PRAKTIKUM III
“BAHAN ORGANIK ASING”
Disusun Oleh :
Nama : Thessa Norsantika
NIM : 18.71.019313
Kelompok : 11 (Sebelas)
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan pengenalan dan pengujian kualitas simplisia
dengan melakukan metode pemeriksaan bahan organik asing.
V. HASIL PENGAMATAN
Persentase Bahan
No Berat Sampel Simplisia Bahan Organik Asing Organik Asing
1 25 gram 0 gram 0%
2 25 gram 0,2305 gram 0,922%
Hitunglah kadar bahan organik asing dari data diatas dengan menggunakan rumus :
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mahasiswa diminta mampu melakukan pengenalan
dan pengujian kualitas simplisia dengan melakukan metode pemeriksaan bahan
organik asing. Menurut Depkes RI, yang dimaksud bahan organik asing adalah:
1. Bagian tanaman atau seluruh tanaman asal simplisia, tertera atau
jumlahnya dibatasi dalam uraian atau pemerian dalam monografi yang
bersangkutan.
2. Hewan asing, utuh atau bagiannya, atau zat yang dikeluarkan hewan asing.
Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan bahan organik asing pada
simplisia nabati adalah bahan organik yang berasal dari tanaman
Pada literatur yaitu Farmakope Indonesia edisi III mengatakan bahwa benda
asing pada simplisia adalah benda asing yang berasal dari tanaman. Simplisia
harus bebas dari serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan; tidak boleh
menyimpang bau dan warnanya; tidak boleh mengandung lendir; cendawan atau
menunjukan adanya zat pengotor lainnya; tidak boleh mengandung racun dan zat
berbahaya lainnya. Hal ini dikarenakan apabila terdapat benda yang telah
disebutkan akan berdampak pada khasiat yang terdapat pada simplisia tersebut.
Salah satu cara untuk mengendalikan mutu simplisia adalah dengan melakukan
standarisasi simplisia. Standarisasi diperlukan agar dapat diperoleh bahan baku
yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman
tersebut.Standarisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang akan
digunakan untuk obat sebagai bahan baku harus memenuhi persyaratan tertentu.
Parameter mutu simplisa meliputi susut pengeringan, kadar air, kadar abu, kadar
abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar sari.
Adapun Tujuan dari praktikum kali ini yaitu percobaan bahan organik asing
yang bertujuan untuk melihat kualitas dari sebuah simplisia. Dimana suatu
simplisia katakan memiliki kualitas yang bagus apabila simplisia tersebut tidak
memiliki melebihi dari ketentuan yang telah ditentukan. Simplisia yang di
gunakan sebagai bahan jamu atau fitofarmaka harus memenuhi syarat monografi
yang telah di tentukan dalam buku-buku standar seperti materia medika indonesia
(MMI), farmakope herbal indonesia (FHI), Farmakope Indonesia (FI), dan lain-
lain. Kegunaannya adalah untuk menjaga agar mutu yang di harapkan dapat
terpenuhi dengan baik. Untuk simplisia yang baru di kenalpun perlu di tetapkan
karakteristik nya, Pada Farmakope Indonesia edisi III mengatakan bahwa benda
asing tidak boleh melebihi dari 2,0%.
Untuk hasil perhitungan data pertama diperoleh berat bahan organik asing
sebesar 0 g. sedangkan untuk hasil perhitungan data kedua diperoleh berat bahan
organik asing sebesar 0,922 g. Pada hasil pengamatan untuk dua data simplisia
yang dilakukan untuk melihat bahan organik asing, keduanya masih memiliki
kualitas yang baik dikarenakan tidak melebihi dari 2,0% sesuai dengan
persyaratan dari Farmakope Indonesia Edisi III.
VII. KESIMPULAN
Menurut Depkes RI, yang dimaksud bahan organik asing adalah:
1. Bagian tanaman atau seluruh tanaman asal simplisia, tertera atau
jumlahnya dibatasi dalam uraian atau pemerian dalam monografi yang
bersangkutan.
2. Hewan asing, utuh atau bagiannya, atau zat yang dikeluarkan hewan asing.
Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan bahan organik asing pada
simplisia nabati adalah bahan organik yang berasal dari tanaman
Untuk hasil perhitungan data pertama diperoleh berat bahan organik asing
sebesar 0 g. sedangkan untuk hasil perhitungan data kedua diperoleh berat bahan
organik asing sebesar 0,922 g. Pada hasil pengamatan untuk dua data simplisia
yang dilakukan untuk melihat bahan organik asing, keduanya masih memiliki
kualitas yang baik dikarenakan tidak melebihi dari 2,0% sesuai dengan
persyaratan dari Farmakope Indonesia Edisi III.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI.1977.”Materia Medika Indonesia, Jilid 1”. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Depkes, RI.1978.”Materia Medika Indonesia, Jilid 2”. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Dirjen, POM.1979. “Farmakope Indonesia, Edisi III”. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Yang Menegetahui
Praktikan
( Thessa Norsantika )