Anda di halaman 1dari 3

Selamat pagi dabn salam sejahtera saya ucpkan kepada yath bapak dosen pengampu matakuliah ini

dr, budi valianto, dan selamat pagi teman2 seprjuangn..

Disini saya akan mengemukakan ide saya dalam hal bagaimana cara saya selaku seorang guru dlam
melakukan pengawasan pembelajaran daring yang dilaksankan dalam kondisi sekarang ini. Seperti
yang sudah kita ketahui di indonesia bahkan diidunia sedang dilanda pandemi covid 19,dimna akibat
dari pandemi covid 19 ini maka segala jenis aktivitas yang dilaksanakan diluar rmh dan behubungan
dengan bnyak orang dengan kata ain segala aktivitas yang dilaksakan ditmpat keramaian itu tidak
diperbolehkan. Salah satu aktivitas nyata yang dilakukan ditempat yang ramai adalah kegiatan
belajar mengajar yg dilakukan disekolah. Maka menteri pendidikn dan kebudayaanmengintruksikan
kepada seluruh sekolah di indonesia untuk melaksakan proses belajar mengajar dari rumah, dengan
cara pembelajaran online /daring atau pembelajaran dalam jaringan.

Seperti yang kita ketahui pembelajaran online ini adalah sebuah alternatif yang saya rasa merupakan
jalan atau solusi ditengah pandemi covid ini dan harus di lakukan, agar siswa tetap aktif dalam
pembelajaran. Namun timbul dalam benak kita slaku guru apakah ide atau cara apa yang bisa
membantu agar proses pembelajaran darin ini dapat berjalan dengan mudah, karna yang kita
ketahui tidak semua para siswa dapat mengikuti kegiatan ini dengan lancar, khususnya untuk siswa

Masalahnya tidak semua informasi yang didapat melalui internet bermakna positif. Seringkali
ditemui, blog dan website digunakan untuk menyampaikan kekerasan dan pornografi. Kerap juga
ditemui media sosial dipergunakan untuk hal-hal yang berseberangan dengan norma seperti
prostitusi dan penipuan dalam transaksi belanja online.

Selain itu dalam kenyataan tidak semua anak-anak sekolah menggunakan internet untuk keperluan
belajar. Dalam pengamatan, umumnya anak-anak sekolah menggunakan internet sebagai hiburan.
Kalau tidak untuk mengakses aplikasi media sosial biasanya untuk game online.

Dari semua ini tampak ada sebuah dilema dalam belajar online. Meskipun belajar online secara
prinsip sesuai dengan prinsip pembelajaran harus dipahami juga bahwa internet sebagai sarana
belajar seperti sebilah pisau dengan dua sisi. Ada negatif dan ada positif dan keduanya hadir pada
saat bersamaan.

Selain itu meskipun belajar online memang berpotensi meminimalisir penyebaran virus corona,
harus disadari belajar online memberikan pekerjaan rumah baru pada orang tua yaitu pengawasan
ekstra terhadap proses belajar anak.

Corona masih menyebar di seluruh penjuru dunia. Marilah kita berdoa dan berusaha menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat agar virus ini segera menyingkir dan anak-anak dapat kembali ke
sekolah dengan wajah ceria.
Corona menyebar ke seluruh penjuru dunia, mengubah banyak aspek kehidupan termasuk
pendidikan. Buktinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sampai mengeluarkan
Surat Edaran Nomor 36962 /MPK.A / HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari
Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19).

Dalam surat tersebut lembaga pendidikan diharapkan mampu menekan penyebaran corona dengan
melaksanakan pembelajaran online (daring) yang merupakan salah satu bentuk pendidikan jarak
jauh.

Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,
dan media lain. Demikian menurut Pasal 1 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Jika melihat situasi yang berkembang sekarang, pelaksanaan pendidikan jarak jauh ini memang
relevan. Menurut Pasal 31 Ayat 2 UU RI Nomor 20 Tahun 2003 memang dinyatakan bahwa
pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.

Dalam pembelajaran tatap muka atau reguler terjadi kontak langsung antara peserta didik dan
pendidik. Dalam kontak langsung tersebut penyebaran corona sangat memungkinkan untuk terjadi.
Berdasarkan hal inilah pendidikan jarak jauh memang relevan untuk situasi dan kondisi saat ini.

Satu hal yang perlu dicermati adalah Pasal 31 Ayat 3 UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Pada pasal
tersebut dinyatakan pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan
cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar. Salah satu sarana belajar yang dimaksud
dalam pasal ini adalah internet.

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan
komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui satelit. Demikian
definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring versi 5 yang dikeluarkan kemdikbud.go.id.

Dengan memanfaatkan internet, setiap orang dapat saling berbagi informasi melalui blog dan
website. Dengan internet juga setiap orang dapat berkomunikasi secara multimedia melalui gambar,
teks, video dan suara secara bersamaan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi.

Oleh karena itu pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan internet memang sangat tepat.
Dengan internet pembelajaran jarak jauh dapat merepresentasikan atau lebih tepat menggantikan
pembelajaran secara tatap muka.

Lebih dari itu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi juga sangat
dianjurkan. Dalam Bab 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, dinyatakan salah satu prinsip
pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas pembelajaran.

Masalahnya tidak semua informasi yang didapat melalui internet bermakna positif. Seringkali
ditemui, blog dan website digunakan untuk menyampaikan kekerasan dan pornografi. Kerap juga
ditemui media sosial dipergunakan untuk hal-hal yang berseberangan dengan norma seperti
prostitusi dan penipuan dalam transaksi belanja online.

Selain itu dalam kenyataan tidak semua anak-anak sekolah menggunakan internet untuk keperluan
belajar. Dalam pengamatan, umumnya anak-anak sekolah menggunakan internet sebagai hiburan.
Kalau tidak untuk mengakses aplikasi media sosial biasanya untuk game online.

Oleh karena itulah agar belajar online yang dilakukan anak dapat bermakna positif diperlukan
pengawasan. Karena belajar dilakukan di rumah maka tanggung jawab pengawasan sudah pasti ada
pada keluarga dengan pelaksana utamanya orang tua.

Pengawasan orang tua tersebut mutlak diperlukan. Menurut Pasal 6 Ayat 2 UU RI Nomor 20 Tahun
2003 dinyatakan setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan. Pengawasan orang tua terhadap belajar anak secara nyata merupakan
wujud dari pelaksanaan pasal ini.

Dalam pengawasan tersebut ada baiknya jika orang tua juga aktif menjalin komunikasi dengan guru.
Tujuannya agar mereka mendapatkan informasi tentang perkembangan belajar anak.

Informasi tentang perkembangan anak ini merupakan hak orang tua. Dalam Pasal 7 ayat 1 UU RI
Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan
pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Sekedar
masukan, orang tua dapat bertanya tentang apakah tugas-tugas yang telah diberikan guru sudah
dilaksanakan anak atau belum.

Dari semua ini tampak ada sebuah dilema dalam belajar online. Meskipun belajar online secara
prinsip sesuai dengan prinsip pembelajaran harus dipahami juga bahwa internet sebagai sarana
belajar seperti sebilah pisau dengan dua sisi. Ada negatif dan ada positif dan keduanya hadir pada
saat bersamaan.

Selain itu meskipun belajar online memang berpotensi meminimalisir penyebaran virus corona,
harus disadari belajar online memberikan pekerjaan rumah baru pada orang tua yaitu pengawasan
ekstra terhadap proses belajar anak.

Corona masih menyebar di seluruh penjuru dunia. Marilah kita berdoa dan berusaha menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat agar virus ini segera menyingkir dan anak-anak dapat kembali ke
sekolah dengan wajah ceria.

Oleh: Ilham Wahyu Hidayat / Guru SMP Negeri 11 Malang

Anda mungkin juga menyukai