Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung beruang tiga, yaitu dua
serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel). Pada sistem peredaran darah terbuka,
darah tidak mengalir di dalam pembuluh darah, melainkan di dalam sinus darah
(rongga di antara sel-sel organ). Darah mengandung pigmen hemosianin yang
mengandung tembaga (Cu). Darah berwarna biru pucat jika mengikat oksigen
dan tidak berwarna jika kekurangan oksigen.
3.) Sistem respirasi berupa insang yang berjumlah sepasang atau lebih (knetidium),
paru-paru, atau keduanya.
4.) Sistem ekskresi berupa sepasang protonefridium yang berfungsi untuk
mengekskresikan sisa makanan berwujud cair.
5.) Sistem saraf berbentuk cincin saraf yang melingkari kerongkongan dengan
beberapa pasang ganglion. Selain itu, terdapat juga dua pasang benang saraf
yang berhubungan dengan kaki, mantel, dan organ-organ dalam.

2
6.) Alat indra terdiri atas struktur osfradium, mata, dan statosista. Osfradium
berfungsi sebagai kemoreseptor, sedangkan statosista berfungsi sebagai alat
keseimbangan.

Berikut ini adalah gambar struktur tubuh Mollusca.


MASSA VISERAL

selom
Gonads
Nephridium
jantung usus

rongga lambung
Radula
cangkang
mantel Radula mulut

Anus

insang

kaki mulut
serabut saraf kerongkongan

Gambar 1. Struktur tubuh Mollusca

3. Cara Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual. Ada yang bersifat gonokoris (alat kelamin jantan
dan betina berada di individu yang berbeda) dan ada yang bersifat hermafrodit. Fertilisasi
pada Mollusca terjadi secara internal atau eksternal.

4. Klasifikasi
Berdasarkan simetri tubuhnya, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu Gastropoda,
Pelecypoda, Cephalopoda, Scaphopoda, dan Amphineura/Polyplacophora.

SUPER "Solusi Quipper"


Untuk mempermudah dalam mengingat kelas Mollusca, gunakan cara berikut.

Gaple di kepala siapa yang ambil

Maksudnya: Gastropoda, Pelecypoda, Cephalopoda, Scaphopoda, dan Amphineura

a. Gastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa Latin, yaitu gaster yang berarti perut dan podos
yang berarti kaki. Jadi, gastropoda adalah hewan yang berkaki perut. Ciri-ciri dari
Gastropoda adalah sebagai berikut.

3
1.) Berjalan menggunakan otot perut dan dikenal sebagai siput atau keong.
2.) Memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tabung yang melingkar seperti
konde (gelung). Cangkang terdiri atas empat lapisan. Urutan lapisan cangkang
dari luar ke dalam adalah periostrakum, prismatik, lamela, dan nakreas.
• Periostrakum adalah lapisan terluar yang berpigmen dan mengandung
zat tanduk conchiolin.
• Prismatik adalah lapisan kalsium karbonat terluar yang mengandung
kalsit.
• Lamela adalah lapisan kalsium karbonat tengah yang mengandung
aragonit.
• Nakreas adalah lapisan kalsium karbonat terdalam yang berupa lembaran
aragonit.
Selain siput yang memiliki cangkang, ada juga siput yang tidak memiliki
cangkang atau yang biasa disebut siput telanjang (vaginula).
3.) Memiliki kaki dengan telapak yang datar dan bersilia, serta sel kelenjar yang
menghasilkan lendir.
4.) Bernapas menggunakan insang sejati, insang sekunder, permukaan tubuh,
atau paru-paru.
5.) Memiliki sistem pencernaan yang lengkap. Pada radula terdapat gigi-gigi.
6.) Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdapat di bagian dalam
perikardium.
7.) Memiliki sepasang ganglion otak dan benang saraf.
8.) Memiliki beberapa alat indra, yaitu sebagai berikut.
• Sepasang mata untuk mendeteksi cahaya yang terletak di tentakel
panjang.
• Sepasang atau dua pasang tentakel untuk alat peraba dan pembau.
• Osfradium berfungsi sebagai kemoreseptor yang terdapat pada rongga
mantel.
• Statosista berfungsi sebagai alat keseimbangan yang terdapat pada kaki.
9.) Memiliki alat ekskresi berupa sepasang protonefridium.
10.) Reproduksi dilakukan secara seksual. Pada umumnya bersifat gonokoris atau
diesis, dengan pembuahan secara eksternal atau internal. Telur dilindungi oleh
semacam agar dan dikeluarkan secara berkelompok. Telur ada yang dilindungi
albumin dan cangkang, serta dilekatkan pada substrat.
11.) Hidup sebagai karnivor, herbivor, atau parasit, baik ektoparasit maupun

4
endoparasit. Gastropoda karnivor memakan cacing, ikan, atau kerang.
Gastropoda herbivor memakan ganggang, rumput laut, atau tumbuhan air yang
lunak dan membusuk. Gastropoda yang hidup sebagai ektoparasit misalnya
Brachystoma yang mengisap darah kerang atau cacing Polychaeta. Sementara
itu, Gastropoda yang hidup sebagai endoparasit misalnya Entoconcha yang
hidup di dalam tubuh timun laut.
12.) Habitatnya di darat, perairan tawar, dan laut.
13.) Contohnya adalah bekicot (Achatina fulica) dan siput air tawar (Lymnaea).

Berikut ini adalah gambar beberapa anggota Gastropoda.

Lymnaea sp. Deroceras sp. Achatina fulica


Gambar 2. Beberapa anggota Gastropoda

b. Pelecypoda
Pelecypoda berasal dari bahasa Latin, yaitu pelecys yang berarti kapak dan podos
yang berarti kaki. Pelecypoda disebut juga Lamellibranchiata atau Bivalvia.
Lamellibranchiata berasal dari bahasa Latin, yaitu lamella yang berarti lembaran dan
branchia yang berarti insang. Bivalvia juga berasal dari bahasa Latin, yaitu bi yang
berarti dua dan valve yang berarti katup. Pelecypoda dikenal sebagai kerang, remis,
tiram, atau kijing. Ciri-ciri Pelecypoda adalah sebagai berikut.
1.) Tidak memiliki kepala.
2.) Tubuh berbentuk pipih bilateral dan dilindungi oleh sepasang cangkang.
Cangkang terdiri atas tiga lapisan. Urutan lapisan cangkang dari luar ke dalam
adalah periostrakum, prismatik, dan nakreas.
• Periostrakum merupakan lapisan cangkang yang paling luar, tipis,
dan terbuat dari zat tanduk. Zat tanduk ini dihasikan oleh tepi mantel.
Periostrakum berfungsi melindungi cangkang dari asam karbonat dalam
air dan memberi warna pada cangkang.
• Prismatik merupakan lapisan tengah yang terdiri atas kristal-kristal
kalsium karbonat berbentuk prisma. Kristal-kristal ini tersusun dari materi
organik yang dihasilkan oleh tepi mantel.
• Nakreas atau disebut juga lapisan mutiara adalah lapisan terdalam dari
cangkang yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Kandungan

5
materi organik pada nakreas lebih banyak daripada lapisan prismatik yang
terbentuk dari kalsium karbonat. Nakreas disebut lapisan mutiara karena
bersentuhan langsung dengan benda-benda asing yang diubah menjadi
mutiara.

Puncak cangkang disebut umbo. Garis-garis melingkar di sekitar umbo


menunjukkan garis pertumbuhan cangkang. Kedua cangkang dihubungkan
oleh engsel yang elastis. Jika cangkang terbuka, kakinya akan keluar untuk
bergerak. Untuk menutup cangkang digunakan otot aduktor anterior dan
otot aduktor posterior, yaitu otot transversal yang terletak di akhir kedua
ujung tubuh dekat bagian dorsal.
3.) Di bawah cangkang terdapat lapisan mantel berbentuk jaringan tipis dan lebar
yang menutupi seluruh tubuhnya. Di antara epitel mantel dan permukaan
cangkang, terdapat rongga berisi cairan ekstrapalial. Jika benda asing masuk
ke rongga yang berisi cairan ekstrapalial, benda tersebut akan diselubungi oleh
cairan, sehingga lama-kelamaan akan menjadi mutiara.
4.) Makanan bersama air masuk ke dalam tubuh melalui sifon inhalan (sifon air
masuk). Air kemudian disaring oleh lembaran insang dan keluar melalui sifon
ekshalan (sifon air keluar). Sisa makanan akan dibawa ke usus, rektum, dan
kemudian dikeluarkan melalui sifon ekshalan.
5.) Memiliki sistem peredaran darah terbuka.
6.) Memiliki beberapa alat indra, yaitu sebagai berikut.
• Tentakel pada sifon inhalan dan sifon ekshalan yang terletak di bagian
tepi mantel.
• Sepasang statosista pada kakinya.
• Oseli yang digunakan untuk mendeteksi cahaya. Oseli terletak di bagian
tepi mantel.
• Osfradium yang terletak di dalam sifon ekshalan.
7.) Reproduksi dilakukan secara seksual. Pada umumnya bersifat gonokoris atau
hermafrodit, dengan pembuahan eksternal. Pada Pelecypoda, gamet jantan
dan betina dikeluarkan melalui sifon ekshalan. Hasil fertilisasinya berupa larva
trokofor. Larva trokofor selanjutnya akan bermetamorfosis menjadi kerang
muda.
8.) Hidup di daerah pasang surut air laut atau perairan tawar. Ada yang hidup
bebas, membentuk simbiosis komensalisme, atau sebagai parasit.
9.) Contohnya adalah kerang mutiara (Pinctada maxima), kerang air tawar
(Anodonta), dan kerang pengebor kayu galangan kapal (Teredo).

6
Berikut ini adalah gambar beberapa anggota Pelecypoda.

Teredo navalis Anodonta sp. Pinctada maxima


Gambar 3. Beberapa anggota Pelecypoda

c. Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu kephale yang berarti kepala dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Cephalopoda adalah hewan yang mempunyai kaki di
kepala. Ciri-ciri Cephalopoda adalah sebagai berikut.
1.) Memiliki kaki yang terletak di kepala.
2.) Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, dari ukuran beberapa sentimeter
hingga berukuran raksasa dengan panjang 20 m dan diameter 4 m.
3.) Tidak memiliki cangkang luar, kecuali genus Nautilus. Akan tetapi, memiliki
cangkang dalam yang disebut pen. Cangkang dalam ini tersusun dari zat
tanduk yang ringan dan transparan.
4.) Merupakan hewan perenang dengan gaya dorong jet untuk memburu
mangsanya.
5.) Pada umumnya bergerak mundur, dengan cara menarik atau mengisap air ke
dalam rongga mantelnya. Kemudian, air disemburkan keluar melalui corong
yang disebut sifon atau funnel.
6.) Alat gerak berupa tangan dan tentakel dengan jumlah yang bervariasi. Nautilus
memiliki 90 buah tentakel, cumi-cumi memiliki empat pasang tentakel dan
sepasang tangan, sedangkan Octopus memiliki 8 buah tangan yang sama
panjang.
7.) Memiliki sistem pencernaan yang lengkap, yaitu terdiri atas mulut, esofagus,
lambung, sekum (usus buntu), usus, dan anus. Cephalopoda juga memiliki
kelenjar pencernaan yang terdiri atas hati dan pankreas. Mulut Cephalopoda
juga dilengkapi dengan rahang dan radula.
8.) Alat pernapasan berupa insang atau bernapas menggunakan seluruh
permukaan tubuhnya.
9.) Memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan alat peredaran darah
berupa jantung, pembuluh darah, dan cairan darah. Cairan darah mengandung
hemosianin.

7
10.) Memiliki alat ekskresi berupa nefridium.
11.) Memiliki sistem saraf berupa beberapa pasang ganglion yang memusat
membentuk otak. Sistem saraf ini dilindungi oleh kapsul tulang rawan
mengelilingi esofagus.
12.) Memiliki alat indra berupa mata yang berkembang dengan baik dan statosista
yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.
13.) Memiliki kantong tinta, kecuali genus Nautilus. Kantong tinta berisi cairan yang
mengandung pigmen melanin berwarna cokelat atau hitam. Fungsinya adalah
untuk melindungi diri dari bahaya. Kulit Cephalopoda mengandung pigmen
kromatofor berwarna merah, jingga, kuning, biru, dan hitam. Perubahan
warna kulit juga berfungsi melindungi diri dari bahaya. Sepia officinalis dapat
mengubah warna kulitnya seperti pada bunglon. Sementara itu, Loligo vulgaris
pada keadaan tenang kulitnya berwarna pucat dan pada saat terganggu
kulitnya berubah menjadi gelap.
14.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan merupakan hewan yang gonokoris.
Sperma terbungkus oleh kapsul yang disebut spermatofor. Telur banyak
mengandung kuning telur, berukuran 20 mm, dan jumlahnya bervariasi, yaitu
antara 100 – 1.500 butir.
15.) Semua spesies Cephalopoda hidup di laut.
16.) Contohnya adalah Nautilus pompilius, sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi
(Loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)

Berikut ini adalah gambar beberapa anggota Cephalopoda.

Octopus sp. Loligo sp. Nautilus pompilius

Gambar 4. Beberapa anggota Cephalopoda

d. Scaphopoda
Scaphopoda disebut juga tusk shell atau siput taring. Hal ini dikarenakan bentuk
cangkangnya mirip gigi taring berwarna putih atau kekuningan. Ciri-ciri Scaphopoda
adalah sebagai berikut.
1.) Cangkang berbentuk gading gajah dengan kedua ujungnya terbuka.
2.) Ukuran tubuh 3 – 6 cm, tetapi ada juga yang berukuran sekitar 4 mm.

8
3.) Pada bagian kepala terdapat mulut dan kaptula. Kaptula adalah tentakel
kontraktil bersilia yang berbentuk filamen untuk menangkap makanan.
Sementara pada mulutnya terdapat rahang dan radula, tetapi tidak memiliki
tentakel dan mata.
4.) Tidak memiliki insang, sehingga pertukaran gas terjadi pada permukaan
mantel.
5.) Memiliki sistem saraf berupa ganglion yang tidak berpusat.
6.) Memiliki sistem peredaran darah terbuka berupa sistem sinus darah, karena
Scaphopoda tidak memiliki jantung.
7.) Memiliki alat ekskresi berupa nefridium.
8.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan merupakan hewan yang gonokoris.
Pembuahan pada Scaphopoda terjadi secara eksternal dan hasilnya berupa
larva trokofor. Larva ini kemudian berenang bebas dan berubah menjadi
larva veliger. Selanjutnya, larva veliger bermetamorfosis hingga menjadi anak
Scaphopoda.
9.) Scaphopoda hidup dengan membenamkan diri di pasir atau lumpur di laut.
10.) Contohnya adalah Dentalium vulgare dan Cadulus mayori.

Berikut ini adalah gambar anggota Scaphopoda.

Dentalium vulgare
Gambar 5. Anggota Scaphopoda

e. Amphineura/Polyplacophora
Amphineura/Polyplacophora memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Tubuh berukuran panjang 3 mm hingga 40 cm.
2.) Berbentuk lonjong atau bulat telur, pipih dorsoventral, simetri tubuh bilateral,
dan berwarna gelap.
3.) Memiliki 8 keping cangkang pipih yang tersusun seperti genting.

9
4.) Memiliki kaki di bagian perut (ventral) memanjang.
5.) Tidak memiliki mata dan tentakel.
6.) Memiliki radula yang besar.
7.) Memiliki kaki yang datar dan lebar.
8.) Memiliki 6 – 88 pasang insang.
9.) Memiliki alat ekskresi berupa sepasang nefridium yang besar.
10.) Memiliki alat indra berupa organ subradula dan aesthetes yang dapat dijulurkan.
Alat indra ini berfungsi untuk mendeteksi adanya makanan.
11.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan merupakan hewan yang gonokoris.
Pembuahan pada Amphineura terjadi secara eksternal atau internal. Telur
yang sudah dibuahi selanjutnya disimpan di dalam rongga mantel. Telur akan
menetas menjadi larva trokofor yang berenang bebas. Larva trokofor akan
turun ke substrat dan mengalami metamorfosis menjadi hewan baru.
12.) Hidup di laut dan umumnya melekat di dasar perairan.
13.) Contohnya adalah Chiton sp. dan Cryptochiton sp.

Berikut ini adalah gambar anggota Amphineura/Polyplacophora.

Chiton sp.
Gambar 6. Anggota Amphineura/Polyplacophora

5. Peranan bagi Kehidupan Manusia


Peranan Mollusca ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
a. Peranan yang menguntungkan antara lain adalah sebagai berikut.
1.) Sumber protein, misalnya cumi-cumi (Loligo) dan kerang hijau (Mytilus edulis).
2.) Penghasil mutiara, misalnya Pinctada maxima dan Pinctada mertensi.
3.) Hiasan dinding, hiasan baju, atau pajangan rumah, misalnya cangkang aneka
siput dan kerang.

10
b. Peranan yang merugikan antara lain adalah sebagai berikut.
1.) Merupakan inang perantara cacing Fasciola hepatica (hati), yaitu siput Lymnaea.
2.) Menjadi hama tanaman budidaya, misalnya bekicot (Achatina fulica).

B. Arthropoda
Arthropoda berasal dari bahasa Latin, yaitu arthros yang berarti ruas atau sendi dan podos
yang berarti kaki. Arthropoda adalah kelompok hewan yang kaki dan tubuhnya beruas-
ruas atau berbuku-buku.

1. Ciri-Ciri
Arthropoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat triploblastik selomata, karena tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional
dan memiliki selom (rongga tubuh). Tiga lapisan embrional tersebut adalah ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.
b. Memiliki ukuran tubuh bervariasi, mulai dari ukuran kurang dari 0,1 mm hingga
berukuran lebih dari 3 m. Bentuk tubuh juga bervariasi dan dilindungi oleh
eksoskeleton (rangka luar) dari bahan kitin.
c. Memiliki simetri tubuh bilateral.
d. Tubuh beruas-ruas dengan jumlah ruas yang bervariasi. Segmen-segmen
tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala (kaput), dada (toraks), dan perut
(abdomen).
e. Melakukan molting atau ekdisis, yaitu pelepasan eksoskeleton dalam pertumbuhannya.
f. Memiliki beberapa sistem organ, yaitu sebagai berikut.
1.) Sistem pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, usus, dan anus.
2.) Sistem peredaran darah berupa sistem peredaran darah terbuka. Alat-alat
peredaran darahnya terdiri atas jantung, arteri pendek, dan sinus. Cairan darah
disebut hemolimfa.
3.) Sistem pernapasan bervariasi. Ada yang menggunakan insang, trakea, paru-
paru buku, atau melalui permukaan tubuhnya.
4.) Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi atau kelenjar ekskresi.
5.) Sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali yang dilengkapi dengan ganglion
atau otak.
6.) Memiliki mata sebagai indra penglihat, antena sebagai indra peraba, dan
respons olfaktori sebagai indra pencium.

11
g. Reproduksi dilakukan secara seksual. Umumnya Arthropoda bersifat gonokoris,
tetapi ada juga yang bersifat hermafrodit. Reproduksi dapat melalui perkawinan
(kopulasi) atau partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu
baru tanpa melalui pembuahan. Sel telur yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi
individu jantan dengan kromosom yang haploid (n).
h. Cara hidup Arthropoda beragam. Ada yang hidup bebas sebagai karnivor atau
herbivor, parasit pada organisme lain, atau membentuk simbiosis.
i. Banyak ditemukan di darat, perairan tawar, dan perairan laut. Arthropoda memiliki
penyebaran yang paling luas dibandingkan dengan kelompok hewan lain.

2. Klasifikasi
Filum Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Arachnida, Myriapoda, Crustacea,
dan Insecta.
a. Arachnida
1.) Ciri-Ciri
Arachnida memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Tubuh terbagi menjadi dua bagian, yaitu sefalotoraks dan abdomen.
Sefalotoraks adalah persatuan antara kepala dan dada. Abdomen pada
Arachnida tidak beruas-ruas.
• Pada sefalotoraks terdapat empat pasang kaki untuk berjalan.
• Sistem pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus,
dan anus. Mulut dilengkapi dengan sepasang kelisera (alat sengat) dan
pedipalpus (alat capit). Kelisera berfungsi mengeluarkan racun untuk
melumpuhkan mangsa, sedangkan pedipalpus berfungsi memegang
mangsanya.
• Sistem pernapasan menggunakan paru-paru buku, terutama untuk
spesies yang hidup di darat.
• Memiliki sistem peredaran darah terbuka.
• Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi.
• Sistem saraf berbentuk tangga tali dan memiliki ganglion otak di kepala.
• Memiliki alat indra berupa mata berjumlah 8 buah.
• Reproduksi secara seksual dilakukan melalui perkawinan (kopulasi) dan
pembuahan secara internal di dalam tubuh induk betina.
• Hidup bebas atau sebagai parasit pada organisme lain.
• Sebagian besar hidup di daratan.

12
2.) Klasifikasi
Arachnida dibagi menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnoida, dan
Acarina.
• Scorpionida
Tubuh Scorpionida terdiri atas dua bagian, yaitu sefalotoraks atau prosoma
dan perut atau opistosoma. Perut dibagi lagi menjadi mesosomal dan
metasomal. Scorpionida memiliki sepasang pedipalpus berbentuk capit
besar dan kelisera-kelisera kecil. Pada segmen terakhir bagian posterior
atau ujung ekornya, terdapat alat penyengat yang disebut telson. Telson
berisi racun yang berfungsi melumpuhkan mangsanya. Scorpionida
memakan serangga, laba-laba, dan hewan kecil lainnya. Scorpionida
menggendong anak-anaknya di punggung sampai anaknya mengalami
molting satu kali. Contohnya adalah Thelyphonus caudatus (kalajengking)
dan Buthus afer (ketunggeng).

Berikut ini adalah gambar struktur tubuh anggota Scorpionida.

Kelisera Pedi

Sefalotoraks Prosoma

Segmen
mesosoma Opistosoma

Telson
Thelyphonus caudatus

Gambar 7. Struktur tubuh anggota Scorpionida

• Arachnoida
Arachnoida memiliki tubuh yang terdiri atas dua segmen, 8 buah kaki,
dan sebuah mulut untuk mengunyah. Arachnoida dapat menghasilkan
sutra, yaitu lembaran protein kuat yang dikeluarkan melalui spineret.
Spineret terletak di bagian ujung abdomen. Ada tiga macam benang yang
dihasilkan oleh Arachnoida, yaitu benang untuk menjerat mangsanya,
benang untuk keperluan kopulasi, dan benang untuk menyelubungi
telur-telurnya. Arachnoida tidak terjerat oleh benangnya sendiri karena
memiliki kelenjar minyak antirekat pada kakinya. Arachnoida hidup secara
soliter. Contohnya adalah Latrodectus mactans (laba-laba beracun, black
widow) dan Aphonopelma hentzi (tarantula).

13
Berikut ini adalah gambar struktur tubuh anggota Arachnoida.
kelenjar usus jantung lambung otak
pencernaan
mata
kelenjar
ovarium
racun

Anus paru-paru
spineret gonofor buku kelisera pedipalpus
Latrodectus mactans reseptakel
kelenjar
sperma
sutra

Gambar 8. Struktur tubuh anggota Arachnoida

• Acarina
Acarina adalah kelompok tungau, caplak, dan kutu. Acarina memiliki
tubuh berbentuk bulat hingga lonjong, sefalotoraks dan abdomen
menyatu, serta tidak bersegmen. Acarina memiliki kelisera dan pedipalpus
dengan bentuk yang bervariasi. Acarina memiliki kaki berjumlah empat
pasang yang masing-masing terdiri atas 6 – 7 ruas. Respirasi Acarina
dilakukan melalui permukaan tubuhnya dan trakea. Caplak pada fase
nimfa dan dewasa memiliki alat haller (lubang olfaktori pada kaki).
Caplak juga memiliki gigi hiposom untuk menusuk dan mengeluarkan
cairan antikoagulan dari kelenjar ludah saat mengisap darah mangsanya.
Sementara itu, tungau tidak memiliki alat haller dan gigi hiposom. Cara
hidup anggota Acarina adalah sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Contohnya adalah Sarcoptes scabiei (caplak penyebab penyakit kudis) dan
Dermacentor andersoni (caplak penular penyakit Riketsia).

Berikut ini adalah gambar beberapa anggota Acarina.

Sarcoptes scabei Dermacentor andersoni


Gambar 9. Beberapa anggota Acarina

b. Myriapoda
1.) Ciri-Ciri
Myriapoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

14
• Tubuh berbentuk panjang dan ramping dengan segmen-segmen yang
serupa. Bagian tubuh Myriapoda terdiri atas kepala (kaput) dan perut
(abdomen), serta tidak memiliki dada (toraks).
• Kaki terdapat pada setiap segmen tubuh, berjumlah satu atau dua pasang
yang digunakan untuk berjalan. Pada segmen terakhir, tidak terdapat kaki.
• Pada bagian kepala terdapat sepasang antena dan sepasang mata yang
terdiri atas sekumpulan oselus.
• Pada mulut terdapat sepasang mandibula (rahang bawah) dan dua pasang
maksila (rahang atas).
• Sistem respirasi berupa trakea dan spirakel (lubang di permukaan tubuh
untuk bernapas) yang terdapat pada setiap segmen tubuh.
• Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi.
• Reproduksi secara seksual dilakukan dengan fertilisasi internal dan bersifat
gonokoris atau diesis.
• Umumnya hidup di daratan.
2.) Klasifikasi
Myriapoda dibagi menjadi dua ordo, yaitu Diplopoda dan Chilopoda.
• Diplopoda
Diplopoda dikenal dengan nama keluwing atau kaki seribu. Diplopoda
memiliki bentuk tubuh silindris panjang, dengan segmen tubuh berjumlah
25 – 100 buah. Pada bagian ventral setiap segmen abdomen terdapat
dua pasang kaki, tetapi pada larvanya hanya terdapat satu pasang kaki.
Diplopoda memiliki sepasang antena yang pendek dan merupakan
hewan ovipar (bertelur). Diplopoda memakan tumbuhan dan sisa-sisa
tumbuhan. Jika tubuhnya disentuh, Diplopoda akan menggulung dan
pura-pura mati. Contohnya adalah Trigoniulus corallinus (keluwing).

Berikut ini adalah gambar struktur tubuh anggota Diplopoda.

Badan
Segmen punggung

Leher
Kepala Segmen anal
Mata
Dua pasang
kaki setiap
segmen tubuh
Antena Mulut Segmen Perut
Rahang
Bibir
Trigoniulus corallinus Bawah

Gambar 10. Struktur tubuh anggota Diplopoda

15
• Chilopoda
Chilopoda dikenal sebagai lipan atau kelabang. Chilopoda memiliki
bentuk tubuh pipih dorsoventral, dengan bagian lateral setiap segmen
abdomennya memiliki sepasang kaki. Kaki pada segmen pertama di
belakang kepala termodifikasi menjadi cakar beracun (taring bisa) untuk
melumpuhkan mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena
panjang dan sepasang mata yang terdiri atas banyak oselus. Spirakel
pada setiap segmen tubuh Chilopoda berjumlah sepasang. Chilopoda
merupakan hewan ovipar (bertelur) dan hidup sebagai predator atau
karnivor yang memangsa kecoak dan serangga lainnya. Chilopoda dapat
bergerak dengan cepat. Contohnya adalah Scolopendra gigantea (lipan
besar dengan panjang mencapai 30 cm).

Berikut ini adalah gambar struktur tubuh anggota Chilopoda.


pasangan terakhir kaki
dengan kait untuk
menyerang
kaki

Antena

rahang beracun Mata


Scolopendra sp. tunggal segmen tubuh
(oselus)

Gambar 11. Struktur tubuh anggota Chilopoda

c. Crustacea
Crustacea berasal dari bahasa Latin, yaitu crusta yang berarti kulit keras atau kerak.
Crustacea adalah anggota Arthropoda yang memiliki eksoskeleton berupa kulit
tubuh atau kutikula yang keras.
1.) Ciri-Ciri
Crustacea memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Memiliki kulit tubuh yang mengandung zat kapur dan kitin.
• Tubuh terbagi menjadi dua bagian, yaitu sefalotoraks (persatuan kepala
dan dada) serta abdomen (perut). Sefalotoraks dilindungi oleh karapaks
pada bagian dorsalnya. Bagian anterior karapaks runcing seperti duri atau
disebut rostrum.
• Bagian kepala pada sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.
Pada bagian tersebut, terdapat beberapa bagian berikut.

16
o Sepasang mata majemuk (mata faset) yang bertangkai. Mata
majemuk tersusun dari banyak unit optik omatidium.
o Sepasang antena panjang yang memiliki kemoreseptor. Kemoreseptor
ini berfungsi sebagai pendeteksi bahan kimia.
o Sepasang antenula pendek yang bagian dasarnya memiliki statosista
sebagai alat keseimbangan.
o Sepasang mandibula (rahang bawah) yang mengapit mulut.
Mandibula ini berbentuk pendek dan tebal menutupi bagian ventral
mulut, serta berfungsi menggigit dan menggiling makanan.
o Dua pasang maksila (rahang atas) yang berfungsi membantu proses
makan.
• Bagian dada pada sefalotoraks merupakan penyatuan 8 segmen. Pada
bagian tersebut, terdapat beberapa bagian berikut.
o Maksiliped yang berfungsi menyaring dan memasukkan makanan
ke dalam mulut.
o Sepasang keliped (kaki capit) yang berfungsi menangkap makanan
dan perlindungan diri dari musuh.
o Empat pasang pereiopod (kaki jalan) yang berfungsi untuk berjalan.
• Pada setiap segmen perut, terdapat pleopod (kaki renang). Pleopod
pada hewan betina juga berfungsi untuk menyimpan telur-telurnya dan
membawa anak-anaknya. Pada hewan jantan, pasangan pleopod ke-1
dan ke-2 termodifikasi menjadi alat kopulasi yang disebut gonopod. Pada
bagian ujung posterior tubuh terdapat telson dan uropod yang berfungsi
sebagai alat kemudi saat berenang. Pada telson dan uropod terdapat alat
keseimbangan statosista.
• Sistem pencernaan tersusun dari alat-alat pencernaan yang terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
o Tembolok yang berfungsi untuk menampung makanan. Makanannya
berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lainnya.
o Lambung otot (empedal).
o Lambung kelenjar.
• Memiliki sistem peredaran darah terbuka, dengan alat-alat peredaran
darah berupa jantung, pembuluh darah, dan sinus. Darah masuk ke
jantung melalui tiga pasang ostium. Darah Crustacea mengandung
pigmen hemoglobin atau hemosianin.

17
• Alat ekskresi berupa kelenjar hijau yang menghasilkan cairan berwarna
hijau. Alat ekskresi ini terdapat di dasar antena.
• Sistem pernapasan menggunakan insang. Pada Crustacea yang hidup
di air payau dan air tawar, insang akan mengabsorpsi garam-garam dari
lingkungan sekitarnya. Sementara itu, pada Crustacea yang hidup di
laut, insang akan mengekskresikan kelebihan garam dari tubuhnya ke
lingkungan.
• Reproduksi dilakukan secara seksual. Pada umumnya, Crustacea
merupakan hewan diesis, tetapi ada juga yang bersifat hermafrodit.
Crustacea melakukan kopulasi dan fertilisasi secara internal. Telur
Crustacea umumnya dierami oleh induknya. Telur menetas menjadi larva
nauplius yang tidak bersegmen. Setelah itu, larva akan mengalami molting
berkali-kali dalam proses pertumbuhannya hingga menjadi dewasa.
• Banyak ditemukan di perairan tawar, payau, dan laut.
2.) Klasifikasi
Crustacea dibagi menjadi dua subkelas, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
• Entomostraca
Entomostraca meliputi udang-udang mikroskopis. Entomostraca terbagi
menjadi beberapa ordo, yaitu sebagai berikut.
o Branchiopoda yang memiliki tubuh transparan dan pucat, serta
bergerak dengan antena. Contohnya adalah Daphnia sp.
o Ostracoda yang bergerak dengan antena dan berperan sebagai
plankton. Contohnya adalah Cypris candida.
o Copepoda yang hidup sebagai plankton atau parasit pada hewan
lain. Contohnya adalah Cyclops sp.
o Cirripedia yang sefalotoraksnya dilindungi oleh karapaks berbentuk
cakram. Contohnya adalah Balanus sp. (teritip) dan Bernakel sp..
• Malacostraca
Malacostraca meliputi udang-udang makroskopis dan kepiting.
Malacostraca terbagi menjadi beberapa ordo, yaitu sebagai berikut.
o Isopoda yang memiliki tubuh pipih dorsoventral, serta mampu
menggerek kayu dan membuat lubang di perahu. Contohnya adalah
Oniscus asellus (kutu perahu).
o Stomatopoda yang mempunyai cangkang luar berupa karapaks,
dengan bentuk tubuh seperti belalang sembah. Contohnya adalah
Squilla empusa (udang belalang).

18
o Decapoda yang memiliki sefalotoraks dan insang yang dilindungi
oleh karapaks. Decapoda juga memiliki lima pasang kaki pada
segmen dada sebagai alat gerak. Contohnya adalah Neptunus
pelagicus (rajungan).
Berikut ini adalah gambar struktur tubuh anggota Crustacea.

sefalotoraks
antena perut
mata majemuk
antenula kerapak

telson
uropoda
maksiliped kaki renang

kaki jalan

Gambar 12. Struktur tubuh anggota Crustacea

d. Insecta
Insecta atau serangga berasal dari bahasa Latin, yaitu insectum yang berarti terpotong
menjadi bagian-bagian. Insecta disebut juga heksapoda. Heksapoda berasal dari
bahasa Yunani, yaitu hexa yang berarti enam dan podos yang berarti kaki. Hal ini
dikarenakan Insecta memiliki tiga pasang kaki atau enam buah kaki.
1.) Ciri-Ciri
Insecta memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• Tubuhnya memiliki ukuran yang bervariasi. Pada umumnya, Insecta
berukuran panjang 2 – 40 mm. Akan tetapi, ada juga yang berukuran
mikroskopis dan berukuran sangat besar hingga mencapai panjang 260 mm.
Tubuh Insecta terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (kaput), dada
(toraks), dan perut (abdomen).
• Pada bagian kepala, terdapat beberapa bagian berikut.
o Sepasang mata faset (mata majemuk) yang terdiri atas banyak
omatidium. Omatidium merupakan unit penerima cahaya. Faset pada
Insecta berbentuk segiempat atau segienam. Ukuran dan jumlah
faset pada mata majemuk Insecta berbeda-beda. Insecta yang aktif
pada malam hari memiliki ukuran faset yang lebih besar daripada
Insecta yang aktif pada siang hari. Insecta yang aktif terbang juga
memiliki faset lebih banyak.
o Sepasang oselus (mata tunggal).
o Sepasang antena sebagai indra peraba. Pada antena juga terdapat
indra pencium yang mengandung kemoreseptor.

19
o Alat mulut yang terdiri atas maksila (rahang depan), mandibula
(rahang belakang), palpus, labrum (bibir atas), dan labium (bibir
bawah). Fungsi palpus adalah sebagai alat perasa.
• Pada Insecta yang menghasilkan suara, terdapat organ timpanum atau
alat dengar pada bagian tubuh tertentu.
• Umumnya memiliki sepasang atau dua pasang sayap dengan bentuk yang
bervariasi. Letak sayap terletak pada segmen ke-2 dan ke-3 dada (toraks).
• Tubuh ditutupi oleh kutikula yang mengandung zat tanduk. Hal ini
berfungsi untuk membentuk eksoskeleton.
• Sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring, esofagus, tembolok (untuk
menyimpan makanan), lambung kelenjar (penghasil enzim), usus, rektum,
dan anus. Ada beberapa tipe mulut pada serangga, yaitu sebagai berikut.
o Tipe menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik, belalang,
kumbang, dan capung.
o Tipe menggigit dan menjilat, misalnya lebah dan lalat.
o Tipe menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
o Tipe mengisap, misalnya kupu-kupu.
• Sistem peredaran darah berupa sistem peredaran darah terbuka dengan
jantung berbentuk tabung ramping yang terdapat pada bagian dorsal.
Darah berwarna hijau, kuning, atau tidak berwarna.
• Sistem respirasi dengan menggunakan trakea. Pada Insecta dan larva yang
hidup di air, respirasi dilakukan dengan menggunakan insang trakea. Ada
juga yang bernapas melalui permukaan tubuhnya.
• Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi yang berjumlah 2 – 250 helai.
Sisa ekskresi yang dikeluarkan berupa asam urat yang merupakan sisa
metabolisme protein. Pengeluaran air dari tubuh sangat minim, karena
tubuh serangga dilindungi oleh lapisan lilin pada kutikulanya. Selain
itu, rektum juga dapat membantu penyerapan air. Dua hal ini yang
menyebabkan Insecta mampu bertahan di lingkungan darat yang kering.
• Sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion,
subesofagus, dan benang saraf ventral.
• Reproduksi dilakukan secara seksual dengan fertilisasi internal dan bersifat
diesis. Insecta memiliki gonad berjumlah sepasang yang dilengkapi sebuah
lubang pengeluaran yang disebut gonopor. Telur yang sudah dibuahi
akan dikeluarkan melalui ovipositor. Beberapa serangga bereproduksi
secara partenogenesis, yaitu ovum yang tidak dibuahi dapat tumbuh dan

20
berkembang menjadi individu baru yang haploid. Insecta yang mengalami
partenogenesis adalah lebah dan rayap. Pada koloni rayap, terdapat dua
generasi, yaitu sebagai berikut.
o Generasi steril, berasal dari ovum yang tidak dibuahi, yaitu terdiri
atas rayap pekerja dan rayap prajurit.
o Generasi fertil, berasal dari ovum yang dibuahi, yaitu terdiri atas
laron, raja, dan ratu. Ratu berasal dari rayap betina yang dibuahi oleh
rayap jantan (raja). Ratu berukuran besar, tidak bersayap, berwarna
putih, dan bertugas untuk bertelur selama hidupnya.
• Insecta dapat mengalami molting atau ekdisis pada eksoskeletonnya
saat terjadi perubahan ukuran dan bentuk tubuh dalam siklus hidupnya.
Perubahan ukuran dan bentuk tubuh dalam siklus hidup Insecta ini
disebut metamorfosis. Akan tetapi, tidak semua Insecta mengalami
metamorfosis. Insecta yang tidak mengalami metamorfosis disebut
ametamorfosis atau ametabola. Ada dua macam metamorfosis, yaitu
metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna.
o Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola) terdiri atas fase-fase
telur → nimfa → imago (dewasa). Nimfa adalah fase dengan bentuk
tubuh seperti Insecta dewasa, tetapi ukuran tubuhnya lebih kecil
dan tidak bersayap. Contoh Insecta yang mengalami hemimetabola
adalah belalang, kecoak, dan capung.

SUPER "Solusi Quipper"


Untuk mempermudah dalam mengingat fase-fase pada metamor-
fosis tidak sempurna, gunakan cara berikut.
TELUK NAN INDAH
Telur – nimfa – imago

o Metamorfosis sempurna (holometabola) terdiri atas fase-fase telur –


larva – pupa (kepompong) – imago (dewasa). Contoh Insecta yang
mengalami holometabola adalah kupu-kupu, lebah, dan semut.

SUPER "Solusi Quipper"


Untuk mempermudah dalam mengingat fase-fase pada metamor-
fosis sempurna, gunakan cara berikut.
TELUR LAKU di PASAR IKAN
Telur – larva – pupa - imago

21
• Insecta memiliki penyebaran yang sangat luas. Insecta dapat hidup di
darat, air tawar, dan air laut.
2.) Klasifikasi
Berdasarkan ada tidaknya sayap, Insecta dibagi menjadi dua subkelas, yaitu
Apterigota dan Pterigota.
• Apterigota
Apterigota tidak memiliki sayap dan tidak mengalami metamorfosis.
Apterigota memiliki appendage (bagian tubuh yang menonjol) di bagian
ventral abdomen. Bagian ini berfungsi untuk alat gerak, alat indra, untuk
makan, dan kebutuhan lainnya. Contohnya adalah ordo Tysanura yang
beranggotakan Lepisma saccharina (kutu buku).
• Pterigota
Pterigota memiliki sayap dan mengalami metamorfosis. Pterigota dibagi
menjadi dua superordo, yaitu Exopterigota dan Endopterigota.
o Exopterigota memiliki sayap yang berkembang di luar. Sayap
tumbuh dari tonjolan luar dinding tubuh yang melebar. Exopterigota
mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh ordo yang
tergolong kelompok Exopterigota adalah sebagai berikut.
 Ordo Odonata, misalnya Calopteryx maculata (capung).
 Ordo Isoptera, misalnya Reticulitermes flavipes (rayap).
 Ordo Orthoptera, misalnya Valanga nigricornis (belalang kayu)
dan Gryllus bimaculatus (jangkrik).
 Ordo Hemiptera, misalnya Leptocorisa acuta (walang sangit).
 Ordo Homoptera, misalnya Aphid sp. (kutu daun) dan
Nilaparvata lugens (wereng cokelat).
o Endopterigota memiliki sayap yang berkembang di bawah kutikula
dalam bentuk lipatan. Endopterigota mengalami metamorfosis
sempurna. Contoh ordo yang tergolong kelompok Endopterigota
adalah sebagai berikut.
• Ordo Siphonoptera, misalnya Xenopsylla cheopis (kutu tikus
penyebar penyakit pes).
• Ordo Coleoptera, misalnya Paederus sp. (tomcat) dan Dytiscus
marginalis (kumbang air).
• Ordo Neuroptera, misalnya Myrmeleon sp. (undur-undur).
• Ordo Lepidoptera, misalnya Troides helena (kupu-kupu raja)
dan Bombyx mori (ngengat sutra).

22
• Ordo Diptera, misalnya Musca domestica (lalat rumah) dan Culex
nafigans (nyamuk rumah biasa).
• Ordo Hymenoptera, misalnya Apis indica (lebah madu).

Berikut ini adalah gambar struktur tubuh Insecta dan beberapa anggotanya.

Kepala Dada Perut

Sayap depan Sayang


belakang
Antenna
Mata tunggal Femur Tibia
Mata majemuk
Mandibula Serkus
Labrum
Mulut
Femur Labium
Maxilla Telinga Ovipositor
Tibia Spirakel
Tarsus

Gambar 13. Gambar struktur tubuh Insecta

Troides Calopteryx sp. Pederus sp. (tomcat)


(kupu-kupu) raja

Calopterys sp. (capung) Leptocorisa sp. (walang sangit)

Gambar 14. Beberapa anggota Insecta

3. Peranan bagi Kehidupan Manusia


a. Peranan yang menguntungkan antara lain adalah sebagai berikut.
1.) Sebagai sumber protein, misalnya udang, lobster, rajungan, dan kepiting.
2.) Menghasilkan madu, misalnya lebah madu.

23
3.) Membantu penyerbukan tanaman, misalnya kupu-kupu dan lebah.
4.) Sebagai bahan pembuat kain sutra, misalnya kepompong ulat sutra.
b. Peranan yang merugikan antara lain adalah sebagai berikut.
1.) Perusak tanaman, misalnya larva atau ulat serangga, wereng, dan belalang.
2.) Parasit pada manusia dan hewan peliharaan, misalnya caplak dan tungau.
3.) Vektor berbagai penyakit, misalnya nyamuk, lalat rumah, lalat tse-tse.
4.) Merusak kayu bangunan, misalnya rayap.

C. Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu echino yang berarti landak dan derma
yang berarti kulit. Echinodermata adalah kelompok hewan yang berkulit duri.

1. Ciri-Ciri
Echinodermata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat triploblastik selomata.
b. Tubuh memiliki ukuran bervariasi dengan diameter 1 – 36 cm.
c. Simetri tubuh saat berupa larva adalah bilateral dan saat dewasa adalah radial.
d. Bentuk tubuh bervariasi. Ada yang seperti bintang, bulat seperti bola, pipih bundar,
bulat memanjang, atau seperti tumbuhan. Permukaan tubuh ditutupi oleh duri
panjang atau pendek, tetapi ada juga yang tubuhnya tidak ditutup oleh duri.
e. Tidak memiliki kepala dan tubuhnya tersusun dalam sumbu oral-aboral.
f. Hidup bebas atau membentuk simbiosis komensalisme.
g. Merupakan karnivor pemakan udang, kepiting, siput, ikan kecil, atau bangkai.
h. Habitatnya di pantai hingga dasar laut dengan kedalaman mencapai 6.000 m.

2. Struktur Tubuh
Echinodermata memiliki struktur tubuh sebagai berikut.
a. Tubuh terbagi menjadi lima simetri yang terdiri atas ambulakral (penjuluran kaki
tabung) dan interambulakral (tidak ada penjuluran kaki tabung).
b. Memiliki daya regenerasi yang tinggi jika ada bagian tubuh yang rusak atau terpotong.
c. Memiliki sistem pembuluh air yang disebut sistem ambulakral pada rongga
tubuhnya untuk menggerakkan kaki tabung. Kaki tabung berfungsi untuk merayap,
berpegangan pada substrat, memegang mangsa, dan bernapas (pertukaran gas O2
dan CO2).

24
d. Sistem ambukral terdiri atas bagian-bagian yang dari luar ke dalam adalah madreporit,
saluran batu, saluran cincin, saluran radial, saluran lateral, dan ampula.
• Madreporit adalah lempeng dorsal berlubang-lubang yang menjadi tempat
masuknya air ke dalam sistem pembuluh air.
• Saluran batu (madreporikus) adalah saluran penghubung antara madreporit
dan saluran cincin.
• Saluran cincin (sirkomolaris) adalah saluran melingkar yang mengelilingi mulut.
• Saluran radial adalah cabang dari saluran cincin yang menuju setiap lengan
dan berakhir di kaki ambulakral.
• Saluran lateral adalah saluran yang berasal dari saluran radial yang mengalirkan
air ke ampula.
• Ampula adalah gelembung otot yang berhubungan dengan setiap kaki
ambulakral.

Air masuk dan keluar melalui madreporit. Ampula berkontraksi untuk mengatur
volume air di dalam kaki tabung, sehingga dapat mengatur pergerakan kaki tabung.
Pada bagian dalam dari saluran cincin, terdapat 9 tonjolan yang disebut badan
Tiedman. Fungsi badan Tiedman diperkirakan sebagai tempat berkembangnya
sel amebosit. Mekanisme gerak melalui sistem ambulakral secara lengkap adalah
sebagai berikut.
Air masuk melalui madreporit → ke saluran batu → ke saluran cincin → ke saluran
radial → ke saluran lateral → ke ampula → ampula berkontraksi, air menekan
kaki ambulakral → kaki ambulakral menjulur atau memanjang keluar → kaki
ambulakral menempel pada suatu dasar → otot-otot longitudinal berkontraksi →
air masuk kembali ke ampula → kaki ambulakral memendek.

e. Sistem pencernaan lengkap yang terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus. Mulut terletak di sisi oral dan anus di sisi aboral.
f. Rongga tubuh berisi cairan getah bening dan mengandung sel ameboid. Sel ameboid
berfungsi mengedarkan sari-sari makanan, mengangkut sisa-sisa metabolisme, dan
sebagai tempat pertukaran gas.
g. Sistem pernapasan menggunakan insang kulit.
h. Sistem saraf berupa cincin saraf berbentuk segilima yang terletak di sekitar mulut.
Pada setiap sudut cincin segilima tersebut, saraf berhubungan dengan saraf-saraf
radial pada setiap lengan.

25
Berikut ini adalah gambar struktur tubuh dan sistem ambulakral pada
Echinodermata.

Anus Cakram tubuh


Lengan

Kaki tabung Kelenjar

Gambar 15. Struktur tubuh Echinodermata

Madreporit
Saluran
Saluran
cincin
batu

Gelembung
polian
Aripula
Saluran
radial
Badan
Tiedman
Kaki
tabung

Gambar 16. Sistem ambulakral pada Echinodermata

3. Cara Reproduksi
Echinodermata bereproduksi secara aseksual dan seksual.
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan fisi, yaitu penyekatan dan
pemisahan pisin pusat (piringan kecil di pusat tubuh). Selanjutnya, masing-masing
bagian tubuh yang terpisah akan melakukan regenerasi menjadi individu baru yang
lengkap.
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet jantan dan betina.
Hewan ini umumnya bersifat gonokoris dengan lima pasang gonad pada setiap
lengannya. Fertilisasi bersifat eksternal dan menghasilkan larva berbentuk simetri
bilateral. Larva tersebut kemudian mengalami metamorfosis menjadi individu yang
bersimetri radial.

26
4. Klasifikasi
Echinodermata dibagi menjadi lima kelas, yaitu Echinoidea, Asteroidea, Ophiuroidea,
Crinoidea, dan Holothuroidea.
a. Echinoidea
Echinoidea dikenal dengan nama bulu babi atau dolar pasir. Ciri-ciri Echinoidea
adalah sebagai berikut.
1.) Bentuk tubuh bulat seperti bola atau pipih bundar seperti uang logam.
2.) Tidak memiliki lengan, tetapi mempunyai duri-duri yang dapat digerakkan.
3.) Bergerak menggunakan kaki tabung dan duri-duri.
4.) Pada umumnya memiliki dua macam duri, yaitu duri pendek dan duri panjang.
Di antara duri-duri terdapat pediselaria (catut atau jepit) yang berfungsi untuk
menangkap mangsa, melindungi insang dermal, dan mencegah agar tubuh
tidak tertimbun kotoran, pasir, atau jamur.
5.) Sistem pencernaan lengkap yang terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus
(panjang dan melingkar), rektum, dan anus. Pada mulut terdapat gigi yang
tajam dan kuat. Anus, lubang genital, dan madreporit terletak di sisi aboral.
6.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan bersifat diesis atau gonokoris. Hasil
fertilisasi berupa larva ekinopluteus yang simetri bilateral. Larva tersebut
kemudian turun ke substrat dan bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Ada
juga Echinoidea yang mengerami telur-telurnya.
7.) Hidup di daerah pantai, di atas batu karang, di dasar laut, di dalam lumpur, atau
di muara sungai.
8.) Contohnya adalah Echinus esculentus (bulu babi berduri pendek) dan
Strongilocentrotus sp. (landak laut merah).

b. Asteroidea
Asteroidea dikenal dengan nama bintang laut. Ciri-ciri Asteroidea adalah sebagai
berikut.
1.) Bentuk tubuh seperti bintang dengan lima buah lengan. Ada juga yang memiliki
lengan berjumlah kelipatan lima. Pada setiap ujung lengan, terdapat tentakel
berbintik pigmen merah.
2.) Tubuh umumnya berdiameter 10 – 30 cm. Asteroidea berukuran kecil memiliki
diameter 1 cm dan yang berukuran besar memiliki diameter 100 cm.
3.) Pada permukaan tubuh terdapat duri-duri, papila (insang halus), insang kulit,
dan pediselaria. Pediselaria berfungsi untuk menangkap mangsa, melindungi

27
permukaan tubuh dari benda asing, dan melindungi papila. Pada epidermis
terdapat sel kelenjar yang berfungsi menghasilkan lendir untuk melindungi
tubuhnya.
4.) Sistem pencernaan lengkap, mulai dari mulut hingga anus. Mulut terletak di sisi
oral, sedangkan anus terletak di sisi aboral bersebelahan dengan madreporit.
Asteroidea merupakan hewan karnivor pemakan hewan lain seperti ikan atau
bangkai.
5.) Memiliki daya regenerasi yang tinggi dan dapat memotong sendiri lengannya
jika terganggu.
6.) Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembelahan fisi, sedangkan reproduksi seksual dilakukan
dengan fertilisasi antara sperma dan ovum. Fertilisasi berlangsung secara
eksternal dan menghasilkan blastula bersimetri bilateral. Blastula akan
berkembang menjadi larva bipinaria. Larva tersebut selanjutnya akan turun ke
substrat dan bermetamorfosis menjadi hewan dewasa yang bersimetri radial.
7.) Hidup di daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam.
8.) Contohnya adalah Linckia laevigata (bintang laut biru).

c. Ophiuroidea
Ophiuroidea dikenal dengan nama bintang ular. Ciri-ciri Ophiuroidea adalah sebagai
berikut.
1.) Bentuk tubuh seperti bintang dan memiliki lima buah lengan yang panjang
dan ramping atau bercabang-cabang. Lengan rapuh dan mudah patah, tetapi
akan segera tumbuh lengan baru.
2.) Pada kaki tabung terdapat ampula (alat pengisap). Madreporit terdapat di
permukaan oral.
3.) Sistem pencernaan makanan terdiri atas alat-alat pencernaan yang terdapat
dalam bola cakram, dimulai dari mulut hingga lambung. Akan tetapi,
Ophiuroidea tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan dimuntahkan kembali
lewat mulut. Mulut terletak di sisi oral dan dikelilingi oleh rahang berupa lima
kelompok lempeng kapur. Makanan Ophiuroidea berupa hewan kecil yang
hidup atau sudah mati.
4.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan bersifat gonokoris, dengan fertilisasi
eksternal. Hasil fertilisasi berupa larva bersimetri bilateral yang berenang
bebas. Ada juga hewan yang memiliki kantong pengeraman, sehingga larva
tidak berenang bebas.

28
5.) Hidup di laut dangkal atau laut dalam.
6.) Contohnya adalah Ophiothrix fragilis.

d. Crinoidea
Crinoidea dikenal dengan nama lilia laut. Ciri-ciri Crinoidea adalah sebagai berikut.
1.) Tubuh berbentuk menyerupai bunga lili, bunga bakung, atau bulu burung,
dengan simetri tubuh bilateral. Ada juga yang tidak bertangkai, sehingga
disebut bintang bulu, karena lengan-lengannya seperti bulu unggas. Tubuh
terdiri atas kelopak (kaliks) berbentuk mangkuk kecil dari pelat-pelat kapur dan
lima buah lengan atau kelipatannya. Bagian pangkal dari lengan bercabang,
sehingga tampak memiliki 10 buah lengan. Crinoidea memiliki daya regenerasi
yang tinggi.
2.) Mulut terletak di sisi oral yang menghadap ke atas dan dikelilingi oleh lengan.
Sisa pencernaan dibuang melalui anus yang juga terletak di sisi oral.
3.) Sistem saluran air sangat sederhana. Tidak memiliki madreporit maupun
ampula, sehingga gerakan kaki tabung dikendalikan oleh kontraksi saluran
cincin yang dilengkapi serat otot melingkar.
4.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan bersifat gonokoris. Fertilisasi terjadi
secara eksternal dan telur diletakkan pada pinula, yaitu cabang-cabang kecil
pada lengan. Telur yang menetas akan menjadi larva vitellaria yang berenang
bebas. Selanjutnya, larva ini akan melekat pada substrat dan bermetamorfosis
menjadi larva pentakrinoid bertangkai dan tumbuh menjadi individu dewasa.
5.) Hidup di daerah pasang surut hingga kedalaman 4.000 m.
6.) Contohnya adalah Holopus sp. (lilia laut tak bertangkai) dan Antedon sp. (lilia
laut bertangkai).

e. Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama mentimun laut atau teripang. Ciri-ciri
Holothuroidea adalah sebagai berikut.
1.) Tubuh berbentuk silindris (bulat memanjang) seperti mentimun, dengan
panjang sekitar 15 – 35 cm. Permukaan tubuh tidak keras dan tidak berduri.
Simetri tubuh radial.
2.) Mulut terdapat pada bagian anterior dan dikelilingi oleh tentakel berjumlah 10
– 30 buah. Mulut dapat ditarik ke dalam dinding tubuh jika terganggu. Anus
terletak pada bagian posterior.

29
3.) Pada bagian dorsal tubuh, terdapat dua daerah kaki tabung yang berfungsi
sebagai alat peraba dan pernapasan. Sementara pada bagian ventral, terdapat
tiga daerah kaki tabung yang dilengkapi alat pengisap untuk merayap.
4.) Sistem saluran air lengkap, tetapi yang keluar masuk madreporit bukan air laut
melainkan cairan rongga tubuh.
5.) Sistem pernapasan menggunakan pohon pernapasan dan seluruh permukaan
tubuhnya.
6.) Sistem peredaran darah berupa sistem peredaran darah hemal. Sistem
peredaran darah ini terdiri atas sebuah sinus cincin hemal dan sebuah sinus
radial hemal. Kedua sinus tersebut sejajar dengan saluran cincin dan saluran
radial pada sistem ambulakral. Holothuroidea tidak memiliki jantung.
7.) Memiliki daya regenerasi yang tinggi. Jika tubuh terpotong menjadi dua bagian,
masing-masing dapat memperbaiki bagian tubuh yang rusak.
8.) Dapat melakukan eviserasi untuk menghindari pemangsa, yaitu dengan
autotomi (sobekan) dan pelepasan pohon pernapasan, usus, atau gonadnya
melalui kloaka.
9.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan bersifat gonokoris atau hermafrodit.
Fertilisasi terjadi secara eksternal. Telur akan menetas menjadi larva yang
berenang bebas dan kemudian bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Ada
juga Holothuroidea yang mengerami telurnya.
10.) Ada yang memiliki alat pertahanan tubuh yang disebut cuverian.
11.) Hidup di pantai berpasir atau berlumpur.
12.) Contohnya adalah Cucumaria sp. dan Holothuria edulis.

Berikut ini adalah gambar beberapa anggota Echinodermata.

Echinus Holopus Cucumaria

Ophiutrix Asterias

Gambar 17. Beberapa anggota Echinodermata

30
5. Peranan bagi Kehidupan Manusia
a. Peranan yang menguntungkan antara lain adalah sebagai berikut.
1.) Bahan makanan, misalnya teripang dan bulu babi.
2.) Pembersih pantai, misalnya bulu babi dan bintang laut.
b. Peranan yang merugikan, misalnya bintang laut yang sering memakan kerang
mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.

D. Chordata
Chordata berasal dari bahasa Yunani, yaitu chorde yang berarti dawai/ tali/ senar. Chordata
adalah kelompok hewan yang memiliki notokord atau korda dorsalis yang memanjang
sebagai kerangka sumbu tubuhnya.

1. Ciri-Ciri
Chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Terdapat empat ciri utama yang membedakannya dengan hewan lain, yaitu sebagai
berikut.
1.) Memiliki notokord atau korda dorsalis pada tahap perkembangannya. Notokord
terletak di sebelah dorsal dari saluran pencernaan dan bertindak sebagai
penguat rangka tubuh.
2.) Memiliki tali saraf dorsal berlubang.
3.) Memiliki celah faring yang akan termodifikasi menjadi celah insang. Dengan adanya
celah insang, air yang masuk ke dalam mulut dapat dikeluarkan melalui insang.
4.) Memiliki ekor pasca-anus yang berotot.
b. Simetri tubuh bilateral.
c. Memiliki sumsum punggung yang terdapat di sebelah dorsal dari korda dorsalis.
Pada bagian anterior sumsum punggung terdapat otak.

Berikut ini adalah gambar struktur tubuh Chordata.

Tali saraf dorsal Notokord

Ekor
Segmen otot
Mulut Celah insang Anus
Gambar 18. Gambar struktur tubuh Chordata

31
2. Klasifikasi
Chordata dibagi menjadi empat subfilum, yaitu Hemichordata, Urochordata,
Cephalochordata, dan Vertebrata.
a. Subfilum Hemichordata
Hemichordata adalah anggota Chordata dengan korda dorsalis yang belum
sempurna. Ciri-ciri Hemichordata adalah sebagai berikut.
1.) Bentuk tubuh memanjang seperti cacing yang terdiri atas probosis, leher, dan
badan.
2.) Notokord berongga, pendek, dan merupakan lanjutan ke depan dari saluran
pencernaan. Notokord masuk ke dalam probosis.
3.) Celah insang banyak dan terdapat di sisi lateral.
4.) Sistem saraf terdiri atas jaringan saraf dorsal dan jaringan saraf ventral.
5.) Jantung terletak di sebelah dorsal bagian anterior yang dilengkapi dengan
pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral.
6.) Merupakan hewan yang gonokoris dengan fertilisasi secara eksternal.
7.) Hidup di laut dengan membentuk liang-liang di pantai atau di laut dalam.
8.) Contohnya adalah Saccoglossus (cacing pohon) dan Balanoglossus (cacing laut).

b. Subfllum Urochordata
Urochordata disebut juga Tunicata. Urochordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Tubuh pendek tebal dan melekat pada benda lain.
2.) Notokord lenyap atau mengalami reduksi pada masa perkembangannya.
3.) Sistem sirkulasi secara periodik dapat memutarbalikkan arah aliran darah.
4.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan merupakan hewan yang hermafrodit.
Larva mengalami metamorfosis seperti berudu. Reproduksi secara aseksual
dapat dilakukan dengan membentuk tunas (budding).
5.) Hidup di laut secara bebas atau parasit.
6.) Contohnya adalah Polycarpa pomaria dan Ecteinascidia turbinata.

c. Subfilum Cephalochordata
Cephalochordata dikenal sebagai lancelet. Cephalochordata memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1.) Memiliki tubuh kecil, pipih, memanjang seperti ikan, tetapi tanpa sirip dan
memiliki bentuk kepala yang jelas. Panjang tubuh antara 4 – 8 cm. Dinding

32
tubuhnya berwarna merah muda dan transparan, sehingga organ dalamnya
tampak jelas.
2.) Tubuh dilapisi oleh epidermis tanpa kutikula atau tunik.
3.) Notokord, saraf dorsal, dan celah faring berkembang bagus.
4.) Sistem sirkulasi tanpa jantung. Aliran darah di bagian ventral mengalir ke
belakang.
5.) Memiliki alat peraba pada mulutnya yang disebut sirus. Sirus berfungsi sebagai
saringan.
6.) Pada ujung anterior terdapat bintik mata dan pembau.
7.) Reproduksi dilakukan secara seksual, gonokoris, dan fertilisasi terjadi secara
eksternal.
8.) Biasanya hidup terkubur di bawah pasir perairan dangkal.
9.) Contohnya adalah Amphioxus sp.

d. Subfilum Vertebrata
Vertebrata dikenal sebagai hewan bertulang belakang. Vertebrata memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1.) Memiliki kolumna vertebralis atau ruas-ruas tulang belakang. Korda dorsalis
(kerangka sumber primer atau notokord) hanya terdapat pada masa tingkatan
embrio.
2.) Vertebrata disebut juga Craniata, karena sudah memiliki otak yang terlindung
di dalam kranium (tulang tengkorak).
3.) Memiliki endoskeleton (rangka dalam) yang tersusun dari tulang rawan dan
tulang keras.
4.) Ukuran tubuh bervariasi, dari ukuran kecil hingga besar.
5.) Simetri tubuh bilateral.
6.) Memiliki dua pasang rahang, kecuali pada kelompok Agnatha (Cyclostomata).
7.) Memiliki anggota badan yang berfungsi sebagai alat gerak, misalnya ekor, sirip,
kaki, atau tangan yang tersusun dari otot dan tulang.
8.) Sistem pencernaan lengkap yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan anus.
9.) Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yaitu darah mengalir di dalam
pembuluh darah. Jantung terdiri atas bilik (ventrikel) dan serambi (atrium).
Darah mengandung pigmen hemoglobin yang terdapat di dalam sel-sel
eritrosit.

33
10.) Memiliki alat pernapasan berupa insang atau paru-paru. Pada Vertebrata
tingkat tinggi, celah insang hanya terdapat pada masa embrio.
11.) Alat ekskresi berupa sepasang ginjal.
12.) Memiliki alat indra berupa sepasang mata dan sepasang telinga.
13.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan bersifat gonokoris atau hermafrodit.
Fertilisasi terjadi secara internal atau eksternal. Cara reproduksi adalah ovipar
(bertelur), vivipar (melahirkan), atau ovovivipar (embrio berkembang di dalam
telur, tetapi telur pecah di dalam tubuh induk betina).
14.) Hidup di darat, perairan tawar, dan perairan laut.

Subfilum Vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia,
Aves, dan Mammalia.

34

Anda mungkin juga menyukai